Tampalan Ke Depan Tampalan ke samping sidelap. Luas liputan G Tinggi Terbang Jarak antara dua jalur terbang Interval waktu pemotretan

UAV dapat diatur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. UAV juga dapat dimanfaatkan untuk misi yang berbahaya jika dilakukan oleh pesawat udara berawak. Ada berbagai macam tipe UAV, dilihat dari material penyusun, jenis sayap dan struktur badan, daya jelajah, serta tenaga penggerak. Material penyusun UAV dapat berupa kayu, besi, ataupun sterofoam. Gambar 2.3 Pesawat UAV

2.3 Desain Jalur Terbang

Dalam suatu pekerjaan fotogrametri memerlukan suatu rencana jalur terbang agar foto yang di hasilkan mempunyai kualitas baik. Proses pengambilan jalur terbang biasany diambil jarak yang terpanjang untuk melakukan perekaman, hal ini untuk memperoleh kestabilan pesawat di saat pemotretan. Dalam mendesain jalur terbang di buat sepanjang garis yang sejajar untuk membuat foto yang bertampalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

2.3.1 Tampalan Ke Depan

Tamapalan ke depan over lap ialah tampalan antara foto yang berurutan sepanjang jalur terbang. 6 Gambar 2.4 Tampalan ke depan overlap G mencerminkan ukuran bujur sangkar medan yang terliput oleh sebuah foto tunggal, B ialah basis atau jarak antara stasiun pemotretan sebuah pasangan foto stereo. Besarnya pertampalan kedepan pada umumnya dinyatakan dalam persen PE. PE= G−B G ∗ 100

2.3.2 Tampalan ke samping sidelap.

Tampalan ke samping ialah tampalan antara jalur terbang yang berdempitan secara berurutan. Gambar 2.5 Tamapalan ke samping sidelap W merupakan jarak antara jalur terbang yang berurutan atau jalur-jalur terbang yang berhimpitan. Besarnya tampalan samping PS dinyatakan dalam persen. PS= G−W G ∗ 100

2.3.3 Luas liputan G

Setelah memilih skala foto rata-rata dan dimensi format kamera, daerah permukaan lahan yang terliput dapat langsung dihitung dengan persaman berikut : G=df Sr Dimana: S r = skala rata-rata Df = dimensi foto 7

2.3.4 Tinggi Terbang

Berbicara tentang tinggi terbang sangat erat kaitan dengan skala. Untuk itu, setelah memilih panjang fokus kamera dan skala foto rata-rata yang dikehendaki, tinggi terbang rata-rata diatas permukaan tanah dapat ditetapkan secara otomatis sesuai dengan persaman skala : s r = f H−h r H=s r ∗ f +h r Dimana: H = tinggi terbang h r = tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata-rata s r = skala rata-rata f = panjang fokus kamera

2.3.5 Jarak antara dua jalur terbang

W=100−PS lf ∗s Dimana: W = adalah jarak antara dua jalur penerbangan PS = pertampalan ke samping sidelap lf = lebar sisi foto s = skala foto 8

2.3.6 Interval waktu pemotretan

Interval waktu pemotretan eksposur diset pada intervalometer sesuai dengan panjang basis udara B dan kecepatan pesawat terbang Vkmjam. Sedangkan panjang basis udara dihitung dari skala foto dan pertampalan kedepan overlap yangditetapkan: dt= Bkm V km jam = ...... ... .. detik

2.3.7 Menghitung jumlah fotostrip jalur terbang