PEMANFAATAN E-GOVERNMENT OLEH TOKOH MASYARAKATDALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI PUBLIK(Studi pada Tokoh Masyarakat LSM di Kota Malang)

PEMANFAATAN E-GOVERNMENT OLEH TOKOH
MASYARAKATDALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI
PUBLIK(Studi pada Tokoh Masyarakat LSM di Kota Malang)
Oleh: FANISA PRIATMASARI ( 04220294 )
Communication Science
Dibuat: 2010-08-02 , dengan 6 file(s).

Keywords: E-Government, Tokoh Masyarakat, Informasi Publik
Di era reformasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah
sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknologi informasi menghasilkan titik cerah
bagi masyarakat dalam memperoleh informasi, selain itu juga membantu Pemerintah dalam
memperoleh masukan dari masyarakat. Penggunaan teknologi informasi ini membangun
suatu sistem antara masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan eGovernment. Untuk menerapkan e-Government, suatu institusi Pemerintah dapat membuat
sebuah situs (website) yang berisi informasi lengkap dan akurat mengenai institusi mereka,
baik yang bersifat interaktif maupun pasif yang isinya harus dapat melayani seluruh lapisan
masyarakat pengguna media tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin
mengetahui tentang pemanfaatan e-Government oleh tokoh masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan informasi publik.
Menurut Indrajit Eko dalam bukunya Electronic Government (Indrajit,2002: 2-4), Clay G.
Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank), mendefinisikan e-Government sebagai
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk menginformasikan secara

efektif dan efisien biaya Pemerintah, Pemerintah memfasilitasi pelayanan yang lebih nyaman,
memungkinkan lebih besar akses publik terhadap informasi, dan membuat Pemerintah lebih
bertanggung jawab kepada warga. Sedangkan informasi dalam UU Keterbukaan Informasi
Publik dalam Bab 1 didefinisikan sebagai bahan-bahan yang mengandung unsur – unsur yang
dapat dikomunikasikan, fakta-fakta dan atau segala sesuatu yang dapat menerangkan suatu
hal dengan sendirinya atau melalui segala sesuatu yang telah diatur melalui bentuk dokumen,
file, laporan, buku, diagram, peta, gambar, foto, film, visual, rekaman suara, rekaman melalui
komputer atau metode lain yang dapat ditampilkan. Fokus penelitian ini adalah pemanfaatan
e-Government oleh para tokoh masyarakat yang ada di kota Malang. Tokoh masyarakat
dalam penelitian ini adalah tokoh LSM yang dalam aktivitasnya mengawasi kinerja dan
kebijakan Pemerintah Kota Malang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sedangkan penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah para tokoh
masyarakat yang ada di LSM Kota Malang, dan didapatkan 7 orang informan dari hasil
penentuan informan dengan menggunakan teknik snowball. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berproses secara induksi, interpretasi dan
konseptualisasi dimana data akan dikumpulkan dan dianalisis dengan cara melakukan
penghalusan bahan empirik yang masih kasar ke dalam laporan lapangan, kemudian
melakukan penyederhanaan data menjadi beberapa unit informasi yang rinci tetapi sudah
terfokus dalam ungkapan asli responden.

Dari hasil analisa data, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi publik yang
terdapat dalam situs e-Government Pemerintah Kota Malang kurang bisa memenuhi
informasi publik, karena dalam situs tersebut hanya berisikan tentang kegiatan publikasi
Pemerintah Kota Malang. Sedangkan fungsi dari e-Government itu sendiri seharusnya
memuat data-data atau informasi tentang kinerja dan hal yang berkaitan dengan Pemerintah
Kota Malang sebagai wujud transparansi antara Pemerintah Kota Malang dengan masyarakat.
Dalam pemanfaatannya, informan mendapatkan ketidakpuasannya terhadap situs e-

Government Pemerintah Kota Malang. Dengan alasan informasi yang dibutuhkan tidak ada
atau tidak mencukupi dengan kebutuhan informasi informan. Jika dikaitkan dengan teori,
penelitian ini sesuai dengan teori Uses and Gratification, karena informan memanfaatkan
media untuk mendapatkan kebutuhan informasi publik meskipun pada riilnya kebutuhan
informasi publik informan tidak terpenuhi dalam situs e-Government Pemerintah Kota
Malang.

ABSTRACT
Keywords: E-Government, Community Leaders, Public Information
In this reform era, the needs of the community will be the transparency of government
services is very important to note. The development of information technology produces a
bright spot for the community in obtaining information, while also helping governments in

obtaining input from the community. Use of this information technology to build a system
between communities and the government, known as e-government. In order to implement egovernment, a government institution can create a site (website) which contains a complete
and accurate information about their institutions, both interactive and passive whose contents
should be able to serve all walks of media users. Based on the above, researchers want to
know about the use of e-Government by community leaders in meeting the needs of public
information.
According to Eko Indrajit In his book Electronic Governement (Indrajit, 2002: 2-4), Clay G.
Wescott (senior Asian Development Bank), defines e-government as the use of information
and communication technology (ICT) to inform cost-effective and efficient government,
facilitate government services more convenient, allowing greater public access to
information, and make government more responsible to the citizens. While information in the
Information Disclosure Act in section 1 of Public Information is defined as material
containing elements - elements that can be communicated, the facts and or anything that can
explain a thing by itself or through everything that has been arranged through the form of
documents , files, reports, books, diagrams, maps, drawings, photographs, films, visual, voice
recording, recording through a computer or other methods that can be displayed. The focus of
this research is the use of e-government by community leaders in the city of Malang.
Community leaders in this research are the NGO leaders who oversee their activities and
performance of government policies in Malang City.
This research uses descriptive method of research was conducted using a qualitative

approach. Informants in this study were community leaders in NGOs, Malang, and found
seven people from the determination of the informant informants using snowball technique.
Data analysis techniques used in this study is to proceed by induction, interpretation and
conceptualization where data will be collected and analyzed by means of refining the rough
empirical material to the consolidated field, then perform simplification of data into multiple
units of detailed information but has focused in genuine expression of the respondents
From the data analysis, researchers can draw the conclusion that the public information
contained in e-Government could meet the City Government of Malang less public
information, because in these sites contain only about the activities of local government
publications, Malang. While the function of the e-Government itself should contain the data
or information about performance and issues relating to local government as a form of
transparency between Malang Malang City Government with the community. In its
utilization, the informant get dissatisfaction with e-Government City Government of Malang.
By reason of the information required does not exist or is inadequate to the needs of

informant information. If related to the theory, this study according to the Uses and
Gratification theory, because the informants use the media to obtain public information
requirement although in real public information needs are not met the informant in the eGovernment site Government of Malang City.