R. Arry Swaradhigraha, 2015
MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 5.14 Konsep bentuk 3 Sumber : Hasil Perencanaan
Kemudian terdapat bagian yang dihilangkan sehingga bangunan terlihat naik dari awal sampai akhir. Apabila dilihat dari titik awal sampaii titik akhir, titik awal
berada di alaur awal dan titik akhir berada di lantai 3 alur akhir.
Gambar 5.15 Konsep bentuk 4 Sumber : Hasil Perencanaan
R. Arry Swaradhigraha, 2015
MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kemudian bagian atap yang dihilangkan diberi bentuk tanjakan sehingga alur naik dengan perlahan tanpa adanya kesan patahan.
Gambar 5.16 Konsep bentuk 5 Sumber : Hasil Perencanaan
Setelah itu bangunan diberi bukaan yang dianalogikan sebagai alur sehingga apabila pengunjung melihat fasad bangunan akan melihat bukaan yang dibuat dari
bawah dan naik ke atas seakan-akan ada ilusi yang mengajak mata manusia untuk menuju ke atas.
Gambar 5.17 Konsep bentuk 6 Sumber : Hasil Perencanaan
R. Arry Swaradhigraha, 2015
MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bagian bukaan atas diterapkan kaca kemudian untuk bukaan lantai satu diberi aksen penutup berbentuk garis untuk memberi ilusi mengalir terhadap pengunjung
yang melihatnya. E.2. Fungsi
Berdasarkan periode-periode sejarah yang telah ditetapkan dan dikelompokan menjadi 6 periode sejarah yang akan menjadi sub-kasus. Untuk dapat menjelajahi
peristiwa tersebut maka peristiwa dibuat runut dan alur pengunjung dibuat berhubungan satu dengan lainnya sehingga dapat mengalir tanpa terputus.
Gambar 5.18 Konsep Ruang Sumber : Hasil Perencanaan
Jadi teorinya ialah setiap alur dari pengunjung akan ditangkap oleh ruang yang memberikan materi, begitu seterusnya sampai pada periode akhir. Alur dibuat
mengelilingi ruang tersebut dengan penyelesaian desain tertentu sehingga alur dapat ditangkap oleh ruang-ruang yang telah dirancang.
R. Arry Swaradhigraha, 2015