PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS VB SD MUHAMMADIYAH 9 KOTA MALANG

(1)

PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS VB SD MUHAMMADIYAH 9 KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh FirmanWahyudi 201010430311381

OLEH: EDI HARTONO NIM: 201110430311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

ii

PELAKSANAAN PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA KELAS 5B SD MUHAMMADIYAH 9

KOTA MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai salah satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH: EDI HARTONO NIM: 201110430311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(3)

iii 2015


(4)

(5)

v

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Edi Hartono

Tempat Tanggal Lahir : Sumenep, 19 nopember 1992

NIM : 201110430311074

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Penerapan Media Puzzle dalam

Pembelajaran Tematik untuk Siswa Kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagai atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalti non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

Malang, 6 Januari 2016

ٱang Menyatakan,


(6)

vi MOTTO

عم

نإف

َ

ر ۡسعۡل

اًر ۡسي

َ

نإ

عم

ر ۡسعۡل

ا ٗر ۡسي

ف ت ۡغرف اذإف

ۡبصن

ف ك

ِ

بر ىلإو

بغ ۡر

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Qur’an: Surah Ash Sharh Ayat 5-8)

Jika burung bahagia menjadi burung, dan pohon damai menjadi pohon, maka sudah sepantasnya manusia berbahagia dan damai menjadi manusia

Tujuan hidup adalah hidup bertujuan (penulis)


(7)

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamiin

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Serta Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dengan kesederhanaan, kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orangtua dan adikku yang sangat luar biasa, Ibu Bapakku yang tidak henti-hentinya berjuang mendo’akanku sehingga bisa sampai tahap yang seperti ini. Terimakasih atas kasih sayang dan semangat yang selama ini diberikan untukku

2. Keluarga besar PGSD 2011, sungguh indah kebersamaan kita.

3. Seluruh warga SD Muhammadiyah 9 kota Malang, terima kasih telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah ini.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidyatNya skripsi dengan judul “Pelaksanaan Penerapan Media Puzzle Dalam Pembelajaran Tematik untuk Siswa Kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ayahanda Zamrawi, Ibunda Rusda dan adikku Edzi Hartanti tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

2. Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.

3. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

5. Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan membantu dalam proses penyusunan skripsi. 6. Latif Nur Hasan, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan

arahan, masukan dan motivasi kepada penulis

7. Sony Darmawan, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 kota Malang yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah tersebut.

8. Dra. Sumiatun selaku guru kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang yang bersedia menyediakan waktunya untuk menjadi narasumber penulis.

9. Keluarga kedua saya di malang: Novil, vergi Zulkarnain ٱahya, wahyudi, firman Wahyudi, Agus Ferdiansyah dan Ervin ٱuliana. Terimaksih sudah


(9)

ix

menjadi keluarga dan sahabat terbaik di Malang. Banyak suka dan duka yang sudah kita lewati bersama.

10. Sahabat-sahabat terbaik Firman wahyudi, Imransyah, Nurul Iskil Firdaus, Rizal, Idris, Hamsari Hanri dan Agus Ferdiansayah yang saya sayangi. Terimaksih atas motivasi dan kebersamaan selama ini yang selalu menghibur dikala suka maupun duka.

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 yang selalu bersama selama bimbingan dan selalu membantu dalam proses penyusunan skripsi.

12. Semua pihak terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga apa yang telah diberikan kepada peneliti, senantiasa memberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun orang lain yang membacanya saat ini maupun dikemudian hari.

Malang, 06 Januari 2016


(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR DAN FOTO ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 10

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 10

2. Jenis Media Pembelajaran ... 11

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 13

4. Perbedaan Media dan Alat Peraga ... 14

5. Dasar Pertimbangan Penggunaan Media ... 15

B. Gaya Belajar ... 15

1. Pengertian Gaya Belajar ... 15

2. Macam-macam Gaya Belajar ... 17

a. gaya belajar visual ... 17

b. gaya belajar auditorial ... 17

c. gaya belajar kinestetik ... 18

C. Pembelajaran Tematik ... 18

D. Media Puzzle ... 21

E. Hasil Penelitian yang Relevan ... 25


(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ... 28

B. Kehadiran Peneliti di Lapangan ... 28

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Data Primer ... 32

2. Data Sekunder ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Sintaks Pelaksanaan Media Pembelajaran Puzzle dalam pembelajaan Tematik ... 41

a. Perencanaan Awal ... 41

b. Pelaksanaan ... 43

c. Evaluasi Hasil Pembelajaran ... 52

B. Pembahasan 1. Kendala yang Ditemui dalam Pelaksanaan Pemanfaatan Media Puzzle ... 57

2. Efektivitas Pelaksanaan Media Puzzle dalam Pembelajaran Tematik ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tujuan Pembelajaran ... 29

Tabel 3.2 Rancangan Penerapan Media Puzzle ... 31

Tabel 3.3 Teknik Analisis Data dan Instrumen Penelitian ... 32

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi ... 33

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Pra Pelaksanaan ... 35

Tabel 4.1Sintaks Pelaksanaan Pemanfaatan Media Puzzle. ... 40


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN FOTO

Halaman

Gambar 2.1 Pasangan Potongan Kertas pada Media Puzzle ... 24

Gambar 2.2 Kerangka Pikir... 27

Foto 4.1 Guru Menggali Pengetahuan Awal Siswa ... 43

Foto 4.2 Guru Menjelaskan Cara Penggunaan Media Puzzle ... 44

Foto 4.3 Guru Membagikan Media Puzzle Kepada Kelompok ... 45

Foto 4.4 Siswa Mengamati Media yang Telah di Bagikan ... 46

Foto 4.5 Siswa Mencarikan Pasangan Potongan Puzzle ... 46

Foto 4.6 Siswa Sangat Antusias dalam Menyelesaikan Tugasnya ... 47

Foto 4.7 Selesai Menyelesaikan Tugasnya, Siswa Melakukan Diskusi Bersma Kelompok ... 48

Foto 4.8 Kelompok Satu Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 49

Foto 4.9 Kelompok Dua Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 49

Foto 4.10 Kelompok Tiga Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 50

Foto 4.11 Melakukan Refleksi Bersama-sama... 50

Foto 4.12 Siswa Berebut Ingin Memainkan Media Puzzle ... 57

Foto 4.13 Sebagian Kelompok di Dominasi Oleh Beberapa Siswa ... 58

Foto 4.14 Ketidakcocokan Antar Kelompok ... 59 Foto 4.15 Wawancara Setelah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Guru Kelas 59


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Wawancara Guru ... 70

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Penerapan Media... 71

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 72

Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan ... 73

Lampiran 5 Data Angket Siswa PraPelaksanaan ... 74

Lampiran 6 Data Angket Siswa Setelah Pelaksanaan ... 75

Lampiran 7 Anggota Kelompok Belajar ... 76

Lampiran 8 Lembar Hasil Wawancara Guru ... 77

Lampiran 9 Tabel Hasil Pengamatan Pelaksanaan Penerapan Media. ... 78

Lampiran 10 Tabel Hasil Observasi Aktivitas ... 79

Lampiran 11 Tabel Hasil Wawancara Kepada Guru Mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 80

Lampiran 12 Tabel Hasil Wawancara Mengenai Pelaksanaan Pembelajaran . 81 Lampiran 13 Tabel Hasil Angket Data Siswa PraPelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 82

Lampiran 14 Tabel Hasil Angket Data Siswa Setelah Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 83

Lampiran 15 Tabel Hasil Wawancara Kepada Siswa Kelas 5B Mengenai Minat Memainkan Puzzle ... 84

Lampiran 16 Hasil Wawancara Kepada Teman Sejawat Mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 85

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 86


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan berdasarkan UU Sisdiknas no 20 pasal 1 ayat 1, yang diubah dalam Peraturan Pemerintah no 32 tahun 2013 di selenggarakan secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didikuntuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik

Standar kelulusan peserta didik menurut kurikulum 2013 dikembangkan berbasis kompetensi. Kompetensi yang diharapkan pada tiap jenjang satuan pendidikan mengacu pada kompetensi inti yang dicapai oleh tiap peserta didik. Capaian kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan dapat diukur melalui kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan mencipta (pengetahuan). Sedangkan kemampuan keterampilan diukur dengan kemampuan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Hal ini mempengaruhi pelaksanaan proses pembelajaran pada masing-masing jenjang pendidikan.

Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dasar menurut kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik terpadu. Pendekatan tematik terpadu ini dilakukan pada satu kegiatan pembelajaran yang tujuan pembelajaran pada dua atau lebih mata pelajaran. Kegiatan ini dipandu dengan buku pedoman guru dan buku siswa. Penggunaan buku pedoman guru dan buku siswa dimaksudkan sebagai acuan proses pembelajaran dalam kelas berbasis teks.


(16)

2

Menurut Trianto (2012 : 78), pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tena tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pembelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti ips, Bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamaika dalam pendidikan.

Menurut depdiknas (dalam Trianto, 2012: 91), pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara lain: 1) pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2) kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5 ) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6) mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain

Selain itu, sebagai model pembelajaran disekolah dasar/madrasah ibtida’iyah, pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain: berpusat pada siswa; memberikan pengalaman langsung; pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas; menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; bersifat fleksibel;


(17)

3

hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa; dan menggunakan prinsip belajar sambal bermain dan menyenangkan (Depdiknas, 2006).

Penggunaan buku siswa pada kelas V sekolah dasar memberikan alur kegiatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada tugas-tugas berbentuk teks. Buku siswa untuk kelas V lebih banyak memberi tugas mencari refensi dan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang bersifat teks. Contoh mencari refensi di perpustakaan, majalah-majalah, buku-buku, internet dan sebagainya. Proses pembelajaran dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta.

Dilapang penggunaan buku siswa merupakan buku wajib bagi siswa melakukan kegiatan sesuai alur teks. Kendala yang timbul dalam penggunaan buku siswa adalah timbulnya kesan monoton pada kegiatan.- kegiatan mencari refensi atau informasi melalui kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan siswa lebih banyak melakukan kegiatan bermain dari pada belajar atau membaca.Sebagai akibat buku siswa dalam keadaan kosong dan tidak berisi hasil penulisan penyelesaian terhadap tugas.

Demikian pula kendalapenggunaanbukusiswapadasiswakelas VB SD Muhammadiyah9 Kota Malang. Hasil pengamatan awal dalam proses pembelajaran pelaksanaan PPL 50% siswadalam menggunakan buku siswa kurang menunjukkan ketertarikan dalam menyelesaikan tugas. Ini ditunjukkan dengan banyaknya tugas yang tidak selesai dikerjakan. Siswa lebih banyak melakukan aktivitasbermaindaripadamembacaatau mencari refensi sesuai tugas yang ada pada buku siswa. Kondisi siswa dengan aktivitas seperti ini dimungkinkan mempunyai gaya belajar yang kurang sesuai.


(18)

4

Menurut Deporter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Lebih lanjut Deporter dan Hernacki menyebutkan jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality) dibedakan menjadi tiga. Ketiga gaya belajar tersebut adalah : (1) Visual ialah gaya belajar yang menitik beratkan pada penglihatan, (2) Auditori ialah gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk bisa menyerap informasi atau pengetahuan, (3) Kinestetik ialah gaya belajar yang mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi.

Gaya belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang menunjukkan gaya belajar kinestetik-jasmani. Hal ini ditunjukkan dengan anak selalu bergerak dan memanipulasi berbagai benda atau menggerakkan badannya. Keadaan ini tidak mendukung untuk menggunakan buku siswa berbasis teks. Untuk itu diperlukan media yang mendukung proses pembelajaran. Media yang dipergunakan hendaknya sesuai dengan karakteristik gaya belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang.

Salah satu media yang dapat menumbuhkan kreatifitas adalah media yang dapat digunakan sebagai permainan sebagaimana pernyataan Ruseffendi dalam tesis Herawati (2012) orang menggunakan permainan dalam pengajaran, selain dapat mencapai tujuan instruksional, juga dapat menimbulkan minat dan memotivasi siswa berkreatif. Sedangkan Mayke dalam Sudomo (2006: 316) menyebutkan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktikkan dan mendapatkan macam-macam konsep.


(19)

5

Permainan atau alat bermain yang memungkinkan siswa dapat

memanipulasi dan mengulang-ulang diantaranya adalah permainan puzzle.

Menurut Sutopo(2009) puzzle merupakan permainan masalah dengan

mengandung tantangan. Puzzle merupakan bentuk hiburan yang juga dapat

menyelesaikan masalah. Masalah puzzle dapat membutuhkan pengenalan pola

dan membuat susunan tertentu.

Teknik permainan puzzle menggunakan teknik padu padan membentuk

pola tertentu sebagaimana disampaikan oleh Sitomorang (2010) bahwa Puzzle

adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk pola tertentu sehingga membuat peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan Puzzle secara tepat dan cepat. Sedangkan

permainan puzzle itu sendiri mempunyai manfaat mengasah otak, melatih

koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran, dan pengetahuan (Crist,2009). .

Penelitian permainan puzzle yang terdahulu dilakukan oleh Mulkan

Andika S (2010) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Memahami Wacana Melalui Pembelajaran Puzzle, menunjukkan hasil bahwa permainan puzzle

meningkatan kosa kata dan motivasi siswa dalam pembelajaran, dan D. Yulianti dkk (2010) dengan judul Penerapan Jigsaw Puzzle Competition dalam

Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika

Siswa SMP, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Jigsaw

Puzzle Compettition dapat meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa


(20)

6

Kegiatan permainan atau bermain ini sering kali kurang mendapatkan perhatian guru. Hal ini disebabkan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa pada tahap perkembangannya sangat kurang. Kondisi tersebut berpengaruh pada proses pembelajaran di kelas. Begitu pula pada proses pembelajaran di kelas 5 B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang kegiatan permainan atau bermain kurang.

Pemilihan puzzle sebagai alat atau media untuk proses pembelajaran,

karena puzzle merupakan salah satu jenis alat permainan yang dapat digunakan

siswa untuk bermain dan bermanfaat mengasah otak, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran dan pengetahuan. Selain itu dalam permainan puzzle dapat memodifikasi pesan/gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran saat itu dan memungkinkan siswa dapat mengulang-ulang permainan secara mandiri.

Modifikasi pesan atau gambar dimaksudkan untuk memberi pengalaman pada siswa dengan mengkontruksi konsep dan memberi kesempatan siswa untuk mengulang-ulang konsep secara mandiri.Asumsi peneliti puzzle

dapat digunakan sebagai alat penanaman konsep dengan memodifikasi pesan/gambar dalam puzzle.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana sintak pelaksanaan penerapan media puzzle dalam pembelajaran

tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan media puzzle

dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang ?


(21)

7

3. Bagaimana bagaimana tingakt efektifitas penerapan media puzzle dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan sintak penerapan media puzzle dalam pembelajaran

tematik siswa kelas V SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui setelah penggunaan media

puzzle dalam pembelajaran tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

3. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan media puzzle dalam pembelajaran

tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

D. Manfaat

1. Bagi Guru

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle ini akan memberikan altenatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran tematik dengan bermain dan melatih konsentrasi siswa.

2. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle memberi kesempatanpada siswa untuk belajar mandiri. Siswa mengkontruksi konsep melalui permainan Puzzle sehingga siswa dapat belajar tanpa harus kehilangan waktu bermain.


(22)

8

3. Bagi Lembaga

Bagi lembaga hasil penelitian bermanfaat untuk memberikan penggunaan media Puzzle sebagai alternative alat proses pembelajaran dan dimungkinkan pengembangannya pada mata pelajaran yang lain sesuai karakteristik mata pelajaran pada pembelajaran tematik.

E. Definisi Istilah

Penjelasan definisi istilah diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman pembaca dalam menafsirkan penelitian ini. Berikut penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini.

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat atau benda yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan dalam proses pembelajaran yang tercipta antara pendidik dan peserta didik pada suatu lingkungan belajar.

2. Puzzle

Puzzle adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk pola tertentu sehingga membuat peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan puzzle secara tepat dan cepat.


(23)

9

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran.


(1)

Menurut Deporter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Lebih lanjut Deporter dan Hernacki menyebutkan jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality) dibedakan menjadi tiga. Ketiga gaya belajar tersebut adalah : (1) Visual ialah gaya belajar yang menitik beratkan pada penglihatan, (2) Auditori ialah gaya belajar yang mengandalkan pendengaran untuk bisa menyerap informasi atau pengetahuan, (3) Kinestetik ialah gaya belajar yang mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi.

Gaya belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang menunjukkan gaya belajar kinestetik-jasmani. Hal ini ditunjukkan dengan anak selalu bergerak dan memanipulasi berbagai benda atau menggerakkan badannya. Keadaan ini tidak mendukung untuk menggunakan buku siswa berbasis teks. Untuk itu diperlukan media yang mendukung proses pembelajaran. Media yang dipergunakan hendaknya sesuai dengan karakteristik gaya belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang.

Salah satu media yang dapat menumbuhkan kreatifitas adalah media yang dapat digunakan sebagai permainan sebagaimana pernyataan Ruseffendi dalam tesis Herawati (2012) orang menggunakan permainan dalam pengajaran, selain dapat mencapai tujuan instruksional, juga dapat menimbulkan minat dan memotivasi siswa berkreatif. Sedangkan Mayke dalam Sudomo (2006: 316) menyebutkan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktikkan dan mendapatkan macam-macam konsep.


(2)

Permainan atau alat bermain yang memungkinkan siswa dapat memanipulasi dan mengulang-ulang diantaranya adalah permainan puzzle. Menurut Sutopo(2009) puzzle merupakan permainan masalah dengan mengandung tantangan. Puzzle merupakan bentuk hiburan yang juga dapat menyelesaikan masalah. Masalah puzzle dapat membutuhkan pengenalan pola dan membuat susunan tertentu.

Teknik permainan puzzle menggunakan teknik padu padan membentuk pola tertentu sebagaimana disampaikan oleh Sitomorang (2010) bahwa Puzzle adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk pola tertentu sehingga membuat peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan Puzzle secara tepat dan cepat. Sedangkan permainan puzzle itu sendiri mempunyai manfaat mengasah otak, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran, dan pengetahuan (Crist,2009). .

Penelitian permainan puzzle yang terdahulu dilakukan oleh Mulkan Andika S (2010) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Memahami Wacana Melalui Pembelajaran Puzzle, menunjukkan hasil bahwa permainan puzzle meningkatan kosa kata dan motivasi siswa dalam pembelajaran, dan D. Yulianti dkk (2010) dengan judul Penerapan Jigsaw Puzzle Competition dalam Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMP, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Jigsaw Puzzle Compettition dapat meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa SMP.


(3)

Kegiatan permainan atau bermain ini sering kali kurang mendapatkan perhatian guru. Hal ini disebabkan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa pada tahap perkembangannya sangat kurang. Kondisi tersebut berpengaruh pada proses pembelajaran di kelas. Begitu pula pada proses pembelajaran di kelas 5 B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang kegiatan permainan atau bermain kurang.

Pemilihan puzzle sebagai alat atau media untuk proses pembelajaran, karena puzzle merupakan salah satu jenis alat permainan yang dapat digunakan siswa untuk bermain dan bermanfaat mengasah otak, melatih koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran dan pengetahuan. Selain itu dalam permainan puzzle dapat memodifikasi pesan/gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran saat itu dan memungkinkan siswa dapat mengulang-ulang permainan secara mandiri.

Modifikasi pesan atau gambar dimaksudkan untuk memberi pengalaman pada siswa dengan mengkontruksi konsep dan memberi kesempatan siswa untuk mengulang-ulang konsep secara mandiri.Asumsi peneliti puzzle dapat digunakan sebagai alat penanaman konsep dengan memodifikasi pesan/gambar dalam puzzle.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana sintak pelaksanaan penerapan media puzzle dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan media puzzle dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang ?


(4)

3. Bagaimana bagaimana tingakt efektifitas penerapan media puzzle dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan sintak penerapan media puzzle dalam pembelajaran tematik siswa kelas V SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui setelah penggunaan media puzzle dalam pembelajaran tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

3. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan media puzzle dalam pembelajaran tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

D. Manfaat

1. Bagi Guru

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle ini akan memberikan altenatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran tematik dengan bermain dan melatih konsentrasi siswa.

2. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle memberi kesempatanpada siswa untuk belajar mandiri. Siswa mengkontruksi konsep melalui permainan Puzzle sehingga siswa dapat belajar tanpa harus kehilangan waktu bermain.


(5)

3. Bagi Lembaga

Bagi lembaga hasil penelitian bermanfaat untuk memberikan penggunaan media Puzzle sebagai alternative alat proses pembelajaran dan dimungkinkan pengembangannya pada mata pelajaran yang lain sesuai karakteristik mata pelajaran pada pembelajaran tematik.

E. Definisi Istilah

Penjelasan definisi istilah diperlukan agar tidak terjadi kesalahpahaman pembaca dalam menafsirkan penelitian ini. Berikut penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini.

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat atau benda yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan dalam proses pembelajaran yang tercipta antara pendidik dan peserta didik pada suatu lingkungan belajar.

2. Puzzle

Puzzle adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk pola tertentu sehingga membuat peserta didik termotivasi untuk menyelesaikan puzzle secara tepat dan cepat.


(6)

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran.