Memberikan Eksplanasi yang logis atas realitas pelaksanaan sebuah Mengukur Kepatuhan, yakni mampu melihat kesesuaian antara pelaksanaan Melakukan Auditing untuk melihat apakah output kebijakan sampai pada Akunting untuk melih

IV.2. TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI

1. TUJUAN EVALUASI

a. Mengukur efek suatu programkebijakan pada kehidupan masyarakat dengan membandingkan kondisi antara sebelum dan sesudah adanya program tersebut. Mengukur efek menunjuk pada perlunya metodologi penelitian. Sedang membandingkan efek dengan tujuan mengharuskan penggunaan kriteria untuk mengukur keberhasilan b. Memperoleh informasi tentang kinerja implementasi kebijakan dan menilai kesesuaian dan perubahan program dengan rencana c. Memberikan umpan balik bagi manajemen dalam rangka perbaikan penyempurnaan implementasi d. Memberikan rekomendasi pada pembuat kebijakan untuk pembuatan keputusan lebih lanjut mengenai program di masa datang e. Sebagai bentuk pertanggung-jawaban public memenuhi akuntabilitas public.

2. FUNGSI EVALUASI William N. Dunn; Ripley

Evaluasi kebijakan berfungsi untuk memenuhi akuntabilitas public, karenanya sebuah kajian evaluasi harus mampu memenuhi esensi akuntabilitas tersebut, yakni:

a. Memberikan Eksplanasi yang logis atas realitas pelaksanaan sebuah

programkebijakan. Untuk itu dalam studi evaluasi perlu dilakukan penelitiankajian tentang hubungan kausal atau sebab akibat

b. Mengukur Kepatuhan, yakni mampu melihat kesesuaian antara pelaksanaan

dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan 117

c. Melakukan Auditing untuk melihat apakah output kebijakan sampai pada

sasaran yang dituju? Apakah ada kebocoran dan penyimpangan pada penggunaan anggaran, apakah ada penyimpangan tujuan program, dan pada pelaksanaan program

d. Akunting untuk melihat dan mengukur akibat sosial ekonomi dari kebijakan.

Misalnya seberapa jauh program yang dimaksud mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, adakah dampak yang ditimbulkan telah sesuai dengan yang diharapkan, adakah dampak yang tak diharapkan.

IV.3. DIMENSI EVALUASI

Secara garis besar ada dua dimensi penting yang harus diperoleh informasinya dari studi dievaluasi dalam kebijakan public. Dimensi tersebut adalah a. Evaluasi kinerja pencapaian tujuan Kebijakan, yakni mengevaluasi kinerja orang-orang yang bertanggungjawab mengimplementasikan kebijakan. Darinya kita akan memperoleh jawaban atau informasi mengenai kinerja implementasi, efektifitas dan efisiensi, dlsb yang terkait. b. Evaluasi kebijakan dan dampaknya, yakni mengevaluasi kebijakan itu sendiri serta kandungan programnya. Darinya kita akan memperoleh informasi mengenai manfaat efek kebijakan, dampak outcome kebijakan, kesesuaian kebijakanprogram dengan tujuan yang ingin dicapainya kesesuaian antara sarana dan tujuan, dll Menurut Palumbo dimensi kajian pada studi evaluasi mencakup keseluruhan siklus di dalam proses kebijakan, dari saat penyusunan desain kebijakan, saat implementasi, hingga 118 saat selesai diimplementasikan. Jika dikaitkan dengan kebutuhan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, maka dimensi evaluasi kebijakan meliputi hal-hal berikut : Gambar IV.1. Dimensi Evaluasi dalam Siklus kebijakan Sumber : Wayne Parsons 2001, h. 549 yang diadaptasi dari Palumbo. Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa kajian dalam studi evaluasi kebijakan meliputi dimensi-dimensi:

1. Evaluasi Proses pembuatan kebijakan atau sebelum kebijakan dilaksanakan. Pada tahap

ini menurut Palumbo diperlukan dua kali evaluasi, yakni 119 PENENTUAN AGENDA PENDEFINISIAN MASALAH FORECASTING, DEFINISI SASARAN PENDEFINISI AN UKURAN. DISTRIBUSI MASALAH ANALISIS KEPUTUSAN DESAIN KEBIJAKAN ANALISIS FEASIBILITAS POLITIK TERMINASI POOLING, SURVEY, DLL LEGITIMASI KEBIJAKAN EVALUASI FORMATIF EVALUASI SUMATIF DAMPAK IMPLEMENTASI

a. Evaluasi Desain Kebijakan, untuk menilai apakah alternative-alternatif yang dipilih

sudah merupakan alternative yang paling hemat dengan mengukur hubungan antara biaya dengan manfaat cost-benefit analysis, dll yang bersifat rasional dan terukur.

b. Evaluasi Legitimasi kebijakan, untuk menilai derajad penerimaan suatu kebijakan

atau program oleh masyarakatstakeholderkelompok sasaran yang dituju oleh kebijakan tersebut. Metode evaluasi diperoleh melalui jajak pendapat pooling, survery, dll. 2. Evaluasi Formatif yang dilakukan pada saat proses implementasi kebijakan sedang berlangsung Tujuan evaluasi formatif ini utamanya adalah untuk mengetahui seberapa jauh sebuah program diimplementasikan dan kondisi-kondisi apa yang dapat diupayakan untuk meningkatkan keberhasilannya. Dalam istilah manajemen, evaluasi formatif adalah monitoring terhadap pengaplikasian kebijakan. Evaluasi Formatif banyak melibatkan ukuran-ukuran kuantitatif sebagai pengukuran kinerja implementasi. 3. Evaluasi Sumatif yang dilakukan pada saat kebijakan telah diimplementasikan dan memberikan dampak . Tujuan evaluasi Sumatif ini adalah untuk mengukur bagaimana efektifitas kebijakanprogram tersebut member dampak yang nyata pada problem yang ditangani.

IV.4. EVALUASI FORMATIF