ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG.
ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Oleh
Muhammad Fariz Zulhilmi NIM 1104555
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG
Oleh
Muhammad Fariz Zulhilmi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Muhammad Fariz Zulhilmi, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di fotocopy, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
1104555
ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I
Prof.Dr.Darsiharjo, M.S. NIP. 19620921 198603 1 005
Pembimbing II
Hj. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Hj. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001
(4)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG
ABSTRAK
Muhammad Fariz Zulhilmi 1104555
Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, dan kesenangan. Museum yang ada di kota Bandung salah satunya yaitu Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tujuan penelitian terhadap produk wisata ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan, tingkat kinerja, dan tingkat kepuasan dari produk yang dihasilkan oleh museum tersebut. Produk wisata yang ada di museum ini terdiri dari atraksi wisata seperti monumen, lalu fasilitas di museum seperti ruang auditorium, dan aksesbilitas yang terdapat di museum seperti akses pintu masuk dan transportasi umum menuju museum. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui gambaran di lapangan secara nyata. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner untuk mengetahui pendapat wisatawan tentang produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu customer derived satisfaction, dan Matriks IPA. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa aspek yang dinilai masih kurang yaitu pada aspek penyajian isi konten museum, aspek fasilitas di museum dalam memberikan informasi lebih mengenai sejarah, pelayanan pemandu yang diberikan di museum, dan kemudahan akses menuju museum. Oleh karena itu, pihak pengelola museum harus mempertimbangkan untuk menambah sumber daya manusia (SDM) seperti pada bidang interior untuk menata isi museum menjadi lebih menarik lagi dan pada bidang tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
(5)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
TOURISM PRODUCTS ANALYSIS OF TOURIST SATISFACTION MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT IN BANDUNG
ABSTRACT
Muhammad Fariz Zulhilmi 1104555
The museum is a permanent institution, not for profit, serve the society and its development, open for public, which acquire, maintain, connect and exhibit, for purposes of study, education and pleasure. One of museum in Bandung City is Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. The research objective of this tourism product is to know about the extent of importance, extent of performance, and extent of satisfaction from the produce of prodcuts by the museum. Tourism products that exist in this museum consists of attractions like monuments and the facilities in museum like a room auditorium, and the accessibility found in museums such as the access entrance and public transportation to the museum. This research used quantitative techniques with descriptive approach to know about the real description on the area. Collecting data technique is using interview techniques, observation, documentation, and a questionnaire to determine tourists opinion about tourism products in Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Data analysis technique used is customer derived satisfaction, and Matrix Science. Based on the research results, there are several aspects which still less such as the presentation of the content aspects of the museum, the museum aspect of the facility to provide more information regarding the history, services guide provided in the museum, and easiness of access to the museum. Therefore, the manager of the museum should consider adding human resources (HR) on a field of interior to organize the contents of the museum to become more interesting and in a particular field to overcome problems that exist in Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
(6)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Rumusan Masalah ...6
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ...6
E. Sistematika penulisan ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8
A. Pariwisata dan Wisata...8
B. Wisatawan ...9
C. Produk Wisata ...11
D. Kepuasan ...15
E. Musem ...20
F. Kerangka Pemikiran ...26
BAB III METODE PENELITIAN ...27
A. Lokasi Penelitian ...27
B. Metode Penelitian ...27
(7)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Jenis dan Sumber Data ...32
G. Teknik Pengumpulan Data ...32
H. Proses Pengembangan Instrumen ...33
I. Instrumen Penalitian dan Teknik Analisis Data ...39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...45
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...45
1. Sejarah Museum ...45
2. Visi dan Misi ...47
3. Denah Bangunan Museum ...48
4. Tugas Pokok dan Fungsi ...49
5. Struktur Organisasi...50
B. Gambaran Umum Produk Wisata...51
1. Atraksi Wisata ...51
2. Fasilitas...54
3. Aksesbilitas ...56
C. Hasil Pembahasan Identitas Wisatawan...59
D. Analisis Produk Wisata ...64
E. Tingkat Produk Wisata ...82
F. Tingkat Kepuasan Pengunjung ...87
G. Analisis Metode IPA ...89
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...94
A. Kesimpulan ...94
B. Rekomendasi ...95
DAFTAR PUSTAKA ...96
LAMPIRAN ...99
(8)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
1.1. Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung ...1
1.2. Museum Negeri Di Kota Bandung...2
1.3. Kunjungan Wisatawan ...3
1.4. Produk Wisata Di Museum...4
2.1. Alternatif Pengukuran Customer Derived Satisfaction ...18
3.1. Operasional Variabel ...30
3.2. Interpretasi Koefisein Korelasi N ilai R ...34
3.3. Hasil Pengukuran Uji Validitas (Importance Ratings) ...35
3.4. Hasil Pengukuran Uji Validitas (Performance Ratings) ...36
3.5. Hasil Pengukuran Uji Realibilitas (Importance Ratings) ...38
3.6. Hasil Pengukuran Uji Realibilitas (Performance Ratings)...39
3.7. Tabel Pengukuran Skala Likert ...39
3.8. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index ...42
4.1. Struktur Organisasi...50
4.2. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Atraksi Wisata ...64
4.3. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Atraksi Wisata ...66
4.4. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Atraksi Wisata ...68
4.5. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Fasilitas ...70
4.6. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Fasilitas ...72
4.7. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas ...74
4.8. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Aksesbilitas...77
4.9. Tanggapann Responden Terhadap Kinerja Aksesbilitas ...79
4.10. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Aksesbilitas ...80
4.11. tingkat kepentingan produk wisata ...82
4.12. tingkat kinerja produk wisata...84
(9)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar
2.1. Paradigma Diskonfirmasi Harapan ...16
2.2. Kerangka Pemikiran ...26
3.1. Lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...27
3.2. Garis Kontinum ...40
3.3. Matriks Importance-Performance ...44
4.1. Penetapan Lokasi Monumen/Museum ...45
4.2. Denah Ruangan Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat...48
4.3. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...51
4.4. Relief Perjuangan Rakyat Jawa Barat...51
4.5. Diorama Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...52
4.6. Ruang Vitrin Di Dalam Museum ...53
4.7. Ruang Panel Di Dalam Museum ...53
4.8. Benda Koleksi Museum ...54
4.9. Ruang Auditorium Di Dalam Museum...54
4.10. Ruang Perpustakaan Di Museum...55
4.11. Mushola Di Museum ...55
4.12. Souvenir Di Museum ...56
4.13. Akses Pintu Masuk Utama Museum...56
4.14. Transportasi Umum Menuju Museum ...57
4.15. Papan Penunjuk Museum ...59
4.16. Jenis Kelamin...59
4.17. Daerah Asal ...60
4.18. Usia Wisatawan ...61
4.19. Pendidikan Terakhir...62
4.20. Pekerjaan ...62
(10)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.22. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Atraksi Wisata ...65
4.23. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Atraksi Wisata ...67
4.24. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Fasilitas...71
4.25. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Fasilitas ...73
4.26. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Aksesbilitas ...78
4.27. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Aksesbilitas ...80
4.28. Matriks Importance-Performance Produk Wisata...85
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Pedoman Kuesioner ...99
B. Hasil Uji Validitas Kepentingan ...102
C. Hasil Uji Validitas Kinerja ...103
D. Tabulasi Kepentingan ...104
E. Tabulasi Kinerja...107
F. Buku Bimbingan ...110
G. Perbaikan Skripsi ...112
H. Surat Penelitian ...113
(11)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Kota Bandung merupakan kota pariwisata di Indonesia karena kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Destinasi wisata di kota Bandung sangat bervariatif karena banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga menarik wisatawan untuk berwisata di kota Bandung. Bisa dilihat dari data kunjungan wisatawan yang datang ke kota Bandung sebagai berikut.
Tabel 1.1
Data kunjungan wisatawan ke kota Bandung Tahun 2010-2013
Tahun Wisatawan Mancanegara
Wisatawan Domestik
Jumlah Wisatawan
Jumlah Tamu Menginap
2010 685.347 14.854.317 15.539.664 9.615.807 2011 676.755 19.461.717 20.138.472 12.228.216 2012 530.565 15.241.752 15.772.317 10.541.115 2013 529.296 16.164.876 16.694.172 11.692.287
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2014)
Dilihat dari tabel 1.1 menunjukan bahwa kota Bandung tiap tahunnya selalu didatangi oleh wisatawan. Hal ini karena tidak lepas kota Bandung memiliki berbagai macam destinasi wisata yang beraneka ragam mulai dari wisata alam, wisata minat khusus, wisata sejarah, wisata budaya dan wisata lainnya. Salah satunya wisata sejarah dan budaya yang ada di kota Bandung yaitu museum. Museum merupakan sebuah bangunan yang di dalamnya memiliki benda atau koleksi hasil dari peninggalan pada zaman dahulu yang di patenkan, di pelihara, di pajang dan di lestarikan. Pada dasarnya agar benda-benda peninggalan yang ada tersebut bisa di
(12)
2
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lihat dan dipelajari oleh semua orang. Musem menurut International Council Of Museum (ICOM) dalam diktat, Dr. Reiza (2014), sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan (nirlaba), melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memarekan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkunganya,
Museum yang di miliki kota bandung beraneka ragam dan museum yang ada di kota Bandung berdasarkan status penyelenggaranya terbagi menjadi dua yaitu museum negeri dan museum swasta. Museum negeri merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah setempat, sedangkan museum swasta merupakan museum yang dikelola oleh swasta atau perorangan. Berikut museum negeri yang berada di kota Bandung.
Tabel 1.2
Museum Negeri di Kota Bandung
No Museum lokasi
1. Museum Konperensi Asia Afrika
Jl. Asia Afrika No. 65
2. Museum Sri Baduga Jl. Bkr No. 185 3. Museum Geologi Jl. Dipenogoro No. 57 4. Museum Pos Indonesia Jl. Cilaki No. 73 5. Museum Mandalawangsit Jl. Lembong No. 38 6. Museum Perjuangan
Rakyat Jawa Barat
Jl. Dipati Ukur No. 40
Sumber : diolah peneliti (2015)
Berdasarkan tabel 1.2 diatas merupakan museum-museum negeri yang berada di kota Bandung. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat adalah salah satunya dan merupakan museum yang memamerkan benda-benda peninggalan bekas perjuangan rakyat Jawa Barat dan menceritakan
(13)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
kisah-kisah peristiwa perjuangan rakyat di Jawa Barat. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan objek wisata dan daya tarik wisata yang ada di kota Bandung. Bukti museum ini menjadi objek wisata yaitu dengan adanya wisatawan yang datang ke museum. Bisa dilihat dari data kunjungan wisatawan yang datang ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data Pengunjung ke museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
No Tahun
Jumlah Kunjungan
1 2012 864
2 2013 2590
3 2014 8013
Sumber : pengelola museum
Dilihat dari tabel 1.3 data kunjungan tersebut dapat di diketahui bahwa kunjungan angka yang naik tiap tahun relatif cukup besar. Menunjukan bahwa Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat secara perlahan sudah memberikan kontribusi bagi masyarakat atau wisatawan. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan seperti ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pengalaman yang di dapatnya. Linda Duke (2010, hlm. 271) bahwa esensi kunjungan ke museum adalah pengalaman, bukan (hanya) pembelajaran. Begitu pula yang dikatakan Harrison dalam Gil dan Ritchie (2008, hlm. 1) mengatakan bahwa sedikit museum yang memiliki pemahaman tentang apa yang pengunjung harapkan dari sebuah museum, selanjutnya Harrison juga mengatakan museum belum
mengetahui apa yang membuat pengunjung puas dari “experience” yang di
dapatkan. Museum belum memberikan pengalaman yang berkesan dan membuat pengunjung merasa puas sehingga pengunjung tersebut bisa terus mengingatnya dan tidak akan melupakannya.
(14)
4
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kotler (2007, hlm. 42) Kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Berdasarkan teori tersebut apabila museum memiliki produk wisata yang baik maka akan membuat pengunjung menjadi puas atas pengalamannya yang di dapat.
Dalam hal ini Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat memiliki produk wisata yang dapat ditawarkan dan dinikmati oleh wisatawan. Salah satu tempat wisata bisa menjadi daya tarik atau objek wisata harus adanya produk wisata yang ditawarkan dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Menurut Middleton (2001, hlm. 122) memberikan pengertian produk
wisata lebih dalam yaitu“The tourist products to be considered as an
amalgam of three main components of attraction, facilities at the
destination and accessibility of the destination”.berdasarkan pengertian
tersebut produk wisata terdapat atraksi, aksesbilitas dan fasilitas atau amenities. Berdasarkan produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat seperti atraksi wisata, aksesbilitas, dan fasilitas di tempat wisata, akan di uraikan sebagai berikut.
Tabel 1.4
Produk wisata di museum
1. Atraksi Monument
Relief Diorama
Peninggalan Benda Sejarah 2. Fasilitas/amenities Ruang Auditorium
Ruang Perpustakaan Mushola
(15)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
Pelayanan pemandu di museum 3. Aksesbilitas Akses Menuju Museum
Transportasi Umum Menuju Museum
Lokasi Strategis Museum
Sumber : diolah peneliti (2015)
Beradasarkan dari tabel 1.4 beberapa produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Produk wisata tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan dalam pengalamannya ketika berkunjung ke museum.
Penulis melakukan pra penelitian terhadap pengelola museum, menurut bapak Rikrik yang merupakan seorang pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Beliau mengatakan “Masih banyak pengunjung yang komplain terhadap museum salah satunya kurangnya pengamanan di museum”. selain itu, penulis mewawancarai salah satu pengunjung bernama Ichsan, penulis bertanya mengenai apa yang telah di rasakan ketika berkunjung, beliau menjawab “saya tidak bisa merasakan ruang auditorium dan benda koleksinya hanya sedikit”. Dari hasil tersebut sementara bisa di tarik kesimpulan bahwa yang mengindikasikan adanya ketidakpuasan yaitu dari salah satu produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat karena dalam hal ini pengunjung yang berkunjung ke museum dapat disamakan dengan konsumen yang memanfaatkan suatu produk, karena museum menghasilkan produk seperti penyajian benda koleksi, pameran, dan pelayanan lainnya yang bisa dinikmati oleh masyarakat atau pengunjung. Taylor dalam Oka A. Yoeti. (2003, hlm. 72)
“the real product of tourism is a satisfying experience” yang artinya produk nyata pariwisata tidak lain adalah kepuasan dalam pengalaman.
Dilihat dari uraian tersebut penulis tertarik untuk membahas produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, sehingga judul skripsi
(16)
6
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini adalah “ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG” untuk mengetahui tingkat kepentingan, kinerja dan tingkat kepuasan dari produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang mengarahkan kepada penulis agar lebih tepat dan akurat, berikut rumusan masalah yang menjadi latar belakang penulis :
1. Bagaimana produk wisata menurut pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?
2. Bagaimana produk wisata terhadap kepuasan pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?
3. Bagaimana tingkat kepentingan dan kinerja pada Matriks IPA di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi pendapat pengunjung terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
2. Menganalisis produk wisata terhapad kepuasan pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
3. Menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja pada Matriks IPA di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
(17)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
Adapun manfaat penelitian yang ingin di didapatkan oleh penulis yaitu sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penelitian yang akan dilakukan ini dapat menambah pengetahuan tentang kepuasan berkunjung dan pengalaman yang akan dilakukan saat penelitian.
2. Bagi pengelola, penelitian tentang museum ini bisa menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagi pengelola museum agar menjadi museum yang lebih baik lagi.
3. Bagi akademi, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa/i yang akan menyusun penelitan dan bisa dijadikan referensi penelitian selanjutnya yang sama akan tetapi dengan tema yang kuat
E. Sistematika Penulisan
Penyajian penulisan skripsi, terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bab I : Pendahuluan
Berisi penjabaran latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II : Kajian Pustaka
Berisi penjabaran dari teori-teori yang mendukung dengan pembahasan permasalahan penelitian dan kerangka pemikiran.
3. Bab III : Metode Penelitian
Berisi lokasi penelitian, populasi dan sample penelitian, metode penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.
4. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi hasil pembahasan dan penelitian berdasarkan data – data yang sudah terkumpul dan pembahasannya.
5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi
(18)
8
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
(19)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur no 48 Bandung.
Sumber : diolah peneliti (2015)
Gambar 3.1 Gambar Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Sugiyono (2014, hlm. 7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode
Lokasi Penelitian
(20)
28
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Sugiyono (2014, hlm. 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu deskriptif pendekatan kuantitatif, Menurut Hasan (2002, hlm. 22), metode deskriptif adalah suatu metode yang menitikberatkan kepada observasi dan suasana ilmiah, digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara aktual dan cermat. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dilapangan mengenai kepuasan pengunjung terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
C. Populasi
Sugiyono (2014, hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian populasi diatas maka populasi dari penelitian ini adalah semua wisatawan yang mengunjungi Museum atau wisatawan-wisatawan tertentu yang datang ke Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
D. Sampel
Sugiyono (2014, hlm. 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
(21)
Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan rumus Slovin, yaitu :
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi yang diketahui
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat di tolerir (0.1)
Berdasarkan rumus Slovin diatas makan perhitungan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan populasi yang merupakan rata-rata jumlah kunjungan ke Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada satu tahun terakhir. Rata-rata jumlah pengunjung adalah sebesar 773.5 pengunjung.
n = 99.8 atau dibulatkan menjadi 100 orang
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling untuk menentukan sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2014, hlm 85), artinya sampel yang dipilih berdasarkan latar belakang usia yaitu minimal 17 tahun ke atas agar para responden mengerti dan bisa menjawab pernyataan pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti.
E. Definisi Operasional
Operasional variabel menurut Sugiyono (2010, hlm. 58) adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan Middleton (2001, hlm. 124)
(22)
30
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan ada tiga komponen utama dari produk wisata yaitu atraksi wisata, amenities/fasilitas, dan aksesbilitas.
Tabel 3.1 Operasional variabel Variabel Konsep
variabel
Sub variabel Indikator Skala
Produk wisata
Produk wisata middelton yaitu atraksi, fasilitas/amenit es, aksesbilitas (2001:124)
Atraksi Tingkat kemenarikan design bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum
Ordinal
Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama
Ordinal
Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum
Ordinal
Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah
Ordinal
Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum
Ordinal
Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Fasilitas / amenities
Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium
Ordinal
Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan
Ordinal
Tingkat kenyamanan mushola di museum
Ordinal
Tingkat ketersediaan toilet di museum
Ordinal
Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum
Ordinal
Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum
(23)
Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum
Ordinal
Tingkat keamanan dan penjagaan di museum
Ordinal
Akesbilitas Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum
Ordinal
Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)
Ordinal
Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum
Ordinal
Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah respons perlanggan terhadap ketidakseusaia n antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakannya setelah pemakaian. (rangkuti, 2006. Hlm 30)
Tingkat Kepentingan
Tingkat kemenarikan bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama
Ordinal
Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum
Ordinal
Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum
Ordinal
Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah
Ordinal
Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum
Ordinal
Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Kinerja Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium
Ordinal
Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan
Ordinal
Tingkat kenyamanan mushola di museum
Ordinal
Tingkat ketersediaan toilet di museum
Ordinal
Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum
Ordinal
(24)
32
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau merchandise di museum Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum
Ordinal
Tingkat keamanan dan penjagaan di museum
Ordinal
Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum perjuangan jawa barat
Ordinal
Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah
Ordinal
Tingkat kemudahan transportasi umum untuk membantu datang ke museum
Ordinal
Tingkat kemudahan mencapai lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Ordinal
Sumber : diolah peneliti (2015) F. Jenis dan Sumber Data
Sugiyono (2011, hlm. 308) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Dalam hal ini penulis untuk mendapatkan data penelitian yaitu data primer dan data sekunder.
1. Sumber primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Berdasarkan teori tersebut bisa dikatakan bahwa teori primer bisa di dapat dari angket (kuesioner), wawancara dan observasi. 2. Sumber sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Berdasarkan teori tersebut bisa dikatakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pengelola atau dokumentasi yang telah ada. G. Teknik Pengumpulan Data
1. Interview (wawancara)
Sugiyono (2014, hlm. 137) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
(25)
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan wawancara kepada pihak Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat untuk mengetahui permasalahan yang ada sebagai dasar penelitian.
2. Kuesioner (angket)
Sugiyono (2014, hlm. 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dengan ini penulis akan memberikan kuesioner kepada responden yang berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat untuk mengisi beberapa pertanyaan atau pernyataan dalam mengumpulkan data untuk penelitian. 3. Observasi
Sugiyono (2014, hlm. 145) observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Dalam ini penulis meneliti langsung datang ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan melihat reaksi dan aksi wisatawan yang berkunjung.
4. Dokumentasi
Sugiyono (2011, hlm. 326) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlaku, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan dokumentasi yang ada baik dari hasil dokumentasi sendiri maupun dari pihak museum.
H. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas
(26)
34
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 3) valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan teori tersebut bisa diartikan bahwa uji validitas sebagai alat ukur untuk kuesioner agar mengetahui jawaban secara benar dan suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Berdasarkan teori tersebut harus diuji kevalidan sebuah angket (kuesioner) yang akan diberikan kepada responden sebelum melakukan penelitian. Karena validitas sebuah angket (kuesioner) diuji dari sejauh mana pertanyaan yang akan diberikan kepada responden.
Untuk mencari nilai validitas yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus pearson product moment sebagai berikut :
Dimana :
= koefisien korelasi = jumlah skor tiap item = jumlah skor total n = jumlah responden
setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : t = nilai
r = koefesien korelasi hasil n = jumlah responden
(27)
validitas dari kuesioner/angket akan terbukti jika harga t hitung lebih besar dari t tabel dan apabila hasil t hitung lebih kecil dari t tabel maka item angket/kuesioner tersebut tidak valid. Maka dapat di kriteriakan mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
Tabel 3.2
Interpretasi koefesien korelasi nilai r Interval koefesien Tingkat hubungan
0,80-1,000 Sangat kuat
0,60-0,799 kuat
0,40-0,599 Cukup kuat
0,20-0,399 Rendah
0,00-0,199 Sangat rendah
Sumber : Riduwan dan Sunarto (2007:81)
Penulis menggunakan teknik perhitungan korelasi biasa untuk menganalisis validitas instrument penelitian ini. Korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama perlu diuji agar terlihat koefesien validitas tersebut pada angka atau taraf tertentu. Artinya, faktor kebetulan bukan menjadi faktor adanya koefesien validitas tersebut.
Dalam pengolahan data penulis menggunakan software yaitu microsoft excel 2010 dengan rumus/syntax untuk mengetahui kevalidan dari per pernyataan yang diajukan kepada responden dengan rumus penghitungan uji validitas pada instrumen penelitian tersebut. Pada uji validitas ini penulis melakukan penyebaran awal dengan tiga puluh kuesioner dimana r tabelnya yaitu 0.361 dan apabila hasilnya lebih dari r tabel maka uji tersebut dianggap valid kebenarannya. Berikut hasil dari pengolahan data dibawah ini :
Tabel 3.3
Hasil pengukuran uji validitas instrumen penelitian
Importance Ratings Table
No Pernyataan Nilai r
hitung
Nilai r tabel
Ket
(28)
36
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jawa Barat
2 Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum 0,393 0,361 Valid
3 Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama 0,583 0,361 Valid
4 Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum 0,583 0,361 Valid
5 Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah 0,431 0,361 Valid
6 Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum
0,547 0,361 Valid
7 Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
0,477 0,361 Valid
8 Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium
0,381 0,361 Valid
9 Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan
0,445 0,361 Valid
10 Tingkat kenyamanan mushola di museum 0,392 0,361 Valid
11 Tingkat ketersediaan toilet di museum 0,678 0,361 Valid
12 Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum 0,549 0,361 Valid
13 Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum 0,428 0,361 Valid
14 Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum 0,408 0,361 Valid
15 Tingkat keamanan dan penjagaan di museum 0,496 0,361 Valid
16 Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum 0,397 0,361 Valid
17 Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)
0,588 0,361 Valid
18 Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum 0,390 0,361 Valid
19 Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
0,525 0,361 Valid
Sumber : diolah oleh peneliti (2015)
Tabel 3.4
Hasil pengukuran uji validitas instrumen penelitian
Performance Ratings Table
No Pernyataan Nilai r
hitung
Nilai r tabel
Ket
1 Tingkat kemenarikan bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
0,547 0,361 Valid
(29)
3 Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama 0,705 0,361 Valid
4 Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum 0,730 0,361 Valid
5 Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah 0,641 0,361 Valid
6 Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum
0,613 0,361 Valid
7 Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
0,422 0,361 Valid
8 Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium
0,374 0,361 Valid
9 Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan
0,516 0,361 Valid
10 Tingkat kenyamanan mushola di museum 0,421 0,361 Valid
11 Tingkat ketersediaan toilet di museum 0,513 0,361 Valid
12 Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum 0,417 0,361 Valid
13 Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum 0,449 0,361 Valid
14 Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum 0,367 0,361 Valid
15 Tingkat keamanan dan penjagaan di museum 0,508 0,361 Valid
16 Tingkat kelayakan akses jalan menuju museum 0,712 0,361 Valid
17 Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)
0,714 0,361 Valid
18 Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum 0,551 0,361 Valid
19 Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat
0,705 0,361 Valid
Sumber : diolah oleh peneliti (2015) 2. Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 154) menyatakan bahwa realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Sugiyono (2010, hlm. 268) reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik
(30)
38
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabeljhnm apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data
yang sama atas peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.
Berdasarkan teori tersebut bahwa angket (kuesioner) sudah dapat dipercaya sebagai sumber data yang akan dikumpulkan oleh penulis karena suatu data akan dapat dipercaya bila alat ukur data tersebut sudah teruji dan terpercaya sebagai instrumen penelitian.
Untuk uji reliabilitas ini penulis menggunakan metode alpha dengan mengukur reliabilitas alat ukur dengan sekali pengukuran (riduwan dalan muhammad :2013), rumusnya sebagai berikut :
Dimana :
= nilai realibilitas
= jumlah varian skor tiap item = varian total
K = jumlah item
Untuk mencari nilai selanjutnya yaitu nilai varian tiap-tiap skor item menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana :
= varian skor tiap item = jumlah kuadrat item x = jumlah item X dikuadratkan N = jumlah responden
(31)
Hasil dari perhitungan r dibandingkan dengan r pada taraf nyata = 5 %, dengan kriteria kelayakan jika r > r dapat diartikan reliabel dan sebaliknya apabila r < r berarti tidak reliabel. Apabila koefesien realibilitas telah dhitung, selanjutnya yaitu menyatakan hubungan dan bisa menggunakan kriteria guilford dalam muhammad (2013), yaitu :
a) < 0,20 = hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b) 0,20-<0,40 = hubungan yang kecil (tidak erat)
c) 0,40-<0,70 = hubungan yang cukup erat d) 0,70-<0,90 = hubungan yang erat (reliabel)
e) 0,90-<1,00 = hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
Tabel 3.5
Hasil pengukuran uji realibilitas instrumen penelitian
Importance Ratings Table
No Pernyataan Nilai r
hitung
Nilai r tabel
Ket
1 Produk wisata 0,830 0,7 Reliabel
Sumber : diolah oleh peneliti (2015) Tabel 3.6
Hasil pengukuran uji realibilitas instrumen penelitian
Performance Ratings Table
No Pernyataan Nilai r
hitung
Nilai r tabel
Ket
1 Produk wisata 0,871 0,7 Reliabel
Sumber : diolah oleh peneliti (2015)
(32)
40
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Skala pengukuran (skala likert)
Sugiyono (2014, hlm. 93) skala likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif yang sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :
Tabel 3.7
Tabel Pengukuran Skala Likert
Skala jawaban tingkat kepentingan
Skor Skala jawaban
tingkat kinerja
Sangat penting 5 Sangat setuju
penting 4 Setuju
Cukup 3 Cukup
Tidak penting 2 Tidak setuju Sangat Tidak penting 1 Sangat tidak setuju
(33)
instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
2. Garis kontinum
Garis Kontinum digunakan untuk menentukan interval dari jawaban sangat penting, penting, cukup, tidak penting, sangat sangat tidak penting atau sangat setuju, setuju, cukup, tidak setuju, sangat tidak setuju dari suatu variabel. Adapun langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum ini, yakni sebagai berikut (Sugiyono, 2013):
a) Mencari nilai indeks maksimum
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden.
b) Mencari nilai indeks minimum
Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden.
c) Mencari panjang kelas interval
Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelas-kelas interval.
Sehingga garis kontinum akan berbentuk seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.2 Garis Kontinum
Jika digambarkan jumlah pernyataan suatu variabel adalah lima pernyataan dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:
Jumlah kriteria pernyataan : 5
tertinggi secara keseluruhan : (5 x 5 x 100) = 2500 Nilai terendah : (5 x 1 x 100) = 300
Sangat tidak penting
Tidak
penting Cukup Penting
Sangat penting
(34)
42
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan penilaian adalah:
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval sebesar 16 dan dibulatkan menjadi 20, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis kontinum adalah:
Sangat tidak penting
Tidak
penting Cukup Penting
Sangat Penting 20% 36% 52% 68% 84% 100%
Dalam penelitian ini memerlukan analisis data sebagai alat untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis matriks IPA (importance performance analysis) sebagai berikut :
3. Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali diciptakan oleh Martilla & James. Menurut Pasuraman dalam Rangkuti (2006) Konsep ini berasal dari konsep SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan pelanggan (customer expectation) diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa berkualitas tinggi.
Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja setiap peubah (atribut) untuk seluruh responden, maka langkah berikutnya adalah memetakan hasil perhitungan yang telah didapat ke dalam Diagram Kartesius. Agar angka dalam diagram bisa disederhanakan yaitu dengan
(35)
cara membagi masing-masing total kepentingan dan total kinerja dengan jumlah responden. Dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
= skor rataan setiap peubah i pada tingkat kinerja = skor rataan setiap peubah i pada tingkat kepentingan
= total skor pada setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh responden
= total skor pada setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh responden
= total responden
Langkah selanjutnya setelah mendapatkan angka-angka tersebut adalah dengan memasukannya ke dalam diagram kartesius. Diagram kartesius adalah sebuah Matriks Importance-Performance yang digunakan adalah suatu bangun dibagi menjadi empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X, Y), masing-masing dihitung dengan rumus:
X,= =
Y,= = Dimana :
X,= = nilai rata-rata kinerja dari semua pernyataan Y,= = nilai rata-rata kepentingan dari semua pernyataan
(36)
44
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu k = total atribut (pertanyaan)
Matriks IPA dalam Rangkuti (2006) terdiri dari empat kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda. Keadaan-keadaan tersebut yaitu :
a) Kuadran I (focus improvement).
Kuadran ini memuat atribut yang dianggap penting oleh pengunjung tapi kinerja atribut pada kenyaataanya belum sesuai dari apa yang diharapkan. Atribut yang termasuk di kuadran ini harus ditingkatkan. b) Kuadran II (maintain performance).
Kuadran ini membuat atribut yang dianggap penting oleh pengunjung dan sudah sesuai sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi. Atribut di kuadran ini harus dipertahankan.
c) Kuadran III (medium low priority).
Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini perlu dipertimbangkan walaupun tidak begitu dianggap penting oleh pengunjung
d) Kuadran IV (reduce emphasis).
Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung sedangkan kinerja pada atribut ini terlalu tinggi sehingga dianggap berlebihan. Harus lebih diperhatikan untuk kuadran ini agar terjaga efisiensinya.
Diagram kartesius dalam IPA ditunjukan pada diagram di bawah ini :
Importance
High
Quadran I Main focus here
Quadran II Maintain performance
(37)
Performance Low
High
Low
Quadran III low periorty
Quadran IV reduce emphasis
Sumber : diolah peneliti (2015)
(38)
94
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V
Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan
Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan bersamaan dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada tanggal 23 agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Mayjen R.Nuriana. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan museum yang menyajikan tentang sejarah dan budaya perjuangan rakyat di Jawa Barat. Pada penelitian ini peneliti sudah mengadakan pembahasan mengenai tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi terhadap pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
1. Pada tingkat kepentingan (importance) produk wisata menurut pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada pada rentang kategori sangat penting. Sedangkan pada tingkat kinerja (performance) produk wisata menurut pengunjung berada pada rentang kategori cukup. Dapat disimpulkan bahwa adanya produk wisata di museum sangatlah penting dan kinerja pada produk wisata tersebut dinilai cukup oleh pengunjung sehingga kinerja pada produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus di tingkatkan.
2. Pada tingkat kepuasan menurut pengunjung terhadap produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada yaitu dinilai tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa pengunjung merasa pengelola atau manajemen Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat belum memberikan kinerja yang maksimal pada produk wisata yang ada di museum.
3. Pada Matriks IPA (importance performance analysis) yang menunjukan aspek yang menurut pengunjung dinilai masih kurang kinerjanya adalah aspek penyajian isi konten museum, aspek fasilitas
(39)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN
dalam memberikan informasi sejarah, pelayanan pemandu wisata yang diberikan kepada pengunjung, dan kemudahan akses untuk mencapai lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, menunjukan bahwa pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus bekerja keras lagi karena wisatawan merasa ada yang puas dan ada yang tidak puas dengan kinerja pengelola terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Sehinga dari produk wisata yang dinilai masih tidak memuaskan harus ditingkatkan lagi kinerjanya berikut rekomendasi untuk pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdasarkan matriks IPA (importance performa analysis) :
1. Berdasarkan matriks IPA peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak pengelola museum harus mempertimbangkan untuk menambah SDM (sumber daya manusia) yang berkaitan dengan masalah yang ada seperti menambah bidang desain interior untuk menata isi museum menjadi lebih menarik lagi, bidang IT untuk membantu masalah yang terjadi pada benda elektronik di museum, lalu membentuk tim arkeolog untuk mendapatkan benda koleksi yang berkaitan dengan tema museum, bidang training dalam hal ini membuat kerja sama apabila ada siswa atau mahasiswa yang ingin training dan dapat membantu pekerjaan seperti menjadi guide di museum, dan menambah bidang pemasaran hal ini sejalan dengan pentingnya untuk mengenalkan produk wisata di sebuah tempat rekreasi.
2. Pihak pengelola harus mempertimbangkan untuk kerja sama dengan instansi pariwisata baik itu dinas pariwisata, lembaga yang menangani museum, dan travel agent untuk mengenalkan produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat kepada masyarakat dan wisatawan.
(40)
96
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepada pihak pengelola museum harus ditingkatkan lagi kinerjanya pada penyajian isi konten museum agar dikemas dengan semenarik mungkin sehingga menghasilkan produk wisata yang menarik bagi pengunjung saat berkunjung ke museum.
(41)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
DAFTAR PUSTAKA Buku
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2010). Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat, Cetakan Pertama, Bandung. Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat. (1998). Pedoman Perencanaan Dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Jakarta. Cetakan Pertama.
Direktorat Museum. (2008). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Direktorat Permuseuman. (2000), Kecil Tetapi Indah: Pedoman Pendirian Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta, Ditjenbud, Depdikbud.
Drs. Gatut Murniatmo. (1993). Dampak pengembangan pariwisata terhadap sosial budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Yogyakarta.
Duke, Linda. (2010). “The Museum Visit: It’s an Experience Not a Lesson” Curator Vol. 53 Issue 3. Hal. 271-279.
Gamal Suwantoro. (2007). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Gamal Suwantoro. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi. Gill, Sergio dan Ritchie. (2008). Understanding the Museum Image Formation
Process : A Comparison of Residents and Tourits.
Hasan, M.Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. PT Indeks. Jakarta
I Putu Gelgel, S.H., M.Hum, (2006). Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa. Bandung.
(42)
97
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kottler, Philip. (2007), Alih Bahasa : Benyamin Molan, Penyunting : Bambang Sarwiji, manajemen pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta. Lawson, Fred dan Boud-Bovy, Manuel. (1997). Tourism and Recreation
Development. Buston : CBI Publishing Company.
Marpaung, Happy dan Herman Bahar. (2000). Pengantar Pariwisata. Bandung Penerbit: Alfabeta.
Middleton, Victor T. C. (2001). Marketing in Travel and Tourism 3rd Edition. MPG Books Ltd, Bodmin.
Oka A. Yoeti. (1996). Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung : Penerbit Angkasa.
Oka A. Yoeti. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta
Oka A. Yoeti. (2002). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Pradnya Paramita. Jakarta.
Oka A. Yoeti. (2003). Tours and Travel Marketing. Pradnya Paramita. Jakarta Prof. Dr. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. I Gede Pitana, M. Si. & Ir. Putu G. Gayatri, M. Si. (2005). Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta, Andi
Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer satisfaction , Cetakan ketiga, PT. SUN, Jakarta.
Riduwan dan Sunarto, H. (2007), Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Cetakan 1, Alfabeta, Bandung.
(43)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Suratmin, (2000), Museum sebagai wahana pendidikan sejarah, Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Yogyakarta.
Swarbrooke. (1996). Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. (2005). service quality and satisfaction, Andi Offset, Yogyakarta.
Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diktat
Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional, 2014. Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
Dr. Reiza D. Dienaputra, M,hum. 2014. Kilas balik sejarah, Diktat Skripsi
Muhammad, Zulfiqar. 2013. Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Unsur-Unsur Komunikasi Pada Seni Pertunjukan Di Saung Aknglung Udjo. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi
Kudus, Risya Annisa. 2013. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Interpretasi Non-Personal Di Museum Negeri Sri Baduga Bandung. Skripsi
(1)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab V
Kesimpulan dan Rekomendasi
A. Kesimpulan
Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan bersamaan
dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada tanggal 23 agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Mayjen R.Nuriana. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan museum yang menyajikan tentang sejarah dan budaya perjuangan rakyat di Jawa Barat. Pada penelitian ini peneliti sudah mengadakan pembahasan mengenai tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi terhadap pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.
1. Pada tingkat kepentingan (importance) produk wisata menurut
pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada pada rentang kategori sangat penting. Sedangkan pada tingkat kinerja (performance) produk wisata menurut pengunjung berada pada rentang kategori cukup. Dapat disimpulkan bahwa adanya produk wisata di museum sangatlah penting dan kinerja pada produk wisata tersebut dinilai cukup oleh pengunjung sehingga kinerja pada produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus di tingkatkan.
2. Pada tingkat kepuasan menurut pengunjung terhadap produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada yaitu dinilai tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa pengunjung merasa pengelola atau manajemen Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat belum memberikan kinerja yang maksimal pada produk wisata yang ada di museum.
3. Pada Matriks IPA (importance performance analysis) yang
menunjukan aspek yang menurut pengunjung dinilai masih kurang kinerjanya adalah aspek penyajian isi konten museum, aspek fasilitas
(2)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam memberikan informasi sejarah, pelayanan pemandu wisata yang diberikan kepada pengunjung, dan kemudahan akses untuk mencapai lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
B. Rekomendasi
Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, menunjukan bahwa pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus bekerja keras lagi karena wisatawan merasa ada yang puas dan ada yang tidak puas dengan kinerja pengelola terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Sehinga dari produk wisata yang dinilai masih tidak memuaskan harus ditingkatkan lagi kinerjanya berikut rekomendasi untuk pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdasarkan matriks IPA (importance performa analysis) :
1. Berdasarkan matriks IPA peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak pengelola museum harus mempertimbangkan untuk menambah SDM (sumber daya manusia) yang berkaitan dengan masalah yang ada seperti menambah bidang desain interior untuk menata isi museum menjadi lebih menarik lagi, bidang IT untuk membantu masalah yang terjadi pada benda elektronik di museum, lalu membentuk tim arkeolog untuk mendapatkan benda koleksi yang berkaitan dengan tema museum, bidang training dalam hal ini membuat kerja sama apabila ada siswa atau mahasiswa yang ingin training dan dapat membantu pekerjaan seperti menjadi guide di museum, dan menambah bidang pemasaran hal ini sejalan dengan pentingnya untuk mengenalkan produk wisata di sebuah tempat rekreasi.
2. Pihak pengelola harus mempertimbangkan untuk kerja sama dengan instansi pariwisata baik itu dinas pariwisata, lembaga yang menangani museum, dan travel agent untuk mengenalkan produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat kepada masyarakat dan wisatawan.
(3)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepada pihak pengelola museum harus ditingkatkan lagi kinerjanya pada penyajian isi konten museum agar dikemas dengan semenarik mungkin sehingga menghasilkan produk wisata yang menarik bagi pengunjung saat berkunjung ke museum.
(4)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2010). Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat, Cetakan Pertama, Bandung. Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat. (1998). Pedoman Perencanaan Dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Jakarta. Cetakan Pertama.
Direktorat Museum. (2008). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Direktorat Permuseuman. (2000), Kecil Tetapi Indah: Pedoman Pendirian
Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta,
Ditjenbud, Depdikbud.
Drs. Gatut Murniatmo. (1993). Dampak pengembangan pariwisata terhadap sosial budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Yogyakarta.
Duke, Linda. (2010). “The Museum Visit: It’s an Experience Not a Lesson” Curator Vol. 53 Issue 3. Hal. 271-279.
Gamal Suwantoro. (2007). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Gamal Suwantoro. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi. Gill, Sergio dan Ritchie. (2008). Understanding the Museum Image Formation
Process : A Comparison of Residents and Tourits.
Hasan, M.Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. PT Indeks. Jakarta
I Putu Gelgel, S.H., M.Hum, (2006). Industri Pariwisata Indonesia Dalam Globalisasi Perdagangan Jasa. Bandung.
(5)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kottler, Philip. (2007), Alih Bahasa : Benyamin Molan, Penyunting : Bambang Sarwiji, manajemen pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta. Lawson, Fred dan Boud-Bovy, Manuel. (1997). Tourism and Recreation
Development. Buston : CBI Publishing Company.
Marpaung, Happy dan Herman Bahar. (2000). Pengantar Pariwisata. Bandung Penerbit: Alfabeta.
Middleton, Victor T. C. (2001). Marketing in Travel and Tourism 3rd Edition. MPG Books Ltd, Bodmin.
Oka A. Yoeti. (1996). Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung : Penerbit Angkasa.
Oka A. Yoeti. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta
Oka A. Yoeti. (2002). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Pradnya Paramita. Jakarta.
Oka A. Yoeti. (2003). Tours and Travel Marketing. Pradnya Paramita. Jakarta Prof. Dr. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Prof. Dr. I Gede Pitana, M. Si. & Ir. Putu G. Gayatri, M. Si. (2005). Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta, Andi
Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer satisfaction , Cetakan ketiga, PT. SUN, Jakarta.
Riduwan dan Sunarto, H. (2007), Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Cetakan 1, Alfabeta, Bandung.
(6)
Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015
ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suratmin, (2000), Museum sebagai wahana pendidikan sejarah, Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Yogyakarta.
Swarbrooke. (1996). Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. (2005). service quality and
satisfaction, Andi Offset, Yogyakarta.
Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diktat
Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional, 2014. Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.
Dr. Reiza D. Dienaputra, M,hum. 2014. Kilas balik sejarah, Diktat Skripsi
Muhammad, Zulfiqar. 2013. Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Unsur-Unsur Komunikasi Pada Seni Pertunjukan Di Saung Aknglung Udjo. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi
Kudus, Risya Annisa. 2013. Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Interpretasi Non-Personal Di Museum Negeri Sri Baduga Bandung. Skripsi