BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umumnya
Belerang merupakan unsur kedua dalam kolom keenam belas dari tabel periodik. Hal ini diklasifikasikan sebagai nonlogam. Atom belerang memiliki 16
elektron dan 16 proton dengan 6 elektron valensi di kulit terluar. Belerang adalah unsur kesepuluh yang paling melimpah di alam semesta.Belerang dapat lebih dari
30 bentuk alotrop berbeda struktur kristal. Ini adalah yang paling alotrop dari setiap elemen. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan
bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.
Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,
tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya
terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu,korek api, insektisida dan fungisida. Belerang dikenal masyarakat khususnya para
petani adalah sejenis bahan untuk digunakan pembasmi tikus. Dengan alat khusus, belerang diubah untuk menjadi asap yang dimasukkan pada lubang-
lubang tikus di persawahan, sehingga tikus dibuatnya semaput. Manfaat belerang padahal cukup banyak khususnya untuk dunia industri.Belerang tidak larut dalam
air. Ia juga bekerja sebagai insulator listrik yang baik.Ketika dibakar, belerang memancarkan api berwarna biru dan meleleh ke dalam cairan berwarna merah cair
yang disebut lava. Hal ini juga bergabung dengan oksigen untuk membentuk gas beracun yang disebut sulfur dioksida SO
2
.
1
BAB II ISI
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfur anorganik, sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida
atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk diperairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang
mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat SO
4
. Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan
diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lainDesulfomaculum dan Desulfibrio yang akan
mereduksi sulfat menjadi sulfide dalam bentuk hydrogen sulfide H
2
S kemudian H
2
S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur dioksida menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrop
seperti Thiobacillus. Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan
mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat SO4 . Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan. Lalu
hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H
2
S atau menjadi sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Ada
juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara. Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih
mudah diganggu oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif dan tidak bergerak di dalam kulit bumi.
Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat dipertukarkan cenderung hilang untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh lebih cepat dari
pada gerakan naik kembali. Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur.
Adapun beberapa sifat-sifat sulfur tersebut yaitu:
2.1 SIFAT FISIK SULFUR