PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN REPUTASI KAP TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

(1)

i

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, AUDIT TENURE DAN REPUTASI KAP TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

SKRIPSI

Untuk Mencapai Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

SALMAN AL FARIZI 201210170311157

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI 2016


(2)

(3)

(4)

iv

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit Tenure dan Reputasin KAP Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei)”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, dengan rasa hormat yang mendalam, penulis hendak mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Kepada kedua orang tua saya bapak Bustami dan Ibu Evi Darwati yang tercinta atas jasanya yang tak terhingga, atas dukungan baik moril maupun materil, serta do’a yang dipanjatkan selama ini untuk keberhasilan penulis untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

2. Bapak Ihyaul Ulum, SE, M.Si, Dr, Ak, CA. dan Ibu Endang Dwi W, Dra, M.Si, Ak, CA.selaku pembimbing dalam penelitian ini.

3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Ibu dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah berkenan meluangkan waktu dan membagi ilmunya kepada kami.

5. Terima kasih untuk kakak tercinta Bahrul Fahla dan Pepey atas dukungan, do’a dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

6. Terima kasih kepada geng sendok erik haris, ikbal saputra botak, nafli rmalan botak dan firman tenyom atas waktu, semangat, motivasi dan bantuan-bantuan lainnya yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada teman-teman kelas Akuntansi C yang sudah lulus lebih dulu, semoga kita semua sukses amin.


(5)

v

8. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 25 Oktober 2016


(6)

vi

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penulisan Skripsi ini berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 25 Oktober 2016

Salman Alfarizi 201210170311157


(7)

vii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBARPENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

PERNYATAAN ORISIANLITAS ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8


(8)

viii

B. Tinjuan Pustaka ... 10

1. Auditing ... 10

1.1. Teori Agensi ... 10

1.2. Pengertian Audit... 13

1.3. Standar Auditing ... 13

2. Independensi ... 15

3. Opini Auditor ... 16

4. Opini Audit Going Concern ... 20

5. Ukuran Perusahaan... 24

6. Audit Tenure ... 25

7. Reputasi KAP ... 26

C. Pengembangan Hipotesis ... 27

D. Kerangka Pemikiran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

A. Objek Penelitian ... 33

B. Jenis Penelitian ... 33

C. Populasi Dan Sampel ... 34

D. Jenis Dan Sumber Data ... 34

E. Teknik Perolehan Data ... 35

F. Variabel Penelitian Dan Pengukuran ... 35

a. Variabel Dependen ... 35

b. Variabel Independen ... 35


(9)

ix

BAB IV PENELITIAN ... 42

A. Gambaran Umum Objek ... 42

B. Deskripsi Data ... 43

C. Analisis Data ... 44

1. Statistk Deskriptif ... 44

2. Pengujian Hipotesis ... 47

a. Menguji Kelayakan Model Regresi ... 48

b. Menguji Keseluruhan Model... 49

c. Koefisien Determinasi ... 49

d. Matriks Klasifikasi ... 50

e. Menguji Koefisien Regresi ... 50

3. Pembahasan ... 52

a. Ukuran Perusahaan... 53

b. Audit Tenure ... 54

c. Reputasi KAP ... 55

BAB V PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Keterbatasan Penelitian ... 58

C. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... xv


(10)

x

DAFTAR GAMBAR


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ... 44

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ... 44

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Opini Going Concern ... 45

Tabel 4.4 Distribusi Observasi Berdasrkan Opini Audit ... 46

Tabel 4.5 Pengujian Hipotesis ... 47

Tabel 4.6 Menguji Kelayakan Regresi ... 48

Tabel 4.7 Menguji Keseluruhan Model ... 49

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi ... 49

Tabel 4.9 Matrik Klasifikasi ... 50


(12)

xii

DAFTAR LAMPIARAN

Lampiran 1 Sampel perusahaan Manufaktur yang Digunakan ... xvi

Lampiran 2 Hasil Pengolahan Data Sekunder Ukuran Perusahaan, Audit Tenure,,Reputasi KAP Dan Opini Audit Going Concern ... xix

Lampiran 3 Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan ... xxiii

Lampiran 4 Hasil Variabel Audit Tenure ... xxvi

Lampiran 5 Hasil variabel reputasi KAP ... xxix

Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data Sekunder Opini Audit Going Concern .. xxxii


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik). 4 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Arsianto, M. R., dan S. N. Rahardjo. 2013. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern". Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2 No 3, No., hlm: 1-8.

Azizah, R. 2014. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, Dan Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ". Accounting Analysis Journal, Vol. 3 No 4, No., hlm: 1-9.

Dewayanto, T. 2011. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia". Fokus Ekonomi, Vol. 6 No 1, No., hlm: 81-104.

Febriyanti, N. M. D., dan I. M. D. Mertha. 2014. "Pengaruh Masa Perikatan Audit, Rotasi Kap, Ukuran Perusahaan Klien, Dan Ukuran Kap Pada Kualitas Audit". E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 7 No 2, No., hlm: 1-16.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss. Semarang: Bp. 5 ed. Diponorogo: Universitas Diponorogo.

Giri, E. F. 2012. "Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) Dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia". Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto, Vol., No., hlm: 1 - 26.

Harris, R., dan W. Merrianto. 2015. "Pengaruh Debt Default, Disclosure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan, Dan Opinion Shopping Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern ". Dipenogoro Journal Of Acconting, Vol. 4 No 3, No., hlm: 1 - 11.

IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Krissindiastuti, M., dan N. K. Rasmini. 2016. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern ". E-Jurnal akuntansi Uniersitas Udayana, Vol. 2 No 1, No., hlm: 1-24.

Kuncoro, M. 2013. Metode Riset Untik Bisnis Dan Ekonomi (Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis). 4 ed. Jakarta: Erlangga.

Kurniasih, M., dan A. Rohman. 2014. "Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure, Dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit ". Dipenogoro Journal Of Acconting, Vol. 3 No 3, No., hlm: 1 - 10.

Nursasi, E., dan E. Maria. 2015. "Pengaruh Audit Tenure, Opinion Shopping, Leverage Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan Dan Pembiayaan Yang


(14)

xiv

Go Public Di Bursa Efek Indonesia". JIBEKA, Vol. 9 No 1, No., hlm: 37 - 43.

Pertiwi, N. P., A. Hasan, dan Hardi. 2016. "Pengaruh masa Perikatan Audit, Spesialisasi Industri Kap, Reputasi Kap Dan Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2011-2014) ". Jurnal Akuntansi, Vol. 4 No 2, No., hlm: 147 - 160.

Santosa, A. F., dan L. K. Wedari. 2007. "Analisis Faktor Faktor Mempengaruhi Kecendrungan Penerimaan Opini Audit Going Concern". Vol. 11 No 2, No., hlm: 141 - 158.

Tamir, H. I. A. 2014. "Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan, Pertumbuhan, Kepemilikan Perusahaan Dan Reputasi Kap Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Textile Dan Garment Yang List Di Bei Tahun 2010-2012". Accounting Analysis Journal, Vol. 3 No 4, No., hlm: 1-9.

Verdiana, K. A. 2013. "Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure Pada Kemungkinan Pengungkapan Opini Audit Going Concern". E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 1 No 1, No. 1-14, hlm.

Werastuti, D. N. S. 2013. "Pengaruh Auditor Client Tenure, Debt Default,

Reputasi Auditor, Ukuran Klien Dan Kondisi Keuangan Terhadap Kualitas Audit Melalui Opini Audit Going Concern ". Vokasi Jurnal Riest Akuntansi, Vol. 2 No 1, No., hlm: 99 - 116.


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 menyatakan bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perekonomian nasional, maka perlu disediakan kemudahan untuk memperoleh informasi keuangan tahunan perusahaan. Informasi keuangan dapat digunakan oleh masyarakat dan dunia usaha sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi (PSAK No.1, 2009). Laporan keuangan yang disusun haruslah dapat dipahami, relevan, andal, konsisten dan dapat diperbandingkan sehingga informasi yang dihasilkan dapat menunjukkan kondisi perusahaan sebenarnya. maka dari itu laporan keuangan perusahaan perlu diaudit oleh pihak ketiga untuk menilai tingkat kewajaran laporan keuangan yang dilaporkan oleh manajemen Kurniasih dan Rohman, (2014).

Laporan keuangan adalah media komunikasi yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan seperti investor. Sebagai media komunikasi, laporan keuangan digunakan pihak-pihak berkepentingan sebagai cerminan untuk melihat kondisi perusahaan. Auditor eksternal adalah pihak yang dianggap mampu menjembatani kepentingan kedua pihak tersebut. Dalam hal ini,


(16)

2

auditor eksternal bertugas untuk mengevaluasi dan melakukan penilaian tentang tingkat kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen berdasarkan standar yang berlaku. Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, auditor eksternal harus mampu menghasilkan opini audit yang berkualitas yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga bagi masyarakat luas. Hal tersebut dapat tercapai jika auditor memiliki salah satu elemen penting kendali mutu audit yaitu independensi dan objektivitas Wahyuni dan Fitryani,(2012). Oleh karena itu, dibutuhkan pihak independen.

Menurut (Agoes, 2012) independensi dapat diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Oleh karena itu, auditor harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur dalam standar professional akuntan publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta maupun dalam penampilan. Auditor yang independen akan memberikan opini sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Jika dalam proses identifikasi informasi mengenai kondisi perusahaan auditor tidak menemukan adanya kesangsian besar terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor akan memberikan opini audit non going concern dan opini audit going concern akan


(17)

3

diberikan kepada perusahaan yang oleh auditor diragukan kemampuannya dalam menjaga kelangsungan usaha perusahaan.

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Auditor melakukan evaluasi terhadap perusahaan sebelum menentukan apakah terdapat kesangsian atas kelangsungan usaha suatu perusahaan. Auditor memerlukan berbagai informasi mengenai kondisi perusahaan dalam penilaian atas ada atau tidaknya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian atas kelangsungan hidup entitas, maka auditor perlu mencari informasi mengenai rencana manajemen dalam mengurangi dampak dari ketidak mampuan entitas tersebut. Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan bagaimana rencana manajemen dilaksanakan oleh perusahaan sehingga kesangsian atas kelangsungan hidup entitas dapat dikurangi (IAPI, 2011) SA Seksi 341. Jika auditor tidak menemukan kesangsian atas kondisi perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan jika entitas tersebut mengalami hal yang sebaliknya maka entitas tersebut dikatakan bermasalah. Kelangsungan hidup perusahaan (Petronela, 2004). Going concern merupakan hal yang sangat sensitive sehingga perlu untuk diungkapkan dan diketahui oleh semua pihak agar perusahaan mampu mengambil


(18)

4

tindakan selanjutnya dan dapat melangsungkan usahanya agar terhindar dari kebangkrutan. Penjelasan tersebut diungkapkan oleh auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Tetapi untuk mengeluarkan opini going concern, auditor dituntut untuk tetap mempertahankan sikap mental independennya. Karena auditor cenderung tidak mengeluarkan opini going concern ketika independensi nya terganggu. Berdasarkan hal tersebut di dalam penelitian ini ukuran perusahaan, audit tenure, dan reputasi KAP diteliti pengaruhnya terhadap opini going concern karena peneliti berasumsi bahwa ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi independensi auditor untuk mengeluarkan opini going concern.

(Santosa dan Wedari, 2007), menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah dalam mendapatkan dana baik itu berupa pinjaman dari kreditur atau dana investasi dari investor, maupun dari sumber dana eksternal lainnya. Kemudahan ini dikarenakan kepercayaan yang didapat oleh perusahaan besar dari calon sumber dana. Kreditur misalnya, akan lebih merasa terjamin memberikan pinjaman pada perusahaan besar yang biasanya memiliki tanggung jawab perusahaan yang lebih baik dari perusahaan dengan skala yang lebih kecil. Dalam penelitian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laporan audit, memberikan bukti empiris bahwa ada


(19)

5

hubungan negatif antara ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Menurut (Kurniasih dan Rohman, 2014) mengeluarkan opini audit going concern juga dapat dilihat dari lamanya audit tenure antara auditor dengan klien (perusahaan). Audit tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin antara auditor dari sebuah kantor akuntan publik (KAP) dengan auditee yang sama. Penelitian ini menambahkan spesialisasi auditor yang dianggap berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut Wiguna (2012) dalam Monica (2015),hal itu berarti bahwa seorang auditor harus benar-benar ahli dalam memberikan jasa auditnya, antara lain dengan pemahaman yang memadai atas industri bisnis kliennya sehingga audit yang dihasilkan semakin dapat dipercaya publik karena dilakukan oleh seseorang yang berkompeten di bidangnya. Auditor yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berfokus pada industri tertentu disebut sebagai auditor spesialis.

Menurut (Pertiwi et al., 2016) reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan hal yang dianggap memliki pengaruh terhadap opini going concern dan untuk mendapatkan opini going concern tersebut diperlukannya kualitas audit yang baik, dari KAP yang berskala besar. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara reputasi KAP dengan ukuran KAP yang dimana kedua hal tersebut mempunyai perbedaan kualitas auditor dan independensi antara perusahaan big four dengan non big four. Selain itu KAP yang bersekala besar adalah KAP yang sudah dikenal internasional dimana menyediakan jasa audit yang lebih berkualitas dan cenderung


(20)

6

lebih independen daripada KAP yang berskala kecil. Dalam hal ini terdapat persepsi bahwa auditor yang berasal dari KAP big four memiliki kualitas yang lebih baik karena auditor big four mempunyai karakteristik-karakteristik yang bisa dikatakan dengan kualitas, seperti pelatihan dan pengakuan internasional.

Berdasarkan pada uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menliti dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tenure Audit Dan Reputasi KAP Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

B. Rumusan masalah

Berdasrkan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap opini going concern? 2. Apakah Audit Tenure berpengaruh tehadap opini going concern?

3. Apakah Reputasi KAP berpengaruh terhadap opini going concern? C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas tujuan dalam peneliti ini adalah:

1. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris pengaruh terhadap ukuran perusahaan terhadap opini going concern.

2. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris pengaruh tenure audit terhadap opini going concern.


(21)

7

3. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris reputasi KAP terhadap opini going concern.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap dalam penelitiannya dapat memberikan manfaat/kegunaan bagi banyak pihak baik peneliti sendiri maupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan pengembangan ilmu mengenai opini audit going concern, antara lain :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teori berupa bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, tenure audit dan reputasi kap terhadap opini audit going concern.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, wawasan dan referensi dilingkungan akademis serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.


(1)

auditor eksternal bertugas untuk mengevaluasi dan melakukan penilaian tentang tingkat kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen berdasarkan standar yang berlaku. Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik, auditor eksternal harus mampu menghasilkan opini audit yang berkualitas yang akan berguna tidak saja bagi dunia bisnis, tetapi juga bagi masyarakat luas. Hal tersebut dapat tercapai jika auditor memiliki salah satu elemen penting kendali mutu audit yaitu independensi dan objektivitas Wahyuni dan Fitryani,(2012). Oleh karena itu, dibutuhkan pihak independen.

Menurut (Agoes, 2012) independensi dapat diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Oleh karena itu, auditor harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa professional sebagaimana diatur dalam standar professional akuntan publik yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta maupun dalam penampilan. Auditor yang independen akan memberikan opini sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Jika dalam proses identifikasi informasi mengenai kondisi perusahaan auditor tidak menemukan adanya kesangsian besar terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor akan memberikan opini audit non going concern dan opini audit going concern akan


(2)

diberikan kepada perusahaan yang oleh auditor diragukan kemampuannya dalam menjaga kelangsungan usaha perusahaan.

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2001). Auditor melakukan evaluasi terhadap perusahaan sebelum menentukan apakah terdapat kesangsian atas kelangsungan usaha suatu perusahaan. Auditor memerlukan berbagai informasi mengenai kondisi perusahaan dalam penilaian atas ada atau tidaknya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian atas kelangsungan hidup entitas, maka auditor perlu mencari informasi mengenai rencana manajemen dalam mengurangi dampak dari ketidak mampuan entitas tersebut. Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan bagaimana rencana manajemen dilaksanakan oleh perusahaan sehingga kesangsian atas kelangsungan hidup entitas dapat dikurangi (IAPI, 2011) SA Seksi 341. Jika auditor tidak menemukan kesangsian atas kondisi perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan kelangsungan usahanya.

Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan jika entitas tersebut mengalami hal yang sebaliknya maka entitas tersebut dikatakan bermasalah. Kelangsungan hidup perusahaan (Petronela, 2004). Going concern merupakan hal yang sangat sensitive sehingga perlu untuk diungkapkan dan diketahui oleh semua pihak agar perusahaan mampu mengambil


(3)

tindakan selanjutnya dan dapat melangsungkan usahanya agar terhindar dari kebangkrutan. Penjelasan tersebut diungkapkan oleh auditor dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas. Tetapi untuk mengeluarkan opini going concern, auditor dituntut untuk tetap mempertahankan sikap mental independennya. Karena auditor cenderung tidak mengeluarkan opini going concern ketika independensi nya terganggu. Berdasarkan hal tersebut di dalam penelitian ini ukuran perusahaan, audit tenure, dan reputasi KAP diteliti pengaruhnya terhadap opini going concern karena peneliti berasumsi bahwa ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi independensi auditor untuk mengeluarkan opini going concern.

(Santosa dan Wedari, 2007), menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar memiliki akses yang lebih mudah dalam mendapatkan dana baik itu berupa pinjaman dari kreditur atau dana investasi dari investor, maupun dari sumber dana eksternal lainnya. Kemudahan ini dikarenakan kepercayaan yang didapat oleh perusahaan besar dari calon sumber dana. Kreditur misalnya, akan lebih merasa terjamin memberikan pinjaman pada perusahaan besar yang biasanya memiliki tanggung jawab perusahaan yang lebih baik dari perusahaan dengan skala yang lebih kecil. Dalam penelitian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laporan audit, memberikan bukti empiris bahwa ada


(4)

hubungan negatif antara ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Menurut (Kurniasih dan Rohman, 2014) mengeluarkan opini audit going concern juga dapat dilihat dari lamanya audit tenure antara auditor dengan klien (perusahaan). Audit tenure merupakan jangka waktu perikatan yang terjalin antara auditor dari sebuah kantor akuntan publik (KAP) dengan auditee yang sama. Penelitian ini menambahkan spesialisasi auditor yang dianggap berpengaruh terhadap kualitas audit. Menurut Wiguna (2012) dalam Monica (2015),hal itu berarti bahwa seorang auditor harus benar-benar ahli dalam memberikan jasa auditnya, antara lain dengan pemahaman yang memadai atas industri bisnis kliennya sehingga audit yang dihasilkan semakin dapat dipercaya publik karena dilakukan oleh seseorang yang berkompeten di bidangnya. Auditor yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang berfokus pada industri tertentu disebut sebagai auditor spesialis.

Menurut (Pertiwi et al., 2016) reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan hal yang dianggap memliki pengaruh terhadap opini going concern dan untuk mendapatkan opini going concern tersebut diperlukannya kualitas audit yang baik, dari KAP yang berskala besar. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara reputasi KAP dengan ukuran KAP yang dimana kedua hal tersebut mempunyai perbedaan kualitas auditor dan independensi antara perusahaan big four dengan non big four. Selain itu KAP yang bersekala besar adalah KAP yang sudah dikenal internasional dimana menyediakan jasa audit yang lebih berkualitas dan cenderung


(5)

lebih independen daripada KAP yang berskala kecil. Dalam hal ini terdapat persepsi bahwa auditor yang berasal dari KAP big four memiliki kualitas yang lebih baik karena auditor big four mempunyai karakteristik-karakteristik yang bisa dikatakan dengan kualitas, seperti pelatihan dan pengakuan internasional.

Berdasarkan pada uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menliti dengan judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tenure Audit Dan Reputasi KAP Terhadap

Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

B. Rumusan masalah

Berdasrkan latar belakang yang telah diuaraikan diatas, permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap opini going concern? 2. Apakah Audit Tenure berpengaruh tehadap opini going concern?

3. Apakah Reputasi KAP berpengaruh terhadap opini going concern?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas tujuan dalam peneliti ini adalah:

1. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris pengaruh terhadap ukuran perusahaan terhadap opini going concern.

2. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris pengaruh tenure audit terhadap opini going concern.


(6)

3. Untuk menguji dan memberikan bukti secara empiris reputasi KAP terhadap opini going concern.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap dalam penelitiannya dapat memberikan manfaat/kegunaan bagi banyak pihak baik peneliti sendiri maupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan pengembangan ilmu mengenai opini audit going concern, antara lain :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teori berupa bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, tenure audit dan reputasi kap terhadap opini audit going concern.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, wawasan dan referensi dilingkungan akademis serta bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien, Financial Distress, Opini Going Concern, dan Reputasi Auditor Terhadap Auditor Switching (studi kasus pada perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2008-2011).

1 80 116

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 56 106

Pengaruh Reputasi Auditor, Rasio Profitabilitas, Solvabilitas Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

1 53 91

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

Pengaruh Audit Tenure, Reputasi KAP, Disclosure Klien, dan Opini Audit Sebelumnya terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2007-2011)

1 17 150

PENGARUH LEVERAGE, REPUTASI KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENGARUH LEVERAGE, REPUTASI KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI GOING CONCERN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 2 16

PENDAHULUAN PENGARUH LEVERAGE, REPUTASI KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI GOING CONCERN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 4 8

KESIMPULAN PENGARUH LEVERAGE, REPUTASI KAP DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP OPINI GOING CONCERN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

1 3 21

PENDAHULUAN Pengaruh Reputasi Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013).

0 6 9