Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

40 Reni Risnawati, 2015 Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Efikasi D iri terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Standarisasi beta: k y k b S S   1 2 2 2      n n X X n S k k k 1 2 2 2      n n Y Y n S k k y Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Menurut Kusnendi 2008, hlm. 46 melalui Q-plot of Standardized Residuals, data diindikasi mengikuti model distribusi normal secara multivariat dan hubungan antara variabel diindikasikan linier jika standardizedresidual memiliki pola penyebaran di sekitar garis diagonalnya. Sehingga jika data menyebar di sekitar garis diagonalnya maka data tersebut berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1 Multikolinieritas

Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Menurut Rohmana 2010, hlm. 143 untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS dapat dilakukan dengan Tolerance TOL dan Variance Inflation Factor VIF. Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R 2 tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan. a. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas. b. Dengan melakukan regresi auxiliary. 41 Reni Risnawati, 2015 Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Efikasi D iri terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dengan Tolerance TOL dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila VIF 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya multikolinieritas Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Tolerance TOL dan Variance Inflation Factor VIF dengan bantuan SPSS 17.00. 3.8.2.2 Uji Heteroskedastisitas Prayitno 2012, hlm. 158 berpendapat bahwa “Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual p ada satu pengamatan yang lain”. Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Uji Glejser dengan bantuan SPSS 17.00. Uji Gletser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Apabila nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedastis.

3.8.2.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya Rohmana, 2010, hlm. 194. Metode pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson DW test dengan menggunakan SPSS versi 17.00. Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel. Nilai Durbin-Watson menunjukan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada Gambar 3.1. Menolak H Bukti autokorelas i positif Menolak H Bukti autokorela si negatif Daerah keragu- raguan Daerah keragu- raguan Menerima H atau H atau kedua- duanya d d L d u 2 4-d u 4-d L 4 fd 42 Reni Risnawati, 2015 Pengaruh Sikap Kewirausahaan dan Efikasi D iri terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Statistika d Durbin-Watson Keterangan: d L = Durbin Tabel Lower d U = Durbin Tabel Up H = Tidak ada autkorelasi positif H = Tidak ada autkorelasi negatif

3.8.3 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efikasi Diri, Faktor Kontekstual dan Sikap Terhadap Intensi Kewirausahaan pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2 101 124

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi DIri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 10 127

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA: survey pada mahasiswa universitas pendidikan indonesia.

11 72 40

SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA : Survei pada Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

0 4 41

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN, EFIKASI DIRI, DAN INTENSI TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN (Survey pada Mahasiswa FPEB UPI Angkatan Tahun 2012).

0 2 9

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA.

2 8 51

PENGARUH EFIKASI DIRI BERWIRAUSAHA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 4 194

PENGARUH EFIKASI DIRI, NORMA SUBYEKTIF, SIKAP BERPERILAKU, DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 141

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA : Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia - repository UPI S PEK 1104537 Title

0 0 4

Pengaruh Efikasi Diri, Norma Subjektif, Sikap Berperilaku, dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha

1 2 12