PENDAPAT PENGGUNA BLACKBERRY MESSENGER TENTANG PENGALAMAN KOMUNIKASI HIPERPERSONAL

(1)

PENDAPAT PENGGUNA BLACKBERRY MESSENGER TENTANG PENGALAMAN KOMUNIKASI HIPERPERSONAL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Denny Subagiono

06220258

Dosen Pembimbing 1. Joko Susilo, S.Sos, M.Si 2. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayahNya sampai akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sholawat serta salam peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, atas terselesaikannya penelitian ini.

Salah satu kebutuhan manusia adalah berkomunikasi. Komunikasi pada jaman sekarang erat kaitannya dengan perkembangan teknologi, beragam alat komunikasi dimunculkan demi membantu manusia dalam melakukan komunikasi. Komunikasi itu sendiri sangat dipengaruhi oleh media komunikasi yang dipakai, sehingga muncul beragam aktifitas komunikasi yang terjalin di dalamnya.

Melalui skripsi ini, peneliti ingin memaparkan bagimana komunikasi antarpersonal jika dilakukan melalui media komputer, dalam hal ini disebut dengan komunikasi hiperpersonal. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana komunikasi hiperpersonal itu sendiri terjadi pada media Blackberry Messanger terutama yang dilakukan oleh para penggunanya. Dengan begitu, peneliti dapat memberikan gambaran serta pandangan lain tentang aktifitas komunikasi yang terjadi di masyarakat.

Skripsi ini disusun sebagai sebuah karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana (S-1) pada Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materil, oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT, pencipta alam semesta dan Maha Segalanya, yang telah memberikan banyak hidayah serta rahmatnya sehingga skripsi ini lancar dan selesai.

2. Nabi Muhammad SAW. Melalui beliau ajaran Islam itu disampaikan sehingga umat Islam dapat mengikuti kebaikannya.


(4)

3. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda dari peneliti, Poernomo Roedianto, dan Ibunda dari peneliti, Sutji Murtingsih, terima kasih atas semua doa dan dukungannya, baik berupa moril dan materil, serta kasih sayangnya selama ini.

4. Kedua saudaraku, Renny dan Teddy yang selalu memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Joko Susilo, S.Sos, M.Si dan Ibu Frida Kusumastuti, Dra., M.Si selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas ilmu, bimbingannya dan kebaikannya terhadap peneliti, serta Pak Novin, Bu Isnaini, Bu Rosi, terimakasih atas dorongannya, dan seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti.

6. Untuk Bintang Bagya, Cholifatyani M, dan Herlingga. Terimakasih atas kerjasamanya telah bersedia menjadi informan untuk penelitian ini dan dukungan yang kalian berikan.

7. Untuk Emas Didik “Cepot”, partner dalam mengumbar kreatifitas selama kuliah dan bekerja, juga untuk Ayu atas referensi-referensi penelitian yang diberikan.

8. Teman-teman Sunshine Event Organizer, Adam, Ifa, Joko, Vivin, Pandu & Kican, Yudhit & Maria, Lingga, dan yang lain, terimakasih atas semangatnya.

9. Teman-teman KINE KLUB UMM, Desy, Ipeh, Wulan, Yoga, Abi, Dery, Risky, Ntong, Randy, Nurul, dan yang lain, terimakasih atas dukungan dan semangatnya.

10.Teman-teman Fiksimini Malang, Ongga, Ryan, Bara, Ivan, Pandu, Dhani, Tirta, dan yang lain, sebagai teman belajar menulis yang menyenangkan sehingga penelitian ini sedikit banyak terbantu dalam penulisan dan redaksional-nya.

11.Untuk Tante Ambar, Mama Atik, Tante Us, Om Diduk, terimakasih atas doa dan dukungannya.

12.Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya


(5)

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti berharap saran dan kritik yang membangun untuk dapat menyempurnakan, meningkatkan dan memperbaiki penelitian ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan meridhai atas segala apa yang peneliti sampaikan dalam skripsi ini

Malang, 31 Juli 2013 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… -

LEMBAR PERSETUJUAN ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ……… iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ……… iv

ABSTRAKSI ………. v

KATA PENGANTAR ……… vii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR GAMBAR ……… xii BAB I PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang... I. 2. Rumusan Masalah... I. 3. Tinjauan Penelitian... I. 4. Manfaat Penelitian... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. 1. Komunikasi Hiperpersonal... II. 2. Computer Mediated Communication... II. 3. Komunikasi Melalui Computer Mediated Communication... II. 4. Perbedaan dan Persamaan Komunikasi Dengan Bertatap Muka dan Komunikasi Dengan Media Komputer... II. 5. Instant Messanger... II. 6. Blackberry Messanger... II. 7. Teori Determinasi Media... II. 8. Teori Atribusi Sosial... BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1. Metode Penelitian... III. 2. Teknik Sampling... III. 3. Pengumpulan Data... III. 4. Instrumen Penelitian... III. 5. Teknik Analisis Data...

2 9 9 9 11 14 17 20 24 25 30 32 34 35 37 38 39


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. 1. Gambaran Umum Informan... IV. 2. Profil Informan Penelitian... IV. 2. 1. Informan Pertama... IV. 2. 2. Informan Kedua... IV. 2. 3. Informan Ketiga... IV. 3. Data Lokasi, Tempat, dan Waktu Penelitian... IV. 4. Motivasi Menggunakan Blackberry... IV. 5. Komunikasi Hiperpersonal Pengguna Blackberry Messanger... IV. 5. 1. Karakter Sender Komunikasi Hiperpersonal... IV. 5. 1. 1.Presentasi Diri Yang Lebih Selektif... IV. 5. 1. 2. Penggunaan Display Picture/Status Untuk Tujuan Tertentu... IV. 5. 2. Karakter Reciever Komunikasi Hiperpersonal... IV. 5. 2. 1. Atribusi Terhadap Lawan Bicara... IV. 5. 2. 2. Sifat Pesan Yang Diterima... IV. 5. 3. Karakter Channel Komunikasi Hiperpersonal... IV. 5. 3. 1. Ketersediaan Waktu Untuk Menata Pesan... IV. 5. 3. 2. Bentuk Pesan Komunikasi Hiperpersonal... IV. 5. 3. Karakter Feedback Komunikasi Hiperpersonal... IV. 6. Konten Yang Lebih Sering Dibicarakan Melalui Blackberry Messanger... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. 1. Kesimpulan... V. 2. Saran... V. 2. 1. Saran Akademis... V. 2. 2. Saran Praktis...

41 42 42 43 43 44 45 47 48 48 50 52 52 55 58 58 60 63 65 67 71 71 72 LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR GAMBAR

1. GAMBAR IV. 5. 1. 1. : Update Foursquare... 49

2. GAMBAR IV. 5. 1. 2. : Inisial nama pacar... 51

3. GAMBAR IV. 5. 2. 2. : Chat Status... 57


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Adler, Rosenfeld, dan Proctor. 2007. Interplay: The Proccess of Interpersonal Communication. New York: Oxford University Press

Burhan Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya : Airlangga University Press.

Deddy Mulyana. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books

DeVito, Joseph A. 2005. Messages: Building Interpersonal Communication Skills, (6th ed). USA: Pearson Education inc.

DeVito, Joseph A. 2007. The Interpersonal Book. United States of America: Pearson Education, Inc.

Engkus Kuswarno. 2009. Metodologi Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjadjaran.

Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory, 5th edition. New York: Mc Graw Hill.

Griffin, Emory A. 2006. A First Look at Communication Theory. USA: McGraw.

Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.


(10)

Holmes, David. 2005. Communication Theory: Media, Technology, and Society. London, Thousand Oaks, New Dehli: SAGE Publication.

Karhendana Arie. Keamanan Pada Layana Instant Messaging: Studi Kasus Yahoo Messenger, Windows Live Messenger, dan Googe Talk

Muhammad, Dr. Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Severin, J. Werner. 2005. Teori Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.

Suyatno, Bagong & Sutinah, 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Schlenker, Barry R.. 1980. Impression management: The self-concept, social identity, and interpersonal relations. Brooks/Cole Pub. Co. (Monterey, Calif.)

Thurlow, Crispin. 2004. Computer Mediated Communication. London: Sage Publications.

Walther, J.B . 1996. Computer-Mediated Communication: impersonal, interpersonal, and hyperpersonal interaction. Communication Research.

Sumber internet :

Alfiyah, CMC Bentuk, Perspektif serta Korelasinya

http://nur-alfiyah.blogspot.com/ diakses pada tanggal; 11/14/2011,


(11)

Kangarul, Interaksi CMC

http://kangarul.com/interaksi-cmc-computer-mediated-communication/ diakses pada tanggal 11/14/2011, Pukul 9.53 WIB

Maharani, Hubungan CMC dengan Tiga Model

http://larassmaharani.blogspot.com/2010/06/hubungan-cmc-dengan-tiga-model.html , diakses pada 10/03/2010, Pukul 20.30 WIB

Research in Motion, Blackberry Messenger

http://id.blackberry.com/devices/features/im/blackberry_messenger .jsp, diakses pada 10/03/2011, Pukul 20.30 WIB

Ronggani, Fitur Pada Blackberry Messenger 5


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang.

Komunikasi merupakan aktivitas dasar bagi setiap manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.1

Komunikasi sendiri memiliki berbagai jenis dan salah satunya yaitu komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang terjadi antara dua orang yang telah mendirikan hubungan, dua orang yang dengan suatu cara terhubung.2

Komunikasi antar pribadi saat ini tidak hanya dilakukan dengan bertatap muka secara langsung atau face-to-face tetapi juga dengan menggunakan alat atau media komunikasi, kegiatan komunikasi antar personal dapat dilakukan tanpa harus saling bertemu dan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Hal ini disebut dengan CMC (Computer Mediated Comunication) atau komunikasi dengan perantara komputer. Teori ini mengatakan bahwa saat ini teknologi komputer merupakan salah satu mediator manusia untuk saling berkomunikasi. Menurut John December (1997) CMC adalah proses komunikasi melalui komputer, melibatkan

1 Muhammad, Dr. Arni. (2005). Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hal 1 2 DeVito, Joseph A. (2007). The Interpersonal Book. United States of America: Pearson


(13)

2

orang-orang, berada dalam konteks yang terbatas, dan saling berkaitan dalam membentuk media dengan tujuan yang beragam. Dengan kata lain bahwa kegiatan komunikasi yang terjadi melalui medium teknologi terjadi apabila tingkah laku manusia dan penyampaian pesan yang disampaikan atau dimediasi melalui mesin. Pada komunikasi dengan bantuan medium teknologi; komunikasi non verbal, konteks fisik, nada bicara, jarak antar pesona, posisi tubuh, penampilan dan gesture tidak dapat terlihat seperti ketika kita berkomunikasi secara langsung.

Blackberry sebagai salah satu alat komunikasi yang saat ini sedang banyak diminati di kalangan masyarakat adalah bentuk dari Computer

Mediated Communication. Blackberry merupakan mobile phone yang

mengkonversi komputer menjadi telepon genggam, sehingga dapat dikatakan bahwa Blackberry merupakan media komunikasi antar personal yang diperantarai oleh komputer serta jaringan internet. Blackberry, merupakan salah satu perangkat genggam nirkabel yang didukung oleh fasilitas push e-mail, mobile telephone, text messanging, web browser, mobile internet function, dan instant mesangger yang kini menjadi fenomena dalam penggunaan mobile internet di Indonesia

Blackberry merupakan salah satu media perkembangan teknologi komunikasi yang dalam hal ini mengacu pada teori Computer Mediated Communication (CMC), CMC sendiri didefinisikan sebagai suatu transaksi komunikasi yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih jaringan computer. Penelitian CMC berfokus terutama pada dampak social yang


(14)

3

berbeda dimana aktivitas tersebut didukung oleh teknologi komunikasi via komputer. Banyak studi yang baru-baru ini melibatkan internet berbasis jaringan sosial yang didukung oleh perangkat lunak sosial.3 Perspektif

tersebut mengarahkan Blackberry pada kategori perangkat media komunikasi komputer yang secara teknis dan fungsi memiliki kesamaan antara komputer biasa dengan perangkat genggam nirkable.

Dalam pemakaiannya Blackberry memberikan kelebihan tersendiri dibanding dengan mobile phone yang lain, salah satunya adalah Blackberry

Messenger (BBM). Blackberry Messenger merupakan sebuah program

pengiriman pesan instan yang disediakan khusus untuk pengguna Blackberry. Layanan ini khusus dirancang untuk komunikasi antar pengguna Blackberry dengan penghubung nomor PIN yang juga ekslusif dimiliki hanya oleh pengguna Blackberry.

Penggunaan Blackberry Messenger merupakan sebuah media baru bagi kita di dalam berkomunikasi antar sesama. Blackberry Messenger merupakan sebuah teknologi yang merubah interaksi manusia. Melalui Blackberry setiap orang dapat berkomunikasi secara real time kepada semua orang yang juga memiliki akses Blackberry Messenger. Dengan menggunakan Blackberry Messenger sekarang setiap orang dapat melakukan komunikasi antar personal kapanpun dan di manapun tanpa terhalang jarak dan waktu.

3Hubungan CMC dengan Tiga Model, dikutip dari

http://larassmaharani.blogspot.com/2010/06/hubungan-cmc-dengan-tiga-model.html ,


(15)

4

Kepraktisan yang ditawarkan Blackberry Messenger menjadikan fitur andalan Blackberry ini menjadi fitur yang paling disukai oleh penggunanya. Banyak pengguna saat ini lebih suka berkomunikasi melalui Blackberry Messenger dibandingkan fitur lainnya. Komunikasi antar personal yang tadinya biasa dilakukan secara face to face kini harus melalui perantara Blackberry Messenger. Fitur ini memungkinkan kita melakukan interaksi dengan cara-cara baru dan menarik. Chat-room seperti Blackberry Messenger ini juga memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan orang lain yang belum kita kenal. Realitas inilah yang dikenal dengan istilah hiperrealitas (hyper-reality) atau realitas semu. Hal tersebut dikatakan oleh Walther.J (1996) dengan Komunikasi Hiperpersonal untuk komunikasi dengan perantara computer yang secara sosial lebih menarik daripada komunikasi secara langsung.4

Komunikasi hiperpersonal merupakan komunikasi yang terjadi ketika individu menemukan bahwa mereka lebih baik dapat mengekspresikan diri mereka sendiri secara leluasa dan lebih dari ketika mereka berinteraksi secara langsung pada ruang lingkup yang terbatas. Keterbatasan lingkup media membuat konteks pesan yang dituturkan lebih terfokus dan terarah. Terlebih bentuk pesan komunikasi yang positif dapat memberikan kedekatan lebih mendalam antar penggunanya. Keintiman tersebut dapat terbangun ketika seseorang saling berinteraksi secara terus menerus dan berkala, meskipun diantaranya belum pernah bertatap muka

4 Walther, J.B (1996). Computer-Mediated Communication: impersonal, interpersonal, and


(16)

5

sekalipun. Dalam komunikasi hiperpersonal individu diuntungkan dengan ketersediaan waktu yang cukup untuk mengolah presentasi diri, mengembangkan strategi pesan, dan membangun persepsi yang akan disampaikan kepada penerima.

Komunikasi hiperpersonal disinyalir dapat memberikan kenyamanan dalam berkomunikasi, karena kebebasan dalam mengolah pesan. Pengirim dapat menyembunyikan reaksi sesungguhnya kepada lawan bicara dan membentuk pesan yang terkesan memanipulasi keadaan dengan tujuan untuk membentuk persepsi lawan bicaranya.. Pengirim dapat memutus pembicaraan secara cepat tanpa harus menghiraukan perilaku seperti yang dilakukan ketika berkomunikasi secara langsung dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir, sehingga dapat memberikan respon yang positif terhadap penerima pesan. Hubungan komunikasi secara face-to-face kini memiliki nilai yang sama seperti halnya berkomunikasi melalui komputer atau CMC. Seiring perkembangan teknologi, pesan atau informasi yang disampaikan dari komunikator pada komunikan terasa sama cepatnya seperti komunikasi secara langsung. CMC dapat mengatasi keterbatasan fisik dan sosial bentuk komunikasi lainnya. Oleh karena itu, memungkinkan interaksi antara orang-orang yang tidak berbagi ruang fisik yang sama.

Chatting atau kegiatan ngobrol yang dilakukan melalui Instant

Messenger merupakan salah satu fitur percakapan yang paling menyerupai

percakapan langsung, dimana feedback dapat cepat terjadi, dibandingkan jenis-jenis komunikasi antar pribadi lainnya di internet, seperti e-mail,


(17)

6

forum diskusi, milis elektronik, dan sebagainya. Dalam sebuah percakapan antar pribadi melalui media chatting tersebut memungkinkan seseorang berbicara secara langsung dengan lawan bicaranya secara intim. Ketika seseorang melakukan komunikasi antar pribadi secara tatap muka, bahasa verbal dan non verbal saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Bahasa non-verbal menggambarkan perasaan seseorang yang sesungguhnya pada saat itu. Sedangkan dalam komunikasi antar pribadi melalui media komputer adalah proses komunikasi yang terjadi dengan dimediasi oleh alat dimana tidak terjadi komunikasi face to face atau tatap muka secara langsung. Hal tersebut menjadikan komunikasi verbal sebagai satu-satunya bentuk komunikasi yang paling efektif dalam komunikasi antar pribadi melalui medium komputer. Karena bentuk komunikasi yang dimediasi oleh alat inilah, seseorang menjadi lebih merasa “berani” dan “bebas” mengungkapkan apa saja yang diinginkannya.

Aktivitas komunikasi sekarang ini semakin luas penggunaan dan intensitasnya. Munculnya fitur-fitur seperti Blackberry Messenger semakin memudahkan setiap orang untuk saling berkomunikasi secara personal. Terutama fitur tersebut disediakan dalam bentuk telepon seluler yang memanjakan penggunaanya dan membuat orang cenderung lebih memilih berkomunikasi melalui media daripada bertemu secara langsung. Realitas komunikasi personal melalui internet sekarang ini sudah merupakan aktivitas rutin sehari-hari sejumlah besar orang, terutama di kawasan perkotaan dan kawasan lain di mana jaringan atau sinyal, mudah untuk


(18)

7

ditangkap. Maraknya penggunaan Blackberry Messenger untuk berkomunikasi secara personal dalam kehidupan sehari-hari kerapkali meperlihatkan “pemandangan aneh”. Misalnya, orang-orang yang secara fisik berada dalam jarak yang amat dekat (bahkan saling berdampingan di dalam suatu ruangan) saling berkomunikasi melalui Blackberry Messenger, lebih aneh lagi berkomunikasi seperti itu juga terjadi pada keluarga yang berada dalam satu bangunan rumah yang sama. Di satu sisi, komunikasi personal melalui media banyak bermanfaat tetapi di sisi lainnya mengakibatkan semakin menurunnya interaksi fisik antar individu. Komunikasi seperti ini cenderung lebih banyak berlangsung dan dipersepsi secara verbal, sedangkan isyarat-isyarat nonverbal yang selama ini dipercaya lebih merepresentasikan kejujuran komunikasi cenderung semakin ditinggalkan.

Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengalaman komunikasi hiperpersonal yang dilakukan oleh pengguna Blackberry Messenger. Peneliti tertarik untuk meneliti fenomena ini karena seperti yang diketahui penelitian dengan pembahasan yang mengangkat Computer Mediated Communication masih belum banyak dilakukan , sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberikan pandangan lebih terhadap penggunaan media sebagai alat komunikasi antar personal khususnya Instant messenger .


(19)

8

I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Bagaimana pendapat pengguna Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi hiperpersonal?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pendapat pengguna Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi hiperpersonal?

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat, antara lain:

1. Secara Akademis

Computer Mediated Comunication saat ini belum banyak diteliti, karena tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan lebih berkembang lagi dan pelaku komunikasi ini juga semakin bertambah. Dengan adanya penelitian ini, maka studi mengenai CMC akan lebih dikenal di ruang lingkup ilmu komunikasi, khususnya komunikasi hiperpersonal dengan menggunakan media Instant messenger. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan literatur tentang CMC dan refrensi untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian di bidang komunikasi.


(20)

9

2. Secara Praktis

Memperluas wawasan masyarakat mengenai media baru beserta kegunaannya, meliputi gambaran proses komunikasi hiperpersonal yang terjadi di dalamnya. Sehingga dapat menjadi masukan bagi pihak terkait dan masyarakat untuk dapat memahami media komunikasi baru. Serta memberi pengetahuan mengenai Computer Mediated Communication (CMC) dan diharapkan menjadi sebuah bidang yang dipelajari pada perkuliahan Ilmu Komunikasi.


(1)

4

Kepraktisan yang ditawarkan Blackberry Messenger menjadikan fitur andalan Blackberry ini menjadi fitur yang paling disukai oleh penggunanya. Banyak pengguna saat ini lebih suka berkomunikasi melalui

Blackberry Messenger dibandingkan fitur lainnya. Komunikasi antar personal yang tadinya biasa dilakukan secara face to face kini harus melalui perantara Blackberry Messenger. Fitur ini memungkinkan kita melakukan interaksi dengan cara-cara baru dan menarik. Chat-room seperti Blackberry Messenger ini juga memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan orang lain yang belum kita kenal. Realitas inilah yang dikenal dengan istilah hiperrealitas (hyper-reality) atau realitas semu. Hal tersebut dikatakan oleh Walther.J (1996) dengan Komunikasi Hiperpersonal untuk komunikasi dengan perantara computer yang secara sosial lebih menarik daripada komunikasi secara langsung.4

Komunikasi hiperpersonal merupakan komunikasi yang terjadi ketika individu menemukan bahwa mereka lebih baik dapat mengekspresikan diri mereka sendiri secara leluasa dan lebih dari ketika mereka berinteraksi secara langsung pada ruang lingkup yang terbatas. Keterbatasan lingkup media membuat konteks pesan yang dituturkan lebih terfokus dan terarah. Terlebih bentuk pesan komunikasi yang positif dapat memberikan kedekatan lebih mendalam antar penggunanya. Keintiman tersebut dapat terbangun ketika seseorang saling berinteraksi secara terus menerus dan berkala, meskipun diantaranya belum pernah bertatap muka

4 Walther, J.B (1996). Computer-Mediated Communication: impersonal, interpersonal, and hyperpersonal interaction. Communication Research. Hal 17


(2)

5

sekalipun. Dalam komunikasi hiperpersonal individu diuntungkan dengan ketersediaan waktu yang cukup untuk mengolah presentasi diri, mengembangkan strategi pesan, dan membangun persepsi yang akan disampaikan kepada penerima.

Komunikasi hiperpersonal disinyalir dapat memberikan kenyamanan dalam berkomunikasi, karena kebebasan dalam mengolah pesan. Pengirim dapat menyembunyikan reaksi sesungguhnya kepada lawan bicara dan membentuk pesan yang terkesan memanipulasi keadaan dengan tujuan untuk membentuk persepsi lawan bicaranya.. Pengirim dapat memutus pembicaraan secara cepat tanpa harus menghiraukan perilaku seperti yang dilakukan ketika berkomunikasi secara langsung dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir, sehingga dapat memberikan respon yang positif terhadap penerima pesan. Hubungan komunikasi secara face-to-face

kini memiliki nilai yang sama seperti halnya berkomunikasi melalui komputer atau CMC. Seiring perkembangan teknologi, pesan atau informasi yang disampaikan dari komunikator pada komunikan terasa sama cepatnya seperti komunikasi secara langsung. CMC dapat mengatasi keterbatasan fisik dan sosial bentuk komunikasi lainnya. Oleh karena itu, memungkinkan interaksi antara orang-orang yang tidak berbagi ruang fisik yang sama.

Chatting atau kegiatan ngobrol yang dilakukan melalui Instant Messenger merupakan salah satu fitur percakapan yang paling menyerupai percakapan langsung, dimana feedback dapat cepat terjadi, dibandingkan jenis-jenis komunikasi antar pribadi lainnya di internet, seperti e-mail,


(3)

6

forum diskusi, milis elektronik, dan sebagainya. Dalam sebuah percakapan antar pribadi melalui media chatting tersebut memungkinkan seseorang berbicara secara langsung dengan lawan bicaranya secara intim. Ketika seseorang melakukan komunikasi antar pribadi secara tatap muka, bahasa verbal dan non verbal saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Bahasa non-verbal menggambarkan perasaan seseorang yang sesungguhnya pada saat itu. Sedangkan dalam komunikasi antar pribadi melalui media komputer adalah proses komunikasi yang terjadi dengan dimediasi oleh alat dimana tidak terjadi komunikasi face to face atau tatap muka secara langsung. Hal tersebut menjadikan komunikasi verbal sebagai satu-satunya bentuk komunikasi yang paling efektif dalam komunikasi antar pribadi melalui medium komputer. Karena bentuk komunikasi yang dimediasi oleh alat inilah, seseorang menjadi lebih merasa “berani” dan “bebas” mengungkapkan apa saja yang diinginkannya.

Aktivitas komunikasi sekarang ini semakin luas penggunaan dan intensitasnya. Munculnya fitur-fitur seperti Blackberry Messenger semakin memudahkan setiap orang untuk saling berkomunikasi secara personal. Terutama fitur tersebut disediakan dalam bentuk telepon seluler yang memanjakan penggunaanya dan membuat orang cenderung lebih memilih berkomunikasi melalui media daripada bertemu secara langsung. Realitas komunikasi personal melalui internet sekarang ini sudah merupakan aktivitas rutin sehari-hari sejumlah besar orang, terutama di kawasan perkotaan dan kawasan lain di mana jaringan atau sinyal, mudah untuk


(4)

7

ditangkap. Maraknya penggunaan Blackberry Messenger untuk berkomunikasi secara personal dalam kehidupan sehari-hari kerapkali meperlihatkan “pemandangan aneh”. Misalnya, orang-orang yang secara fisik berada dalam jarak yang amat dekat (bahkan saling berdampingan di dalam suatu ruangan) saling berkomunikasi melalui Blackberry Messenger, lebih aneh lagi berkomunikasi seperti itu juga terjadi pada keluarga yang berada dalam satu bangunan rumah yang sama. Di satu sisi, komunikasi personal melalui media banyak bermanfaat tetapi di sisi lainnya mengakibatkan semakin menurunnya interaksi fisik antar individu. Komunikasi seperti ini cenderung lebih banyak berlangsung dan dipersepsi secara verbal, sedangkan isyarat-isyarat nonverbal yang selama ini dipercaya lebih merepresentasikan kejujuran komunikasi cenderung semakin ditinggalkan.

Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengalaman komunikasi hiperpersonal yang dilakukan oleh pengguna Blackberry Messenger. Peneliti tertarik untuk meneliti fenomena ini karena seperti yang diketahui penelitian dengan pembahasan yang mengangkat Computer Mediated Communication masih belum banyak dilakukan , sehingga hasil penelitian ini diharapkan memberikan pandangan lebih terhadap penggunaan media sebagai alat komunikasi antar personal khususnya


(5)

8

I.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat ditarik rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Bagaimana pendapat pengguna

Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi hiperpersonal?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pendapat pengguna Blackberry Messenger tentang pengalaman komunikasi hiperpersonal?

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa manfaat, antara lain:

1. Secara Akademis

Computer Mediated Comunication saat ini belum banyak diteliti, karena tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan lebih berkembang lagi dan pelaku komunikasi ini juga semakin bertambah. Dengan adanya penelitian ini, maka studi mengenai CMC akan lebih dikenal di ruang lingkup ilmu komunikasi, khususnya komunikasi hiperpersonal dengan menggunakan media

Instant messenger. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan literatur tentang CMC dan refrensi untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian di bidang komunikasi.


(6)

9

2. Secara Praktis

Memperluas wawasan masyarakat mengenai media baru beserta kegunaannya, meliputi gambaran proses komunikasi hiperpersonal yang terjadi di dalamnya. Sehingga dapat menjadi masukan bagi pihak terkait dan masyarakat untuk dapat memahami media komunikasi baru. Serta memberi pengetahuan mengenai

Computer Mediated Communication (CMC) dan diharapkan menjadi sebuah bidang yang dipelajari pada perkuliahan Ilmu Komunikasi.


Dokumen yang terkait

Simbol Pada Emoticon Blackberry (Studi Deskriptif Pada Proses Komunikasi yang Menggunakan Emoticon Pada Blackberry Messenger sebagai bentuk komunikasi Non Verbal)

7 118 76

Penggunaan Blackberry Messenger Dan Intensitas Komunikasi (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penggunaan Blackberry Messenger Terhadap Peningkatan Intensitas Komunikasi Pelajar di SMA Swasta Sriwijaya Medan )

1 32 115

PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER (BBM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN DI KALANGAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Pelaku Bisnis Online Pengguna Blackberry di Kota Malang

0 46 50

WACANA DALAM DISPLAY PICTURE BLACKBERRY MESSENGER.

0 7 24

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIANMELALUI BLACKBERRY MESSENGER PADA NIAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Pengguna Blackberry di Kota Padang).

2 2 9

Komunikasi Pemasaran Dalam Proses Jual Beli Online Melalui Fitur BlackBerry Messenger.

0 0 2

PERAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI MEDIA PEMASARAN (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Blackberry Messenger Difungsikan Sebagai Media Pemasaran Produk Maupun Jasa).

0 0 87

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIANMELALUI BLACKBERRY MESSENGER PADA NIAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Pengguna Blackberry di Kota Padang) - Repositori Universitas Andalas

0 0 1

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIANMELALUI BLACKBERRY MESSENGER PADA NIAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Pengguna Blackberry di Kota Padang) - Repositori Universitas Andalas

1 1 1

PERAN BLACKBERRY MESSENGER SEBAGAI MEDIA PEMASARAN (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peran Blackberry Messenger Difungsikan Sebagai Media Pemasaran Produk Maupun Jasa)

0 0 17