PEMANFAATAN E-JOURNAL DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh : DALLY ASH SHIDIEQY

0806926

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS

PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh

Dally Ash Shidieqy

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dally Ashshidieqy 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

NAMA : DALLY ASH SHIDIEQY

NIM : 0806926

JUDUL : PEMANFAATAN LAYANAN E-JOURNAL DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING I

Dr.Hj.Yooke Tjuparmah SK,. M.Pd NIP. 195004171980032001

PEMBIMBING II

Dr. Doddy Rusmono, M.LIS NIP.195612221981031005

Mengetahui,

KETUA JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


(4)

ABSTRAK

DALLY ASH SHIDIEQY (0806926), PEMANFAATAN E-JOURNAL DALAM MENINGKATKAN MINAT PENGGUNAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

Pemanfaatan e-Journal lebih sering ditemui di Perguruan Tinggi, dimana mahasiswa diwajibkan untuk mencari literatur ilmiah dalam setiap mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen yang biasanya harus mencantumkan beberapa referensi melalui jurnal ilmiah.

Hak akses layanan e-Journal di Perpustakaan UPI sepenuhnya dipegang oleh bagian Jurnal Perpustakaan UPI. Layanan ini merupakan upaya Perpustakaan UPI dalam meningkatkan mutu layanan guna memenuhi kebutuhan pemustaka akan jurnal-jurnal terbitan luar negeri. Ada beberapa layanan e-Journal terbitan luar negeri yang bisa diakses, yaitu: Proquest, Ebsco, Sage, Cambridge, Oxpord, Gale Cengage, Conaplin Journal.

Namun sampai saat ini belum terlihat jelas mengenai pemanfaatan e-Journal di Perpustakaan UPI khususnya di kalangan mahasiswa S1. Seperti misalnya, bagaimana pemanfaatan e-Journal, kemampuan pemustaka dalam memanfaatkan e-Journal, strategi yang dilakukan ketika melakukan penelusuran e-Journal juga pengaruhnya terhadap minat penggunaan koleksi perpustakaan.

Penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan e-Journal oleh mahasiswa di Perpustakaan UPI, juga hubungannya terhadap minat mahasiswa dalam menggunakan koleksi perpustakaan.


(5)

ABSTRACT

DALLY ASHSHIDIEQY (0806926) THE UTILIZATION OF E-JOURNAL TO INCREASE INTEREST IN THE USE OF LIBRARY COLLECTIONS BY STUDENTS AT INDONESIA UNIVERSITY OF EDUCATION.

The utilization of e-journal more often found in universities, where students are required to search for scholarly literature in any work assignments given to professors who usually have to cite some references through scientific journals.

E-Journal access in Library of the university at Indonesia University of Education is fully held by the UPI library journal. This service is an attempt to improve the quality library services to meet the needs the user of the journals published outside the country. There are several e-journal issues of foreign affairs that could be accessed, namely: Proquest, Ebsco, Sage, Cambridge, Oxpord, Gale Cengage, Conaplin Journal, etc.

But so far this has not been clearly visible on the utilization of e-Journal in Library of the university at Indonesia University of Education especially among undergraduate students. like for example, how the utilization of e-Journal, user capability in utilizing the Journal, the strategies do when performing a search e-Journal also its influence on interest in the use of library collections.

This research, in general, aim to find out the utilization of e-Journal by students at Indonesia University of Education, as well as the relationship to the student's interest in using the library's collections.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ………..…..

KATA PENGANTAR ………...…… UCAPAN TERIMA KASIH ………...……….. DAFTAR ISI ………....…………... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………

B. Rumusan Masalah ………...…… C. Tujuan Penelitian ………..…………... D. Metode Penelitian …..……….…… E. Manfaat Penelitian ….………... F. Struktur Organisasi Skripsi ………..……… BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Perpustakaan ………... 1. Konsep Perpustakaan Perguruan Tinggi ……… 2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. 3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. B. Pemanfaatan e-Journal ...

1. Konsep e-Journal ... i ii iii vi 1 8 9 9 10 10 12 12 14 14 15 15


(7)

2. Frekuensi Penggunaan e-Journal ... 3. Tujuan Pemaanfaatan e-Journal ... 4. Keuntungan dan Hambatan Pemanfaatan e-Journal ... 5. Kemampuan Pemustaka dalam Penelusuran e-Journal ... 6. Strategi Penelusuran e-Journal ... C. Kebutuhan Informasi ………...…... D. Panduan Penelusuran e-Journal SAGE ... E. Hipotesis ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….………… B. Metode Penelitian ...……….…………... C. Definisi Operasional ...

D. Instrumen Penelitian ……….………

E. Proses Pengembangan Instrumen ...………. F. Teknik Pengumpulan Data ………... G. Teknik Pengolahan Data ………... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ……… B. Pengujian Instrumen Penelitian ………... C. Pembahasan Hasil Penelitian ………

18 19 20 21 22 25 26 31 32 35 35 36 41 43 45 47 69 73


(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………..………...

B. Saran……..………..………...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

76 77


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara karena perpustakaan adalah gudang ilmu dan sarana penting dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007, peran penting perpustakaan tersebut termaktub sebagai berikut:

Perpustakaan berperan penting dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan secara demokratis menuju masyarakat yang beriman, bertaqwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelestari nilai budaya masyarakat. (Depdiknas, 2004: 3)

Untuk mengoptimalkan peran tersebut, pengorganisasian informasi perlu dilakukan untuk mempermudah pemustaka dalam menemukan informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat, dan akurat.

Pada prinsipnya, perpustakaan memiliki tiga kegiatan pokok. Sebagaimana telah diterangkan di dalam Encyclopedia Americana tahun 1991 (Sutarno: 2006):

Perpustakaan memiliki tiga kegiatan pokok, yaitu mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna (to collect), melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan (to preserve), dan menyediakan bahan perpustakaan agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna (to make available).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa semua informasi yang dibutuhkan dan dapat dimanfaatkan oleh pemustaka, semuanya tersedia di perpustakaan.


(10)

Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) diarahkan sebagai sarana untuk pemenuhan kebutuhan informasi civitas academica (CA), khususnya mahasiswa. Di perpustakaan, para mahasiswa dapat mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang ilmu mereka masing-masing.

PPT merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma PT (Perguruan Tinggi) melalui penghimpunan, pemilihan, pengolahan, perawatan serta pelayanan berbagai sumber informasi kepada lembaga induknya, khususnya masyarakat akademis dan masyarakat pemerhati pada umumnya. (Depdiknas, 2004: 3)

Sjahrial-Pamuntjak (2000:4) menjelaskan bahwa PPT adalah “perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa Perpustakaan Universitas, Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Akademik, maupun Perpustakaan Sekolah Tinggi”.

Secara umum, tujuan dari perpustakaan di PT adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lingkungan tersebut, khususnya bagi para mahasiswa dan dosen. Sehubungan dengan hal itu, maka secara eksplisit fungsi perpustakaan terbagi menjadi 4 macam, yaitu fungsi edukatif, informatif, rekreatif, dan riset/penelitian sederhana.

Fungsi yang pertama adalah fungsi edukatif. Fungsi edukatif adalah segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan, terutama koleksi yang dikelola agar dapat membantu dan menghimpun kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan. Sehingga dikemudian hari diperoleh kemampuan untuk dikembangkan lebih lanjut. Fungsi kedua dari perpustakaan adalah fungsi informatif. Pengertian fungsi informatif adalah mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para pembaca. Fungsi ketiga adalah fungsi rekreatif. Fungsi ini memang bukan fungsi utama perpustakaan, melainkan hanya sebagai pendukung perpustakaan. Fungsi


(11)

yang keempat adalah fungsi riset dan penelitian. Koleksi perpustakaan bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana (Yusuf-Pawit, 2007: 4).

Keempat fungsi perpustakaan di atas menjelaskan bahwa perpustakaan memiliki fungsi yang sangat penting dikalangan mahasiswa.

Sebagai suatu unit pelaksana teknis, Perpustakaan UPI juga mempunyai fungsi sebagai pusat layanan informasi dan pelestari ilmu pengetahuan. Tugasnya adalah memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya dengan menyediakan informasi dan memberikan akses informasi kepada penggunanya. (Suhardini, 2011). Informasi tersebut diharapkan dapat benar-benar memenuhi kebutuhan mahasiswa sebagai pemustaka.

Akan tetapi permasalahan kemudian muncul, Soeharso (2012), menjelaskan bahwa “… minat kalangan mahasiswa dalam memanfaatkan perpustakaan, sekarang ini, justru mengalami penurunan secara drastis. Apalagi ketika kita melihat lebih lanjut lagi, sebagian besar mahasiswa cenderung kurang menyadari pentingnya memanfaatkan perpustakaan”. Banyak dari kalangan mahasiswa yang lebih cenderung untuk memilih melakukan kegiatan lain selain menghabiskan waktu di perpustakaan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nuryadin (2011):

Jarang sekali orang yang memanfaatkan perpustakaan, bahkan di PPT sekalipun. Pada kenyataannya banyak sekali mahasiswa yang tidak pernah mengunjungi perpustakaan dari awal kuliah hingga yang bersangkutan lulus, dan banyak sekali dari mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan hanya ketika mereka menyusun tugas akhir dan skripsi, pada prosesnya pun jarang dilakukan penelitian yang benar-benar melibatkan fasilitas perpustakaan. Susilo (2010) menambahkan, “disinggung mengenai pemanfaatan perpustakaan, khususnya membaca, kebanyakan dari mereka mengaku suka membaca buku-buku fiksi daripada buku-buku kuliah ataupun buku-buku yang


(12)

bersifat akademik”. Berdasarkan hasil temuan studi Programme For International Student Assessment (PISA) tahun 2009, “minat membaca Indonesia skornya hanya 402, sementara Tunisia mencapai 404”. Temuan PISA menunjukan bahwa Indonesia menempati urutan 56 dari 66 negara dalam hal kemampuan membaca. Dengan kata lain, minat baca di Indonesia tergolong sangat rendah.

Muhammad Anwar selaku kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota bandung, mengungkapkan bahwa:

Di Kota Bandung memang belum ada survey khusus mengenai minat baca, namun kondisinya tak akan jauh dengan kondisi Indonesia. … Minat baca di kota Bandung masih lebih baik daripada daerah lain. Hal ini dikarenakan keberadaan kampus-kampus unggulan yang berada di Bandung, meskipun tetap dibutuhkan upaya mendongkrak minat baca, agar lebih tinggi dari kondisi sekarang. (Republika, dalam Kliping Humas Unpad 2011)

Persoalan diatas kemudian menjadi sebuah tantangan yang harus dijawab oleh perpustakaan sebagai pusat informasi pengetahuan yang terlembaga agar dapat diarahkan pada pemberdayaan perpustakaan guna membangun minat mahasiswa dalam memafaatkan perpustakaan. Dari sini kemudian diharapkan mampu melahirkan output perguruan tinggi yang kompetitif dan kompeten secara kualitas.

Maka dari itu peran Perpustakaan UPI dalam proses pendidikan, belajar, transfer ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi perlu dioptimalkan. Optimalisasi dilakukan dengan cara memenuhi keinginan dan kebutuhan pengguna melalui penyediaan berbagai sumber informasi. (Suhardini, 2011)

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, perpustakaan diharapkan mampu bersaing dalam penyediaan informasi. Jika fungsi perpustakaan tidak


(13)

dapat mengimbangi perkembangan teknologi, maka lambat laun akan tergeser oleh Internet.

Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah Marketeers (2011) memperlihatkan

bahwa: “… pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen”. Selain itu, statistik yang dikeluarkan oleh internetworldstats.com memperlihatkan bahwa penggunaan Internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Asia.

Gambar 1

Asia Internet Use, Population Data, and Facebook Statistics

Berhubungan dengan hal ini, Sukyadi (2011) mengungkapkan “solusi yang dapat diambil adalah bagaimana mewujudkan perpustakaan ideal masa depan, yaitu perpustakaan hibrida (hybrid library) yakni perpaduan antara model konvensional dan model digital”.


(14)

Saat ini informasi dalam bentuk elektronik lebih banyak diminati oleh pencari informasi, salah satunya adalah e-Journal. Pemanfaatan e-Journal lebih sering ditemui di PT, dimana mahasiswa diwajibkan untuk mencari literatur ilmiah dalam setiap mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen. Penulisan karya ilmiah oleh mahasiswa biasanya harus mencantumkan beberapa referensi melalui jurnal yang dihimpun perpustakaan.

Dibandingkan dengan jurnal tercetak (hard copies), e-Journal memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dari segi kemutakhiran. E-Journal seringkali sudah terbit sebelum jurnal tercetak diterbitkan sehingga dalam kecepatan penerimaan informasi jauh lebih menguntungkan.

Perbandingan e-Journal dengan jurnal tercetak, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Arief Dj. Tresnawan dalam Seminar Sehari IPI Cabang Bandung dengan UPT Perpustakaan ITB (2004), yaitu sebagai berikut:

Tabel 1

Perbandingan e-Journal dengan Jurnal Tercetak di Perpustakaan No Kriteria Elektronik Tercetak

1 Kemutakhiran Mutakhir Mutakhir

2 Kecepatan diterima Cepat Lambat

3 Penyimpanan Sangat hemat tempat Memakan tempat

4 Pemanfaatan 24 jam Terbatas jam buka

5 Kesempatan akses Bisa bersamaan Antri 6 Penelusuran Otomatis tersedia Harus dibuat

7 Waktu penelusuran Cepat Lama

8 Keamanan Lebih terjamin Kurang terjamin

9 Manipulasi dokumen Sangat mudah (spt. Kutipan, dsb)


(15)

10 Bila langganan dengan dana yang

sama

Judul bisa lebih banyak Judul hanya sedikit

11 Harga total langganan Jauh lebih murah Lebih mahal

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) telah melanggankan koleksi e-Journal untuk semua PT di Indonesia. Dengan adanya kebijakan DIKTI ini diharapkan akan meningkatkan budaya baca yang akan bermuara pada kualitas karya ilmiah. Selain itu diharapkan agar seluruh CA memanfaatkan sumber-sumber elektronik, khususnya e-Journal. Adapun e-Journal yang dilanggan oleh DIKTI pada tahun 2012 ini adalah: ProQuest, Cengage, dan EBSCO.

Di UPI sendiri, mahasiswa dapat memanfaatkan layanan e-Journal. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Suhardini (2009), bahwa:

Hak akses layanan e-Journal di Perpustakaan UPI sepenuhnya dipegang oleh bagian Jurnal Perpustakaan UPI. Layanan ini merupakan upaya perpustakaan UPI dalam meningkatkan mutu layanan guna memenuhi kebutuhan pemustaka akan jurnal-jurnal terbitan luar negeri. … Ada beberapa layanan e-Journal terbitan luar negeri yang bisa diakses oleh seluruh CA UPI, yaitu: Proquest, Ebsco, Sage, Cambridge, Oxpord, Gale Cengage, Conaplin Journal.

E-Journal di Perpustakaan UPI dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu karena beberapa pertimbangan, antara lain biaya mencetak jurnal makin mahal dan kemajuan di bidang teknologi informasi. Perpustakaan UPI tidak lagi berlangganan jurnal tercetak dan mulai mengalihkan perhatian dari jurnal tercetak ke e-Journal.

Sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai pemanfaatan e-Journal di Perpustakaan UPI. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui bagaimana


(16)

strategi pencarian informasi mahasiswa pascasarjana UPI. Kesimpulan yang didapat adalah:

Mahasiswa pascasarjana mempunyai motivasi dalam menggunakan e-Journal, juga pengetahuan mahasiswa pascasarjana UPI tentang e-Journal berkaitan dengan pengertian Journal dan kelebihan serta kekurangan e-Journal. Ketika melakukan pencarian informasi menggunakan e-Journal, mahasiswa pascasarjana melakukan strategi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Ketika menggunakan e-Journal mengalami hambatan-hamabtan antara lain faktor bahasa, teknologi informasi, dan jaringan internet. (Suhardini, 2011)

Dalam pemanfaatannya,bahasa menjadi faktor yang lebih sering menjadi kendala, karena pada umumnya e-Journal menyajikan tulisan ilmiah berbahasa inggris sehingga belum dimanfaatkan secara optimal terutama sebagai sumber belajar.

Sampai saat ini, belum diketahui secara jelas bagaimana pemanfaatan e-Journal di kalangan mahasiswa S1 UPI. Juga bagaimana hubungannya terhadap minat mahasiswa dalam menggunakan koleksi perpustakaan.

Berbekal pada penelitian terdahulu, juga latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai pemanfaatan e-Journal juga hubungannya terhadap peningkatan minat penggunaan koleksi perpustakaan oleh mahasiswa S1 UPI.

B. Rumusan Masalah

Secara umum masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pemanfaatan e-Journal dapat meningkatkan minat mahasiswa UPI dalam menggunakan koleksi perpustakaan?.


(17)

1. Bagaimana pemanfaatan e-Journal oleh mahasiswa di Perpustakaan UPI? 2. Bagaimana frekuensi penggunaan e-Journal di Perpustakaan UPI?

3. Bagaimana strategi penelusuran e-Journal yang dilakukan mahasiswa UPI? 4. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam pemanfaatan e-Journal di

Perpustakaan UPI?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui apakah pemanfaatan e-Journal dapat meningkatkan minat mahasiswa UPI dalam menggunakan koleksi perpustakaan. Adapun secara khusus, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan e-Journal oleh mahasiswa di Perpustakaan UPI.

2. Untuk mengetahui frekuensi penggunaan e-Journal di Perpustakaan UPI. 3. Untuk mengetahui strategi penelusuran e-Journal yang dilakukan mahasiswa

UPI.

4. Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa di dalam pemanfaatan e-Journal di Perpustakaan UPI.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Muhammad Ali (1985:54) adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi.

Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif yang mengacu pada pendapat Riyanto (1996:19) yang menjelaskan


(18)

untuk memberikan gejala-gejala, fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu”.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi konstribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun masyarakat pada umumnya mengenai pemanfaatan e-Journal.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi dan dijadikan sebagai inspirasi penelitian lain untuk meneliti lebih lanjut tentang hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini sebagai bahan perbandingan. 2. Manfaat praktis

a. Menyebarluaskan informasi tentang arti pentingnya pemanfaatan e-Journal dalam meningkatkan minat penggunaan koleksi perpustakaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh CA di UPI

dalam memahami dan memanfaatkan e-Journal.

c. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai pemanfaatan e-Journal. F. Struktur Organisasi Skripsi

Judul skripsi ini adalah: Pemanfaatan e-Journal dalam Meningkatkan Minat Penggunaan Koleksi Perpustakaan oleh Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.


(19)

1. Bab I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka, yang berisi Landasan Teoritis yang meliputi Konsep Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pemanfaatan Layanan e-Journal, dan Minat Penggunaan Koleksi Perpustakaan, dan Hipotesis Penelitian.

3. Bab III Metode penelitian, yang berisi Lokasi dan Subjek Penelitian, Operasional Variabel, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan dan jawaban terhadap suatu permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. (Azwar, 1999:1)

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sumber utama dari penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. (Azwar: 1999:34-35).

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi no 299 Bandung 40154.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi merupakan subyek dengan kriteria tertentu yang berguna dalam perolehan data penelitian yang dibutuhkan. Menurut Sugiono (2002: 57), populasi adalah keseluruhan subyek/obyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu dan harus ditetapkan oleh penelitian dan kemudian dipelajari dan ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini


(21)

adalah mahasiswa sebagai pengguna e-Journal di perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Sampel

Arikunto (2002:109) menjelaskan, “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan demikian sampel yang akan dambil pada penelitian ini adalah perwakilan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam penarikan sampel maka jumlahnya harus representative agar hasilnya bisa digeneralisasikan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka dalam menentukan jumlah sampel, peneliti meggunakan rumus perhitungan Taro Yamane. Kemudian jumlah sampel yang akan ditentukan dengan jumlah populasi responden yaitu mahasiswa sebagai pengunjung layanan PUSYANDI 2012 dengan nilai presisi 10%.

Keterangan:

n: jumlah sampel yang dicari N: jumlah populasi

d: jumlah presisi 10% (0,10)

Dengan menggunakan rumus Taro Yamane, maka sampel yang dibutuhkan adalah sbanyak:

n =

N N d2 +1

n =

440 440(0,01)+1

n =

440 5


(22)

Dari perhitungan tersebut, diperoleh hasil 88 orang. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 88 responden.

Penentuan jumlah sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara Teknik Stratified Random Sampling. Yaitu metode sampel dengan cara membagi populasi kedalam kelompok kelompok yang homogeny yang disebut strata, dan kemudian sampel diacak dari tiap strata tersebut.

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel

Jumlah Mahasiswa Sampel

FIP 38 8

FPIPS 57 12

FPBS 87 18

FPMIPA 66 13

FPTK 58 12

FPEB 41 9

S2 56 12

S3 19 4


(23)

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan kepada pembaca dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkapkan fakta secara lebih mendalam mengenai pemanfaatan e-Journal oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi anaslisis dan interpretasi tentang data tersebut. Semua data yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi operasional sebagai berikut:

1. E-Journal

Menurut Surjono (2009;1) e-Journal adalah publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN (International Standard Serial Number). Isi e-Journal biasanya berupa: Artikel ilmiah (hasil penelitian atau bukan penelitian), Review buku/karya ilmiah, Proceedings Konferensi.

E-Journal yang diteliti dalam penelitian ini adalah e-Journal yang dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu SAGE journal.


(24)

2. Pemanfaatan E-Journal

Pemanfaatan e-Journal merupakan kegiatan atau aktivitas pemustaka dalam menggunakan jurnal dalam hal mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam jurnal bersifat ilmiah serta mutakhir dan melingkupi barbagai cabang ilmu pengetahuan. Adapun, indikator dari pemanfaatan e-Journal ini, diantaranya:

a. Strategi Penelusuran e-Journal b. Tujuan Pengunaan e-Journal c. Frekuensi Penggunaan e-Journal

d. Kemampuan Pemustaka dalam penelusuran e-Journal e. Keuntungan dan hambatan penggunaan e-Journal

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada hakikatnya adalah alat ukur untuk mengukur variabel penelitian (Ruseffendi, 1994:101). Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang diperoleh melalui instrumen. Dalam penelitian ini, instrumen utama yang digunakan untuk mengumpulkan data antara lain berupa kuesioner.

Menurut bentuknya, kuesioner memiliki dua bentuk, yaitu berstruktur dan tidak berstruktur. Kuesioner berstruktur sifatnya tegas, kongkrit, dan pernyataan-pernyataan yang ada terbatas dan singkat. Sedangkan kuesioner yang tidak berstruktur sifatnya terbuka, yaitu memberikan kesempatan sepenuhnya kepada responden untuk memberikan penjelasan yang detail dan panjang.


(25)

Kuesioner yang disusun dalam penelitian ini adalah kuesioner berstruktur artinya setiap pernyataan yang disusun telah disediakan alternatif jawabannya, dengan demikian, responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah tersedia.

Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner yaitu: 1. Penyusunan Kisi-kisi Kuesioner

Penyusunan ini dimaksudkan untuk mengkhususkan masalah yang akan diukur dan kemudian disusun kedalam butir-butir pertanyaan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

Indikator No item Jumlah

Pemanfaatan e-Journal 2,3 2

Frekuensi pemanfaatan layanan e-Journal

1,4 2

Pemanfaatan E-Journal

Kualitas informasi e-Journal 5,6,7,8 4

Motivasi pemanfaatan layanan e-Journal

9 1

Penelusuran e-Journal 10,11 2 Kendala dalam pemanfaatan

e-Journal

12 1

Minat dalam penggunaan koleksi perpustakaan

13,14,15,16 4

Sikap pustakawan terhadap minat penggunaan koleksi perpustakaan


(26)

Kebutuhan informasi terhadap minat penggunaan koleksi perpustakaan

19,20 2

Faktor yang membangun minat penggunaan koleksi perpustakaan

21,22,23,24 4

2. Penulisan Butir-butir Pernyataan/Pertanyaan

Berdasarkan kisi-kisi kuesioner diatas, maka dapat dirumuskan pernyataan-pernyataan untuk masing-masing variabel yang lebih operasional sehingga lebih mudah dijawab oleh responden.

Tabel 3.3

Butir-butir Pernyataan Kuesioner

No Pernyataan SS S R TS STS

1

Setiap kali saya mengunjungi Perpustakaan UPI, saya selalu mengunjungi layanan e-Journal.

2

Kebutuhan informasi yang mutakhir adalah salah satu alasan saya memanfaatkan e-Journal.

3

Saya selalu menggunakan e-Journal dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

4

Dalam satu bulan, minimal 4 kali saya mengunduh e-Journal yang dilanggan Perpustakaan UPI.


(27)

5

E-Journal yang dilanggan oleh Perpustakaan UPI sesuai dengan kebutuhan informasi saya.

6

Informasi yang terdapat pada e-Journal di Perpustakaan UPI penting bagi saya.

7

E-Journal yang tersedia di Perpustakaan UPI selalu up to date.

8

Bahasa informasi yang disajikan pada e-Journal yang saya akses mudah untuk dimengerti.

9

E-Journal lebih efektif dan efesien digunakan daripada buku tercetak dalam memenuhi kebutuhan informasi saya.

10

Saya mengetahui cara penelusuran informasi untuk mendapatkan e-Journal yang cepat dan benar-benar relevan.

11

Ketika saya melakukan pencarian pada e-Journal di Perpustakaan UPI, proses penerimaan data yang didapatkan untuk mendapatkan informasi sangat cepat.

12

Saya selalu mengalami kesulitan dalam penelusuran e-Journal.


(28)

13 untuk memanfaatkan koleksi Perpustakaan UPI.

14

Seringnya mengakses e-Journal memotivasi saya untuk memanfaatkan koleksi

perpustakaan.

15

Saya lebih sering menggunakan koleksi perpustakaan dibandingkan dengan membeli buku.

16 Rendahnya minat penggunaan koleksi perpustakaan disebabkan oleh sulitnya pemustaka meluangkan waktu untuk berkunjung ke perpustakaan.

17

Sikap pustakawan yang ramah, dapat mempengaruhi minat saya untuk menggunakan koleksi yang tersedia di Perpustakaan UPI.

18

Pustakawan selalu membantu dalam mencari koleksi yang dibutuhkan.

19

Jumlah koleksi perpustakaan sangat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi.

20

Koleksi perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan informasi saya


(29)

E. Proses Pengembangan Instrumen

Di dalam penelitian, data memiliki kedudukan yang tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan data berfungsi sebagai alat untuk membuktikan hipotesis. Benar atau tidaknya data sangat menentukan berkualitas atau tidaknya suatu penelitian. Dan benar atau tidaknya data tergantung dari baik atau tidaknya instrumen pengumpulan data.

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui kebaikan dan kesesuaian tes instrumen sebagai alat ukur terhadap masalah yang sedang diteliti. Uji coba ini dilakukan pada 60 Orang mahasiswa FPBS UPI dengan maksud untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji validitas 21

Teman berperan dalam membangun

motivasi saya untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan.

22

Dosen berperan dalam membangun motivasi saya untuk memanfaatkan koleksi

perpustakaan.

23

Saya memilih untuk menghabiskan waktu di perpustakaan pada saat jam jeda kuliah.

24

Motivasi saya menggunakan koleksi perpustakaan adalah atas inisiatif sendiri.


(30)

Untuk menguji validitas instrumen dan menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait digunakan rumus korelasi product moment, sebagaimana ditentukan oleh Sugiyono (2005:216), yaitu:

Keterangan:

r = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor variabel bebas ∑Y = jumlahskor variabel terikat

∑XY = jumlah skor variabel bebas dan terikat ∑X2 = jumlah kuadrat skor variabel bebas ∑Y2 = jumlah kuadrat skor variabel terikat n = jumlah responden

Sugiyono (2005:216) Untuk menentukan valid atau tidaknya setiap item, maka digunakan rumus:

Keterangan: th = nilai t hitung

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

r =

n ∑XY – (∑X)(∑Y)

(

n∑X2– (∑X)2

)(

n∑Y2– (∑Y)2

)

t

h

= r

n - 2

1 - r2


(31)

2. Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpa. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Arikunto (2002:141), bahwa “rumus Alpa digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket”.

Karena peneliti menggunakan kuesioner dengan skala Likert dengan rentang skor 1-5 untuk jawaban responden, maka untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus Alpa sebagai berikut:

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti. Menurut Supardi (1978:14) observasi adalah pengalaman langsung yang sistematis dan obyektif terhadap gejala-gejala diluar pengamatan observer.


(32)

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi dari responden adalah berbentuk kuesioner atau angket. Jenis kuesioner ini adalah kusioner tertutup dengan skala Likert. Kuesioner tertutup, maksudnya adalah kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang telah disediakan dengan memberi tanda (X). (Arikunto, 2002:141)

Adapun alasan menggunakan kuesioner adalah:

a. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari responden dalam waktu yang cukup singkat dengan menghemat waktu, tenaga, dan biaya

b. Setiap responden menghadapi pernyataan/pertanyaan yang sama, baik isi maupun susunannya, sehingga memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data selanjutnya

c. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atas pernyataan/pertanyaan yang diajukan

d. Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Studi Literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data dengan mencari sumber yang menunjang penelitian dengan mencari bukti-bukti para ahli melalui sumber tertulis untuk dijadikan landasan penelitian ini. Sebagaimana yang telah


(33)

bahan yang bersumber dari literatur dan bahan ini meliputi buku-buku, majalah, artikel, jurnal dan bahan-bahan lainnya”.

4. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Arikunto (2002:135) adalah: “peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam suatu penelitian adalah penting sekali dan mutlak diperlukan. Pengolahan data ini harus dilakukan sebelum melakukan anaslisis data untuk keperluan pendeskripsian variabel dan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengolah data dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Langkah yang ditempuh ketika mengolah data antara lain (Wasriah, 2005:86): 1. Seleksi Data

Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen), lengkap atau belum lengkap, rusak atau baik, instrumen yang belum lengkap sebaiknya dilengkapi dahulu dan kemudian dikembalikan pada responden.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data yang dimaksud adalah mengelompokkan data yang dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan, masalah, tempat, jenjang responden, lokasi dan lainnya. 3. Pengkodean Data

Setelah instrumen dikumpulkan berdasarkan kelompok tertentu, selnjutnya dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan, masalah, tempat, jenjang responden, lokasi, dan lainnya.

4. Penskoran Data

Penskoran data adalah memberikan skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen dengan nilai/ harga tertentu.


(34)

Pengolahan data untuk mengetahui persentase dilakukan dengan rumus sebagai berikut (Ali, 1995:64):

Keterangan: P = persentase

F = jumlah frekuensi dari setiap alternatif jawaban N = jumlah sampel

P =�


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada bab IV, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data yang ada yang penulis peroleh dilapangan. Alasan utama mahasiswa memanfaatkan e-Journal adalah karena kebutuhan akan informasi informasi informasi ilmiah yang terdapat dalam jurnal untuk menyelesaikan tugas tugas perkuliahan dan penulisan karya ilmiah.

Mahasiswa membutuhkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Dengan demikian e-Journal menjadi salah satu alternatif yang dimanfaatkan untuk mencari sumber sumber informasi yang diperoleh, karena e-Journalmemuat informasi terbaru hasil penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia.

Adapun secara khusus, kesimpulan yang diperoleh adalah

1. Mahasiswa belum terbiasa dengan e-Journal. Dalam memenuhi kebutuhannya, mereka hanya menggunakan fasilitas pencarian seperti google, belum menggunakan e-Journal yang telah dilanggan. Meskipun demikian, tidak sedikit mahasiswa yang telah memanfaatkan e-Journal untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Frekuensi pemanfaatan e-Journal oleh mahasiswa UPI yaitu pada umumnya 2-3 kali dalam satu bulan dengan tujuan utama adalah untuk keperluan studi.


(36)

2. Penggunaan fasilitas operator Boolean, proximity, dan truncation kurang dipahami oleh mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa mengetahui pola penelusuran informasi yang dilakukan adalah melalui judul. Hal ini dianggap lebih mudah untuk mencari jurnal yang dibutuhkan.

3. Kemampuan mahasiswa ketika penelusuran e-Journal dapat dikategorikan baik. Baik kemampuan dalam pola penelusuran maupun kemampuan teknologis. Meskipun terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam penelusuran. Kendala tersebut misalnya kendala bahasa, karena pada umumnya bahasa yang digunakan dalam e-Journal adalah bahasa inggris. Selain itu, kendala yang pada umumnya dialami adalah kendala teknis, seperti komputer dan koneksi internet.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi, sebab penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.

2. Bagi Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, diharapkan adanya sosialisasi mengenai metode pemanfaatan e-Journal misalnya melalui program pelatihan dan sebagainya.

3. Untuk meningkatkan kepuasan pemustaka dalam memanfaatkan e-Journal, maka diharapkan perpustakaan dapat meningkatkan koneksi


(37)

internet agar akses informasi lebih cepat, juga penyediaan komputer yang layak dan dapat digunakan secara nyaman oleh pemustaka.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Arlinah, I.R. (2003). Alat dan Strategi Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia: pcucamel.petra.ac.id

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baffadal, I, (2001). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Darmono. (2001) Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Darmono. (2007). Pengembangan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar. Jurnal Perpustakaan Sekolah. 1 (April: 1-10)

Darwanto. (2011). Penelusuran Jurnal Elektronik dan Manfaatnya. [Online] Tersedia: http://darwantoamd-wanto.blogspot.com 15 Oktober 2012 Dawson, Mildred A. & Henry A.Bamman. (1960). Fundamentals of Basic

Reading Instruction. New York: Longmans, Green and Co.

Depdiknas. (2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi – Buku Pedoman. Jakarta: Ditjen – Dikti.

Internet World Stats (2012). Asia Internet Use, Population Data, and Facebook Statistics [Online]

Tersedia: http://internetworldstats.com/ (17 Juli 2012)

Ismawan, D. (2011). E-Journal di Perguruan Tinggi. Buletin sangkakala edisi 11 Junaidi (2009). Pengertian Minat [Online]

Tersedia: http://wawan-junaidi.blogspot.com (20 Maret 2012)

Kliping Humas Unpad. (2011). Beragam Cara mendongkrak Minat Baca [Online] Tersedia: http://pustaka.unpad.ac.id (17 Juli 2012)


(39)

Koesoebjono, W.H (2008). Penelusuran Literatur Melalui Internet. [Online] Tersedia: http://xa.ymg.com/kq/groups/23309723/ (17 Oktober 2012) Muntashir (2005) Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh mahasiswa PPDS di

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. USU: Tidak diterbitkan

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nuryadin, D. (2011). Menyimak Fungsi Perpustakaan. [Online] Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 11 Maret 2012

Pawit, Ms.,Yusuf, dan Suhendar, Y. (2007) Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.

Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (2002) Jakarta: PNRI

Pendit, P.L. (2008). Perpustakaan Digital: dari A sampai Z. Jakarta: Citra Karya Karsa Mandiri.

Poerbakawatja, Suganda. (1992). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Purwono (2008). Strategi Penelusuran Informasi Melalui Internet. [Online] Tersedia: http://eprints.rclis.org/ (25 Agustus 2012)

Riyanto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya: SIC.

Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Press.

Sjahrial-Pamuntjak, R (2000) Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeharso, W. (2012). Mengapa Sarjana Tidak Menulis? [Online] Tersedia: http://www.ispi.or.id 20 Maret 2012

Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta


(40)

Suhardini.(2009). Layanan E-Journal Proquest Perpustakaan UPI, Meningkatkan layanan perpustakaan. [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 11 Maret 2012

Suhardini. (2011). Strategi Pencarian Informasi di Kalangan Mahasiswa dalam Menggunakan Jurnal Elektronik (Studi Kasus pada Mahasiswa Pascasarjana UPI). [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 23 Agustus 2012 Sukyadi, D. (2011). Perpustakaan Masa Depan. [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 20 Maret 2012

Sulistyo – Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Supriyadi. (1985). Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Malang: IKIP MALANG.

Surjono, H.D. (2009). Pengenalan dan pengembangan e-journal. [Online] Tersedia: http://blog.uny.ac.id/hermansurjono 11 Maret 2012 Susilo, T. (2010). Budaya membaca di kalangan Mahasiswa. [Online]

Tersedia: http://iloaprilino.student.umm.ac.id/?p=78 13 Maret 2012 Sutarno, NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto. Tresnawan, A (2004). Perbandingan E-Journal dengan Jurnal Tercetak di

perpustakaan. Bandung: Seminar Sehari IPI Cabang Bandung dengan UPT Perpustakaan ITB

Vickery, Brian C. (1987). Information Science in Theory and Practice. London: Butterworth & Co (Publisher) Ltd.

Waluhyo (2012) e-Journal Sebuah Fasilitas untuk Mewujudkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan [Online]

Tersedia: http://untung-waluyo.blog.ugm.ac.id 13 Oktober 2012

Yusuf, Pawit M, dan Suhendar, Y. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media Group


(41)

(1)

77

2. Penggunaan fasilitas operator Boolean, proximity, dan truncation kurang dipahami oleh mahasiswa. Pada umumnya mahasiswa mengetahui pola penelusuran informasi yang dilakukan adalah melalui judul. Hal ini dianggap lebih mudah untuk mencari jurnal yang dibutuhkan.

3. Kemampuan mahasiswa ketika penelusuran e-Journal dapat dikategorikan baik. Baik kemampuan dalam pola penelusuran maupun kemampuan teknologis. Meskipun terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam penelusuran. Kendala tersebut misalnya kendala bahasa, karena pada umumnya bahasa yang digunakan dalam e-Journal adalah bahasa inggris. Selain itu, kendala yang pada umumnya dialami adalah kendala teknis, seperti komputer dan koneksi internet.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi, sebab penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.

2. Bagi Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, diharapkan adanya sosialisasi mengenai metode pemanfaatan e-Journal misalnya melalui program pelatihan dan sebagainya.

3. Untuk meningkatkan kepuasan pemustaka dalam memanfaatkan e-Journal, maka diharapkan perpustakaan dapat meningkatkan koneksi


(2)

78

internet agar akses informasi lebih cepat, juga penyediaan komputer yang layak dan dapat digunakan secara nyaman oleh pemustaka.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan: Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.

Arlinah, I.R. (2003). Alat dan Strategi Penelusuran Informasi. [Online] Tersedia: pcucamel.petra.ac.id

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Baffadal, I, (2001). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Darmono. (2001) Manajemen dan tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Darmono. (2007). Pengembangan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar. Jurnal Perpustakaan Sekolah. 1 (April: 1-10)

Darwanto. (2011). Penelusuran Jurnal Elektronik dan Manfaatnya. [Online] Tersedia: http://darwantoamd-wanto.blogspot.com 15 Oktober 2012 Dawson, Mildred A. & Henry A.Bamman. (1960). Fundamentals of Basic

Reading Instruction. New York: Longmans, Green and Co.

Depdiknas. (2004). Perpustakaan Perguruan Tinggi – Buku Pedoman. Jakarta: Ditjen – Dikti.

Internet World Stats (2012). Asia Internet Use, Population Data, and Facebook Statistics [Online]

Tersedia: http://internetworldstats.com/ (17 Juli 2012)

Ismawan, D. (2011). E-Journal di Perguruan Tinggi. Buletin sangkakala edisi 11 Junaidi (2009). Pengertian Minat [Online]

Tersedia: http://wawan-junaidi.blogspot.com (20 Maret 2012)

Kliping Humas Unpad. (2011). Beragam Cara mendongkrak Minat Baca [Online] Tersedia: http://pustaka.unpad.ac.id (17 Juli 2012)


(4)

Koesoebjono, W.H (2008). Penelusuran Literatur Melalui Internet. [Online] Tersedia: http://xa.ymg.com/kq/groups/23309723/ (17 Oktober 2012) Muntashir (2005) Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh mahasiswa PPDS di

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. USU: Tidak diterbitkan

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nuryadin, D. (2011). Menyimak Fungsi Perpustakaan. [Online] Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 11 Maret 2012

Pawit, Ms.,Yusuf, dan Suhendar, Y. (2007) Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.

Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. (2002) Jakarta: PNRI

Pendit, P.L. (2008). Perpustakaan Digital: dari A sampai Z. Jakarta: Citra Karya Karsa Mandiri.

Poerbakawatja, Suganda. (1992). Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Purwono (2008). Strategi Penelusuran Informasi Melalui Internet. [Online] Tersedia: http://eprints.rclis.org/ (25 Agustus 2012)

Riyanto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya: SIC.

Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang non Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Press.

Sjahrial-Pamuntjak, R (2000) Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soeharso, W. (2012). Mengapa Sarjana Tidak Menulis? [Online] Tersedia: http://www.ispi.or.id 20 Maret 2012


(5)

Suhardini.(2009). Layanan E-Journal Proquest Perpustakaan UPI, Meningkatkan layanan perpustakaan. [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 11 Maret 2012

Suhardini. (2011). Strategi Pencarian Informasi di Kalangan Mahasiswa dalam Menggunakan Jurnal Elektronik (Studi Kasus pada Mahasiswa Pascasarjana UPI). [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 23 Agustus 2012 Sukyadi, D. (2011). Perpustakaan Masa Depan. [Online]

Tersedia: http://perpustakaan.upi.edu 20 Maret 2012

Sulistyo – Basuki. (1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Supriyadi. (1985). Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Malang: IKIP MALANG.

Surjono, H.D. (2009). Pengenalan dan pengembangan e-journal. [Online] Tersedia: http://blog.uny.ac.id/hermansurjono 11 Maret 2012 Susilo, T. (2010). Budaya membaca di kalangan Mahasiswa. [Online]

Tersedia: http://iloaprilino.student.umm.ac.id/?p=78 13 Maret 2012 Sutarno, NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto. Tresnawan, A (2004). Perbandingan E-Journal dengan Jurnal Tercetak di

perpustakaan. Bandung: Seminar Sehari IPI Cabang Bandung dengan UPT Perpustakaan ITB

Vickery, Brian C. (1987). Information Science in Theory and Practice. London: Butterworth & Co (Publisher) Ltd.

Waluhyo (2012) e-Journal Sebuah Fasilitas untuk Mewujudkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan [Online]

Tersedia: http://untung-waluyo.blog.ugm.ac.id 13 Oktober 2012

Yusuf, Pawit M, dan Suhendar, Y. (2007). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media Group


(6)