hitung Sig. Aplikasi FMA pada plantling gaharu G. versteegii

57 Tabel 4. Rekapitulasi sidik ragam terhadap parameter pertumbuhan plantling G. versteegii Parameter Sumber Keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah

F. hitung Sig.

Kolonisasi FMA Media MediaFMA 2 3 6 6.334 8.442 1.526 3.167 2.809 0.254 18.017 15.971 1.447 0.00 0.00 0.53 Persentase hidup FMA Media MediaFMA 2 3 6 0.015 0.008 0.045 0.008 0.003 0.007 1.000 tn 0.333 tn 1.000 tn 0.38 0.80 0.44 Tinggi FMA Media MediaFMA 2 3 6 0.632 0.998 0.147 0.211 0.449 0.25 8.444 20.018 0.983 tn 0.00 0.00 0.05 Diameter FMA Media MediaFMA 2 3 6 1.402 1.718 0.474 0.701 0.573 0.079 45.777 37.409 5.162 0.00 0.00 0.06 Jumlah akar primer FMA Media MediaFMA 2 3 6 77.167 27.417 42.167 38.583 9.139 7.028 13.618 3.225 0.052 tn 0.00 0.00 0.05 Jumlah akar sekunder FMA Media MediaFMA 2 3 6 748.222 105.556 185.778 374.111 35.185 30.963 17.675 1.662 tn 1.463 tn 0.00 0.20 0.23 Panjang akar primer FMA Media MediaFMA 2 3 6 120.167 22.778 40.056 7.593 60.083 6.676 18.974 2.398 2.108 tn 0.00 0.00 0.09 Panjang akar sekunder FMA Media MediaFMA 2 3 6 12.056 1.799 2.056 6.028 0.600 0.343 25.528 2.539 tn 1.451 tn 0.00 0.08 0.23 Berat basah pucuk FMA Media MediaFMA 2 3 6 0.113 0.039 0.74 0.057 0.013 0.012 5.120 1.166 tn 1.119 tn 0.01 0.34 0.38 Berat basah akar FMA Media MediaFMA 2 3 6 0.012 0.014 0.017 0.006 0.005 0.003 3.604 2.973 tn 1.779 tn 0.04 0.05 0.14 Kekokohan bibit FMA Media MediaFMA 2 3 6 6.334 8.422 1.525 3.167 2.807 0.524 18.017 15.971 1.447 tn 0.00 0.00 0.53 Keterangan : = Berbeda nyata pada P-value 0.01 = Berbeda sangat nyata pada p-value 0.05 tn = Tidak berbeda nyata 58 Kolonisasi Akar pada plantling G. versteegii Tabel 4. menunjukkan bahwa kolonisasi FMA dipengaruhi oleh inokulum FMA dan media tumbuh, Interaksi FMA dan media tumbuh tidak mempengaruhi kolonisasi di akar plantling G. versteegii. Hasil Uji Duncan persentase kolonisasi FMA pada akar G. versteegii disajikan pada Gambar 10. Gambar 10. Hasil Uji Duncan kolonisasi FMA pada akar G. versteegii angka diikuti huruf yang sama berarti tidak ada perbedaan antar FMA yang dicobakan pada α=0,05 Hasil uji Duncan Gambar 10 menunjukkan bahwa inokulasi FMA konsorsium dan G. margarita berpengaruh nyata terhadap persentase kolonisasi pada akar plantling G. versteegii. FMA konsorsium menghasilkan persentase kolonisasi tertinggi 32,8 pada plantling G. versteegii apabila dibandingkan dengan G. margarita dan kontrol. Namun demikian pada kontrol masih terdapat kolonisasi dari FMA liar. Dalam hal ini berarti bahwa FMA konsorsium lebih mudah membangun simbiosis dengan plantling G. versteegii dibandingkan dengan G. margarita. Mudahnya FMA konsorsium bersimbiosis dengan plantling G. versteegii dikarenakan secara alami FMA konsorsium telah membentuk simbiosis secara spesifik dengan tanaman inang gaharu G. versteegii. Hal ini sesuai dengan pendapat Leake et a.l 2004 yang menyatakan bahwa di alam terdapat spesifitas jenis FMA dengan jenis tanaman inangnya. Untuk melihat pengaruh media terhadap persentase kolonisasi FMA di akar G. versteegii dilakukan uji Duncan. Hasil uji Duncan media terhadap persentase kolonisasi disajikan pada Gambar 11. Dari Gambar 11 diketahui bahwa ke empat media tumbuh memberikan pengaruh berbeda nyata antara media satu terhadap media lainnya. Media M0 memberikan pengaruh kolonisasi yang tertinggi dibandingkan media M1, media M2, dan media M3. Kondisi media M0 yang miskin hara dibandingkan media lain yang kaya hara 59 karena diperkaya dengan kompos dan batubara muda menyebabkan plantling G. versteegii secara fisologis lebih aktif memberikan signal untuk membangun simbiosis dengan FMA dalam upaya mendapatkan hara dari media untuk proses pertumbuhannya. Gambar 11. Hasil uji Duncan pengaruh media terhadap kolonisasi pada akar plantling G. versteegii angka diikuti huruf yang sama berarti tidak ada perbedaan antar FMA yang dicobakan pada α=0,05 Tabel 4 menunjukkan bahwa interaksi antara FMA dengan media tidak mempengaruhi kolonisasi FMA pada plantling G. versteegii. Namun dari Gambar 12 diketahui bahwa kolonisasi tertinggi diperoleh pada M0F1 65, diikuti M1F1 45, M0F2 25, M2F2 21; M2F1 20 dan M3F1 20; M1F2 16, dan M3F2 9, sedangkan infeksi terendah terlihat pada M0F0, M1F0, M2F0, M3F0 masing- masing sebesar 0. B erdasarkan klasifikasi O’ Connor et al. 2001 maka kolonisasi FMA pada M0F1 dan M1F1 termasuk kategori kolonisasi tinggi, sedangkan kolonisasi FMA pada M0F0, M1F0, M2F0 dan M3F0 termasuk kategori tidak bermikoriza. Interaksi FMA dan media tidak berbeda nyata terhadap kolonisasi FMA disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari M1, M2 dan M3 yang cenderung menghasilkan tingkat kolonisasi yang rendah. Gambar 12. Visualisasi kolonisasi FMA dengan plantling G. 60 Simbiosis yang terbangun antara FMA dengan akar plantling G. versteegii dapat diketahui melalui struktur kolonisasi yang terbentuk pada akar tersebut dapat dilihat dari kehadiran hifa, vesikula, arbuskula dan spora intrradikula atau salah satu diantaranya. Visualisasi struktur kolonisasi FMA dengan plantling G. versteegii disajikan pada Gambar 13. M0F0. Pembesaran 100 x M0F1. Pembesaran 100x M0F2. Pembesaran 400 x M1F0. Pembesaran 100 x Gambar 13. Visualisasi struktur kolonisasi FMA pada akar plantling G. versteegii Vesikel Hifa Vesikel Hifa 61 M1F1. Pembesaran 400 x M1F2. Pembesaran 100 x M2F0. Pembesaran 100 x M2F1. Pembesaran 400 x M2F2. Pembesaran 400 x M3F0. Pembesaran 100 x Gambar 13 lanjutan. Visualisasi struktur kolonisasi FMA pada akar plantling G. versteegii Vesikel spora Hifa Internal Hifa 62 M2F2. Pembesaran 100 x M3F0. Pembesaran 100 x M3F1. Pembesaran 400 x M3F2. Pembesaran 400 x Gambar 13 lanjutan. Visualisasi struktur kolonisasi FMA pada akar plantling G. versteegii Respon plantling G. versteegii terhadap mikoriza Percentage Growth Respon PGR Peranan fungi mikoriza arbuskula FMA terhadap tanaman inang tidak hanya dilihat dari kemampuan tanaman tersebut dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman inang, akan tetapi perlu juga diketahui bagaimana tingkat respon tanaman itu sendiri terhadap FMA. PGR adalah tingkat ketergantungan suatu jenis tanaman terhadap mikoriza pada tingkat kesuburan tanah tertentu. Visualisasi respon plantling G. versteegii terhadap mikoriza disajikan pada Lampiran 3 dan Gambar 14. Gambar 14. Visualisasi respon plantling G. versteegii terhadap mikoriza Vesikel Vesikel 63 Respon tanaman terhadap mikoriza PGR dipengaruhi oleh tanaman inang dan jenis FMA yang diinokulasikan. Gambar 14 menunjukkan bahwa nilai respon plantling G. versteegii terhadap FMA paling tinggi dihasilkan oleh FMA konsorsium pada media M0