PERILAKU SOSIAL MAHASISWA MIGRAN DI SEKITARKAMPUS III UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG(Studi Tentang Gaya Hidup dan Pola Interaksi Sosial)
PERILAKU SOSIAL MAHASISWA MIGRAN DI SEKITARKAMPUS III
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG(Studi Tentang Gaya Hidup
dan Pola Interaksi Sosial)
Oleh: Iin Muthmainah ( 02240003 )
sociology
Dibuat: 2007-09-18 , dengan 3 file(s).
Keywords: Mahasiswa Migran, Gaya Hidup, Pola Interaksi Sosial
ABSTRAKSI
Pada saat ini mahasiswa kampus III UMM berjumlah kurang lebih 23.500 mahasiswa yang
berasal dari berbagai pelosok tanah air seperti mahasiswa migran dari Kalimantan, Sulawesi dan
NTB/NTT. Mahasiswa migran tersebut harus berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Pengaruh-mempengaruhi antara masyarakat dan pendatang dimulai dengan terjadinya kontak.
Pendatang yang berasal dari berbagai daerah memiliki perbedaan budaya dan kebiasaan jika
migran tersebut tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya akan mengalami cultural lag
sehingga akan memunculkan konflik atau persaingan. Sehingga keberbedaan kebudayaan akan
mempengaruhi mahasiswa migran berinteraksi sosial dengan masyarakat dan gaya hidup
mahasiswa migran di Malang. Berbagai simbol dan cara hidup akan memperlihatkan bagaimana
gaya hidup dan pola interaksi sosial mahasiswa tersebut.
Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya hidup
mahasiswa migran dan mendeskripsikan pola interaksi sosial di sekitar kampus III UMM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif
kualitatif dan bertujuan mengetahui perilaku sosial mahasiswa migran di sekitar kampus III
UMM. Penelitian ini dilakukan di sekitar kampus III UMM yang melihat perilaku sosial
mahasiswa migran dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara dan kajian terhadap dokumen yang mendukung penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisa data model interaktif yang dikemukakan oleh Milles dan
Hubberman dan didukung oleh kajian berdasarkan teori sosiologi yakni interaksionisme simbolik
George Herbert Mead. Teori ini menggambarkan kaum migran yang melakukan interaksi sosial
terhadap lingkungan barunya dengan mempelajari makna atau simbol yang ada dalam
masyarakat dan pemaknaan gaya hidup melalui simbol-simbol.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa gaya hidup mahasiswa migran dikaji ke dalam
perilaku sosial dan perilaku ekonomi. Perilaku ekonomi mahasiswa migran asal Kalimantan
cenderung konsumtif oleh fasilitas yang didapatkan. Perilaku ekonomi mahasiswa migran asal
Sulawesi cenderung tidak konsumtif dikarenakan tidak terpengaruh oleh lingkungan dan
mahasiswa migran dari NTB/NTT cenderung tidak berubah dikarenakan adanya tuntutan dari
orang tua. Perilaku sosial mahasiswa migran asal Kalimantan cenderung berbaur dengan
kelompok non migran tetapi perasaan in-group mereka memudar, mahasiswa migran asal
Sulawesi dan NTB/NTT masih sangat kuat identitas terhadap kelompoknya (in-group feeling).
Pola interaksi yang terjadi antara mahasiswa migran dengan masyarakat pada awalnya
mengalami pertentangan dikarenakan mahasiswa migran masih beradaptasi dengan lingkungan
barunya. Komunikasi dan kontak yamng berkesinambungan menyebabkan pola interaksi
mengarah kepada suatu kerja sama (assosiatif). Hubungan yang baik antar mahasiswa migran di
Malang mempunyai pola interaksi sosial asossiatif atau kerja sama. Kerja sama antar mahasiswa
migran di dasari oleh perasan senasib maupun perasaan in-groupnya.
Abstract
At this time the third campus of UMM students amounts to approximately 23,500 students who come
from various corners of the country as migrant students from Kalimantan, Sulawesi and NTB / NTT.
Migrant Students must interact with the local community. Effect-influence between the community and
immigrants begins with the occurrence of contacts. Immigrants who come from different regions have
different cultures and customs if the migrant can not adapt to his new environment will experience a
cultural lag that will bring conflict or competition. So cultural diversity will affect migrant students to
interact socially with people and lifestyles of migrant students in Malang. Various symbols and way of
life will show how lifestyle and patterns of student social interaction.
Thus the aim of this study is to describe the lifestyle of migrant students and describe patterns of social
interaction around campus III UMM. This study used a qualitative approach and descriptive type of
research is qualitative and aims to identify the social behavior of migrant students around campus III
UMM. This research was conducted in the vicinity of campus III UMM students who view the social
behavior of migrants and using the method of data collection by observation, interview and review of
documents that support the research.
This study uses an interactive model of data analysis proposed by Miles and Hubberman and is
supported by studies based on the sociological theory of symbolic interactionism George Herbert Mead.
This theory describes the social interaction of migrants to their new environment by learning the
meaning or symbols that exist in society and lifestyle of meaning through symbols.
From the research concluded that lifestyle of migrant students studied in the social behavior and
economic behavior. Economic behavior of migrant students tend consumptive Kalimantan by the
facilities available. Economic behavior of migrant students tend to be consumptive Sulawesi due not
affected by the environment and migrant students from NTB / NTT tend not to change because of the
demands of parents. Migrant students' social behaviors tend to mingle with Kalimantan non-migrant
group but in-group feeling they fade, migrant students and Sulawesi NTB / NTT is still very strong
identity of the group (in-group feeling). The pattern of interactions that occur between migrant students
with the community initially had conflicts due to migrant students are still adapting to his new
environment. Yamng continuous communication and contact cause the pattern of interaction leads to a
cooperative (associative). Good relations between migrant students in Malang has a pattern of social
interaction asossiatif or cooperation. Cooperation among migrant students in the underlying by the
same boat and feeling squeezed in-group intended.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG(Studi Tentang Gaya Hidup
dan Pola Interaksi Sosial)
Oleh: Iin Muthmainah ( 02240003 )
sociology
Dibuat: 2007-09-18 , dengan 3 file(s).
Keywords: Mahasiswa Migran, Gaya Hidup, Pola Interaksi Sosial
ABSTRAKSI
Pada saat ini mahasiswa kampus III UMM berjumlah kurang lebih 23.500 mahasiswa yang
berasal dari berbagai pelosok tanah air seperti mahasiswa migran dari Kalimantan, Sulawesi dan
NTB/NTT. Mahasiswa migran tersebut harus berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Pengaruh-mempengaruhi antara masyarakat dan pendatang dimulai dengan terjadinya kontak.
Pendatang yang berasal dari berbagai daerah memiliki perbedaan budaya dan kebiasaan jika
migran tersebut tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya akan mengalami cultural lag
sehingga akan memunculkan konflik atau persaingan. Sehingga keberbedaan kebudayaan akan
mempengaruhi mahasiswa migran berinteraksi sosial dengan masyarakat dan gaya hidup
mahasiswa migran di Malang. Berbagai simbol dan cara hidup akan memperlihatkan bagaimana
gaya hidup dan pola interaksi sosial mahasiswa tersebut.
Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya hidup
mahasiswa migran dan mendeskripsikan pola interaksi sosial di sekitar kampus III UMM.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah deskriptif
kualitatif dan bertujuan mengetahui perilaku sosial mahasiswa migran di sekitar kampus III
UMM. Penelitian ini dilakukan di sekitar kampus III UMM yang melihat perilaku sosial
mahasiswa migran dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara dan kajian terhadap dokumen yang mendukung penelitian.
Penelitian ini menggunakan analisa data model interaktif yang dikemukakan oleh Milles dan
Hubberman dan didukung oleh kajian berdasarkan teori sosiologi yakni interaksionisme simbolik
George Herbert Mead. Teori ini menggambarkan kaum migran yang melakukan interaksi sosial
terhadap lingkungan barunya dengan mempelajari makna atau simbol yang ada dalam
masyarakat dan pemaknaan gaya hidup melalui simbol-simbol.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa gaya hidup mahasiswa migran dikaji ke dalam
perilaku sosial dan perilaku ekonomi. Perilaku ekonomi mahasiswa migran asal Kalimantan
cenderung konsumtif oleh fasilitas yang didapatkan. Perilaku ekonomi mahasiswa migran asal
Sulawesi cenderung tidak konsumtif dikarenakan tidak terpengaruh oleh lingkungan dan
mahasiswa migran dari NTB/NTT cenderung tidak berubah dikarenakan adanya tuntutan dari
orang tua. Perilaku sosial mahasiswa migran asal Kalimantan cenderung berbaur dengan
kelompok non migran tetapi perasaan in-group mereka memudar, mahasiswa migran asal
Sulawesi dan NTB/NTT masih sangat kuat identitas terhadap kelompoknya (in-group feeling).
Pola interaksi yang terjadi antara mahasiswa migran dengan masyarakat pada awalnya
mengalami pertentangan dikarenakan mahasiswa migran masih beradaptasi dengan lingkungan
barunya. Komunikasi dan kontak yamng berkesinambungan menyebabkan pola interaksi
mengarah kepada suatu kerja sama (assosiatif). Hubungan yang baik antar mahasiswa migran di
Malang mempunyai pola interaksi sosial asossiatif atau kerja sama. Kerja sama antar mahasiswa
migran di dasari oleh perasan senasib maupun perasaan in-groupnya.
Abstract
At this time the third campus of UMM students amounts to approximately 23,500 students who come
from various corners of the country as migrant students from Kalimantan, Sulawesi and NTB / NTT.
Migrant Students must interact with the local community. Effect-influence between the community and
immigrants begins with the occurrence of contacts. Immigrants who come from different regions have
different cultures and customs if the migrant can not adapt to his new environment will experience a
cultural lag that will bring conflict or competition. So cultural diversity will affect migrant students to
interact socially with people and lifestyles of migrant students in Malang. Various symbols and way of
life will show how lifestyle and patterns of student social interaction.
Thus the aim of this study is to describe the lifestyle of migrant students and describe patterns of social
interaction around campus III UMM. This study used a qualitative approach and descriptive type of
research is qualitative and aims to identify the social behavior of migrant students around campus III
UMM. This research was conducted in the vicinity of campus III UMM students who view the social
behavior of migrants and using the method of data collection by observation, interview and review of
documents that support the research.
This study uses an interactive model of data analysis proposed by Miles and Hubberman and is
supported by studies based on the sociological theory of symbolic interactionism George Herbert Mead.
This theory describes the social interaction of migrants to their new environment by learning the
meaning or symbols that exist in society and lifestyle of meaning through symbols.
From the research concluded that lifestyle of migrant students studied in the social behavior and
economic behavior. Economic behavior of migrant students tend consumptive Kalimantan by the
facilities available. Economic behavior of migrant students tend to be consumptive Sulawesi due not
affected by the environment and migrant students from NTB / NTT tend not to change because of the
demands of parents. Migrant students' social behaviors tend to mingle with Kalimantan non-migrant
group but in-group feeling they fade, migrant students and Sulawesi NTB / NTT is still very strong
identity of the group (in-group feeling). The pattern of interactions that occur between migrant students
with the community initially had conflicts due to migrant students are still adapting to his new
environment. Yamng continuous communication and contact cause the pattern of interaction leads to a
cooperative (associative). Good relations between migrant students in Malang has a pattern of social
interaction asossiatif or cooperation. Cooperation among migrant students in the underlying by the
same boat and feeling squeezed in-group intended.