Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Pohon Mangrove (Avicennia marina) di Perairan Karangsong, Indramayu.

AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN CADMIUM (Cd)
PADA POHON MANGROVE (Avicennia marina)
DI PERAIRAN KARANGSONG, INDRAMAYU.

CUTRA SAMIL

MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Akumulasi Logam
Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Pohon Mangrove (Avicennia marina)
di Perairan Karangsong, Indramayu adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013
Cutra Samil
NIM C24090060

ABSTRAK
CUTRA SAMIL. Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada
Pohon Mangrove (Avicennia marina) di Perairan Karangsong, Indramayu.
Dibimbing oleh AGUSTINUS M SAMOSIR dan SULISTIONO.
Mangrove diketahui memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan
logam berat, serta pencemar lain dalam jaringan tubuhnya. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2013 dengan tujuan untuk mengetahui
kadar logam berat Timbal (Pb)dan Cadmium (Cd) pada akar dan daun jenis
Avicennia marina, serta sedimen di perairan Karangsong, Indramayu.
Pengambilan contoh dilakukan sebanyak 3 kali ulangan, dengan masing-masing
contoh dari akar dan daun Avicennia marina serta sedimen. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kadar logam berat Timbal (Pb) pada pohon Avicennia
marina sudah melewati batas toleransi untuk tumbuh bagi tumbuhan. Sedangkan
kadar logam Cadmium (Cd) masih memiliki nilai dibawah batas deteksi.

Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui akar Avicennia marina memiliki nilai
faktor biokonsentrasi (BCF) yang rendah, hal ini menjelaskan mengapa Avicennia
marina memiliki daya akumulasi yang rendah. Sedangkan pada nilai faktor
translokasi (TF) didapatkan nilai yang tinggi dimana Avicennia marina memiliki
tingkat mobilisasi logam berat dari akar ke daun yang tinggi. Berdasarkan temuan
diatas, dianjurkan untuk mengurangi bahan pencemar ke dalam lingkungan
perairan Karangsong serta melakukan program rehabilitasi mangrove agar fungsi
ekologi dan manfaat ekonomi nya lebih optimal.
Kata kunci: Faktor biokonsentrasi, Faktor translokasi, Logam berat, Mangrove
Avicennia marina , Pencemaran, Perairan Karangsong.

ABSTRACT
CUTRA SAMIL. Accumulation of Heavy Metal Pb and Cd in the Mangrove
(Avicennia marina) in Karangsong Estuary, Indramayu. Supervised by
AGUSTINUS M SAMOSIR and SULISTIONO.
Mangroves are known to have the ability to absorb and store heavy metals and
other contaminants in the body tissues such as leaf and root. This research was
carried out in January-March 2013 with the aim to find out the levels of heavy
metals Lead (Pb) and Cadmium (Cd) in root and leaf of Avicennia marina, as
well as sediments in Karangsong waters, Indramayu. Sampling a root, leave, and

sediments was repeated 3 times each. The results showed that levels of Pb in
Avicennia marina already passed over the limit of tolerance concentration for
plants, whereas the levels of Cd was below detection limit Based on the results, it
can be seen Avicennia marina has a low level of bioconcentration factor (BCF), it
means that Avicennia marina has a low capability to accumulate heavy metals.
Meanwhile the value of translocation factor (TF) is high, mean Avicennia marina
has high mobilization from roots to leaves. Based on the findings, it is strongly
recommended to control pollutants falling into the aquatic environment, and to

enhance
function

mangrove rehabilitation program

for ecological and economical

Keywords: Bioconcentration factor, Translocation factor, Heavy metals,
Avicennia marina mangrove, Pollution, Karangsong estuary.

AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN CADMIUM (Cd)

PADA POHON MANGROVE (Avicennia marina)
DI PERAIRAN KARANGSONG, INDRAMAYU.

CUTRA SAMIL

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi

Nama

NIM
Program studi

: Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada
Pohon Mangrove (Avicennia marina) di Perairan Karangsong,
Indramayu.
: Cutra Samil
: C24090060
: Manajemen Sumber Daya Perairan

Disetujui oleh

Dr ISulistiono, MSc
Pembimbing II

Ir Agustinus M Samosir, MPhil
Pembimbing I

Sc


Tanggal Lulus:

2. 6 0 8 2 0 1 3

Judul Skripsi

Nama
NIM
Program studi

: Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada
Pohon Mangrove (Avicennia marina) di Perairan Karangsong,
Indramayu.
: Cutra Samil
: C24090060
: Manajemen Sumber Daya Perairan

Disetujui oleh

Ir Agustinus M Samosir, MPhil

Pembimbing I

Dr Ir Sulistiono, MSc
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Akumulasi
Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) Pada Pohon Mangrove (Avicennia
marina) di Perairan Karangsong, Indramayu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ir.
Agustinus M Samosir, M. Phil selaku pembimbing I sekaligus pembing akademik
dari penulis dan Bapak Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc. selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penulisan karya ilmiah ini. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, seluruh
staff Tata Usaha dan civitas MSP, teman-teman MSP 46, BEM FPIK 2010-2012,
teman-teman kosan Wisma Seroja atas segala doa, semangat, dukungan dan
bantuannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa
mendatang. Penulis berharap bahwa semoga skripsi ini dapat memberikan
informasi yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan
kekurangan dalam skripsi ini dapat diperbaiki pada tulisan selanjutnya.

Bogor, Juni 2013
Cutra Samil

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang ................................................................................................. 1
Perumusan Masalah ......................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
Manfaat Penelitian ........................................................................................... 2
METODE ................................................................................................................ 3
Lokasi Penelitian .............................................................................................. 3
Pengumpulan Data ........................................................................................... 4
Analisis Data .................................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Hasil ................................................................................................................. 6
Pembahasan .................................................................................................... 12
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 16
Simpulan ........................................................................................................ 16
Saran ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 20
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 22

DAFTAR TABEL
1

2
3
4
5
6
7
8

Parameter fisika kimia air di Perairan Karangsong, Indramayu ...................... 6
Kandungan rerata logam berat Pb, Cd pada akar dan daun ............................. 8
Kandungan rerata logam berat Pb dan Cd pada sedimen. ............................... 8
Akumulasi logam Pb dan Cd pada beberapa lokasi penelitian. ....................... 9
Matriks korelasi kandungan logam Pb pada sedimen, akar, dan daun .......... 10
Hasil Uji ANOVA ......................................................................................... 10
Faktor Biokonsentrasi logam Pb dan Cd pada akar dan daun ....................... 11
Faktor Translokasi Logam Pb dan Cd di Perairan Karangsong,
Indramayu ...................................................................................................... 11

DAFTAR GAMBAR
1.

2.
3.
4.
5.

Rumusan masalah........................................................................................... 2
Peta lokasi penelitian...................................................................................... 3
Komposisi tekstur substrat di Perairan Karangsong, Indramayu ................... 7
Luas tutupan basal pada masing-masing stasiun ............................................ 7
Kandungan logam Pb pada akar, daun, sedimen, serta toleransi logam
Pb pada tumbuhan .......................................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3

Alat dan bahan ............................................................................................... 20
Hasil logam berat Pb dan Cd pada akar, daun mangrove, dan sedimen ........ 20
Tabel Uji ANOVA ........................................................................................ 21

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mangrove merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang terdapat dalam
kawasan pantai yang dapat berfungsi untuk menyerap bahan-bahan pencemaran
termasuk logam berat sehingga dapat dijadikan bioindikator. Melalui akarnya,
vegetasi ini menyerap logam-logam berat yang terdapat pada sedimen (Amin
2001). Mangrove bagi manusia juga bermanfaat baik secara langsung dan tidak
langsung. Manfaat nya dapat digunakan sebagai bahan papan dan pangan. Secara
ekologi, ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai perangkap sedimen dan
mencegah erosi serta penstabil bentuk darat di daerah estuari (Harty dalam
Hamzah dan Setiawan, 2010).
Pesisir Karangsong, Indramayu merupakan daerah yang dipenuhi berbagai
aktivitas, antara lain industri, pelabuhan, pertanian, serta pemukiman, perairan nya
digunakan untuk kegiatan pelayaran dan penangkapan ikan. Kompleksnya
aktivitas di pantai tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem. Antara lain masuknya limbah kedalam ekosistem estuari. Timbal (Pb)
dan Kadmium (Cd) merupakan salah satu logam yang dapat merusak lingkungan.
Hal ini dikarenakan logam tersebut termasuk logam non-essensial sehingga
keberadaannya tidak memberikan pengaruh baik. Adanya cemaran tersebut
dikhawatirkan merusak ekosistem dengan mengganggu pertumbuhan mangrove,
sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara ekologi maupun ekonomi.
Salah satu jenis mangrove yang mendominasi di perairan Karangsong
adalah Avicennia marina. Tercemarnya tubuh A. marina dengan logam berat,
dapat berpengaruh terhadap nilai manfaat yang dapat digunakan. Antara lain
bahan yang dijadikan pangan menjadi tidak layak konsumsi karena sudah
tercemar. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan logam berat
yang terdapat pada akar , daun mangrove A. marina dan pada sedimen. Serta
untuk mengetahui apakah vegetasi tersebut dapat dijadikan indikator pencemaran
logam berat di kawasan perairan Karangsong.

Perumusan Masalah

Logam berat bersifat toksik bagi biota akuatik jika telah melebihi ambang
batas yang telah ditentukan. Keberadaan logam berat yang terlarut pada suatu
perairan dapat melebihi ambang batas yang diakibatkan oleh aktivitas yang terjadi
dari darat maupun kawasan perairan tersebut. Pohon mangrove, merupakan jenis
tumbuhan air yang banyak dijumpai di sekitar kawasan perairan yang memiliki
kemampuan dalam mengakumulasi logam berat yang ada di kawasan perairan.
Informasi tersebut berguna bagi rencana pengelolaan sumber daya ekosistem
mangrove yang lebih tepat dan berkelanjutan. Berikut skema rumusan masalah
pada penelitian ini.

2

Sumber logam berat :
 Aktivitas Pelabuhan
 Limbah
 Industri perkapalam

Logam Berat
(Air, Sedimen)

Daun, Batang, dan Akar
pada Pohon Mangrove

Faktor Lingkungan :
 Fisiografi
 Hidrologi
 Fisika kimia air
 Fraksi sedimen
 Tutupan Basal

Akumulasi Logam Berat Pb dan Cd pada
Pohon Mangrove Avicenia marina.

Pengelolaan dan rehabilitasi

Gambar 1 Rumusan masalah
Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan logam berat Timbal
(Pb) dan Cadmium (Cd) dalam sedimen, akar, serta daun pohon mangrove
Avicennia marina dan umtuk mengetahui kemampuan vegetasi tersebut dalam
mengakumulasi logam berat Pb dan Cd pada tiga stasiun pengamatan, sehingga
dapat dijadikan akumulator pencemaran logam berat di kawasan hutan mangrove.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akumulasi logam
berat Pb dan Cd secara kuantitatif pada sedimen, akar, serta daun pohon A. marina
di kawasan perairan Karangsong, Indramayu, sebagai sumber informasi bagi
masyarakat dan pengelola yang membutuhkan mengenai peranan A. marina dalam
mengurai pencemaran logam berat. Serta untuk kepentingan pengelolaan sumber
daya pesisir.

3

METODE

Lokasi Penelitian

Pengambilan contoh dilakukan di perairan Karangsong, Indramayu.
Perairan Karangsong, Indramayu merupakan perairan yang terletak di pantai utara
Pulau Jawa. Pengambilan contoh dilaksanakan pada bulan Januari 2013.
Pengambilan contoh dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Pengambilan contoh
dibagi menjadi tiga stasiun yang berbeda. Stasiun pertama yang paling terdekat
dengan pelabuhan, industri perkapalan serta pemukiman warga. Stasiun kedua
terletak setelah stasiun pertama dan tempat bermuaranya sungai Cimanuk dan
Prajagumiwang. Sedangkan stasiun ketiga merupakan kawasan mangrove yang
sudah mendekati laut lepas. Analisis hasil dilakukan di Laboratorium Bio Makro,
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan FPIK IPB dalam tahapan
pengindentifikasi jenis mangrove serta Laboratorium Pengujian Fateta, IPB dalam
pengujian logam berat. Alat dan bahan yang digunakan terlampir pada Lampiran
1.

Gambar 2 Peta lokasi penelitian

4
Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer terdiri dari pengambilan parameter fisika kimia
perairan antara lain pH, suhu, dan salinitas. Serta pengambilan sedimen untuk
fraksinasi sedimen dan pengambilan contoh sedimen, akar, serta daun pohon A.
marina. Pohon contoh diambil secara acak pada setiap masing-masing stasiun
menggunakan metode penarikan contoh acak sederhana (PCAS). Pengambilan
contoh dilakukan pada tiga stasiun yang berbeda dengan masing-masing stasiun
dilakukan tiga kali ulangan. Pengambilan contoh dilakukan dengan
menggambungakn beberapa contoh pohon yang dicampur menjadi satu. Total
jumlah sampel yang diambil sebanyak 27 sampel yang menwakili tiga stasiun
pengambilan dengan setiap stasiun diambil 9 sampel, yang terdiri dari 3 sampel
sedimen, 3 sampel akar, dan 3 sampel daun. Informasi lain yang dikumpulkan
adalah wawancara kepada nelayan dan warga setempat.

Analisis Data

Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif sesuai dengan baku mutu.
Baku mutu logam berat dalam sedimen dan tumbuhan di Indonesia belum
ditetapkan, sehingga sebagai acuan digunakan baku mutu yang dikeluarkan RNO
(Reseau National d’observation) dalam Thayib dan Rozak (1981) serta Allaway
(1968) dalam Greenland dan Hayes (1981) mengenai kandungan logam yang
dapat ditoleransi oleh tumbuhan.
Konsentrasi Pada Jaringan
Untuk mendapatkan konsentrasi logam berat yang sebenarnya, berdasarkan
APHA (1995) dalam Panjaitan (2009), maka digunakan rumus:

Faktor Biokonsentrasi

(

)

Faktor Biokonsentrasi dapat dilihat sebagai suatu proses kesetimbangan
yang melibatkan pengambilan suatu senyawa antara biota dengan lingkungan
disekitarnya. Faktor biokonsentrasi adalah angka banding antara konsentrasi
mahluk hidup atau biota (Cb) dengan konsentrasi lingkungan (Cw) (Connell
1995). Untuk melihat perbandingan tingkat faktor biokonsentrasi logam berat
pada daun dan akar pohon A. marina dengan sedimen, digunakan rumus :

5

keterangan :
BCF : Faktor Biokonsentrasi
Cb
: Konsentrasi di dalam biota
Cs
: Konsentrasi di dalam media (sedimen)
Dimana Indeks Faktor Biokonsentrasi (Van Esch 1977 in Suprapti 2008) :
BCF < 100
= Sifat akumulatif rendah
100 - 1000
= Sifat akumulatif sedang
BCF > 1000 = Sifat akumulatif tinggi
Faktor Translokasi
Faktor translokasi ialah perbandingan antara konsentrasi logam pada daun
dan akar, berikut rumus faktor translokasi menurut Gunale dan Lotfinasabasl
(2012):

Basal Area
Basal area merupakan suatu luasan areal dekat permukaan tanah yang
dikuasai oleh tumbuhan. Untuk pohon, basal area diduga dengan mengukur
diameter batang. Rumus basal area menurut Desmawati (2010) yaitu:
BA = ¼ π. D2
Keterangan
BA
D
Π

:
: Basal area
: Diameter pohon
: 3,14

Matriks Korelasi
Matriks korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara
bagian mangrove dengan kandungan logam berat Pb dan Cd. Koefisien korelasi
disajikan melalui tabel matriks. Nilai korelasi dapat terlihat berdasarkan nilai
positif atau negatif (Nurgiantoro 2012)

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kondisi Lingkungan
Secara umum, perairan Karangsong merupakan salah satu perairan yang
termasuk kedalam pantai utara Jawa menghadap ke arah Laut Jawa yang pada
dasar lautnya merupakan paparan Sunda, dengan kedalaman laut kurang dari 200
m. Pada paparan tersebut merupakan tempat bertemunya lempeng litosfer yang
berpengaruh terhadap bentuk topografi pantai. Pada desa pesisir memiliki bentuk
topografi relatif datar, karena terbentuk dari endapan sedimen yang dihasilkan dari
sungai Cimanuk dan Prajagumiwang (Wetlands 1999). Kondisi perairan
Karangsong dapat dipengaruhi oleh parameter fisika kimia air. Parameter fisika
dan kimia air yang diukur secara in-situ yaitu pH, suhu, dan salinitas. Berikut data
yang didapatkan dari hasil penelitian yang diukur secara insitu.
Tabel 1 Parameter fisika kimia air di Perairan Karangsong, Indramayu
Parameter
pH (in-situ)
Suhu (in-situ)
Salinitas(in-situ)

Satuan
0
0

C
/00

1
7
25-29
20-30

Stasiun
2
7
25-33
23-35

3
7-8
33-36
25-30

Berdasarkan hasil yang didapatkan terdapat perbedaan hasil dari masingmasing stasiun. Secara umum, pH hasil pengukuran pada tiap-tiap stasiun hampir
sama, yaitu berkisar 7-8. pH tertinggi ditemukan pada stasiun 3. Berdasarkan
kisaran nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa, kondisi Perairan Karangsong,
Indramayu masih tergolong baik menurut baku mutu Kepmen LH No 51 Tahun
2004 yang berkisar pada pH 7.0-8.5. Pada data suhu didapatkan nilai terendah
terdapat pada Stasiun 1 yaitu dengan rata-rata sebesar 280C. Suhu tertinggi
terdapat pada Stasiun 3. Menurut Nontji (2007) dalam Sarjono (2009), kisaran
suhu secara umum di Perairan Indonesia berkisar 28-310C, kisaran suhu yang
mampu ditoleransi suatu biota laut yaitu berkisar 20-350C. Pada nilai salinitas,
Stasiun 1 memiliki nilai salinitas yang terkecil, yaitu dengan rata-rata 250/00, dan
pada Stasiun 3 dengan rata-rata sebesar 280/00. Hal ini diduga pada stasiun 1 dekat
dengan aliran Sungai Prajagumiwang, sehingga terdapat masukan air tawar dari
sungai tersebut. Nilai salinitas berturut-turut dari Stasiun 1-3 semakin besar, hal
ini sesuai dengan Nybakken (1992) bahwa kondisi perairan daerah estuari
dipengaruhi oleh pengaruh daratan dan lautan. Dimana nilai salinitas tinggi terjadi

7

Struktur Sedimen (%)

saat pengaruh dari lautan dominan dibandingkan pengaruh daratan, yakni ketika
terjadi pasang.
Substrat di daerah Perairan Karangsong, Indramayu memiliki beberapa tipe
substrat dengan ukuran yang berbeda. Berikut data tipe substrat yang didapatkan
dari hasil penelitian
100%
80%
60%

Liat

40%

Debu

20%

Pasir

0%
St 1

St 2

St 3

Gambar 3 Komposisi tekstur substrat di Perairan Karangsong, Indramayu

Basal area (cm2/100m2

Berdasarkan Gambar 3, dapat terlihat perbedaan pada masing-masing
stasiun. Dari Stasiun 1 sampai 3 terlihat komposisi liat yang semakin kecil. Hal ini
sesuai dengan keadaan Stasiun 3 yang mengarah ke laut lepas, sehingga sedimen
yang mendominasi yaitu pasir. Luas tutupan basal merupakan luasan tutupan
tumbuhan yang mendiami suatu area tertentu yang ditentukan oleh jumlah
diameter batang pada tumbuhan tersebut. Berikut hasil tutupan basal yang
didapatkan:
250000
200000
150000
100000
50000
0
St 1

St 2

St 3

Gambar 4 Luas tutupan basal pada masing-masing stasiun
Grafik diatas menunjukan luas tutupan basal mangrove di lokasi penelitian,
total basal area pada Stasiun 1, 2 dan 3 beturut - turut adalah 191270,8182 cm2,
84933.9414 cm2 dan 14401,2392 cm2. Basal area tertinggi dicapai pada Stasiun 1
dan luas tutupan basal semakin menurun nilainya ke arah Stasiun 3.

8
Kandungan Logam Berat pada Avicennia marina dan Sedimen.
Berdasarkan analisis laboratorium didapatkan nilai konsentrasi logam berat
Pb dan Cd pada akar dan daun pohon mangrove A. marina. Hasil pengukuran
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 2 Kandungan logam berat Pb, Cd pada akar dan daun
Parameter Bagian
Pb

Cd

Akar
Daun
Total
Akar
Daun
total

Satuan
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm

1
22.343
19.340
41.683
< 0.005
< 0.005
< 0.005

Stasiun
2
19.340
12.413
31.753
< 0.005
< 0.005
< 0.005

3
10.830
6.0100
16.840

Dokumen yang terkait

Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) pada Pohon Rhizophora mucronata di Hutan Mangrove Desa Nelayan Kecamatan Medan Labuhan dan Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang

3 60 69

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Akumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) Dan Timbal (Pb) Pada Pohon Avicennia marina Di Hutan Mangrove

0 48 58

Akumulasi logam berat (Pb, Cd, Ni) pada jenis Avicennia marina di Hutan Lindung Mangrove Angke-Kapuk DKI Jakarta

0 10 62

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

3 16 58

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 15

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 2

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 6

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 13

Daya Serap Pohon Mangrove Avicennia marina terhadap Logam Berat Cadmium (Cd) dan Timbal (Pb) di Kampung Nelayan Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

0 0 4