Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua

Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut
Siswa Sekolah Dasar dengan Pendapatan Orang Tua

MEGA BINZIRIA

SEKOLAH PASCASARJANA KIMIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011

Abstract
MEGA BINZIRIA. Correlation between the Concentration of Trace Elements Zn, Se,
and Co in Hair Children Elementary School and their Parents Income. Supervised by
DONDIN SAJUTHI and HENDRA ADIJUWANA

Zinc, selenium, and cobalt are an essential microelements required for
the children. The quality of food consumed by the students related to their parents
income. The purpose of this research was to observe the relationship between the
concentration of Zn, Se, and Co in hair elementary school and their parents income.
The analysis of Zn, Se, and Co has been determined by atomic absorption
spectroscopy method (AAS). The research data was processed by one way ANOVA

analysis. The ranges in concentrations of Zn, Se, and Co was 111.4 to 747.8 ppm,
0.092 to 1.22 ppm, and 7.64 to 15.29 ppm, respectively. Of the elements studied Zn
was found to have the highest concentration and Se the lowest. The average
concentration of Zn in girl’s hair about four times (626.8 ppm) higher than boy’s hair
(146.8 ppm). The highest concentration of Se was found in boy’s hair from lowincome parents but in girl’s hair from high-income parents.
Keywords : microelement, hair, elementary school, parents income.

Halaman Pengesahan

Judul Tesis: Hubungan antara Kadar Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Sekolah
Dasar dengan Pendapatan Orang Tua
Nama

: Mega Binziria

NIM

: G451 090 281

Disetujui

Komisi Pembimbing,

Prof. drh. Dondin Sajuthi, MST, Ph.D
Ketua

Ir. Hendra Adijuwana, MST
Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana

Pascasarjana Kimia

Prof. DR. Purwantiningsih Sugita, M.S

Tanggal Ujian : 4 Juli 2011


Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr

Tanggal Lulus :

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat dan Karunia- Nya sehingga proposal penelitian ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Proposal penelitian ini berjudul “ Analisis
Unsur Runut Esensial Pada Rambut Siswa Sekolah Dasar Serta Korelasinya
Dengan Taraf Penghasilan Orang Tua”.
Disadari bahwa penulisan proposal penelitian ini dapat mengalami
perubahan seiring dengan dilakukan tahapan penelitian dan perbaikan dari komisi
pembimbing. Dengan demikian proposal penelitian ini diharapkan dapat menjadi
panduan dalam melaksanakan penelitian.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Komisi Pembimbing Prof.drh.
Dondin Sajuthi, MST, Ph.D dan Ir. Hendra Adijuwana, MST yang telah
meluangkan waktunya untuk mengoreksi secara detail.
Semoga tesis ini bermanfaat bagi khalayak, khususnya masyarakat
akademisi dan masyarakat umumnya. Amin


Bogor, November 2010

Mega Binziria

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL

……………………………………………………

v

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………

vi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….

vii


PENDAHULUAN………………………………………………………

1

Latar Belakang…………………………………………………..

1

Rumusan Masalah………………………………………………..

3

Hipotesis…………………………………………………………. 4
Batasan Masalah…………………………………………………

4

Tujuan Penelitian………………………………………………… 4
Manfaat Penelitian……………………………………………….. 4


TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………

5

Rambut…………………………………………………………..

6

Zink………………………………………………………………

9

Selenium…………………………………………………………

13

Kobalt ……………………………………………………………

14


Spektroskopi Absorpsi Atom ……………………………………

16

BAHAN DAN METODE……………………………………………….

18

Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………

18

Bahan dan Alat…………………………………………………..

18

Teknik Pengambilan Sampel…………………………………….

18


Prosedur Kerja…………………………………………………..

19

Penetapan Kadar Air……………………………………………… 19
Preparasi Sampel…………………………………………………

19

Preparasi Larutan Standar………………………………………..

20

Analisis Logam Zn, Se, dan Co dalam Sampel………………….

20

Analisis Statistik ……………………………………………….


21

HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………..

22

Hasil Analisis Kimia……………………………………………… 22
Analisis Statistik…………………………………………………

22

Unsur Runut Zink………………………………………………… 23
Unsur Runut Selenium…………………………………………… 27
Unsur Runut Kobalt……………………………………………… 32

SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… 36
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 38
LAMPIRAN……………………………………………………………… 42

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Pengelompokkan Pendapatan Orang Tua Siswa………………………. 5
2 Angka Kecukupan Zn per hari………………………………………….. 12
3 Angka Kecukupan Se per hari………………………………………………… 14
4 Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa Laki-laki-Perempuan...22
5 Korelasi Zn, Se, Co terhadap Pendapatan Orang Tua………………………… 23
6 Uji Duncan Unsur Se terhadap Pendapatan Orang Tua………………………. 31
7 Uji Duncan Unsur Se terhadap Interaksi antara Pendapatan Orang Tua
dengan Jenis Kelamin ………………………………………………………… 31
8 Uji Duncan Unsur Co terhadap Pendapatan Orang Tua……………………… 34
9 Uji Duncan Unsur Co terhadap Interaksi antara Pendapatan Orang Tua
dengan Jenis Kelamin ………………………………………………………

i

35

DAFTAR GAMBAR
Halaman


1 Mekanisme Reaksi Rantai Samping Protein ……………………. ……... 7
2 Struktur Folikel Rambut Manusia ………………………………. ……... 7
3 Bagan Metabolisme Zink dalam Tubuh ………………………………… 11
4 Bagan Metabolisme Kobalamin dalam Tubuh …………………………. 15
5 Struktur kobalamin …………………………………………………….. 16
6 Skema Alat Spektofotometer Serapan Atom……………………………. 17
7 Histogram Rerata Unsur Zn pada Rambut Siswa laki-laki
dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua……………………… 24
8 Histogram Rerata Unsur Se pada Rambut siswa laki-laki
dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua ……………………… 28
9 Histogram Rerata Unsur Co pada Rambut Siswa Laki-laki
dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua……………………….. 32

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1 Bagan Alir Penelitian…………………………………………………… 43
2 Hasil Analisis Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut Siswa…………….. 44
3 Analisis Ragam Unsur Zn, Se, dan Co…………………………………. 46
4 Uji t Unsur Zn, Se, dan Co dengan Pendapatan Orang ………………… 47
5 Rerata Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa ……………………... 48
6 Quisener Pola Makan Siswa…………………………………………

49

7 Respon Quisener Pola Makan Siswa………………………………

51

iii

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sedang membangun disegala bidang. Salah
satu faktor yang dianggap penting dalam memacu pembangunan disamping faktorfaktor lainnya adalah faktor gizi karena berkaitan dengan pengembangan sumber
daya manusia yang berkualitas. Secara klasik pengertian gizi dapat diartikan sebagai
sarana penyedia energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur
proses kehidupan dalam tubuh. Pengertian gizi dalam artian lebih luas selain untuk
kesehatan, gizi dihubungkan dengan potensi ekonomi seseorang dalam memenuhi
kebutuhan gizi karena dapat mempengaruhi perkembangan otak dan perilaku,
kemampuan belajar dan produktivitas kerja (Almatsier 2006)
Gizi dapat juga diartikan sebagai proses dari organisme dalam menggunakan
bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan,
metabolisme yang dipergunakan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan fungsi
organ tubuh dan produksi. Gizi yang baik adalah gizi yang seimbang artinya asupan
zat gizi harus sesuai dengan kebutuhan. Kesetimbangan zat gizi yang tidak terpenuhi
dalam jangka waktu lama dapat membuat seseorang mempunyai status gizi yang
buruk. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi gizi buruk secara langsung, yaitu
anak tidak mendapat makanan bergizi seimbang, anak tidak mendapat asupan gizi
yang memadai, dan anak mungkin menderita penyakit infeksi (Dinkes 2004).
Kesetimbangan

antara

asupan

dan

kebutuhan

gizi

sangat

mempengaruhi

pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan, kesehatan, dan aktivitas anak. Status gizi
dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang ditentukan oleh jumlah dan jenis pangan
yang dibeli, pemasukan, distribusi dalam keluarga dan kebiasaan makan seseorang
(Almatsier 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dapat ditimbulkan
oleh penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab tidak langsung salah satunya
adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutu gizinya (Soekiman 2010).

2

Lampung merupakan provinsi yang berada paling selatan dari pulau Sumatra.
Aktivitas penduduk provinsi Lampung sebagian besar bergerak di bidang pertanian,
perkebunan, budidaya perikanan dan hanya sebagian kecil sebagai Pegawai Negeri
Sipil (PNS). Untuk menata tempat tinggal penduduk Lampung, pemerintah propinsi
Lampung membangun beberapa kompleks perumahan. Way Halim Permai
merupakan salah satu kawasan perumahan yang berada di kota Bandar Lampung.
Kompleks perumahan ini mempunyai bangunan sekolah dasar juga sarana kebutuhan
masyarakat seperti puskesmas dan pasar tradisional.

Berdasarkan data statistik

Indonesia tahun 2006-2008 mengenai tingkat kemiskinan dan laju pertumbuhan 30
provinsi yang ada di Indonesia, provinsi Lampung merupakan salah satu propinsi
yang mampu menurunkan tingkat kemiskinan. Ada suatu keterkaitan antara
pendapatan dan gizi, besarnya pendapatan akan menentukan akses pangan secara
ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga akan memberi
dampak pada konsumsi dan gizi nutrisi (Suyatno 2010). Suatu biomonitor potensial
untuk mendiagnosis status nutrisi seseorang dapat dilakukan dengan analis rambut
(Cun et al. 1985).
Rambut merupakan protein yang dapat berfungsi sebagai jaringan
pengeluaran bagi unsur esensial, unsur non esensial dan unsur yang bersifat toksik.
Unsur-unsur yang tidak dapat diolah kembali umumnya akan menyatu dengan
pertumbuhan rambut, konsentrasi unsur yang terdapat dalam rambut tetap selama
struktur rambut tidak berubah. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi
keberadaan unsur logam dibandingkan analisis darah dan analisis urin dimana kedua
analisis ini kurang dapat memberikan indikasi jalur pengeluaran unsur dari dalam
tubuh (Ayodele et al. 2010). Penelitian yang menggunakan rambut sebagai media
untuk mendeteksi keberadaan unsur yang terdapat dalam tubuh telah banyak
dilakukan seperti Ogboko et al (2009) meneliti kadar unsur Pb dan Cd dalam rambut
dan saliva pada anak-anak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan
memperhatikan faktor sosial-ekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Cun
et al (1985) meneliti kadar Zn dalam rambut dan darah pada anak-anak prasekolah di
Cina yang mengalami pica, anorexia dan pertumbuhan yang lambat. Chen et al

3

(1980) menyelidiki hubungan antara penyakit keshan yaitu penyakit kelainan jantung
pada anak-anak dengan selenium, Ulvi et al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada
rambut penderita epilepsi. Unsur runut memiliki empat peran penting bagi kehidupan
organism :
1. Sebagai pembentuk struktur enzim, merupakan bagian inti dari katalis
agar dapat berlangsungnya reaksi biologis.
2. Beberapa dari unsur runut berperan sebagai donor atau aseptor elektron
pada reaksi reduksi atau oksidasi.
3. Beberapa unsur runut berperan sebagai transport dan pelepas oksigen
dalam tubuh.
4. Beberapa unsur runut mempunyai peran struktural, memberikan kestabilan
dan struktur tiga dimensinya merupakan molekul biologis yang penting
(Nielsen & Hunt 1988).
Dalam tubuh mineral zink dan selenium berguna untuk pertumbuhan, kecerdasan,
dan daya imun. Pemberian suplemen selenium dapat dengan nyata meningkatkan IQ
anak (Hamim 2008). Kobalt dibutuhkan oleh tubuh dalam bentuk vitamin B 12
berfungsi mencegah terjadinya anemia. Defisiensi mineral mikro Zn, Se, dan Co
dapat

menyebabkan

ganguan

dalam

metabolisme

tubuh

maupun

dalam

perkembangan IQ. Terpenuhinya kebutuhan mineral dalam tubuh sangat dipengaruhi
oleh pola makan, taraf pendapatan, dan lingkungan tempat tinggal.

Rumusan Masalah
Unsur-unsur mineral merupakan zat gizi yang mutlak diperlukan untuk
melakukan fungsi tubuh dan harus dipenuhi melalui makanan (Almatsier 2006).
Melihat besarnya peran pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan pangan maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kadar unsur yang ada pada
rambut siswa SDN I Way Halim terhadap pendapatan orang tua. Penelitian ini
memfokuskan pada analisis kadar unsur Zn, Se, dan Co.

4

Hipotesis
Terdapat hubungan antara kadar unsur runut Zn, Se, dan Co pada rambut
siswa terhadap pendapatan orang tua melihat besarnya peran pendapatan dalam
memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dengan semakin tinggi tingkat pendapatan
orang tua diharapkan kadar unsur runut semakin tinggi sesuai dengan kisaran kadar
unsur runut dalam rambut.
Batasan Masalah
Untuk mendapatkan gambaran konsentrasi unsur runut Zn, Se, dan Co pada
siswa sekolah dasar (SD) serta korelasinya dengan taraf pendapatan orang tua,
penelitian ini menggunakan siswa SD kelas satu Negeri I Way Halim Permai di
provinsi Lampung sebagai sempel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode
AAS sebagai metode untuk menganalisis unsur runut dalam rambut.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur runut Zn, Se, dan Co pada
rambut siswa SDN I Way Halim Permai di provinsi Lampung serta untuk
mendapatkan informasi keterkaitan taraf pendapatan orang tua dengan kadar unsur
runut.
Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
mendeteksi secara dini level status kadar unsur siswa, sehingga dapat dilakukan
tindakan perbaikan dengan memberikan berbagai suplemen mikro yang diperlukan
sesuai dengan batas anjuran yang ditentukan.

5

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan bergizi merupakan makanan yang diperlukan untuk melakukan
proses metabolisme, mengandung unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah sesuai
dengan kebutuhan. Gizi yang baik turut berperan dalam pencegahan terjadinya
berbagai macam penyakit infeksi dan mendukung tumbuh kembang anak yang
optimal. Ketercukupan makanan bergizi ini dapat dipengaruhi oleh pola makan dan
pendapatan orang tua. Pengaturan pola makan sehari-hari yang seimbang seperti
tertuang pada Pedoman Umum Gizi Seimbang Direktorat Gizi Masyarakat RI antara
lain adalah mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam serta memenuhi
kecukupan energi. Pendapatan sangat berpengaruh dalam memenuhi akses pangan
secara ekonomi, jumlah dan kualitas pangan, serta daya beli pangan sehingga
memberi dampak pada konsumsi dan gizi seseorang. Berdasarkan hasil survei yang
dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung terhadap taraf penghasilan
dengan mengacu tingkat pengeluaran penduduk Lampung maka diperoleh tingkat
pengeluaran penduduk lampung tahun 2009 minimal sebesar Rp. 630.000 (enam ratus
tiga puluh ribu rupiah) berarti pendapatan penduduk lampung sedikit diatas taraf
pengeluaran penduduk lampung. Acuan yang digunakan oleh BPS dalam menentukan
taraf penghasilan berdasarkan tingkat pengeluaran karena pengeluaran merupakan
indikator riil yang paling mendekati dengan pendapatan yang dihasilkan. Dari hasil
survei yang dilakukan di SDN I Way Halim provinsi Lampung pendapatan orang tua
dapat dikelompokkan seperti pada Tabel 1

Tabel 1 Pengelompokan Pendapatan Orang Tua
Rendah (Rp)
1.000.000

Sedang (Rp)

Tinggi (Rp)

> 1.000.000 sampai

> 2.000.000

dengan 2.000.000

6

Pendapatan berpengaruh besar dalam mempengaruhi status gizi seseorang.
Status gizi yang baik atau optimal terjadi bila zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
terpenuhi dan digunakan secara efisien sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan. Status gizi
dikatakan lebih bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebih, sedangkan
status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi
esensial. Status gizi seseorang dipengaruhi oleh konsumsi makan yang ditentukan
oleh jumlah dan jenis pangan yang dibeli (Almatsier 2006). Keadaan sosial ekonomi
keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan jumlah makanan yang tersedia
dalam keluarga sehingga menentukan status gizi keluarga tersebut.

Wayne (2004) yang melakukan penelitian mengenai keterlibatan orang tua
pada kompetisi sosial serta akademik murid-murid Taman Kanak-Kanak di daerah
urban meyimpulkan bahwa anak-anak yang berasal dari orang tua berpenghasilan
tinggi memiliki sifat lebih kooperatif, memiliki kontrol diri dan perkembangan
kognitif lebih baik dibandingkan anak-anak yang tumbuh dengan penghasilan orang
tua rendah.
Rambut
Rambut adalah bagian tubuh dari mahluk hidup yang mengandung 88 %
protein keratin. Protein keratin merupakan rantai polipeptida, bila protein ini
diuraikan lagi maka akan dihasilkan asam-asam amino. Akar rambut mengandung
protein keratin yang kaya gugus sulfhidril (-SH) dan gugus disulfida (-S-S-). Gugus
sulfhidril (-SH) dan disulfida (S-S) mempunyai kemampuan mengikat unsur-unsur
yang masuk ke dalam tubuh (Nnorom et al. 2005). Proses pengikatan unsur-unsur
pada rambut dapat dijelaskan sebagai berikut:

7

+ Zn2+

Zn

+ 2H+

Gambar 1 Reaksi Ion Zn2+ dengan Rantai Samping Sistein (Nnorom et al. 2005).

Struktur rambut terdiri dari lapisan dalam (medula), korteks, dan lapisan luar
yang kuat (kutikula) seperti terlihat pada gambar berikut

Gambar 2 Folikel Rambut Manusia (Bergfield 2007).

Rambut merupakan salah satu media penelitian yang memiliki potensi sangat
luas. Penelitian yang menggunakan media rambut dapat mencakup bidang
pengobatan, biologi, ilmu perkembangan lingkungan, forensik, kedokteran dan

8

sosoial-ekonomi. Beberapa pertimbangan rambut sebagai media penelitian unsur
runut karena didalam rambut unsur runut terakumulasi dengan konsentrasi lebih besar
dari pada dalam darah maupun dalam urin, rambut mampu memberikan informasi
historial sehingga dapat digunakan mengukur unsur runut dalam menentukan status
nutrisi (Nnorom et al. 2005), selain itu rambut juga merupakan jaringan yang ideal
untuk studi epidemologi karena pada saat pengambilannya tidak menimbulkan rasa
sakit, tempat pembuangan yang normal, mudah dikumpulkan, disimpan dan
dianalisis. Analisis rambut memiliki kelebihan ketika mendeteksi keberadaan unsur
runut dibandingkan analisis darah dan analisis urin, karena kedua analisis tersebut
tidak dapat menggambarkan kondisi dalam jangka waktu lampau mengenai
banyaknya racun dari unsur runut di dalam tubuh. Analisis darah mengukur
komponen yang terserap sementara dalam sirkulasi sebelum pembuangan dan
penyimpanan, sedangkan analisis urin hanya mencerminkan kadar unsur runut
beracun yang dilepaskan dari darah oleh ginjal untuk jangka waktu pendek, yakni
beberapa jam saja.
Oleh sebab itu dengan melakukan penelitian pada rambut maka kita dapat
mengungkapkan data kelebihan, kekurangan dari unsur runut. Unsur runut yang akan
di deteksi berada pada daerah kutikula, daerah ini disusun oleh polimerisasi protein
dengan matriks protein sulfur yang homogen, dan bagian rambut yang aktif menyerap
unsur runut dari makanan adalah matriks sel pada papilla dari kantung rambut
(Bergfield 2007). Penggunan rambut sebagai media untuk mengevaluasi unsur runut
yang terdapat dalam tubuh telah banyak dilakukan seperti Ogboko et al (2009)
melakukan penelitian mengenai kadar Pb serta Cd pada rambut dan saliva pada anakanak yang hidup di daerah penghasil biji-bijian dengan memperhatikan faktor sosialekonomi serta lingkungan tempat mereka tinggal. Penelitian yang dilakukan oleh
Ogboko et al memberikan kesimpulan bahwa faktor sosial ekonomi tidak
mempengaruhi konsentrasi unsur Pb dan Cd yang terdapat di dalam rambut. Ulvi et
al (2002) meneliti kadar Zn serta Cu pada penderita epilepsi, Vasconcellos et al
(1999) meneliti keterkaitan antara logam Hg dan Se dalam rambut orang Indian
Brazil yang tinggal di daerah pengolahan tambang emas secara tradisional

9

menggunakan amalgama. Cun et al (1985) meneliti kadar Zn dalam rambut dan darah
pada anak-anak prasekolah di Cina yang mengalami pica, anorexia dan pertumbuhan
yang lambat. Hambidge (1982) melakukan penelitian di Denver Colorado
menyatakan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi dan
keluarga berpenghasilan sedang dengan asumsi status nutrisinya baik mengalami
defisiensi Zn yang ditunjukkan dengan pertumbuhan tubuh kurus, lemahnya indra
perasa dan hilangnya nafsu makan.
Zink
Zink merupakan salah satu mineral mikro yang bersimbol Zn dengan nomor
atom 30, bobot atom 65 yang terletak pada periode ke empat sistem periode unsur.
Pada tahun 1934, seorang ilmuwan menyatakan bahwa mineral Zn diperlukan untuk
kehidupan baik pada hewan maupun manusia. Kejadian defisiensi Zn pertama kali
diketahui ada tahun 1955 ketika penyakit parakeratosis pada babi dinyatakan sebagai
akibat defisiensi Zn. Defisiensi Zn pada manusia pertama kali diketahui dari
penduduk Cina yang mengalami kurang gizi menunjukkan rendahnya konsentrasi Zn
dalam plasma darah mereka. Zn dalam bentuk ion sangat esensial bagi kehidupan
karena terdapat hampir dalam semua sistem biologis, dengan fungsi yang beragam
sebagai pengaturan katalisis. Terdapat 200 metallo-enzim sangat tergantung pada Zn
antara lain reaksi oksido-reduktase, isomerase, transferase, hidrolase, liase, dan
ligase. Proses lain yang diatur oleh Zn adalah ekspresi gen metalotionein, apotopis
(kematian sel) dan pengenalan sinaptik (Sutiari & Indiriyani 2007). Zn ada pada
semua organ, jaringan, dan alat sekresi tubuh, zink akan tersimpan dalam jumlah
yang cukup besar pada jaringan epidermal seperti kulit, rambut, dan kuku. Zn sangat
berperan luas terutama hubungannya dengan berbagai penyakit sebagai akibat
lemahnya pertahanan tubuh. Defisiensi Zn diketahui dapat mengurangi daya
konsentrasi (mudah mengantuk), mengurangi daya penyembuhan luka, ketajaman
organ pengecap rasa, kulit kering dan kasar, anemia, dan penurunan bobot badan.
Defisiensi Zn juga menunjukkan keterkaitannya dengan masalah belajar dan perilaku
pada anak-anak. Manisfestasi perilaku akibat defisiensi Zn antara lain murung,

10

dipresi, tempramen, dan antagonis (Marlowe 1988). Peran penting Zn dalam
meningkatkan kecerdasan seseorang sangat besar karena
(1) Zink berperan untuk meningkatkan pertumbuhan dan regenerasi sel otak
besar. Sel otak besar merupakan zat utama dalam perkembangan intelegensi
(2) Daerah ingat otak besar memerlukan Zn dalam jumlah yang sangat banyak,
kekurangan Zn menyebabkan penurunan daya ingat.
(3) Kekurangan Zn akan memperlambat jalannya pesan ke syaraf

Absorpsi Zn berlangsung di usus halus, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Adanya asam amino histidina, sisteina, lisina, glisina dan asam-asam organik seperti
asam sitrat, asam pikolinis dapat meningkatkan daya larut dan memudahkan absorpsi
dari Zn, sedangkan asam oksalat, pitat, serat, dan tanin serta beberapa kation divalent
seperti Ca2+, Fe2+, Cu2+ dapat menjadi inhibitor proses absorpsi Zn. Makanan yang
banyak mengandung unsur Zn antara lain kerang, terigu, coklat, daging, hati, keju,
susu skim, ikan tuna, kacang-kacangan, serealia, buah-buahan, sayur-sayuran, minyak
goreng, dan mentega. Ketercukupan mineral Zn sangat diperlukan untuk menunjang
pertumbuhan tubuh. Metabolisme Zn dalam tubuh seperti pada bagan berikut

11

Zn dalam makanan

Sel Saluran Cerna

Di simpan sebagian sebagai metalotionin
Sebagian hilang melalui Feses dan
saluran cerna yang dibuang

Zn diikat oleh albumin dan
transferin

Darah mengangkut Zn yang
terikat oleh albumin dan
transferin

Hati

metalotionin

Pankreas Zn digunakan membentuk
enzim pencernaan dan dikeluarkan ke
dalam saluran pencernaan
Darah membawa Zn ke
jaringan tubuh lain

Sebagaian hilang melalui
urin,kulit,rambut

Gambar 3 Bagan Metabolisme Zn dalam Tubuh.

12

Kebutuhan manusia akan mineral Zn per hari seperti pada Tabel 2
(Mulyaningsih 2009)

Tabel 2 Angka Kecukupan Zn per hari
Kelompok

Umur (Tahun)

Zn (mg)

Bayi

0.05-0.5
0.5-1.0

5
5

Anak

1-3
4-6
7-10

10
10
10

Pria

11-14
15-18
19-24
24-50
51 +

15
15
15
15
15

Wanita

11-14
15-18
19-24
24-50
51+

12
12
12
12
12

Wanita menyusui

6 bln pertama

19

Wanita menyusui

6 bln ke dua

16

Kebutuhan Zn pada laki-laki lebih besar dari pada perempuan karena proses
pembentukkan semen, semen mengandung Zn 100 kali lebih banyak dari dalam darah
(Widowati et al. 2008). Kadar Zn dalam rambut disarankan antara 140-220 μg/g
pada orang dewasa (Caulfield 2006), sedangkan pada anak-anak berkisar antara 104288 ppm ( Marlowe et al. 1983 ).

13

Selenium

Selenium memiliki simbol Se, dengan nomor atom 34, serta bobot atom
78.96. Unsur ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1817 oleh Jakob Berzelius.
Kegunaan selenium ditemukan pada tahun 1957 ketika selenium menunjukkan
kemampuannya mencegah nekrosis hati pada tikus percobaan (Olson, 1988).
Rayman (2000) meriview fakta-fakta yang menunjukkan peran selenium dalam
pencegahan kanker, penyakit jantung, infeksi virus, fungsi imun, mood dan
reproduksi. Selenium merupakan unsur runut yang diperlukan oleh asam amino
seperti selenosistein sebagai salah satu dari jenis selenoprotein. Selenoprotein
merupakan komponen struktural enzim antioksidan thioredoxin reduktase dan
glutathione peroksidase yang dapat menangkal radikal bebas, membantu metabolisme
sel darah merah dalam sitoplasma dan mencegah kerusakan kromosom pada kultur
jaringan. Selenium penting bagi tubuh dengan jumlah sedikit, sedangkan bila dalam
jumlah yang cukup banyak selenium akan menjadi racun bagi tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (1983) menunjukkan bahwa
keracuanan selenium dapat diindikasikan dari rambut menjadi kering, rapuh mudah
rontok dari kulit kepala serta semua rambut bagian tubuh mengalami kerontokkan
dengan ruam yang menimbulkan rasa sangat gatal, kuku menjadi rapuh dan terdapat
spot putih disepanjang lapisan permukan diikuti dengan patahnya dinding kuku dan
akhirnya terlepas. Kekurangan unsur selenium menyebabkan penyakit kardiomiopati
(jantung) pada anak-anak yang dikenal sebagai penyakit Keshan di negara Cina.
Ilmuwan Cina yang melakukan penelitian menyimpulkan bahwa defisiensi selenium
menyebabkan penduduk lebih rentan terhadap defisiensi zat gizi yang lain (Olson
1988). Komponen-komponen selenium pada makanan dapat berupa senyawa organik
dan anorganik. Selenad sebagian besar merupakan komponen senyawa anorganik
yang ditemukan pada hewan dan tumbuhan (daun dan tangkai), sedangkan
selenometionin sebagian besar merupakan komponen selenium organik yang terdapat
pada padi, biji-bijian, kacang-kacangan, dan kedelai. Makanan yang mengandung
kadar selenium tinggi terdapat pada daging, makanan laut, beras, kacang polong,

14

kacang brazil, kacang almond, bawang putih, jamur, kubis, kembang kol, wortel,
lobak, selada, semangka, labu dan mentimun. Besarnya kandungan selenium pada
bahan makanan sangat tergantung pada jumlah mineral selenium dalam tanah.
Selenium mudah hilang pada saat pencucian, proses pemasakkan dan penyimpanan
bahan makanan (Pialang 2006). Selenium mudah diabsorpsi oleh tubuh serta
diekskresi melalui urine dan feses. Sebagai mikronutrien selenium dapat mengikat
mineral toksis seperti merkuri, kobalt, timbal, arsen, kadmium agar lebih mudah
diekskresi. Selenium bersama vitamin E, A dan C secara senergis dapat berperan
sebagai antioksidan (Widowati 2008). Tabel 3 berikut menampilkan angka
kecukupan mineral Se per hari yang dibutuhkan manusia (Hanim 2008)

Tabel 3 Angka Kecukupan Se per hari
Kelompok
Bayi
Anak

Remaja
Dewasa
Ibu hamil semua umur
Ibu menyusui semua umur

Umur (Th)
0-6 bulan
7-12 bulan
1-3
4-8
9-13
14-18
> 19

laki-laki
(μg/hari)
15
20
20
30
40
55
55

Perempuan
(μg/hari)
15
20
20
30
40
55
55
60
70

Kadar selenium pada rambut menurut Caulfield (2006) adalah antara 0.95-1.7
μg/g, sedangkan pada anak-anak antara 0.08-0.64 ppm (Marlowe et al. 1983).
Kobalt
Kobalt merupakan unsur kimia mempunyai nomor atom 27 dan bobot atom
58.93. Kobalt merupakan nutrisi esensial yang dapat mengurangi anemia dengan
meningkatkan produksi sel darah merah serta berperan menormalkan fungsi semua
sel. Tubuh memerlukan kobalt dalam jumlah yang kecil. Unsur nutrisi ini dapat

15

diperoleh pada mikroorganisme, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Kebutuhan kobalt
harus disuplai dalam bentuk aktifnya yaitu dalam bentuk vitamin B 12 (kobalamin).
Defisiensi kobalt pada manusia menampakkan gejala yang sama dengan defisiensi
vitamin B 12 yaitu anemia dan ganguan sistem syaraf. Proses adsorpsi kobalt terjadi
pada bagian atas usus halus dengan bantuan protein khusus yaitu transferin dan
feritin. Mekanisme metabolisme kobalt mengikuti mekanisme metabolisme vitamin
B 12.. Metabolisme kobalamin dalam tubuh sebagai berikut

Kobalamin dalam makanan

Kobalamin dilepas dari faktor R
oleh tripsin lalu diikat oleh faktor
instrik (IF) dalam lambung

Kobalamin-IF diikat oleh reseptor
khusus dan diabsorpsi pada
mikrovili usus halus

B12 –TC II ke hati dan jaringan
tubuh lainnya

Duodenum, cairan lambung
dan tripsin

Kobalamin diikat oleh faktor R (rapid
elektrophoretik mobility) dalam lambung

Kobalamin-IF dalam sel mukosa
dilepaskan menghasilkan B12 bebas

B12 bebas diikat oleh transkobalamin II
(TC-II)

Gambar 4 Metabolisme Kobalamin dalam Tubuh

16

Adapun struktur vitamin B 12 sebagai berikut:

Gambar 5 Struktur Kobalamin (Lippard 1994)

Vitamin B 12 yang mengandung kobalt biasanya diberikan untuk penderita
anemia dan wanita hamil. Kobalamin ditemukan dalam, ikan, daging, hati, ginjal, dan
susu. Kadar kobalt yang terdapat pada rambut menurut Caulfield (2006) adalah
0.013-0.050 μg/g. Angka kecukupan vitamin B 12 untuk anak- anak usia 7-9 tahun
sebesar 0.9 µg.
Spektroskopi Absorpsi Atom (AAS)
Pancaran AAS (Atom Absorption Spectroscopy) merupakan metode standar
yang telah digunakan sejak 1960 untuk menganalisis unsur mineral. Penggunaan
metode AAS sangat luas dalam berbagai bidang karena memiliki prosedur yang
paling selektif, spesifik, memiliki sensitifitas tinggi, dapat menentukan konsentrasi
unsur dalam jumlah sangat rendah, waktu yang diperlukan dalam pelaksanaannya

17

cepat dan mudah dilakukan. Spektroskopi Serapan Atom (AAS) merupakan suatu
teknik analisis yang sangat spesifik karena garis spektrum absorpsi atom sangat
sempit dan energi transisi elektronnya bersifat karateristik untuk setiap unsur, energi
yang dipancarkan sama dengan panjang gelombang garis spektrum unsur yang
dianalisis, dan sampel yang akan dianalisis tidak perlu dilakukan pemisahan unsur
yang satu dari unsur lainnya.
Skema umum dari alat AAS adalah sebagai berikut

Gambar 6 Skema Alat Spektroskopi Serapan Atom (Anshori 2005)

Prinsip pengukuran pada metode AAS adalah pengabsorpsi oleh atom, dimana
atom-atom akan mengabsorpsi radiasi emisi dari lampu katoda cekung dengan
panjang gelombang tertentu. Proses pengatomisasian larutan sampel pada metode ini
dilakukan dalam nyala api. Absorpsi yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi
unsur sehingga konsentrasi unsur dalam sampel dapat ditentukan.

18

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2010 hingga Maret 2011
bertempat di laboratorium Kimia Anorganik Departeman Kimia MIPA IPB, dan
Laboratorium Bersama Departemen Kimia IPB.
Alat dan Bahan
Instrumen

AAS

merupakan

perangkat

alat

yang

digunakan

untuk

menganalisis unsur runut yang terdapat dalam rambut. Instrumen AAS yang
digunakan Shimadzu tipe AA-7000, bahan yang digunakan adalah rambut siswa,
aseton, n-heksena, etil alkohol, air bebas ion, kertas saring Whatman no.42, HCl
pekat, HNO 3 pekat, H 2 SO 4 pekat, HClO 4 pekat .
Teknik Pengambilan Sampel
Sampel rambut diperoleh dari siswa kelas satu SD Negeri I Way Halim
provinsi Lampung. Sampel diambil secara random dari setiap kelompok pendapatan
orang tua yang telah ditetapkan, yaitu pendapatan rendah, sedang, dan tinggi.
Besarnya pendapatan orang tua siswa diperoleh dari data pribadi siswa yang terarsip
dalam admistrasi sekolah. Pengambilan sampel rambut siswa ini telah mendapat
persetujuan pihak orang tua siswa dan sekolah. Jumlah keseluruhan siswa yang
diambil rambutnya sebagai sampel adalah 36 siswa. Sampel terbagi dari 6 siswa lakilaki dan 6 siswa perempuan dari tingkat pendapatan orang tua tinggi, 6 siswa laki-laki
dan 6 siswa perempuan dari pendapatan orang tua sedang, serta 6 siswa laki-laki dan
6 siswa perempuan dari pendapatan orang tua rendah. Pengelompokkan taraf
pendapatan orang tua tinggi bila pendapatan di atas Rp.2.000.000 (dua juta rupiah),
taraf pendapatan sedang bila pendapatan diatas Rp.1.000.000 (satu juta) sampai
Rp.2.000.000 (dua juta rupiah) dan rendah bila taraf pendapatan orang tua di bawah
Rp.1.000.000 (satu juta rupiah). Setiap siswa diambil rambutnya sebanyak 2 g.
Rambut yang diambil adalah 7 cm dari akar rambut kepala, rambut yang telah
dipotong dimasukkan ke dalam plastik serta diberi nama siswa yang bersangkutan

19

dan disimpan sampai saat digunakan untuk preparasi analisis (Wang et al. 2008).
Siswa-siswa yang telah diambil rambutnya di beri suatu quisener yang akan diisi oleh
orang tua siswa untuk mengetahui kebiasaan makan yang disajikan dan jenis
makanan yang sukai oleh siswa.
Prosedur Kerja
Sebanyak dua gram rambut yang telah diambil dari daerah bagian kepala
direndam ke dalam 65 ml campuran n-heksana, etil alkohol dan aseton ( 4:2:1 v/v)
selama 1.5 jam, perendaman dilakukan sebanyak 2 kali kemudian sampel disaring
dan dicuci dengan air bebas ion sebanyak 4 kali, setelah itu sampel kembali direndam
kedalam 65 ml aseton selama 15 menit kemudian sampel disaring dan dicuci dengan
air bebas ion sebanyak 3 kali, setelah itu sampel dikeringkan pada temperatur ruang
( Wang et al. 2008 ).
Penetapan Kadar Air
Sampel rambut yang telah bersih sebanyak satu gram dimasukkan ke dalam
botol timbang yang telah diketahui bobot keringnya. Botol timbang yang telah diisi
sampel dimasukkan ke dalam oven pada suhu 70 0C selama 3 hari (Ogboko et al.
2009). Setelah pemanasaan botol timbang yang berisi sampel dimasukkan kedalam
desikator sampai mencapai suhu kamar kemudian dilakukan penimbangan sampai
diperoleh bobot tetap setelah itu sampel disimpan ke dalam kantung plastik kedap
udara. Perhitungan kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus
Kadar air (%) = [ (a-b) / a ] x 100 %
a = bobot sampel sebelum pemanasan (g)
b = bobot sampel setelah pemanasan (g)
Preparasi Sampel
Sebanyak satu gram sampel bersih yang telah dipotong kecil-kecil
dimasukkan ke dalam erlenmayer 50 ml, kemudian ditambahkan 10 ml HNO 3 pekat.

20

Sampel yang telah ditambahkan HNO 3 pekat dibiarkan dalam lemari asam selama 1
jam untuk mengurangi gas yang dihasilkan. Pendestruksian sampel dilakukan pada
hotplate dengan suhu 120

selama

1 jam, kemudian sampel dibiarkan pada

lemari asam selama ± 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan penambahkan H 2 SO 4 0.8 ml
ke dalam larutan sampel dan sampel dipanaskan kembali selama

1 jam, setelah itu

ditambahkan campuran HClO 4 : HNO 3 (2:1) sebanyak 12 tetes, sampel dipanaskan
kembali sampai terjadi perubahan dari warna coklat - kuning tua - kuning muda.
Selanjutnya sampel dipindahkan dari hotplate untuk ditambahkan air bebas ion
sebanyak 4 ml dan HCl pekat 1.2 ml, kemudian sampel dipanaskan kembali

15

menit. Larutan sampel yang telah dingin kemudian disaring dan dimasukkan kedalam
labu ukur 50 ml kemudian ditambahkan air bebas ion sampai batas tanda garis labu
erlenmayer. Larutan sampel yang dihasilkan dapat digunakan untuk menganalisis
kadar Zn, Se, dan Co dengan AAS ( Yang et al,1983 ).
Preparasi Larutan Standar
Pembuatan larutan standar Zn dilakukan dengan mempersiapkan 5 buah labu ukur
yang bervolume 50 ml. Pembuatan larutan standar Zn dengan konsentrasi 0.2, 0.4,
0.6, 0.8, dan 1 ppm dapat dilakukan dengan mengambil larutan kerja sebanyak 1 ml,
2 ml, 3 ml, 4 ml, dan 5 ml yang dimasukkan ke dalam setiap labu ukur bervolume 50
ml kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda garis pada leher labu erlenmayer.
Pengukuran absorbans dari masing-masing larutan standar dilakukan dengan
instrumen AAS pada panjang gelombang 213.0 nm kemudian absorbans yang
dihasilkan dibuat kurva standar. Perlakuan yang sama untuk membuat larutan standar
Se dengan konsentrasi 10, 20, 40, dan 60 ppb dan Co dengan konsentrasi 0.2, 0.4,
0.6 0.8 dan 1 ppm dengan pengukuran absorbans menggunakan panjang gelombang
196.0 nm untuk Se, dan 240.7 nm untuk Co.
Analisis Logam Zn, Se, dan Co dalam Sampel
Penentuan konsentrasi Zn, Se, dan Co dilakukan dengan teknik kurva standar
yang berupa garis linear sehingga dapat ditentukan konsentrasi sampel dari absorbans

21

yang terukur setelah konsentrasi pengukuran diketahui maka kandungan dalam
sampel ditentukan dengan perhitungan berikut
M= CxVx F
B
Dimana
M = kandungan logam dalam sampel (µg/g)
C = konsentrasi yang diperoleh dari kurva standar (µg/g)
V = volume larutan sampel (ml)
F = faktor pengenceran
B = bobot sampel (gr)
Analisis Statistik

Pengolahan data hasil penelitian ini dilakukan analisis statistik rerata, dan
simpangan baku. Nilai secara statistik dibandingkan dengan menggunakan analisis
varians (ANOVA) one-way, nilai signifikant ≤p 0.

05 dengan memperhitungkan

populasi perbedaan jenis kelamin. Analisis korelasi antara unsur runut esensial pada
rambut dan taraf pendapatan orang tua dilakukan menggunakan uji Pearson SPSS
versi 13.0 ( Forte et al. 2005 ).

22

22

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Kimia
Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara kadar Zn, Se, dan Co pada
rambut siswa SD dengan pendapatan orang tua yang dilakukan pada SDN I Way
Halim Lampung diperoleh bahwa kadar unsur tertinggi pada rambut adalah unsur Zn
dan kadar unsur terendah adalah unsur Se. Kisaran unsur Zn, Se, dan Co berturutturut adalah 111.4-747.8 ppm, 0.092-1.220 ppm, dan 7.64-15.29 ppm (Lampiran 5).
Kisaran unsur Zn, Se, dan Co yang diperoleh pada penelitian ini lebih tinggi dari pada
kisaran hasil penelitian yang dilakukan Marlowe et al (1983). Dari penelitian ini
diperoleh rerata unsur Zn, Se, dan Co pada rambut siswa laki-laki dan perempuan
sebagai berikut
Tabel 4 Rerata Kadar Unsur Zn, Se, dan Co pada Rambut siswa
laki-laki dan Perempuan
Jenis Unsur

Siswa Laki-laki

Siswa Perempuan

Zn

146.8

626.9

Se

0.366

0.513

Co

12.2

12.6

Pada Tabel 4 ditunjukkan bahwa rerata kadar unsur Zn pada rambut siswa
parempuan (626.9 ppm) empat kali lebih tinggi dibandingkan pada siswa laki-laki
(146.8 ppm). Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan uji
analisis secara statistik.

Analisis Statistik
Pengolahan statistik konsentrasi unsur runut Zn, Se, dan Co diperoleh dari
sampel rambut siswa SDN I Way Halim Lampung. Pada pengolahan data digunakan

23

dua faktor yang ingin diteliti pengaruhnya terhadap kadar unsur Zn, Se, dan Co, yaitu
faktor pendapatan orang tua (rendah, sedang, dan tinggi), faktor jenis kelamin (laki
dan perempuan), dan tiga interaksi yaitu interaksi pendapatan terhadap kadar unsur,
interaksi jenis kelamin terhadap kadar unsur, dan interaksi antara pendapatan dan
jenis kelamin terhadap kadar unsur. Uji korelasi yang dilakukan pada data rerata
kadar unsur Zn, Se, dan Co secara umum terhadap pendapatan orang tua ditunjukan
seperti pada Tabel 5 berikut

Tabel 5 Korelasi rerata Zn, Se, Co terhadap Pendapatan Orang Tua
Unsur

R

P

Keterangan

Zn
Se
Co

0.14
0.11
0.19

0.40
0.52
0.27

tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata
tidak berbeda nyata

Pada Tabel 5 ditunjukkan bahwa unsur Zn, Se, dan Co tidak berkorelasi
terhadap pendapatan orang tua. Untuk selanjutnya tiap unsur akan dibahas dibawah
ini.
Unsur Runut Zink

Berdasarkan hasil analisis korelasi secara umum kadar unsur Zn terhadap
pendapatan orang tua memberikan hasil tidak berbeda nyata. Uji t kadar Zn pada jenis
kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai nilai p = 0.000 memberikan hasil
berbeda sangat nyata (< 0.01), hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin
merupakan faktor yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut (Lampiran 4).
Analisis ragam unsur Zn menyatakan juga bahwa jenis kelamin merupakan faktor
yang mempengaruhi kadar unsur Zn pada rambut (Lampiran 3).

24

Rerata kadar Zn dalam semua tingkat pendapatan orang tua, baik pada rambut
siswa laki-laki maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 7

747.8

800
700
Z
n

600

567.4

565.3

500

(

400

p
p
m

300

)

K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i

100

200

192.9
111.4

136.1

Rendah Sedang

Tinggi

0

Siswa Laki-laki

Rendah Sedang

Tinggi

Siswa Perempuan

Pendapatan Orang-Tua

Gambar 7 Rerata Unsur Zn pada Rambut Siswa
Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan Orang Tua

Pada Gambar 7 ditunjukkan bahwa kadar Zn rata-rata pada anak perempuan
lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki untuk semua tingkat pendapatan orang tua.
Rerata kadar unsur Zn tertinggi (747.8 ppm) pada kelompok siswa perempuan
terdapat pada pendapatan orang tua tinggi yaitu lebih besar dari Rp. 2.5 juta,
sedangkan rerata kadar unsur Zn terendah (111.4 ppm) terdapat pada kelompok siswa
laki-laki dengan tingkat pendapatan orang tua rendah yaitu lebih kecil dari Rp. 1 juta.
Perbedaan tingginya kadar unsur Zn dapat dipengaruhi oleh proses absorpsi mineral
Zn dalam tubuh. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses ini antara lain
ukuran dan kebutuhan tubuh, kadar Zn pada makanan, serta terdapatnya zat-zat yang
dapat mengganggu absorpsi Zn seperti mineral kalsium, fitat dan vitamin D (Piliang
& Djojosoebagio 2006). Jenis makanan yang baik sebagai sumber Zn antara lain
adalah daging, makanan laut, telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, dan sayur-

25

sayuran. Pola makan siswa dari quisener yang diisi oleh orang tua siswa diperoleh
data bahwa lebih dari 60 % siswa laki-laki tidak menyukai sayur-sayuran sedangkan
siswa perempuan menyukai sayur dengan jenis yang sangat beragam seperti sawi,
kol, kacang panjang, labu, dan kentang, bayam, kangkung, dan wortel. Semua siswa
menyukai makanan laut antara lain ikan, udang dan cumi-cumi, tetapi siswa kurang
mengkonsumsi daging sapi lebih cenderung mengkonsumsi daging ayam.
Hasil dari quisener yang diberikan kepada orang tua didapatkan juga data
bahwa siswa laki-laki SDN I Way Halim kecendrungan minum susu 2-3 kali dalam
sehari sedangkan siswa perempuan hanya 1 kali dalam sehari. Kecendrungan ini
dapat menyebabkan kandungan kalsium dalam tubuh siswa laki-laki lebih tinggi dari
siswa perempuan. Kalsium berbentuk kalsium susu atau kalsium fosfat dapat
mengurangi absorpsi Zn dan kesetimbangan Zn (Widowati et al. 2008). Kalsium
dengan jumlah yang berlebih dalam plasma akan menjadi inhibitor kompetitif
terhadap absopsi Zn (Huwae 2006), hal ini diperkirakan sebagai penyebab kadar Zn
pada rambut siswa laki-laki lebih rendah dari siswa perempuan. Perbedaan kadar Zn
pada siswa perempuan dan laki-laki dapat pula dikarenakan perbedaan aktivitas
diantara keduanya. Pengeluaran Zn berlebihan dapat terjadi karena pengeluaran
keringat cukup banyak (Nielsen & Hunt 1988). Besarnya zink yang dikeluarkan
melalui keringat berkisar antara 1-3 mg sedangkan melalui urin berkisar 0.3-0.7 mg
(Guthrie 1971). Berkurangnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan oleh
ekskresi yang berlebihan (Gibson 1990). Tingkat aktivitas yang tinggi juga berperan
dalam berkurangnya kadar Zn pada tubuh (Rospond 2009). Anak laki-laki umumnya
memiliki aktivitas fisik lebih tinggi serta kecendrungan untuk bergerak lebih aktif
dibandingkan anak perempuan, sehingga ekskresi Zn melalui keringat pada anak lakilaki lebih besar. Selain itu kebutuhan Zn tubuh anak laki-laki lebih besar dari anak
perempuan hal ini yang juga menyebabkan anak laki-laki memiliki kadar Zn pada
rambut lebih rendah dari anak perempuan.
Siswa SDN I Way Halim Lampung yang memiliki kadar unsur Zn rendah
dapat disebabkan pemanfaatan unsur Zn dalam tubuhnya tidak maksimal walaupun
bahan makanan yang dikonsumsi mengandung mineral Zn. Pemanfaatan secara

26

maksimal unsur Zn tergantung dari kandungan Zn dari makanan yang dikonsumsi
yang dapat diabsorpsi oleh tubuh (ketersediaan biologis Zn). Adapun jenis makanan
yang menggangu ketersediaan biologis Zn adalah serat dan fitat. Penelitian yang
dilakukan Cun et al (1985) menyatakan bahwa rendahnya asupan kadar Zn pada
penduduk Cina karena sebagaian besar penduduk Cina lebih suka mengkonsumsi
sayuran dan sereal tetapi kurang mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh
hewan. Rendahnya asam amino histidina pada menu makanan juga akan
mempengaruhi proses absorpsi Zn.
Gangguan pada dinding saluran pencernaan merupakan salah satu faktor
penyebab terganggunya absorpsi Zn karena dinding saluran pencernaan menghasilkan
metalotionein yang mengatur absorpsi Zn. Rendahnya kadar suatu mineral dapat
terjadi pada keluarga yang berpenghasilan tinggi karena orang tua kurang mampu
memilih makanan yang bergizi dan memvarasikan jenis makanan yang dikonsumsi
(Sajogyo 1994). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cole et al. 2009 menyatakan
bahwa rendahnya kadar unsur Zn dalam tubuh dapat disebabkan karena kurangnya
variasi jenis makanan dan pengetahuan orang tua terhadap jenis makanan yang
banyak mengandung gizi nutrisi untuk pertumbuhan anak. Oleh karena itu siswasiswa yang memiliki kadar unsur Zn rendah dapat sarankan untuk meningkatkan
kadar Zn dengan melakukan perbaikkan pola makan dan pengetahuan orang tua
mengenai makanan yang bergizi sehingga kebutuhan dan kesetimbangan zat gizinya
terjaga, serta bila perlu dapat dilakukan pemberian suplemen yang sesuai.
Besarnya kadar Zn yang diperoleh pada siswa SDN I Way Halim Lampung
dalam penelitian ini masih dapat ditorelir oleh tubuh mengacu pada besarnya
kebutuhan Zn tubuh untuk pertumbuhan yang optimal. Berdasarkan acuan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) kebutuhan maksimal kadar Zn dalam tubuh adalah 10
mg/hari (Mulyaningsih 2009). Toksisitas Zn yang berasal dari makanan jarang
terjadi, toksisitas Zn terjadi sebagai akibat dari makanan atau minuman yang
terkontaminasi dari wadah/ tempat yang dilapisi Zn. Untuk mencegah agar tidak
terjadi toksisitas akibat tingginya konsentrasi Zn pada tubuh sebaiknya makanan yang

27

dikemas dalam kaleng terlapisi oleh Zn dihindari atau tidak sering dikonsumsi dan
dianjurkan mengkonsumsi makanan dalam keadaan segar.
Dari Gambar 7 ditunjukkan adanya perbedaan kadar unsur Zn antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dalam semua tingkat pendapatan orang tua. Hal ini
sesuai dengan analisis ragam terhadap unsur Zn bahwa yang mempengaruhi kadar
unsur Zn dalam rambut adalah faktor jenis kelamin (Lampiran 3). Uji Duncan yang
dilakukan terhadap unsur Zn juga menunjukkan bahwa ada beda nyata antara jenis
kelamin laki dan perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi
kadar unsur Zn pada rambut adalah jenis kelamin.

Unsur Runut Selenium
Nilai korelasi unsur runut Se secara umum memberikan hasil tidak berbeda
nyata terhadap pendapatan orang tua. Hasil uji t unsur Se terhadap jenis kelamin lakilaki dan perempuan memberikan hasil tidak berbeda nyata dengan nilai p = 0.884, hal
ini menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi kadar Se (Lampiran 4).
Hasil analisis ragam terhadap kadar unsur Se memberikan juga hasil bahwa jenis
kelamin tidak mempengaruhi kadar Se pada rambut (Lampiran 3). Rerata kadar Se
dalam semua kelompok pendapatan orang tua, baik pada rambut siswa laki-laki
maupun perempuan dapat ditunjukkan seperti pada Gambar 8

28

1,40

1,220

1,20
S 1,00
e 0,80
(

0,879

0,60

p 0,40
p
0,20
m
0,00

0,092

0,127

0,142

0,178

Sedang

Tinggi

Rendah

Sedang

)

K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i

Rendah

Tinggi

Pendapatan Or-Tu Siswa
Pendapatan Or-Tu Siswa
Laki-laki
Perempuan
Pendapatan Orang Tua

Gambar 8 Rerata Unsur Se pada Rambut Siswa
Laki-laki dan Perempuan terhadap Pendapatan orang Tua

Pada Gambar 8 ditunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki kadar Se lebih
tinggi dari siswa laki-laki. Selain itu siswa perempuan dan siswa laki-laki yang
memiliki kadar unsur Se tertinggi berada pada tingkat pendapatan orang tua yang
berbeda.
Makanan yang banyak mengandung unsur selenium antara lain terdapat pada
daging, makanan laut, telur, beras, kacang-kacangan, bawang putih, jamur, labu,
semangka, dan sayuran. Pola makan dari hasil quisener yang diisi oleh orang tua
siswa didapatkan bahwa secara umum tidak terlalu berbeda antara anak laki-laki dan
perempuan, tetapi dalam mengkonsumsi sayuran lebih dari 60 % siswa perempuan
mengkonsumsi sayur dengan jenis yang lebih bervariasi dibandingkan anak laki-laki.
Semua siswa menyukai telur dan makanan laut, tahu dan tempe merupakan lauk yang
selalu tersedia dalam pola makan siswa sehari-hari. Tahu, tempe yang berb

Dokumen yang terkait

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan Antara Gaya Pengasuhan Disiplin Orang Tua Dengan Karakter Bertanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar

0 11 106

Hubungan kadar logam kuku siswa sekolah dasar dan pendapatan orang tua, solusi pendeteksian dini tingkat kecukupan gizi

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA Hubungan Antara Kulaitas Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Kepercayanaan Diri PAda Siswa Sekolah Modelling.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DENGANKESIAPAN DIRI DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Kesiapan Diri Dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional Pada Siswa Sekolah Dasar (Sd).

0 0 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Kesiapan Diri Dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional Pada Siswa Sekolah Dasar (Sd).

0 2 10

Hubungan antara persepsi terhadap keterlibatan orang tua (ibu) dalam pendidikan dengan prestasi matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar

2 17 136

Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, lingkungan sosial, dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 1 139