mencari makan. Kondisi suhu pada saat pengamatan adalah berkisar antara 28,0- 29,0
C dan kisaran salinitas 33-34 ‰. Menurut Bruyns 1971, lumba-lumba hidup pada suhu 24
C-30 C dan pada umumnya hidup di laut atau di samudera namun
kadang hidup di daerah pantai. Scoot and Chivers 1990 menyatakan bahwa Spinner dolphin dan Spotted dolphin menetap pada perairan tropis dengan suhu
lebih dari 25 C dan salinitas kurang dari 34‰.
Lammers 2001 menyatakan bahwa keberadaan Bottlenose dolphin di perairan Kahe Point Hawaii diduga untuk mencari makan. Hasil pengamatan dari
Perrin et al.1973; Robertson and Chivers 1997; Scoot and Cattanach 1998 dalam Baird et al. 2001 tentang kebiasaan makan Spotted dolphin pada Eastern
Tropical Pasific menyatakan bahwa Spotted dolphin mempunyai kebiasaan memakan spesies epipelagis pada malam hari dan spesies mesopelagis yang
berada di permukaan laut menjelang pagi hari. Cockcroft and Ross 1986 mengemukakan bahwa lumba-lumba hidung botol di perairan Natal, Afrika Selatan
memakan berbagai jenis ikan pelagis, cepalopoda, dan beberapa jenis ikan laut dalam.
Scott and Chiver 1990 menyatakan bahwa Bottlenose dolphin adalah jenis lumba-lumba yang memiliki strategi dalam mencari makan. Menurut Shane 1990,
lumba-lumba di bagian Afrika Utara dan Texas mencari makan pada pagi hari dan sore hari. Silva et al. 2007 menemukan bahwa Spinner dolphin sering bermain
pada daerah yang memiliki banyak ketersediaan makanan pada perairan Fernando de Noronha yang terdiri atas cumi-cumi, ikan dan udang. Menurut Barros and Odell
1990 dari 76 lumba-lumba yang diteliti di Southeastern United States, 75 ekor memakan ikan, 28 ekor ada yang memakan cephalopoda dan 11 ekor yang
memakan udang.
5.2 Tingkah laku lumba-lumba di permukaan air
Kebiasaan lumba-lumba adalah sering melakukan berbagai macam gerakan dan tingkah laku yang berhubungan dengan kehidupannya. Tingkah laku yang
sering dilakukan oleh lumba-lumba di Perairan Pantai Lovina adalah melakukan travelling atau membentuk kelompok dalam kegiatan mencari mangsa dan
pergerakan untuk migrasi. Gerakan lain yang teramati adalah aerials yang merupakan gerakan salto, berputar dan berbalik sebelum masuk ke dalam air.
Perilaku lainnya seperti bowriding dan feeding juga sering terlihat selama pengamatan. Bowriding adalah tingkah laku lumba-lumba yang berenang mengikuti
kapal, sedangkan feeding merupakan kegiatan yang dilakukan ketika sedang mencari makan. Kegiatan feeding biasa ditandai dengan adanya schooling ikan
pelagis di dekat keberadaan lumba-lumba Gambar 28.
a b
c d
Gambar 28 Tingkah laku travelling a, aerials b, feeding c, bowriding d di Perairan Pantai Lovina.
Gerakan travelling adalah gerakan yang sering dilakukan oleh lumba-lumba di Perairan Pantai Lovina sebanyak 59, diikuti dengan gerakan aerials dan feeding
sebanyak 17 dan bowriding sebanyak 7 Gambar 29. Tingkah laku yang sering dilakukan oleh lumba-lumba di Perairan Teluk Kiluan adalah melakukan travelling,
aerials, feeding dan bowriding Gambar 30. Shane 1990 menyatakan bahwa tingkah laku lumba-lumba yang di permukaan air yang sering dilakukan adalah
untuk tujuan sosial dan komunikasi antar sesama lumba-lumba serta untuk mencari makan.
Pantai Lovina
59 17
17 7
travelling aerials
feeding bowride
Gambar 29 Gerakan lumba-lumba yang sering dilakukan di Perairan Pantai Lovina.
a b
c d
Gambar 30 Tingkah laku travelling a, aerials b, feeding c, bowriding d di Perairan Teluk Kiluan.
Gerakan travelling adalah gerakan yang sering dilakukan oleh lumba-lumba di Perairan Teluk Kiluan sebanyak 69, diikuti dengan gerakan aerials sebanyak
14 , feeding sebanyak 11 dan bowriding sebanyak 6 Gambar 31. Menurut Shane et al. 1986 dalam Hansen 1990, struktur habitat dan akitivitas pergerakan
sangat berpengaruh pada keberadaan grup lumba-lumba yang lebih besar dan kemunculan lumba-lumba di suatu perairan.
Bearzi 2005 menyatakan bahwa tingkah laku yang sering dilakukan oleh Bottlenose dolphin di Teluk Santa Monica Bay, California adalah travelling dengan
kecepatan rata-rata 4,3 km per hari. Lammers et al.2001 menyimpulkan bahwa selama sehari dari pukul 6.00-17.00, tingkah laku yang sering dilakukan lumba-
lumba di Perairan Barbers Point Harbor adalah travelling dengan kecepatan normal antara 20.5 ± 13.3 msec. Wursig and Wursig 1979 mengemukakan bahwa
kecepatan rata-rata lumba-lumba selama travelling di Perairan Argentina adalah 6.1 kmjam.
Teluk Kiluan
14 11
6
69
travelling aerials
feeding bowride
Gambar 31 Gerakan lumba-lumba yang sering dilakukan di Perairan Teluk Kiluan.
Menurut Geise
et al. 1999, tingkah laku aerial yang dilakukan oleh famili Delphinidae pada Cananeia Estuary Brazil terjadi setiap hari dengan frekuensi
terbanyak terjadi pada sore hari sampai pukul 6.00 sebanyak 62,3 dan pada pagi hari sampai pukul 12.00 sebanyak 37,7. Menurut Lammers et al. 2001, tingkah
laku aerials sedikit ditemukan pada pagi hari dibandingkan sore hari. Carwadine 1995 menjelaskan bahwa bowriding adalah aktivitas berenang
yang dilakukan lumba-lumba mengikuti gerakan ombak yang terjadi akibat gerakan kapal dan mengikuti kapal tersebut. Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk
permainan yang dilakukan oleh lumba-lumba.
5.3. Distribusi lumba-lumba 5.3.1 Perairan Pantai Lovina