Gambar 2.3 langkah kerja motor bensin 2 langkah Arends BPM; H Berenschot,1980
2.5 PRESTASI MOTOR BENSIN
Prestasi motor bensin untuk motor bakar dijelaskan sebagai berikut :
2.5.1 Volume Silender
Volume silinder antara TMA dan TMB disebut volume langkah torak
V
1
¿
. Sedangkan volume silinder antara TMA dan kepala silinder tutup silinder disebut
volume sisa V
s
. Volume total V
t
ialah isi ruang antara torak ketika ia berada di TMB sampai tutup silinder.
V
t
= V
i
+ V
s
……………………2.1 Volume langkah mempunyai satuan yang tergantung pada satuan diameter
silinder D dan panjang langkah torak L biasanya mempunyai satuan centimetercubic cc atau cubic inch cu.in.
V
t
= Luas lingkaran x panjang langkah V
1
= π .
r
2
. L
V
1
= π. 1
2 D
¿
2
¿ .L
Dengan demikian besaran dan ukuran motor bakar menurut volume silinder tergantung dari banyaknya silinder yang digunakan dan besarnya volume silinder.
Kiyaku Murdana, 1998.
2.5.2 Perbandingan Kompresi
Perbandingan kompresi adalah hasil bagi volume total dengan volume sisa. C =
V
1
+ V
s
V
s
= 1 +
V
1
V
s
……………………………………2.2 Dimana : V
1
= volume langkah torak
V
s
= volume sisa Jadi, bila suatu motor mempunyai volume total 56 cu.in dan volume sisa 7
cu.in, maka perbandingan kompresinya adalah : C =
56 7
= 8 Hal di atas menunjukkan bahwa selama langkah kompresi, muatan yang ada di
atas torak dimampatkan 8 kali lipat dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin tinggi tekananya dan temperatur akhir
kompresi.Kiyaku Murdana, 19981. Perbandingan kompresi tidak dapat dinaikkan tanpa batas, karena motor
pembakaran yang menggunakan busi akan timbul suara menggelitik jika perbandingan kompresinya terlalu tinggi.Soenarto Furuhama, 1995.
2.5.3 Torsi dan daya poros
Pada motor bakar daya yang berguna adalah daya poros seperti telah dijelaskan di atas. Daya poros ditimbulkan oleh bahan bakar yang dibakar dalam silinder dan
selanjutnya menggerakkan semua mekanisme. Daya yang berputar ditimbulkan oleh bahan bakar yang dibakar dalam silinder
yang selanjutnya torak akan menggerakkan semua mekanisme pada motor bakar.
Unjuk kerja motor bakar tergantung dari daya yang didapat.Soenarto Furuhama, 1995.
Gambar 2.4 Engine and dynamometer drive line
Plint Martyr, 1995
Gambar 2.4 di atas menunjukkan peralatan yang dipergunakan untuk mengukur nilai yang berhubungan dengan keluaran motor pembakaran yang seimbang dengan
hambatan atau beban pada kecepatan putaran konstan n. Kalau n berubah, maka motor pembakaran menghasilkan daya untuk mempercepat atau memperlambat
bagian yang berputar. Motor pembakaran ini dihubungkan dengan dynamometer dengan maksud mendapatkan keluaran dari motor pembakaran dengan cara
menghubungkan poros motor dengan poros dynamometer. Rotornya diikatkan pada poros yang akan mengaduk air yang ada di dalamnya. Hambatan ini akan
menimbulkan torsi T, sehingga nilai daya p dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
P = 2 π .n . t
60000 kw……………………..2.3
Dimana : p = Daya kw n = Putaran mesin rpm
T = Torsi Nm Torak yang didorong oleh gas membuat usaha. Baik tekanan maupun suhunya
akan turun waktu gas berekspansi. Energi panas diubah menjadi usaha makanis. Konsumsi energi panas ditunjukkan langsung oleh turunya suhu. Kalau toraknya
tidak mendapatkan hambatan dan tidak menghasilkan usaha gas tidak akan berubah meskipun tekananya turun.
2.5.4 Menentukan Efisiensi Energi