Klasiikasi. Manifestasi Klinis. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Atresia Ani 2.1 Definisi

urinaria atau ke prostat rektovesika bila kelainan merupakan letak tinggi, pada letak rendah fistula menuju ke uretra rektouretralis Faradilla, 2009.

2.6 Klasiikasi.

Menurut klasifikasi Wingspread 1984 yang dikutip Hamami, atresia ani dibagi 2 golongan yang dikelompokkan menurut jenis kelamin. Pada laki – laki golongan I dibagi menjadi 5 kelainan yaitu kelainan fistel urin, atresia rektum, perineum datar, fistel tidak ada dan pada invertogram: udara 1 cm dari kulit. Golongan II pada laki – laki dibagi 5 kelainan yaitu kelainan fistel perineum, membran anal, stenosis anus, fistel tidak ada. dan pada invertogram: udara 1 cm dari kulit. Sedangkan pada perempuan golongan I dibagi menjadi 6 kelainan yaitu kelainan kloaka, fistel vagina, fistel rektovestibular, atresia rektum, fistel tidak ada dan pada invertogram: udara 1 cm dari kulit. Golongan II pada perempuan dibagi 4 kelainan yaitu kelainan fistel perineum, stenosis anus, fistel tidak ada. dan pada invertogram: udara 1 cm dari kulit Hamami A.H, 2004.

2.7 Manifestasi Klinis.

Gejala yang menunjukan terjadinya atresia ani terjadi dalam waktu 24-48 jam. Gejala itu dapat berupa : 1. Perut kembung. 2. Muntah. 3. Tidak bisa buang air besar. 4. Pada pemeriksaan radiologis dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat sampai dimana terdapat penyumbatan FK UII, 2009. Atresia ani sangat bervariasi, mulai dari atresia ani letak rendah dimana rectum berada pada lokasi yang normal tapi terlalu sempit sehingga feses bayi tidak dapat melaluinya, malformasi anorektal intermedia dimana ujung dari 6 Universitas Sumatera Utara rektum dekat ke uretra dan malformasi anorektal letak tinggi dimana anus sama sekali tidak ada Departement of Surgery University of Michigan, 2009. Sebagian besar bayi dengan atresia ani memiliki satu atau lebih abnormalitas yang mengenai sistem lain. Insidennya berkisar antara 50 - 60. Makin tinggi letak abnormalitas berhubungan dengan malformasi yang lebih sering. Kebanyakan dari kelainan itu ditemukan secara kebetulan, akan tetapi beberapa diantaranya dapat mengancam nyawa seperti kelainan kardiovaskuler Grosfeld J, 2006. Beberapa jenis kelainan yang sering ditemukan bersamaan dengan malformasi anorektal adalah 1. Kelainan kardiovaskuler. Ditemukan pada sepertiga pasien dengan atresia ani. Jenis kelainan yang paling banyak ditemui adalah atrial septal defect dan paten ductus arteriosus, diikuti oleh tetralogi of fallot dan vebtrikular septal defect. 2. Kelainan gastrointestinal. Kelainan yang ditemui berupa kelainan trakeoesofageal 10, obstruksi duodenum 1-2. 3. Kelainan tulang belakang dan medulla spinalis. Kelainan tulang belakang yang sering ditemukan adalah kelainan lumbosakral seperti hemivertebrae, skoliosis, butterfly vertebrae, dan hemisacrum. Sedangkan kelainan spinal yang sering ditemukan adalah myelomeningocele, meningocele, dan teratoma intraspinal. 4. Kelainan traktus genitourinarius. Kelainan traktus urogenital kongenital paling banyak ditemukan pada atresia ani. Beberapa penelitian menunjukkan insiden kelainan urogeital dengan atresia ani letak tinggi antara 50 sampai 60, dengan atresia ani letak rendah 15 sampai 20. Kelainan tersebut dapat berdiri sendiri ataupun muncul bersamaan sebagai VATER Vertebrae, Anorectal, Tracheoesophageal and Renal abnormality dan VACTERL Vertebrae, Anorectal, Cardiovascular, Tracheoesophageal, Renal and Limb abnormality Oldham K, 2005. Universitas Sumatera Utara

2.8 Diagnosa