Implementasi Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) Sebagai Dasar Penyusunan Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Klinik E.

(1)

viii ABSTRACT

To produce quality accounting information, requires a standards form the basis for the preparation of such information. SAK ETAP form the basis for the preparation of information for non public accountability entities. Although it has been applied for almost two years since 2011, not all entities know how to implement SAK ETAP in its financial reporting. Therefore, this study aims to provide an example of how to implement SAK ETAP in E Clinic financial statements for the first half of 2013 in full consisting of balance sheet, income statement, statement of changes in equity, cash flow statement, and notes, comprising a summary of significant accounting policies and other explanatory information based on SAK ETAP. This research is a qualitative descriptive study using primary data such as financial data obtained either by non - behavioral observation techniques and direct interviews. After having a complete financial statements prepared under SAK ETAP, it is expected that the company's financial statement to be audited and obtain an audit opinion that will facilitate the submission of credit to the bank or loan capital from investors and creditors.


(2)

ix ABSTRAK

Untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas dibutuhkan suatu standar yang menjadi landasan dalam penyusunan informasi tersebut. SAK ETAP menjadi landasan dalam penyusunan informasi bagi entitas tanpa akuntabilitas publik. Walaupun telah diterapkan selama hampir dua tahun sejak tahun 2011, tidak semua entitas mengetahui bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan contoh mengenai bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP dalam laporan keuangan Klinik E untuk periode semester pertama tahun 2013 secara lengkap yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan yang berisis ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya berdasarkan SAK ETAP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer berupa data keuangan perusahaan yang diperoleh baik dengan teknik observasi non-perilaku maupun dengan wawancara langsung. Setelah memiliki laporan keuangan lengkap yang disusun berdasarkan SAK ETAP, maka diharapkan laporan keuangan perusahaa dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga akan mempermudah pengajuan kredit ke bank maupun pinjaman modal dari investor dan kreditor.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Studi Literatur ... 5

2.2 SAK ETAP ... 7

2.3 Perbedaan PSAK dan SAK ETAP... 11

BAB III METODA PENELITIAN ... 18

3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Objek Penelitian ... 18


(4)

xi

3.4 Metoda Analisis ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22

4.1 Peralihan SAK ETAP ... 22

4.2 Membuat Neraca Awal Perusahaan Untuk Perioda yang Berakhir pada 31 Juni 2013 ... 23

4.2.1 Mengakui dan Tidak Mengakui Pos-pos Aset dan Kewajiban Yang Dipersyaratkan dalam SAK ETAP ... 23

4.2.2 Mereklasifikasi Pos-pos yang Diakui Sebagai Suatu Jenis Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Berdasarkan SAK ETAP ... 26

4.2.2.1 Aset ... 26

4.2.2.2 Kewajiban ... 26

4.2.2.3 Ekuitas ... 26

4.2.3 Mengakui Ekuitas Perusahaan Berdasarkan SAK ETAP ... 27

4.2.4 Mengukur Pos Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Perusahaan Berdasarkan SAK ETAP ... 28

4.2.4.1 Kas dan Setara Kas ... 30

4.2.4.2 Piutang ... 30

4.2.4.3 Sediaan Barang Dagangan ... 30

4.2.4.4 Bahan Habis Pakai Klinik dan Kantor ... 33

4.2.4.5 Sewa Dibayar Dimuka ... 34

4.2.4.6 Aset Tetap ... 34

4.2.4.6.1 Mesin ... 36

4.2.4.6.2 Perlengkapan Klinik ... 37


(5)

xii

4.2.4.6.4 Perabot Kantor ... 39

4.2.4.7 Pendapatan Diterima Dimuka ... 40

4.2.4.8 Hutang Pajak Penghasilan ... 40

4.2.4.9 Ekuitas ... 41

4.2.5 Menyajikan Pos Aset, Kewajiban, dan Ekuitas dalam Neraca Awal Perusahaan Berdasarkan SAK ETAP Bab 4 ... 41

4.3 Menyusun Laporan Laba Rugi Berdasarkan SAK ETAP Bab 5 ... 42

4.3.1 Pendapatan ... 43

4.3.2 Harga Pokok Penjualan ... 44

4.3.3 Biaya Operasi ... 45

4.3.4 Biaya Administrasi dan Umum ... 46

4.3.5 Beban Pajak ... 47

4.3.6 Beban Administrasi Bank ... 48

4.4 Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas Berdasarkan SAK ETAP Bab 6 ... 49

4.5 Menyusun Laporan Arus Kas Berdasarkan SAK ETAP Bab 7... 51

4.5.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi ... 51

4.5.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi ... 52

4.5.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan... 53

4.6 Menyusun Catatan Atas Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Bab 8 ... 54

4.7 Menyajikan Laporan Keuangan Secara Lengkap Berdasarkan SAK ETAP ... 55


(6)

xiii

4.7.1 Neraca ... 55

4.7.2 Laporan Laba Rugi ... 56

4.7.3 Laporan Perubahan Ekuitas... 57

4.7.4 Laporan Arus Kas ... 58

4.7.5 Catatan Atas Laporan Keuangan ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Simpulan ... 70

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 71

5.3 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Perbedaan PSAK dan SAK ETAP ... 11

TABEL 4.1 Sediaan Barang Dagangan Klinik E ... 32

TABEL 4.2 Bahan Habis Pakai Klinik dan Bahan Habis Pakai Kantor ... 33

TABEL 4.3 Daftar Mesin Klinik E Januari 2013 ... 36

TABEL 4.4 Akumulasi Depresiasi dan Nilai Buku Mesin Klinik E Hingga Juni 2013 ... 37

TABEL 4.5 Daftar Perlengkapan Kantor E Januari 2013 ... 38

TABEL 4.6 Nilai Perolehan Total dan Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Kantor Klinik E Hingga Juni 2013 ... 38

TABEL 4.7 Daftar Perabot Kantor Klinik E Januari 2013 ... 39

TABEL 4.8 Nilai Perolehan Total dan Akumulasi Penyusutan Perabot Kantor Klinik E Hingga Juni 2013 ... 39

TABEL 4.9 Pendapatan Klinik E Januari-Juni 2013 ... 44

TABEL 4.10 Harga Pokok Penjualan Klinik E Januari-Juni 2013 ... 45

TABEL 4.11 Biaya Operasi Klinik E Januari-Juni 2013 ... 46

TABEL 4.12 Biaya Administrasi dan Umum Klinik E Januari-Juni 2013 ... 46


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas dibutuhkan suatu standar yang menjadi landasan dalam penyusunan informasi tersebut. SAK ETAP menjadi landasan dalam penyusunan informasi bagi entitas tanpa akuntabilitas publik. Walaupun telah diterapkan selama hampir dua tahun sejak tahun 2011, tidak semua entitas mengetahui bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangannya. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya literatur yang memberikan contoh bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan contoh mengenai bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP dalam pelaporan keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik.

Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 meluncurkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dengan adanya SAK ETAP, maka entitas-entitas kecil tidak perlu lagi menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK yang berlaku umum yang tergolong cukup rumit untuk diterapkan pada entitas-entitas kecil. SAK ETAP, sesuai namanya, diperuntukan bagi entitas-entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang:


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

UNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA b. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

SAK ETAP diterapkan untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Penerapan dini diperkenankan. Jika SAK ETAP diterapkan dini, maka entitas harus menerapkan SAK ETAP untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 (SAK ETAP, 2013).

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang telah membahas mengenai SAK ETAP. Wijaya dan Ariyanto(2011) menyatakan bahwa dalam menerapkan SAK ETAP terdapat beberapa langkah yang harus diikuti entitas seperti: penyusunan neraca awal dengan mengakui dan tidak mengakui pos-pos aset dan kewajiban yang dipersyaratkan dalam SAK ETAP, mereklasifikasikan pos-pos yang diakui sebagai suatu jenis aset, kewajiban, dan komponen ekuitas berdasarkan SAK ETAP dan menerapkan SAK ETAP dalam seluruh aset dan kewajiban yang diakui. Terdapat beberapa perbedaan dalam proses pencatatan akuntansi sebelum dan sesudah menggunakan SAK ETAP.

Imaniar (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala dalam menerapkan SAK ETAP dalam pelaporan keuangan perusahaan seperti kurangnya kesadaran terhadap pentingnya laporan keuangan dan sumber daya manusia yang kurang memiliki kemampuan dibidang akuntansi. SAK ETAP juga belum sepenuhnya dipahami oleh usaha kecil menengah pulp dan kertas di Surabaya (Hermawan, 2012)


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA Wahyuni, et al. (2013) mengevaluasi tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan berbasis SAK ETAP dengan pendekatan disclousre index pada

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SETIA”. Hasil penelitian

menunjukkan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang dilakukan oleh koperasi masih belum lengkap dan belum secara penuh menerapkan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan berdasarkan standar yang berlaku yaitu SAK ETAP.

Walaupun demikian, penelitian-penelitian diatas belum mengimplementasikan dan memberikan ilustrasi lengkap bagaimana laporan keuangan seharusnya disusun berdasarkan SAK ETAP. Oleh karena itu, tulisan ini akan memberikan ilustrasi lengkap bagaimana pengimplementasian SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan Klinik E yang tergolong dalam entitas tanpa akuntabilitas publik. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan ilustrasi lengkap bagaimana pengimplementasian SAK ETAP dalam laporan keuangan sehingga dapat memberikan informasi akuntansi yang berkualitas bagi pihak internal maupun eksternal entitas.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengimplementasian SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan Klinik E?


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan contoh secara lengkap bagaimana pengimplementasian SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan Klinik E.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan, dapat mengetahui bagaimana laporan keuangan seharusnya disajikan dengan baik sesuai dengan SAK ETAP, sehingga laporan keuangan tersebut kemudian dapat digunakan sebagai informasi untuk proses pembuatan keputusan, pendanaan, serta mengevaluasi kinerja bisnis dan manajemen entitas. 2. Bagi praktisi, tulisan ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris, informasi

dan masukan bagi para praktisi mengenai “Penyusunan Laporan Keuangan

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik berdasarkan SAK ETAP” sehingga dapat


(12)

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan contoh lengkap bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP sebagai dasar penyusunan laporan keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Klinik E termasuk dalam entitas tnapa akuntabilitas publik yang belum melakukan penyusunan laporan keuangannya dengan benar dan hanya melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan atas Klinik E sebagai obyek penelitian. ,

5.2. Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian tentunya memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Klinik E adalah perusahaan kecil yang siklus akuntansinya belum terlalu kompleks sehingga pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan juga tidak terlalu banyak sehingga belum semua atau hanya sebagian kecil bab SAK ETAP yang dapat diimplementasikan dalam laporan keuangan Klinik E. 2. Periode laporan keuangan yang sangat singkat, yaitu hanya semester pertama

tahun 2013 saja, sehingga hasil penelitian hanya meliputi periode tersebut saja dan kurang memenuhi SAK ETAP yang mengharuskan laporan keuangan disusun secara komparatif. Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan data keuangan yang dimiliki oleh Klinik E. Untuk periode berikutnya,


(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA perusahaan dapat melakukan pelaporan keuangan sendiri dengan melihat gambaran laporan keuangan periode semester pertama 2013.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan pada penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif di masa yang akan datang adalah:

1. Perusahaan sebaiknya memiliki staf sumber daya manusia yang lebih memahami tentang bagaimana menerapkan SAK ETAP sebagai dasar dalam pelaporan keuangan sehingga penerapan SAK ETAP dapat dilakukan secara berkelanjutan.

2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, perusahaan sebaiknya melakukan siklus akuntansi yang benar dan lengkap yaitu berdasarkan transaksi, yang dibuat jurnal umumnya, kemudian menyusun buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, serta neraca saldo setelah jurnal penutup. Hal ini penting untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan secara lengkap pada akhir periode. 3. Penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan

dengan skala usaha yang lebih besar dan lebih kompleks seperti perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang dan jasa yang lebih kompleks dan berbeda sehingga SAK ETAP dapat diterapkan secara lebih menyeluruh dan lengkap. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi SAK ETAP pada perusahaan dengan bidang usaha yang berbeda.


(14)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 72

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4. Penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan periode pelaporan yang lebih panjang, dan dapat menyajikan laporan keaungan secara komparatif minimal untuk dua periode sebagaimana diharuskan dalam SAK ETAP. Laporan keuangan yang disajikan secara komparatif dapat menjadi gambaran perbandingan kinerja perusahaan di periode lalu dan periode sekarang.


(15)

74

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Dianita, I. (2011). Studi Penerapan Pencatatan Keuangan pada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) (Studi Kasus pada Usaha Mikro dan Kecil Pengrajin Sepatu dan Sandal Wanita di Wilayah Surabaya Utara dan Barat. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya (tidak dipublikasikan).

Hermawan (2012). Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Laporan Keuangan Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas Di Surabaya. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya (tidak dipublikasikan).

Imaniar, F. (2011). Analisis Pelaporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Laporan Keuangan Perusahaan Jasa (Studi Kasus pada CV. Gemar Jaya-Trigger Event Organizer, Malang). Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Brawijaya, Malang (tidak dipublikasikan).

Kristanto, E. (2011). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada UMKM Pengrajin Rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Sarjana Pendidikan Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).

Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009. diakses dari http://www.iaiglobal.or.id/data/referensi/ai_edisi_19.pdf pada tanggal 25 Oktober 2013.

SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). diakses dari http://www.iaiglobal.or.id/v02/prinsip_akuntansi/standar.php?cat=SAK%20 ETAP&id=71 pada tanggal 25 Oktober 2013.

Susanto, E. (2011). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) di UMKM Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi Sarjana Pendidikan Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).


(16)

75

Wahyuni, et al. (2013). Evaluasi Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP dengan Pendekatan Disclosure Index pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SETIA” Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 1 (1), hal. 1.

Wijaya, K., dan Stefanus Ariyanto. (2011). Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PT. Saptawira Adhitama Tour and Travel. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta (tidak dipublikasikan).

Wirahardja, R.I., dan Wahyuni, E.T. (2009). Perbedaan SAK ETAP dan PSAK. Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009 diakses dari http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/ pada tanggal 23 Oktober 2013.

Wulandari, S. (2011). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Kampung Batik Laweyan Surakarta). Skripsi Sarjana Pendidikan Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).


(1)

BAB I PENDAHULUAN 4

UNIVERSITAS KRISTEN MARANTHA 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan contoh secara lengkap bagaimana pengimplementasian SAK ETAP dalam penyusunan laporan keuangan Klinik E.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan, dapat mengetahui bagaimana laporan keuangan seharusnya disajikan dengan baik sesuai dengan SAK ETAP, sehingga laporan keuangan tersebut kemudian dapat digunakan sebagai informasi untuk proses pembuatan keputusan, pendanaan, serta mengevaluasi kinerja bisnis dan manajemen entitas. 2. Bagi praktisi, tulisan ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris, informasi

dan masukan bagi para praktisi mengenai “Penyusunan Laporan Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik berdasarkan SAK ETAP” sehingga dapat dikembangkan dan semakin bermanfaat bagi pembaca dimasa yang akan datang.


(2)

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan contoh lengkap bagaimana mengimplementasikan SAK ETAP sebagai dasar penyusunan laporan keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. Klinik E termasuk dalam entitas tnapa akuntabilitas publik yang belum melakukan penyusunan laporan keuangannya dengan benar dan hanya melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan atas Klinik E sebagai obyek penelitian. ,

5.2. Keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian tentunya memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Klinik E adalah perusahaan kecil yang siklus akuntansinya belum terlalu kompleks sehingga pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan juga tidak terlalu banyak sehingga belum semua atau hanya sebagian kecil bab SAK ETAP yang dapat diimplementasikan dalam laporan keuangan Klinik E. 2. Periode laporan keuangan yang sangat singkat, yaitu hanya semester pertama

tahun 2013 saja, sehingga hasil penelitian hanya meliputi periode tersebut saja dan kurang memenuhi SAK ETAP yang mengharuskan laporan keuangan disusun secara komparatif. Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan data keuangan yang dimiliki oleh Klinik E. Untuk periode berikutnya,


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA perusahaan dapat melakukan pelaporan keuangan sendiri dengan melihat gambaran laporan keuangan periode semester pertama 2013.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan pada penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif di masa yang akan datang adalah:

1. Perusahaan sebaiknya memiliki staf sumber daya manusia yang lebih memahami tentang bagaimana menerapkan SAK ETAP sebagai dasar dalam pelaporan keuangan sehingga penerapan SAK ETAP dapat dilakukan secara berkelanjutan.

2. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, perusahaan sebaiknya melakukan siklus akuntansi yang benar dan lengkap yaitu berdasarkan transaksi, yang dibuat jurnal umumnya, kemudian menyusun buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, serta neraca saldo setelah jurnal penutup. Hal ini penting untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan secara lengkap pada akhir periode. 3. Penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian pada perusahaan

dengan skala usaha yang lebih besar dan lebih kompleks seperti perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang dan jasa yang lebih kompleks dan berbeda sehingga SAK ETAP dapat diterapkan secara lebih menyeluruh dan lengkap. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi SAK ETAP pada perusahaan dengan bidang usaha yang berbeda.


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 72

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 4. Penulis selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan periode pelaporan yang lebih panjang, dan dapat menyajikan laporan keaungan secara komparatif minimal untuk dua periode sebagaimana diharuskan dalam SAK ETAP. Laporan keuangan yang disajikan secara komparatif dapat menjadi gambaran perbandingan kinerja perusahaan di periode lalu dan periode sekarang.


(5)

74

DAFTAR PUSTAKA

Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.

Dianita, I. (2011). Studi Penerapan Pencatatan Keuangan pada Usaha Mikro dan

Kecil (UMK) (Studi Kasus pada Usaha Mikro dan Kecil Pengrajin Sepatu dan Sandal Wanita di Wilayah Surabaya Utara dan Barat. Skripsi Sarjana

Akuntansi, Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya (tidak dipublikasikan).

Hermawan (2012). Pemahaman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Laporan Keuangan Usaha Kecil Menengah Pulp dan Kertas Di Surabaya. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Surabaya (tidak dipublikasikan).

Imaniar, F. (2011). Analisis Pelaporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Laporan Keuangan Perusahaan Jasa (Studi Kasus pada CV. Gemar Jaya-Trigger Event Organizer, Malang). Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Brawijaya, Malang (tidak dipublikasikan).

Kristanto, E. (2011). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada UMKM Pengrajin Rotan di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Sarjana Pendidikan

Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).

Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009. diakses dari http://www.iaiglobal.or.id/data/referensi/ai_edisi_19.pdf pada tanggal 25 Oktober 2013.

SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). diakses dari http://www.iaiglobal.or.id/v02/prinsip_akuntansi/standar.php?cat=SAK%20 ETAP&id=71 pada tanggal 25 Oktober 2013.

Susanto, E. (2011). Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) di UMKM Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Skripsi Sarjana Pendidikan

Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).


(6)

75

Wahyuni, et al. (2013). Evaluasi Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP dengan Pendekatan Disclosure Index pada Koperasi

Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “SETIA” Kecamatan Poncokusumo

Kabupaten Malang. Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, 1 (1), hal. 1.

Wijaya, K., dan Stefanus Ariyanto. (2011). Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PT. Saptawira Adhitama Tour and Travel. Skripsi Sarjana Akuntansi, Program Sarjana Universitas Bina Nusantara, Jakarta (tidak dipublikasikan).

Wirahardja, R.I., dan Wahyuni, E.T. (2009). Perbedaan SAK ETAP dan PSAK. Majalah Akuntan Indonesia; Edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009 diakses dari http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/ pada tanggal 23 Oktober 2013.

Wulandari, S. (2011). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Kampung Batik Laweyan Surakarta). Skripsi Sarjana Pendidikan Ekonomi, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta (tidak dipublikasikan).


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN LABA RUGI DAN NERACA BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UD. ANDY PUTRA

0 18 21

Rancangan penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM): studi kasus pada konveksi As- Shaqi Pamulang

1 71 107

Implementasi laporan keuangan sesuai SAK ETAP(Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) pada CV.Sapta Putra Mekar

10 71 68

Ilustrasi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Sak Etap) sebagai Pedoman Pelaporan Keuangan pada CV Indo Karya.

1 3 18

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) (STUDI KASUS PADA KOPERASI BATARI SOLO).

0 0 15

Penerapan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (sak etap) pada penyusunan laporan keuangan | Norkamsiah | AKUNTABEL 1181 1847 1 PB

0 0 13

SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

0 0 115

PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PEGAWAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

0 0 15

PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) CV. ISTANA KOMPUTER PALEMBANG -

1 2 92

Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabiltas Publik (SAK ETAP) pada CV. Kelapa Jaya Banyuasin -

0 3 93