EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)
EVALUASI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
Banjarmasin)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Rina Rihani
201010170311075
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan segala keagungan,
karunia, hidayah dan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber
Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)”. Penulisan skripsi ini adalah
untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajad gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penulisan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya motivasi, saran, bimbingan, serta
kritik dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
ungkapan rasa syukur dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing pertama atas
arahan, masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan
skripsi.
4. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing kedua atas arahan,
masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan skripsi.
5. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen wali akuntansi kelas B angkatan
tahun 2010 yang memberikan pengarahan selama penulis menjadi mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang.
iv
6. Bapak
dan
Ibu
dosen
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama
penulis menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Pihak pengurus koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Perero) Area
Banjarmasin yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Ayahanda H.M.Iberahim, SE dan Ibunda tercinta Hj. Ratna Raihana yang
telah banyak memberikan curahan kasih sayang, do’a dan dorongan semangat
baik secara moril maupun material serta do’a restunya kepada penulis
sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik-adik tersayang, Norhalisa dan Muhammad Aflah Affandi yang turut
memberikan semangat dan doa’nya kepada penulis.
10. Arif Fahruzin, terimakasih 3 tahun telah memberikan dukungan perhatian,
semangat dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan yang
sangat berharga bagi penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dan penyempurnaan
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak umumnya serta rekan-rekan akuntansi khususnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang,
Mei 2014
Penulis
Rina Rihani
201010170311075
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................ xi
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu ................................................ 7
B. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi ........................................................... 9
2. Landasan Koperasi ............................................................ 11
3. Prinsip-Prinsip Koperasi ................................................... 12
4. Tujuan Koperasi ................................................................ 13
5. Jenis-Jenis Koperasi .......................................................... 14
6. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi..................................... 16
7. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 17
8. Akuntansi Koperasi ........................................................... 18
9. Pengertian SAK ETAP ...................................................... 21
10. Penerapan SAK ETAP untuk Koperasi ............................ 37
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ............................................................. 39
B. Jenis Penelitian ................................................................ 39
C. Jenis dan Sumber Data .................................................... 39
D. Tehnik Pengumpulan Data .............................................. 40
E. Tehnik Analisis Data ....................................................... 40
vi
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Sumber Energi
PT.PLN Persero) Area Banjarmasin ........................ 41
2. Jenis Usaha ................................................................ 42
3. Struktur Organisasi.................................................... 44
4. Kebijakan Akuntansi ................................................. 48
B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................ 50
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 74
B. Saran ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 76
vii
DAFTAR GAMBAR
No
1.
Judul
Halaman
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Koperasi Karyawan “ Sumber Energi ” ...... 49
viii
DAFTAR TABEL
No
1.
2.
Judul
Halaman
Tabel 2.1: Elemen dalam penyusunan laporan keuangan
menurut SAK ETAP. ............................................................................ 28
Tabel 4.1: Analisis terhadap penerapan SAK ETAP dalam
laporan keuangan koperasi Sumber Energi. .......................................... 53
ix
DAFTAR PUSTAKA
Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada
UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya 2012.
Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten
Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK
ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaanpsak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.
Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian
dalam
Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan
Yodium Farma PT.
Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi:
Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.sjdih.depkeu.go.id.
diakses
pada tanggal 8 Desember 2013.
x
xi
DAFTAR PUSTAKA
Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada
UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya 2012.
Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten
Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK
ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaanpsak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.
Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian dalam
Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan Yodium Farma PT.
Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi: Teori dan
Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.sjdih.depkeu.go.id. diakses
pada tanggal 8 Desember 2013.
76
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi mengandung makna “kerjasama”. Definisi koperasi Indonesia
menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat,
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian
pasal
3
disebutkan
bahwa,
koperasi
bertujuan
memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang–Undang Dasar
1945. Menurut Sitio dan Tamba (2001:19) Koperasi bertugas memajukan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti
bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi
melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama
dibandingkan dengan masyarakat umum.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka
artinya anggota
koperasi
terbuka
bagi
1
siapa
saja
sesuai
dengan
jenis
2
koperasinya. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap
anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian
koperasi
bahwa
koperasi
merupakan kegiatan
ekonomi
yang
berasaskan
kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Keuntungan koperasi dikembalikan kembali kepada anggota sebagai
SHU
(Sisa
Hasil
Usaha).
Setelah
dikurangi
biaya-biaya
operasional.
Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada
yang dirugikan.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengatur tentang akuntansi
perkoperasian bagi badan usaha koperasi adalah PSAK No. 27. PSAK No. 27
mengatur atas transaksi yang timbul dari hubungan koperasi bagi anggotanya,
meliputi transaksi setoran anggota koperasi, transaksi usaha koperasi dengan
anggotanya, transaksi yang spesifik pada badan usaha koperasi, dan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan. Pada tanggal 23 Oktober 2010 telah terbit dan
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
tentang Exposure Draft
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan yaitu pencabutan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian.
Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari konvergensi ke
standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau
IFRS).
Konvergensi IFRS merupakan suatu kesepakatan Indonesia dengan G20.
Tujuannya adalah untuk mencapai Good Corporate Governance dimana terdiri dari
3
transparansi, akuntabilitas, dan globalisasi bahasa pelaporan keuangan. Dampak dari
konvergensi ini salah satunya adalah pencabutan PSAK–PSAK yang secara substansi
sudah diatur dalam IFRS. Salah satu PSAK yang dicabut adalah PSAK No. 27
tentang akuntansi koperasi. Pencabutan PSAK No. 27 ini dilandasi sebagai dampak
dari konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri harus dicabut
karena sudah diatur dalam SAK lain. Pencabutan ini sesuai dengan misi konvergensi,
yaitu mencabut PSAK yang sudah ada atau diatur dalam IFRS, pencabutan ini
bertujuan untuk mendorong koperasi membuat laporan keuangan lebih transparan.
Sebagai pengganti PSAK No. 27, kini telah terbit Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang digunakan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal seperti
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga
pemeringkat kredit. SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan bagi entitas
yang mempunyai tanggung jawab publik signifikan dan entitas yang banyak
melakukan kegiatan lintas negara. SAK umum tersebut rumit untuk dipahami serta
diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha di Indonesia yang berskala kecil dan
menengah. Dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk
suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum dengan ketentuan pelaporan yang
lebih kompleks. Alasan diterbitkannya SAK ETAP adalah untuk mempermudah
perusahaan kecil dan menengah yang ada di Indonesia dalam menyusun laporan
4
keuangan mereka, dan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam memahami
laporan keuangan.
SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011. Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka entitas harus
menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2010. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya
(SAK ETAP paragraf 2.1).
Berdasarkan pentingnya penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan pada
koperasi dan mengingat adanya pencabutan PSAK No. 27, maka dilakukan penelitian
dengan judul Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi
(Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
Banjarmasin).
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada koperasi karyawan Sumber Energi
PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin?”.
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada:
-
Penyajian laporan keuangan untuk tahun buku 2012.
-
Beberapa pos-pos penerapan SAK ETAP sesuai dengan yang
dijalankan oleh koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero)
Area Banjarmasin.
-
Dibatasi pada pos-pos neraca, dan laporan perhitungan hasil usaha.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterterapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) pada
Banjarmasin.
koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
6
2. Manfaat Penelitian
Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP untuk mempermudah
dalam menyusun
laporan
keuangan
pihak
koperasi,
mempermudah
pengurus koperasi dalam memahami dan mengetahui kesesuaian penyajian
laporan keuangan koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero)
Area Banjarmasin ditinjau berdasarkan SAK ETAP.
ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI
(Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
Banjarmasin)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Rina Rihani
201010170311075
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dengan segala keagungan,
karunia, hidayah dan izin-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini yang berjudul “Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber
Energi PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin)”. Penulisan skripsi ini adalah
untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajad gelar Sarjana Ekonomi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penulisan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya motivasi, saran, bimbingan, serta
kritik dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
ungkapan rasa syukur dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing pertama atas
arahan, masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan
skripsi.
4. Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku dosen pembimbing kedua atas arahan,
masukan, bimbingan dan waktunya selama peneliti mengerjakan skripsi.
5. Drs. Dhaniel Syam, M.M., Ak. selaku dosen wali akuntansi kelas B angkatan
tahun 2010 yang memberikan pengarahan selama penulis menjadi mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Malang.
iv
6. Bapak
dan
Ibu
dosen
Fakultas
Ekonomi
dan
Bisnis
Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama
penulis menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Pihak pengurus koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Perero) Area
Banjarmasin yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8. Ayahanda H.M.Iberahim, SE dan Ibunda tercinta Hj. Ratna Raihana yang
telah banyak memberikan curahan kasih sayang, do’a dan dorongan semangat
baik secara moril maupun material serta do’a restunya kepada penulis
sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik-adik tersayang, Norhalisa dan Muhammad Aflah Affandi yang turut
memberikan semangat dan doa’nya kepada penulis.
10. Arif Fahruzin, terimakasih 3 tahun telah memberikan dukungan perhatian,
semangat dan do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan yang
sangat berharga bagi penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dan penyempurnaan
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak umumnya serta rekan-rekan akuntansi khususnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang,
Mei 2014
Penulis
Rina Rihani
201010170311075
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................... ix
ABSTRAK ................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................ xi
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu ................................................ 7
B. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi ........................................................... 9
2. Landasan Koperasi ............................................................ 11
3. Prinsip-Prinsip Koperasi ................................................... 12
4. Tujuan Koperasi ................................................................ 13
5. Jenis-Jenis Koperasi .......................................................... 14
6. Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi..................................... 16
7. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 17
8. Akuntansi Koperasi ........................................................... 18
9. Pengertian SAK ETAP ...................................................... 21
10. Penerapan SAK ETAP untuk Koperasi ............................ 37
III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ............................................................. 39
B. Jenis Penelitian ................................................................ 39
C. Jenis dan Sumber Data .................................................... 39
D. Tehnik Pengumpulan Data .............................................. 40
E. Tehnik Analisis Data ....................................................... 40
vi
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Koperasi Karyawan Sumber Energi
PT.PLN Persero) Area Banjarmasin ........................ 41
2. Jenis Usaha ................................................................ 42
3. Struktur Organisasi.................................................... 44
4. Kebijakan Akuntansi ................................................. 48
B. Analisis Data dan Pembahasan ........................................ 50
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 74
B. Saran ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 76
vii
DAFTAR GAMBAR
No
1.
Judul
Halaman
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Koperasi Karyawan “ Sumber Energi ” ...... 49
viii
DAFTAR TABEL
No
1.
2.
Judul
Halaman
Tabel 2.1: Elemen dalam penyusunan laporan keuangan
menurut SAK ETAP. ............................................................................ 28
Tabel 4.1: Analisis terhadap penerapan SAK ETAP dalam
laporan keuangan koperasi Sumber Energi. .......................................... 53
ix
DAFTAR PUSTAKA
Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada
UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya 2012.
Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten
Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK
ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaanpsak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.
Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian
dalam
Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan
Yodium Farma PT.
Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon.
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi:
Teori dan Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.sjdih.depkeu.go.id.
diakses
pada tanggal 8 Desember 2013.
x
xi
DAFTAR PUSTAKA
Auliyah, Iim Ma’rifatul. 2012. Penerapan Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP pada
UKM Kampung Batik di Sidoarjo. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas
Surabaya 2012.
Azaria, Vina Mukti. 2013. Penerapan Akuntansi pada UKM Unggulan di Kabupaten
Kota Blitar dan kesesuaiannya dengan SAK ETAP. Universitas Jember 2013.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Buletin Teknis 6 Tentang Keterterapan SAK
ETAP Untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba. Jakarta.
Kartasapoetra, G. 2003. Koperasi Indonesia. Bina Adiaksara. Jakarta.
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK. http://yunan1.com/2012/09/19/perbedaanpsak-etap-dengan-psak-umum-based-part-2/. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.
Putro, Sigit Amy Ariyono. 2013. Penerapan SAK ETAP pada Perkoperasian dalam
Penyajian Laporan Keuangan pada Koperasi Karyawan Yodium Farma PT.
Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Sinaga, Dr. Ir. Pariaman, M.M. 2008. Koperasi Dalam Sorotan Peneliti.
RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Sitio, Drs. Arifin, M.Sc dan Tamba, Ir. Halomoan, M.B.A. 2001. Koperasi: Teori dan
Praktik. Erlangga. Jakarta.
Sudarwanto, Adenk. 2013. Akuntansi Koperasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung
UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.sjdih.depkeu.go.id. diakses
pada tanggal 8 Desember 2013.
76
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi mengandung makna “kerjasama”. Definisi koperasi Indonesia
menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat,
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian
pasal
3
disebutkan
bahwa,
koperasi
bertujuan
memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang–Undang Dasar
1945. Menurut Sitio dan Tamba (2001:19) Koperasi bertugas memajukan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti
bahwa, meningkatkan kesejahteraan anggota adalah menjadi program utama koperasi
melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama
dibandingkan dengan masyarakat umum.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela. Terbuka
artinya anggota
koperasi
terbuka
bagi
1
siapa
saja
sesuai
dengan
jenis
2
koperasinya. Sukarela artinya keanggotaan koperasi tidak atas paksaan. Setiap
anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Sesuai dengan pengertian
koperasi
bahwa
koperasi
merupakan kegiatan
ekonomi
yang
berasaskan
kekeluargaan. Maka tujuan utama koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Keuntungan koperasi dikembalikan kembali kepada anggota sebagai
SHU
(Sisa
Hasil
Usaha).
Setelah
dikurangi
biaya-biaya
operasional.
Pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha ini dibagi secara adil sehingga tidak ada
yang dirugikan.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang mengatur tentang akuntansi
perkoperasian bagi badan usaha koperasi adalah PSAK No. 27. PSAK No. 27
mengatur atas transaksi yang timbul dari hubungan koperasi bagi anggotanya,
meliputi transaksi setoran anggota koperasi, transaksi usaha koperasi dengan
anggotanya, transaksi yang spesifik pada badan usaha koperasi, dan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan. Pada tanggal 23 Oktober 2010 telah terbit dan
disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
tentang Exposure Draft
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan yaitu pencabutan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang akuntansi perkoperasian.
Pencabutan PSAK No. 27 dilandasi alasan sebagai dampak dari konvergensi ke
standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standard atau
IFRS).
Konvergensi IFRS merupakan suatu kesepakatan Indonesia dengan G20.
Tujuannya adalah untuk mencapai Good Corporate Governance dimana terdiri dari
3
transparansi, akuntabilitas, dan globalisasi bahasa pelaporan keuangan. Dampak dari
konvergensi ini salah satunya adalah pencabutan PSAK–PSAK yang secara substansi
sudah diatur dalam IFRS. Salah satu PSAK yang dicabut adalah PSAK No. 27
tentang akuntansi koperasi. Pencabutan PSAK No. 27 ini dilandasi sebagai dampak
dari konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri harus dicabut
karena sudah diatur dalam SAK lain. Pencabutan ini sesuai dengan misi konvergensi,
yaitu mencabut PSAK yang sudah ada atau diatur dalam IFRS, pencabutan ini
bertujuan untuk mendorong koperasi membuat laporan keuangan lebih transparan.
Sebagai pengganti PSAK No. 27, kini telah terbit Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang digunakan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal seperti
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur dan lembaga
pemeringkat kredit. SAK yang berbasis IFRS (SAK Umum) ditujukan bagi entitas
yang mempunyai tanggung jawab publik signifikan dan entitas yang banyak
melakukan kegiatan lintas negara. SAK umum tersebut rumit untuk dipahami serta
diterapkan bagi sebagain besar entitas usaha di Indonesia yang berskala kecil dan
menengah. Dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk
suatu entitas dibandingkan dengan SAK Umum dengan ketentuan pelaporan yang
lebih kompleks. Alasan diterbitkannya SAK ETAP adalah untuk mempermudah
perusahaan kecil dan menengah yang ada di Indonesia dalam menyusun laporan
4
keuangan mereka, dan untuk mempermudah pengurus koperasi dalam memahami
laporan keuangan.
SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai
pada atau setelah 1 Januari 2011. Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka entitas harus
menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2010. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk
memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya
(SAK ETAP paragraf 2.1).
Berdasarkan pentingnya penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dalam penyajian laporan keuangan pada
koperasi dan mengingat adanya pencabutan PSAK No. 27, maka dilakukan penelitian
dengan judul Evaluasi Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Koperasi
(Studi Kasus Pada Koperasi Karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
Banjarmasin).
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada koperasi karyawan Sumber Energi
PT. PLN (Persero) Area Banjarmasin?”.
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada:
-
Penyajian laporan keuangan untuk tahun buku 2012.
-
Beberapa pos-pos penerapan SAK ETAP sesuai dengan yang
dijalankan oleh koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero)
Area Banjarmasin.
-
Dibatasi pada pos-pos neraca, dan laporan perhitungan hasil usaha.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan keterterapan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP) pada
Banjarmasin.
koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero) Area
6
2. Manfaat Penelitian
Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP untuk mempermudah
dalam menyusun
laporan
keuangan
pihak
koperasi,
mempermudah
pengurus koperasi dalam memahami dan mengetahui kesesuaian penyajian
laporan keuangan koperasi karyawan Sumber Energi PT. PLN (Persero)
Area Banjarmasin ditinjau berdasarkan SAK ETAP.