Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi DIri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(1)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Agustina Permatasari

NIM : 1112015000062

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi, Konsentrasi Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif.

Teknik pengambilan sampel menggunakan convience sampling karena peneliti

memilih responden yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Dari 70 kuesioner yang disebar, terdapat 70 kuesioner kembali dengan tingkat pengembaliannya 100% dan penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien pendidikan

kewirausahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,002 jadi lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha ,koefisien efikasi diri dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan sebesar 46,930 ditujukan dalam kolom F dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga dua variabel tersebut berpengaruh terhadap minat berwirausaha artinya Ha diterima dan Ho ditolak.


(7)

ii

Education and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intent UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Students”. Undergraduate Thesis, Economic Concentration, Social Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

The objective of this study is to analyze the influence entreprenuership education and self-efficacy toward entrepreneurial intent UIN Syarif Hidayatullah Jakarta students. This research applies quantitative approach. The technique of sample taking used in this study is convience sampling because researcher selected respondents conform the requiretment in accordance with the object of reseach. This research uses questionnaire as its tool. Among the 70 questionnaire are distributed, 70 were returned back or in other words, approximately 100% of the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple Linier Regression Analysis.

The results of the study show that coefficient entrepreneurship education with significants value is 0,002 smaller than probablility value with the result that has positive impact on entrepeneurial intent significantly. Coefficient Self-efficacy with significants value is0,000 smaller than probability with the results that has positive impact on entrepreneurial intent significantly. Based on multiple linier regression analysis, entrepreneurship education and self-efficacy have positive impact on entrepreneurial intent simultaneously and significantly then Ha accepted and Ho rejected.


(8)

iii

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam dan nikmat kesehatan yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh muslimin dan muslimah yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi

Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan IPS

3. Bapak Syarifullah, M.Si Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS

4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M dan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd Selaku

dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi.

6. Seluruh Dosen Jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


(9)

iv

dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat.

8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyediakan serta pinjaman literatur yang dibutuhkan.

9. Keluarga UINPreneurs yang telah membantu dalam usaha memperoleh

data yang penulis perlukan serta mengizinkan untuk melakukan penelitian.

10.Keluarga tercinta Ayahanda Luki Suharto, Ibunda Sihati yang tak

henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga dan memberikan moril dan materiil yang tak terkira kepada penulis. Kakakku tercinta Desy Bangkit Arihati yang selalu mendoakan penulis, membantu penulis selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat, kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis. Adik kecil ku tersayang Muhammad Malikul Ammar yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar mimpi dan cita-cita.

11.Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

angkatan 2012 terutama sahabat seperjuangan Nenda Muslihah, Cut Aja Muliasari, Ismah, Fildzah Octaviani, Iis Mawati, Nurhikmalasari, Herawari Suherli, Dede Tiara R, Hani Pertiwi, Nurwidi Oktaria terimakasih atas waktu yang kalian luangkan selama perkuliahan yang selalu menemani penulis dalam suka maupun duka dan memberikan doa, dukungan serta motivasi kepada penulis, semoga kita masih bisa bersama dan menjaga silahturahmi karena Tuhan. Amin.

12.Seluruh teman-teman seperjuangan PPKT MTs Madrasah Pembangunan

(Adila, Chintiya Rahmi, Setyo Wahyuni, Achmad Nurafandi, Nabilah, Nurul Dwi, Meti Anggraeni, Dita) yang telah membantu penulis dalam


(10)

v

Sosial yang tak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam setiap kegiatan di kampus dan memberi semangat penulis dalam menyusun skripsi.

14.Seluruh kawan-kawan perjuangan, kakak-kakak dan adik-adik di Lembaga

Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cab. Ciputat, Rahma Sari, Agita Surya Pertiwi, Ajeng Eka, Irfan Ma’ruf, Ijal Rosikhul Ilmi, kak Zikri, kak Tanto, kak Akmal, kak Deni Tokici, Rendy Chaniago dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas tularan semangat kepada penulis dalam bidang pers dan telah menemani proses perjuangan penulis selama perkuliahan dan organisasi.

15.Seluruh teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di HMI Cabang Ciputat,

Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cab. Ciputat, Komisariat Tarbiyah HMI Cab. Ciputat yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mengajarkan dan memberikan pengalaman penulis dalam berproses di organisasi dan memberikan semangat penulis dalam menyusun skripsi.

16.Seluruh kakak-kakak pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab.

Ciputat 2015-2016, pengurus Badan Koordinasi Pengurus Besar HMI Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas PB HMI LAPMI) 2015-2017 dan kawan-kawan Progeni 11 Unit Kegiatan Mahasiswa Musik Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (UKM Musik RIAK) yang telah mengajarkan berproses dalam organisasi dan memberikan semangat dalam menyusun skripsi penulis.

17.Seluruh teman-teman Latihan kader II HMI Cab. Surabaya 2015 (Marsha

Savira, Agung Nawan, Intan Amalia, Aditya Ahmad, Arief Triwibowo, Siska NF dan lainnya) dan Arum Faizatul yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.


(11)

vi cita-cita penulis.

19.Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa dan dukungannya.

Demikianlah pengantar dari penulis terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan penulis selanjutnya.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis bermohon, semoga segala bantuan dari berbagai pihak yang tersebut diatas dibalas oleh-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Jakarta, 29 September 2016 Penulis


(12)

vii

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...9

C. Pembatasan Masalah ...9

D. Perumusan Masalah ...10

E. Tujuan Penelitian ...10

F. Manfaat Penelitian ...10

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ...12

1. Kewirausahaan ...12

a. Pendidikan Kewirausahaan ...16

2. Minat ...19

a. Minat Berwirausaha ... ...20

3. Efikasi Diri ...22

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...25

C. Kerangka Berpikir ...27

D. Hipotesis Penelitian ...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...30

B. Metode dan Desain Penelitian ...30

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...31


(13)

viii

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...37

1. Jenis dan Sumber data ...37

2. Teknik Pengumpulan Data ...37

G. Teknik Analisis Data...38

1. Uji Asumsi Klasik ... 38

2. Uji Regresi Linier Berganda ... 39

H. Hipotesis Statistik ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrpsi data ...41

1. Gambaran Umum UINPreneurs ...41

a. Profil UINPeneurs ...41

b. Visi dan Misi UINPreneurs ...42

2. Karakter Responden ...43

a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...43

b. Data Responden Berdasarkan Usia ...44

c. Data Responden Berdasarkan Fakultas ...45

d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel ...46

B. Pengujian Persayaratan Analisis dan Penguiian Hipotesis ...69

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ...69

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan (X1) ...70

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2) ...71

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha ...72

2. Uji Asumsi Klasik ...73

a. Uji Normalitas ...73

b. Uji Multikolinearitas ...74

c. Uji Heteroskedastis ...76

d. Uji Determinasi (R2) ...78


(14)

ix BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...84

B. Implikasi ...85

C. Saran ...85

DAFTAR PUSTAKA ...86 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

x

Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2013-2015 .... 2

Tabel 1.2 Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau Entrepreneursip ... 3

Tabel 1.3 Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs ... 8

Tabel 2.1 Penelitian Relevan ... 25

Tabel 3.1 Waktu Penyelesaian Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 33

Tabel 4.1 Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan ... 48

Tabel 4.2 Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan ... 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ... 49

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ... 50

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ... 50

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ... 51

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ... 52

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ... 52

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ... 53

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ... 54

Tabel 4.11 Level Skor Variabel Efikasi Diri ... 54


(16)

xi

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ... 57 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ... 57 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ... 58 Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ... 59 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ... 59 Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ... 60 Tabel 4.21 Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha ... 61 Tabel 4.22 Statistik Variabel Minat Berwirausaha ... 61 Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 1) ... 62 Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 2) ... 62 Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 3) ... 63 Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 4) ... 64 Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 5) ... 64 Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 6) ... 65


(17)

xii

Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat

Berwirausaha (Pernyataan 9) ... 67

Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 10) ... 68

Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 11) ... 68

Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 12) ... 69

Tabel 4.35 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha (Pernyataan 13) ... 70

Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Pendidikan Kewirausahaan) ... 71

Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel X2 (Efikasi Diri) ... 72

Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel Y (Minat Berwirausaha) ... 73

Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas ... 76

Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance ... 76

Tabel 4.41 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan VIF ... 77

Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas ... 77

Tabel 4.43 Hasil Uji Koefiesiensi Determinasi (R2) Pada Penelitan Regresi Berganda ... 79

Tabel 4.44 Hasil Uji t Pada Regresi Berganda ... 79


(18)

xiv

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 29

Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 45

Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas ... 46

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot ... 74

Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ... 75


(19)

xiv

Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 93

Lampiran 3 Distribusi Frekuensi Data ... 97

Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 99

Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis ... 101

Lampiran 6 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha) ... 102

Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan) . 104 Lampiran 8 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri) ... 106


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Melambatnya roda pergerakan perekonomian di Indonesia

mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia. Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi setiap negara. Selama beberapa dekade terakhir, angka pengangguran semakin meningkat. Krisis di tahun 1998 ikut menyumbang angka pengangguran di Indonesia.

Dunia kerja makin menjadi sempit, sementara masyarakat membutuhkan kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan oleh ketiadaan lapangan kerja menjadi tanggungan pemerintah dan masyarakat industri. Banyak hal yang harus dibenahi untuk menciptakan kemandirian didalam tubuh masyarakat.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa turut menyumbangkan angka pengangguran di Indonesia karena mahasiswa merupakan calon angkatan kerja yang belum pasti mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau keinginan mereka.

Dan di Indonesia masalah pengangguran merupakan masalah yang selalu dihadapi dari setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah kurangnya lapangan kerja untuk angkatan kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1


(21)

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan (%), 2013-2015

Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) No. 47/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015

Mereka yang lulus dari perguruan tinggi umumnya semakin sulit mendapakan pekerjaan sehingga keadaan seperti ini menimbulkan masalah pengangguran yang berdampak negatif terhadap stabilitas sosial dan kemasyarakatan. Sementara minat berwirausaha masih sangat rendah termasuk pada lulusan peguruan tinggi. Pada umumnya lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan dengan pencipta lapangan kerja.

Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi yang lebih fokus menyiapkan mahasiswanya cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jurusannya bukan menyiapkan mahasiswanya menjadi lulusan yang siap menciptakan pekerjaan.

Selain karena kurangnya lapangan kerja dan hanya siap sebagai pencari kerja masih ada permasalahan lain yang menjadi penyebab lulusan perguruan


(22)

tinggi menganggur yaitu kurikulum yang belum memperkenalkan sisi kewirausahaan. Dikarenakan kewirausahaan masih dianggap bukan sebagai tujuan utama dalam dunia pendidikan. Padahal dunia pendidikan sangatlah penting untuk menumbuhkan sifat semangat kewirausaaan. Dunia pendidikan seharusnya jangan hanya mengedepankan teori melainkan juga peng-aplikasiannya.

Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak semua jurusan di setiap fakultas mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Dilihat dari tabel 1.2 yang berisi daftar jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau entrepreneurship.

Tabel 1.2

Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau Entrepreneurship

No Fakultas Jurusan Semester

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Agama Islam VII

2. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial III

3. Manajemen Pendidikan V

4. Pendidikan Biologi VII

5. Pendidikan Fisika VI

6. Pendidikan Kimia VI

7. Fakultas Syariah dan Hukum

Muamalat (Kosentrasi Perbankan Syariah)

V

8. Muamalat (Kosentrasi Asuransi

Syariah)

V

9. Muamalat (Kosentrasi ZISWAF) V

10. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurnalistik VI

11. Manajemen Dakwah IV


(23)

13. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen IV

14. Akuntansi V

15. Fakultas Sains dan Teknologi

Teknik Informatika VII

16. Agribisnis V

17. Matematika II

18. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Kesehatan Masyarakat (Peminatan Kesehatan Lingkungan)

VI

Sumber : Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hanya 18 Jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau entrepereneurship. Sedangkan Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Fakultas Psikologi tidak ada jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan.

Dengan cara berwirausaha merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi pengangguran. Rano mengemukakan wirausaha merupakan salah satu pendukung menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri dan jika seseorang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu

mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan.1

Kontribusi yang dapat diberikan seorang wirausaha kepada Indonesia adalah menciptakan lapangan kerja, berinovasi dalam produk dan proses.

Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan ini dihasilkan oleh individu yang memiliki risiko utama

1 Rano Aditia Putra, “Faktor

-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1 September 2012, hal. 2


(24)

dalam hal modal, waktu dan komitmen karir atau menyediakan nilai bagi

beberapa produk dan jasa.2

Menurut Robert D.Hisrich yang menjadi pengertian dasar dalam buku

nya mengatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang

baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.3

Dengan kata lain berkewirausahaan adalah proses dinamis atau penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, atau komitmen karier atau penyediaan nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya.

Robert D. Hisrich et al. mendefinisikan melalui tiga pendekatan,

diantaranya:

1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa

sumber-sumber tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, dan juga seseorang yang memperkenalkan perolehan inovasi atau pembaharuan dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.

2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang

digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk

menghasilkan dan mencapai sesuatu, pada percobaan, pada

penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar yang lain.

3. Pendekatan pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebinis yang muncul

sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pada pebisnis lain sesama entrepreneur muncul sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan, atau seseorang yang menciptakan

2

Robert C. Ronstadt dalam Robert D. Hisrich; Michael P. Peters; Dean A. Shepherd, Entrepreneurship, (Jakarta: Salemba Empat, 2008, Edisi 7), hal.9

3


(25)

kekayaan bagi orang lain, juga menemukan jalan yang lebih baik agar memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan menghasilkan lapangan kerja baru bagi orang lain yang dengan senang

hati untuk menjalankannya. 4

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di sebuah negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan

pendidikan kewirausahaan.5 Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam

mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehungga mereka berani untuk berwirausaha. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri, bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan

kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual serta peningkatan6.

Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk aplikasi kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsana. Di dalam pedidikan kewirausahaan diperlihatkan diantaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk mencapai kesuksesan.

Dengan adanya pendidikan kewirausahaan menjadi sangat diperlukan terlebih dilapangan banyak wirausaha yang masih rendah dalam kemampuan

mengelola usahanya. Sehingga melalui pendidikan kewirausahaan

diharapkanmampu meningkatkan kemampuan dan sikap berwirausahanya.

Minat berwirausaha menurut Fuadi adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko

yang akan terjadi.7 Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan

4

Ibid, hal. 9 5

Suharti L & Sirine H, “Faktor-Faktor PengaruhTerhadap Niat Kewirausahaan (Studi LapanganMahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2 September 2012, hal. 125

6

Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha

Mahasiswa”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 17 No. 1, Maret 2015, hal. 22

7 Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93


(26)

seseorang untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya

sendiri (Rosmiati, Donny, Munawar).8

Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu. Efikasi diri sebagai indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha. Pendidikan

kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri wirausaha.9

Mahasiswa UIN yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan, pada sebagian kecil yaitu 6 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa tidak memiliki minat unuk berwirausaha ditambah pengajar mata kuliah pendidikan kewirausahaan kurang memberikan motivasi untuk minat berwirausaha, mereka hanya menuntut mahasiswa nya paham dengan apa yang mereka jelaskan dan mempraktekannya hanya untuk memenuhi syarat sks saja. Sehingga mempengaruhi kemampuan dirinya dalam menghadapi situasi yang dihadapi yang lebih luas dan bervariasi.

Gagal dalam berwirausaha menjadi salah satu kurangnya keyakinan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjalani kewirausahaan. Dengan kurangnya keyakinan tersebut akan berdampak dengan kesulitan dalam menjalani usahanya. Keyakinan yang kurang terhadap usaha yang dijalani tergantung pemahaman kemampuan dirinya terhadap situasi yang dihadapinya ketika menjalankan usaha.

Komunitas UINPreneurs merupakan komunitas mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki wirausaha, tercatat sekitar 77 orang yang tergabung menjadi anggota nya. Hal ini dpat ditujukan dari data awal penerimaan anggota komunitas UINPreneurs pada tabel 1.3.

8

Rosmiati, Donny T, & Munawar, op.cit, hal. 23 9 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “

Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 8


(27)

Tabel 1.3

Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs

NO Fakultas Jumlah

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

22 orang

2. Fakultas Adab dan

Humaniora

7 orang

3. Fakultas Syariah dan Hukum 10 orang

4. Fakultas Ushuludin dan

Filsafat

2 orang

5. Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi

14 orang

6. Fakultas Sains dan Teknologi 12 orang

7. Fakultas Dirasat Islamiyah 1 orang

8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8 orang

9. Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan

1 orang

TOTAL 77 orang

Sumber : Laporan penerimaan anggota Komunitas UINPreneurs, 10 Januari 2015

Sesuai dengan latar belakang, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan kemampuan diri tehadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


(28)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikasikan masalah sebagai berikut:

1. Tingkat pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan kerja yang

menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat industri.

2. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka

jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014.

3. Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan

pencipta kerja.

4. Minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah masih rendah.

5. Pengajar mata kuliah pendidikan kewirausahaan masih belum memotivasi

mahasiswa untuk berwirausaha.

6. Kurangnya efikasi diri mempengaruhi minat berwirausaha.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan kewirausahaan dapat menjadi pendorong pertumbuhan

kewirausahaan.

2. Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk

berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

3. Efikasi seseorang berwirausaha mempengaruhi untuk bekerja mandiri atau


(29)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut

1. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan terhadap

minat berwirausaha?

2. Apakah terdapat pengaruh positif antara efikasi diri wirausaha terhadap minat

berwirausaha?

3. Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dan

efikasi diri terhadap minat berwirausaha?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha.

2. Mengetahui pengaruh efikasi diri wirausaha terhadap minat berwirausaha.

3. Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap

minat berwirausaha.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan konsep dengan memperluas kajian dalam ilmu

kewirausahaan.

b. Sebagai referensi bagi berbagai pihak dalam melakukan penelitian tentang

kewirausahaan.

c. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam


(30)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi

Mengetahui pentingnya kewirausahaan bagi mahasiswa baik dengan mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan dan membuat seminar-seminar motivasi kewirausahaan.

b. Bagi Dosen

Para dosen mengetahui pentingnya pengetahuan kewirausahaan baik teori, pelatihan, dan kegiatan kewirausahaan lainnya bagi mahasiswa agar dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari kerja tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja.

c. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu referensi untuk memperluas pengetahuan maupun pembanding dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah, khususnya mengenai pengaruh pendidikan kewirusahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha.

d. Bagi Peneliti

Sebagai salah satu referensi dalam melanjutkan penelitian dalam bidang kewirausahaan yang lebih luas.


(31)

12

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.

Deskripsi Teoritik

1. Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari

istilah-istilah ekonomi bahasa perancis pada abad ke 17 dan 18. Dalam bahasa perancis diartikan seseorang yang menjalankan proses pemakaman yang berarti seseorang yang menjalankan proyek atau aktivitas yang penting. Pada

abad ke 20 seorang ekononom Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur

adalah agen perubahan dalam bidang ekonomi, yaitu dengan cara membuka pasar baru dan menciptakan sesuatu yang baru dengan cara yang baru

sehingga para entrepreneur mengubah ekonomi menjadi maju.1

Pada tahun 1970 di Indonesia konsep kewirausahaan atau wiraswasta mendapat dukungan pemerintah. Dan konsep ini berkembang cepat sampai memasuki tahun Pelita III. Dan pada tahun ini perlu

dikembangkan untuk menumbuhkan wiraswasta yang berkompeten.2

Menurut Suryana menyatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah

kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya

untuk mencari peluang menuju sukses.”3

Menurutnya kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti:

1. Pengembangan teknologi

2. Penemuan pengetahuan ilmiah

3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada

1

Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 11-12

2

Ibid, hal. 13 3

Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 2


(32)

4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak

dengan sumber daya yang lebih efisien.4

Dengan adanya cara-cara baru seperti diatas dapat menambah kemampuan dalam mengelola sumber daya dengan cara yang baru untuk menciptakan nilai tambah dalam mencari peluang.

Menurut Robert D. Hisrich mengatakan bahwa, “Kewirausahaan

adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu dan komitmen karier atau penyediaan nilai untuk

berbagai barang dan jasa.” 5

Dengan kata lain menciptakan inovasi baru dan berani mengambil resiko yang diambil dengan melihat waktu dan juga dengan melihat penyediaan barang dan jasa dapat dikatakan sebagai kewirausahaan.

Robert D. Hisrich mendefinisikan entrepreneurship berdasarkan tiga pendekatan dari ekonom, psikolog dan pebisnis, diantaranya:

1. Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa

sumber-sumber daya tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan juga seseorang yang memperkenalkan perubahan, inovasi dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.

2. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang

digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk menghasilkan atau mencapai sesuatu, pada percobaan, pada penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar yang lain.

3. Pendekatan seorang pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebisnis

yang muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pebisnis lain sesama entrepreneur mungkin sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan atau seseorang yang menciptakan kekayaan bagi orang lain juga menemukan jalan yang lebih baik untuk memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru orang lain yang

dengan senang hati untuk menjalankannya.6

4 Ibid. 5

Ibid, hal. 44 6


(33)

Menurut Peter F. Ducker mengatakan bahwa, “Kewirusahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dapat diartikan seorang wirausahawan ialah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dengan

yang lain atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.”7

Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan, “Kewirausahan sebagai

suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Artinya untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator

yang tinggi.”8

Kewirausahaan memiliki aliran-aliran yaitu:

1. Neo klasik, dimana setiap individu dalam sebuah organisasi tidak diperhitungkan lebih diutamakan individu yang masukkedalam sistem dan

berinteraksi antara satu sama lain sampai menghasilkan output yang

diharapkan,

2. Schumpeter’s, dalam aliran ini lebih dipengaruhi oleh peran dan kontribusi dari entrepreneur tersebut dalam suatu organisasi bisnis sehingga

menghasilkan output yang diharapkan.

3. Austrian School, diterangkan bahwa entrepreneur harus memiliki informasi yang akurat terhadap suatu peluang, dimana informasi tersebut

dapat dilakukan kombinasi dan outsorching sumberdaya untuk melakukan

eksekusi terhadap informasi tersebut.

4. Kirzerian Entrepeneur, dijelaskan bahwa setiap entrepreneur harus memilliki ilmu pengetahuan, sesuatu yang masih abu-abu akan terlihat

jelas dimata entrepreneur. 9

7

Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20 8

Ibid. 9

Willy Arafah, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship, (Jakarta: Universitas Trisakti, 2010), hal. 11


(34)

Terdapat beberapa unsur pokok entrepreneurship yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Kemampuan (IQ & Skill)

Kemampuan harus dimiliki oleh seorang entrepreur, baik itu kemampuan intelektual dan skill (keterampilan).

b. Keberanian (EQ & Mental)

Tidak smua orang memiliki keberanian dan mental yang kuat. Dalam entrepreneurship mensyaratkan secara mutlak adanya keberanian dan kekuatan mental.

c. Keteguhan Hati (Motivasi Diri)

Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan inilah yang melahirkan semangat seorang wirausaha.

d. Kreativitas

Ada tiga komponen dalam kreativitas yaitu pengetahuan teknis, motivasi

dan creative thinking skill. 10

Wirausaha dapat diartikan orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko yang berarti bermental mandiri dan berani memulai usaha,

tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.11

Seorang wirausahawan dalam pemikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapa memberikan keuntungan. Jiwa wirausaha tidak memiliki istilah rugi dalam kamusnya selama orang tersebut melakukan usaha dengan penuh keberanian

dan juga penuh perhitungan.12

Beberapa faktor motivasional yang mempengaruhi intensi wirausaha salah satunya adalah efikasi diri dan persepsi atas keinginan. Selain dua faktor tersebut, faktor-faktor pembentuk jiwa wirausaha diantaranya

10

Ali, Herni ; Fazin, Hamam, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 84

11

Kasmir, op.cit, hal. 19 12


(35)

pendidikan, nilai pribadi, usia serta pengalaman bekerja. Pendidikan seseorang terbukti penting dalam mencapai kesuksesan usaha dengan pendidikan seseorang mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi

dalam usahanya.13

a. Pendidikan Kewirausahaan

Entrepreuneurship haruslah bisa menjadi disiplin ilmu tersendiri

melalui pendidikan. Menurut Musa Asy’ari melalui pendidikaan Islam

pembudayaan entreprenuership harus dilakukan yaitu untuk memperkenalkan kemasan fiqih yang bermuatan pemberdayaan ekonomi sebagai bagian kewajiban menjalankan syaria Islam dan perlu adanya pusat-pusat pelatihan

dan pemberdayaan wirausaha yang diselenggarakan secara berkelanjutan.14

Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen yang terpisah dari ilmu-ilmu yang lain, disebutkan:

1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu

terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan dan

perkembangan usaha yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.

3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri

yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha

dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dn makmur.15

Menurut Lo Choi Tung menyatakan bahwa, “Pendidikan

kewirausahaan adalah proses transmisi pengetahuan dan keterampilan

13

Slamet, Franky; Hetty Karunia Tunjungsari; Mei Le, Dasar-dasar kewirausahaan: Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), hal. 7

14

Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 31

15

Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah Seminar, Jatinangor: PIBI-IKOPIN dan FNSt, 1997, hal. 4


(36)

kewirausahaan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memanfaatkan

peluang bisnis.”16

Selain itu Hood and Young dalam Lo Choi Tung, menurutnya,

“Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam

memulai dan mengoperasikan bisnis baru agar berhasil dan menguntungkan

sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.”17

Dari pengertian diatas menurut para tokoh dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan program pendidikkan yang menggarap

aspek kewirausahaan yang bertujuan mengajarkan anak dalam

mengoperasikan bisnis dan memanfaatkan peluang bisnis sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.

Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan juga diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya.

Dalam buku milik Suryana, dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara,

misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan Jerman dikenal

dengan “unternehmer”. Kemudian pada tahun 1950-an pendidikan

kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan

16

Lo Choi Tung, The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of Engineering Students, (Cityu University of Hong Kong, 2011), hal 36

17


(37)

kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada

beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.18

Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat.

Terdapat hal lain yang juga mendorong untuk minat berwirausaha

adalah dengan memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam

pendidikan kewirausahaan. 19 Sementara itu menurut Kuratko dalam

penelitian Wardoyo mengatakan bahwa “partisipasi semua pihak dalam

pendidikan kewirausahaan akan meningkatkan minat berwirausaha”.

Di Indonesia sendiri ada beberapa universitas yang mmeiliki slogan

entrepeneurship seperti Universitas Ciputra (Surabaya) yang memiliki visi dan misi untuk menciptkan entrepreneur kelas dunia. Sehingga memiliki program sudi seperti Bisnis Kuliner, Sistem Informasi Bisnis, Bisnis desain

Fashion dan juga International Hospitality and Tourism Business dengan

harapan lulusan Universitas Ciputra bisa menjadi entrepreneur yang handal di bidangnya masing-masing. Selain Universitas Ciputra yaitu Prasetya Mulya Business School (Tangerang Selatan) dimana universitas ini hanya fokus kepada progam studi bidang ekonomi dan bisnis saja. Dan setiap tahunnya

Prasetya Mulya Business School mengadakan kegiatan bernama

Entrepreneur Day dengan konsep pameran bisnis dan produk karya para

mahasiswa.20

Pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik. Menurut Zhao

18

Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 10

19

Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas Tarumanegara), 2012, hal. 7

20

http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-kuliah-entrepreneurship-di-lima-universitas-di-indonesia diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 22.21 WIB


(38)

et al pendidikan semacam itu sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu:

1. Mengenali peluang-peluang bisnis baru.

2. Mengevaluasi peluang-peluang.

3. Memulai sebuah bisnis.

4. Kewirausahaan Organisasional.21

Dan Ellen A.Drost et al menghipotesiskan bahwa semakin tinggi persepsi bahwa keahlian-keahlian tersebut sebenarnya telah dipelajari, maka semakin besar minat untuk berwirausaha.

Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut R. Djatmiko Danuhadimedjo adalah:

1. Untuk mengembangkan, memupuk dan membina bibit atau bakat

pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang mukhahir.

2. Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat

mungkin dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.

3. Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul,

memberikan kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif, meningkatkan daya saing dan daya juang.

4. Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara

kita yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau menyamai negara yang sudah maju.

5. Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam

memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki tradisional pribumi.

2. Minat

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang minat namun mereka mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Salah satu para ahli yang

21 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 6


(39)

merumuskan minat adalah Pintrich dan Schunk yang mengartikan minat

menjadi tiga yaitu (1) minat pribadi, yang berasal dari sifat pribadi dan

karakteristik individu yang relatif stabil yang biasanya diartikan langsung

pada beberapa aktivitas seperti perasaan yang senang menyukai aktivitas, (2)

minat situasi, minat yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, (3) minat

psikologi, yaitu minat yang perpaduan antara minat pribadi dengan situasi. Minat merupakan perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal

atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.22 Sehingga pada dasarnya minat

adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang berada di luar dirinya sendiri. Dan di ekspresikan melalui pernyataan atau sikap yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki ketertarikan pada suatu obyek dibanding dengan obyek lainnya. Seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu akan menaruh perhatian yang lebih besar dibandingkan obyek lainnya

a. Minat Berwirausaha

Menurut Fuadi mengatakan bahwa, “Minat bewirausaha adalah

keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.”23

Minat adalah seperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran persaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan.

Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang

untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya sendiri

(Rosmiati, Donny, Munawar).24

22

Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan,(FISE, UNY, 2006), hal. 17

23Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93

24

Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa”, Jurnal Manajemen dan Keuangan, vol. 17, no.1, Maret 2015 hal. 23


(40)

Dalam penelitian Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire yang

berjudul Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students :

Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneurship Education terdapat tiga dimensi dalam minat berwirausaha, yaitu:

a. Umum

b. Pertumbuhan tinggi

c. Gaya hidup25

Minat berwirausaha umum diartikan sebagai minat seseorang untuk memulai usaha miliknya sendiri dimana keinginan ini juga otomatis didorong untuk harapan mendapatkan keuntungan ekonomi. Minat berwirausaha yang kedua berkaitan dengan minat seseorang untuk memulai usahanya dan secara besar harapannya untuk membesarkannya mungkin menjadi pemimpin industri, bisnis internasional atau perusahaan publik. Minat bewirausaha yang ketiga yaitu minat untuk memulai usaha untuk mendapatkan otonomi dan sebuah gaya hidup tertentu, mereka cenderung mencari otonomi dan gaya hidup tertentu seperti melakukan apa yang mereka sukai tanpa adanya keinginan untuk investasi cepat kembali dan juga tanpa adanya keinginan untuk pertumbuhan tinggi.

Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan lingkungannya.

Menurut Lambing dan Kuehl, hasil penelitian terbaru menunjukan ada empat hal yang mempengaruhi keputusan berwirausaha yaitu diri pribadi, lingkungan budaya, kondisi sosial, dan kombinasi dari ketiganya. Menurut Hisrich dan Alma, faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan pendidikan, kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.

25


(41)

Minat berwirausaha adalah motivasi yang mendorong seseorang yang terlahir dengan penuh kemauan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, membuat keputusan yang sesuai dengan peluang yang ada dengan berani mengambil resiko dalam menjalani usaha agar memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meraih kesuksesan.

3. Efikasi Diri

Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu.

Bandura mengartikan efikasi diri merupakan keyakinan akan kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan.26 Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan

bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratan.

Bandura mengatakan bahwa efikasi diri wirausaha telah secara konsisten ditujukan sebagai sebuah variabel penjelas untuk mengapa orang-orang yang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan bertahan dalam

usaha-usaha mereka untuk menyukseskannya.27

Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain manapun berasal dari empat sumber yaitu, pengalaman-pengalaman menguasai suatu tugas, permodelan, perkusi sosial dan penilaian

mengenai keadaan-keadaan psikologis seseorang. 28 Efikasi diri sebagai

indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha.

26

Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New York: W. H. Freemand and Company, 1997), hal. 21

27

Ibid, hal. 350 28

Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New York: W. H. Freemand and Company, 1997)


(42)

Zhao et al menemukan bahwa kemampuan diri wirausaha memprediksi minat berwirausaha diantara 256 mahasiswa MBA. Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain dari

empat sumber, yaitu:29

1. Pengalaman menguasai suatu tugas.

2. Permodelan.

3. Perkusi sosial.

4. Penilaian menguasai keadaan-keadaan psikologis seseorang.

Pengalaman-pengalaman menguasai tugas secara langsung terkait dengan program pendidikan yang efektif, pengalaman mungkin didapatkan di tempat kerja sebagai seorang wirausaha, magang dan pelatihan (Wilson et al). Pendidikan kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri

wirausaha (Wilson et al; Cooper dan Lucas; Zhao et al)30.

Salah satu tokoh pengusaha yang sukses di Indonesia adalah Alm. Bob Sadino yang memiliki efikasi diri yang tinggi tanpa mendapatkan pendidikan kewirausahaan sehingga hingga saat ini bisnis nya dalam bidang pangan dan peternakan berkembang maju pesat. Bob Sadino bersama istrinya banyak mengalami cobaan ketika melakukan usaha, beliau percaya bhawa setiap langkah sukses selalu diawali dengan kegagalan demi kegagalan. Baginya, kelemahan banyak orang ialah karena terlalu banyak mikir dalam membuat sebuah rencana sehingga tidak segera melangkah, menurutnya yang

terpenting adalah sebuah tindakan.31

Menurut Bandura, setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda yang dinyatakan dalam tiga dimensi, yaitu:

a. Tingkat (level)

Pada dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan setiap individu dalam melakukan sesuatu hal. Dimensi ini memilki implikasi terhadap

29 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship. 2011, hal.8

30 Ibid. 31

www.sipolos.com/biografi-bob-sadino/ diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 pukul 12.29 WIB


(43)

pemilihan tingkah laku yang dirasa mampu dilakukannya dan akan menghindari hal yang diluar kemampuannya

b. Kekuatan (Strenght)

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan seorang individu terhadap kemampuannya. Dan dimensi ini berkaitan dengan dimensi level taraf kesulitan tugas.

c. Generalisasi (geneality)

Berkaitan dengan luasnya bidang tingkah laku yag mana setiap individu merasa yakin akan kemampuannya. Dan setiap individu merasa yakin

terhadap kemampuan dirinya. 32

Dalam keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mampu mengerjakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efikasi diri menjadi penentu kebehasilan dalam perfomasi yang akan datang dan kemudian menjadi fakor yang yang

ditentukan pola keberhasilan atau kegagalan perfomasi yang penah dialami.33

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri menurut Bandura antara lain:

a. Sifat tugas yang dihadapi. Jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih

sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain

b. Insentif eksternal. Persuasi diberikan orang lain untuk merefleksikan

keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas

c. Status individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang. Mempengaruhi

penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya

d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri seseorang akan

meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi positif atau negatif

tentang dirinya.34

32

Albert Bandura, Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change, Psychological Review, 1997, Vol. 84, No. 2, hal. 194

33

Azwar, S, Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa, Jurnal Psikologi, No. I , hal. 56

34


(44)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1 Penelitian Relevan No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1 Rosmiati, Donny

Teguh Santosa

Junias, Munawar, Politeknik Negeri Kupang (2015)

Sikap, Motivasi,

dan Minat

Berwirausaha Mahasiswa

X1 = Sikap,

X2 =

Motivasi Y = Minat Berwirausaha

Dari hasil

penelitian didapat bahwa model pembelajaran kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berwirausaha

2 Rano Aditia

Putra, Universitas

Negeri Padang

(2012)

Faktor-faktor penentu mahasiswa

manajemen untuk berwirausaha

Dari hasil

penelitian faktor-faktor yanng menentukan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha ada 6 faktor,


(45)

lingkungan,

faktor harga

diri, faktor

peluang, faktor kepribadian, faktor visi dan faktor

pendapatan

dan percaya

diri.

3 Retno Kadarsih,

Susilaningsih, Sri Sumaryati, FKIP Universits

Sebelas Maret

(2013) Faktor-faktor yang memengaruhi Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa

Program Studi

Pendidikan

Ekonomi FKIP

UNS

Dari hasil

penelitian mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

mempunyai

minat yang

tinggi untuk

berwirausaha yaitu sebanyak 96%

4 Wardoyo,

FE Universitas Gunadarma (2012)

Pengaruh

Pendidikan dan

Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Pada

X1 =

Pendidikn

X2 =

Karakteristik Kewirausahaa n

Y = Intensi

Dari hasil

penelitian dapat

disimpulkan bahwa efikasi diri,


(46)

Perguruan Tinggi Swasta Di Jakarta

Berwirausaha resiko dan

materi pendidikan berpengaruh terhadap intensi berwirausaha

5 Ellen A. Drost,

Stephen J.J

McGuire

California State University, Los Angeles (2011)

Fostering

Entrepreneurship

among Finnish

Business Students:

Antencendents of Entrepreneurial

Intent and

Implications for

Entrepreneurship Education

Hasil dari

penelitian ini

bahwa adanya hubungan

positif antara

pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan dari definisi dalam landasan teori dan juga berdasarkan penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini yang berjudul

Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students : Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneurship Education oleh Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire, minat berwirausaha memiliki tiga dimensi yaitu minat berwirausaha umum, gaya hidup dan pertumbuhan tinggi. Sedangkan pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik dan sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu: Mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis, dan kewirausahaan organisasional,


(47)

dimana keahlian-keahlian tersebut apabila dipelajari maka semakin besar minat berwirausaha. Dan efikasi diri sebagai indikator kepercayan diri memiliki empat faktor yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, Status individu dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan sendiri. Berikut gambar kerangka pemikiran yang dijadikan dasar pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang masih lemah kebenarannya dan perlu dilakukan pembuktian terhadap dugaan tersebut. Adapun hipotesis yang diajukan menurut kerangka berfikir tersebut adalah sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan minat

berwirausaha

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan

minat berwirausaha


(48)

Ho1 : Tidak terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat berwirausaha

Ha2 : Terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri

dengan minat berwirausaha

Ho2 : Tidak terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi


(49)

30 A.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kampus 1 dan kampus 2. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan terhitung dari bulan Februari sampai Oktober 2016, dengan pembagian waktu dalam penyusunan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu Penyelesaian Penelitian

No Tanggal Keterangan

1. Februari 2016 Penyelesaian Bab I

2. Maret 2016 Penyelesaian Bab II

3. April 2016 Penyelesaian Bab II

4. Mei 2016 Penyelesaian Bab III

5. Juni 2016 Penyelesaian Bab III

6. Juli 2016 Menyusun Instrumen Kuesioner

7. Agustus 2016 Mengumpulkan data dan pengolahan data

8. September 2016 Penyelesaian Bab IV dan V

9. Oktober 2016 Sidang Akhir

B. Metode dan Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yang ditujukan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif atau statistik


(50)

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan. 1 Dengan menggunakan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisi regresi linier berganda.

Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hubungan satu variabel bebas dengan satu variabel bebas yaitu Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi diri (variabel bebas) dan Minat Berwirausaha (variabel terikat).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu

penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata I UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan aspek-aspeknya. Sample adalah bagian populasi yang diambil untuk diteliti.

Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara teknik Convenience Sampling

yaitu responden yang dipilih oleh peneliti disebabkan karena mereka yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian, dimana teknik ini sampelnya bisa memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan

dan hipotesis. 3 Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah yang tergabung dalam UINPreneurs berjumlah 70 responden dengan asumsi mendapatkan pendidikan kewirausahaan melalui disiplin ilmu (akademik) maupun kursus dan seminar dan juga telah memiliki usaha.

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 8

2

Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. 1, hal.101

3

John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), Edisi V, hal. 294


(51)

D. Operasional Variabel Penelitian

Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai ataupun

mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.4 Di dalam

penelitin ini terdapat tiga variabel yaitu:

1. Minat Berwirausaha

2. Pendidikan Kewirausahaan

3. Efikasi Diri

Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 Variabel yaitu

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini dalam bahasa lainnya disebut variabel terkait. Variabel terkait merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.5 Sehingga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat

berwirausaha.

2. Variabel Independen (X)

Variabel ini dalam bahasa lain nya disebut variabel bebas, dimana variabel ini mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan atau timbulnya variabel

dependen.6 Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:

a. Pendidikan Kewirausahaan (X1)

b. Efikasi Diri (X2)

1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional pada variabel-variabel dalam, penelitian ini adalah :

a. Minat berwirausaha adalah keinginan seseorang untuk memulai

usahanya sendiri tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.

b. Pendidikan kewirausahaan adalah proses transfer pengetahuan tentang

kewirausahaan untuk membantu dalam memanfaatkan peluang bisnis dan pendidikan kewirausahaan tidak hanya didapat di kelas (disiplin

4

Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Peneltian Pendidikan, (Ciputat : Islamic Research Publishing, 2009), Cet. Ke 1, hal. 75

5

John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), Edisi V, hal. 238

6


(52)

ilmu) melainkan juga berasal dari kursus, seminar-seminar ataupun pengalaman akademik.

c. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri untuk melakukan

tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Instrumen yang digunakan adala daftar pertanyaan pada lembar angket yang akan dibagikan kepada anggota UINpreneurs.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala likert. Skala pengukuran sendiri merupakan kesepakatan yang

digunkana dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.7 Pengukuran

skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 8 Skala likert

dengan alternatif jawaban yang disesuaikan dengan masing-masing kuesioner. Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

No. Variabel Dimensi Indikator Sumber Skala

Pengukuran

1. Minat

Berwirausaha

Umum Seberapa tertarik

dengan kegiatan ini dalam waktu 5 tahun kedepan

Memulai Bisnis

Memperoleh bisnis

kecil

Ellen A. Drost et al. (2011)

Skala Likert 1 – 5

1 = Sangat Tidak

Tertarik 5 = Sangat Tertarik Pertumbuhan

Tinggi

Memulai dan

mendirikan usaha yang pertumbuhannya tinggi

7

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal 133

8


(53)

Memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi bisnis yang pertumbuhannya tinggi Memulai bisnis yang pertumbuhannya cepat Membuka usaha yang akan terkenal secara internasional

Membuka usaha yang

akan nanti akan

terdaftar di bursa efek Membuka usaha yang akan menjadi industri leader

Membuka usaha yang

mempunyai lokasi

dimana-mana

Gaya Hidup Membuka usaha yang

resiko usahanya rendah

Dengan bekerja

sendiri, saya bisa

mengerjakan apa yang saya suka

Membuka usaha yang

dapat memberikan

gaya hidup yang baik Memulai dua atau lebih bisnis yang baru

2. Pendidikan

Kewirausahaan

a. Mengenali Peluang

b.

c. Mengevaluasi Peluang

d.

e. Cara memulai Peluang

f.

g. Organisasi

h. Kewirausahaan

Zhao et al

(2005)

Sakala Likert 1 – 5

1 = Sangat Sedikit 5 = Sangat Banyak


(54)

3. Efikasi Diri Sifat tugas yang dihadapi

Bandura (1997) Skala Likert 1 – 5

1 = Sangat Tidak Yakin 5 = Sangat Yakin

Insentif eksternal Status individu dalam lingkungan

Informasi tentang

kemampuan sendiri

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebuah penelitian harus di validitas terlebih dahulu sehingga dapat dipercaya. Dengan kata lain instrumen yang valid dapat digunakan untuk

mengukur apa yang harusnya diukur.9 Tidak hanya valid atau tidak, suatu

instrumen harus reliabel bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama,akanmenghasilkan data yang sama.10

Dalam menguji validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan cara construct validity dan content validity. Di dalam penelitian ini,

menguji validitas dengan cara menganalisis faktor consruct validity, analisis ini

dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan faktor total, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor

tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen

memiliki validitas konstruksi yang baik.11 Berikut rumus validitas:

9

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 133

10 Ibid. 11


(55)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

n = Banyaknya subyek

x = Jumlah nilai setiap butir soal

y = Jumlah nilai total

xy = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan software

program Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows yang dapat

menghasilkan ukuran valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Kriteria sebuah

instrumen dapat dinyatakan valid apabila rxy lebih besar daripada rtabel dan

sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari rtabel, maka intrumen dikatakan tidak valid.

Dan bagi item yang tidak valid maka peneliti menggunakan teknik content

validity dengan para ahli.

Uji reliabilitas yaitu suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dengan rumus yang digunakan untuk menguji

reliabilitas dalampenelitian ini yaitu Alpha Cronbach, yang merupakan salah satu

metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengkur sikap atau perilaku.

Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan program

Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows untuk mengatahui instrumen dalam penelitian dapat dipercaya atau tidak, dapat diuji reliabilitasnya, bila koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel namun sebaliknya jika koefisien < 0,6 maka instrumen tesebut tidak reliabel.


(56)

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari:

a. Data primer

Data ini diperoleh melalui pengukuran minat berwirausaha, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap subyek penelitian.

b. Data sekunder

Data ini berupa informasi tambahan yang diperlukan peneliti seperti bahan olahan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara:

a. Studi Literatur (Library Research)

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan mencari data, serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, melalui buku-buku, literatur-literatur yang ada di perpustakaan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan

b. Field Research

Penulis menggunakan teknik pengumpulan data ini salah satunya didapatkan dari lapangan, maka penulis menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu:

1. Angket

Angket diberikan kepada subyek penelitian dan diambil kembali oleh peneliti, angket yang diberikan bersifat tertutup yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

2. Studi Dokumenter

Merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun dan menganalisis dokumen baik secara tertulis maupun elektronik.


(57)

G. Teknik Analisis Data

Menggunakan analisis data kuantitatif sebagai bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklarifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis regresi berganda.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian yang digunakan untuk memperoleh

hasil yang tidak bias dengan sebutan BLUE (Blue Linier Unbiased Estimator).

BLUE dicapai bila memenuhi Uji Asumsi Klasik. Berikut asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

a. UjiNormalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan nilai

residual mengikuti disribusi normal. Jika terjadi pelanggaran asumsi ini, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua

cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak,

yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

b. Uji Multikolinearitas

Dilakukan untuk menguji apakah terjadi hubungan atau keterkaitan antar variabel independennya. Hal ini dijelaskan dalam persamaan VIF = I/Tolerance. 12 Tolerance mengukur variabilitas variabel independen lainnya. Batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya bebas dari

multikolinearitias dengan nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan

VIF > 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians

dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain.13 Ada dua cara uji

heteroskedastisitas yaitu dengan metode grafik dan metode statistik.

12

R. Gunawan Sudamarto,Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan Program IBM SPSS 19, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), hal. 224

13


(1)

39 5 4 5 5 5 5 5 2 3 3 4 2 4

40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4

41 5 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2

42 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 3 3

43 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4

44 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 1 3

45 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5

46 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4

47 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4 3 4

48 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3

49 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4

50 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4

51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 2

52 5 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 4 3

53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

54 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4

55 5 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 5

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 3

57 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 1 1 5

58 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4

59 4 4 5 5 4 5 5 1 2 5 5 5 3

60 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5

61 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3

62 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5

63 5 4 5 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3

64 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

66 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5

67 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3

68 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5


(2)

Lampiran 7

Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 3 4 3 3 3 3 4 3

2 4 4 4 5 5 5 5 5

3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 3 4 5 4 5 5 5 4

6 4 3 3 4 3 3 3 3

7 5 5 5 5 4 4 5 5

8 3 4 3 3 3 3 4 4

9 3 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 4 4 4 4 4 4 4

12 4 4 4 4 4 4 4 4

13 4 5 5 4 5 5 4 4

14 4 3 4 4 3 4 4 4

15 5 4 3 5 5 4 5 5

16 5 5 5 5 5 5 5 5

17 3 4 3 4 5 4 4 4

18 5 5 5 4 3 4 5 5

19 4 5 4 4 5 5 5 5

20 4 4 4 4 4 4 4 4

21 3 3 3 3 4 4 4 4

22 3 3 3 3 3 3 3 3

23 4 4 4 4 3 4 4 3

24 2 2 2 2 2 2 2 2

25 4 3 5 5 3 3 3 3

26 3 2 4 3 3 3 4 3

27 5 5 5 5 5 5 5 5

28 5 5 5 5 5 5 5 5

29 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4

31 3 3 4 4 4 4 4 3

32 2 3 3 4 3 3 4 3

33 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 5 5 5 5 5 4 4

35 5 4 5 5 5 5 5 5


(3)

38 3 3 5 3 3 5 5 5

39 4 3 5 4 3 4 5 5

40 4 4 4 4 4 4 5 5

41 3 4 4 4 3 3 3 3

42 3 4 5 5 5 5 5 5

43 4 5 5 5 5 5 5 4

44 4 3 4 4 3 3 4 4

45 5 5 5 5 3 3 5 5

46 4 4 4 4 4 4 4 4

47 4 5 4 5 4 5 4 4

48 3 4 4 3 3 3 4 4

49 4 4 5 5 4 4 4 4

50 4 5 4 4 4 4 4 4

51 4 4 4 4 3 4 4 4

52 3 4 4 5 4 3 3 4

53 5 4 5 5 4 4 5 5

54 4 4 4 4 4 4 4 4

55 4 3 4 4 5 3 2 3

56 3 3 3 5 5 5 1 3

57 5 4 5 4 4 4 4 5

58 4 4 4 4 4 4 4 4

59 4 2 4 5 3 3 3 4

60 3 3 3 3 3 4 4 4

61 3 4 4 4 4 4 4 4

62 4 3 4 3 3 4 3 3

63 3 3 3 3 4 4 3 3

64 3 2 3 3 4 4 3 3

65 5 5 5 5 3 3 5 5

66 5 5 5 5 5 5 5 5

67 4 4 4 4 4 4 4 4

68 4 5 5 5 5 4 4 4

69 5 5 5 5 5 5 5 5


(4)

Lampiran 8

Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8

1 4 2 4 4 4 5 4 4

2 4 4 3 4 4 4 3 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 2 2 3 3 3 3 3

5 3 3 2 5 5 5 3 4

6 5 3 2 3 4 4 4 4

7 4 3 4 4 5 5 5 4

8 4 3 3 4 4 4 4 4

9 4 3 3 4 5 5 4 4

10 4 3 3 4 3 4 3 4

11 4 4 3 4 4 5 4 4

12 5 4 3 3 5 5 5 4

13 4 4 5 4 5 4 5 5

14 5 3 4 4 5 5 4 3

15 5 3 4 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5 5 5 5

17 4 3 3 3 4 4 4 4

18 4 5 4 4 4 4 4 4

19 5 5 3 4 5 5 5 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4

22 3 3 3 3 3 3 3 3

23 3 2 2 3 4 5 3 3

24 2 2 2 2 2 2 2 2

25 5 2 2 3 4 4 4 4

26 4 3 3 3 4 4 3 4

27 5 3 2 5 5 5 4 5

28 5 3 5 5 5 5 5 5

29 4 4 3 5 5 5 4 4

30 4 3 2 4 5 5 5 5

31 4 2 4 4 4 5 4 3

32 5 2 3 3 4 4 3 2

33 5 5 5 5 5 5 5 5

34 5 4 3 5 5 5 5 5


(5)

37 5 5 4 4 4 5 4 5

38 5 3 1 4 4 5 5 5

39 5 3 3 4 5 5 5 5

40 3 3 3 3 4 4 3 3

41 3 3 3 4 3 3 2 4

42 4 4 5 5 5 5 2 5

43 5 3 3 4 5 5 5 5

44 5 1 2 3 4 5 5 4

45 5 3 2 4 5 5 5 5

46 4 2 4 3 5 5 4 5

47 4 4 3 4 4 5 4 4

48 4 2 3 4 4 4 4 4

49 5 1 3 4 5 5 4 4

50 4 4 3 4 4 5 4 5

51 4 4 4 4 4 4 3 4

52 4 4 2 3 5 5 5 5

53 5 3 3 4 5 5 5 5

54 4 4 4 4 4 5 4 4

55 3 3 4 1 4 5 3 3

56 5 3 5 5 5 5 5 3

57 4 1 1 5 5 5 5 5

58 4 3 3 4 5 5 4 4

59 5 5 1 3 4 4 4 5

60 3 1 3 3 4 4 4 4

61 3 3 3 3 4 4 4 3

62 3 3 4 4 5 5 5 4

63 5 3 3 4 5 4 4 4

64 3 2 3 4 5 4 3 3

65 4 2 3 4 5 5 5 5

66 5 4 3 5 5 5 5 5

67 4 3 3 3 4 5 4 4

68 5 5 5 5 5 5 5 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5


(6)

Agustina Permatasari,lahir di Jakarta 06 Agustus 1994. Lahir dari pasangan Bapak Luki Suharto dan Ibu Sihati sebagai anak kedua dari 3 bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Pamitran Rt 08/06 No. 26 Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Penulis menempuh pendidikan di SDIT PB Sudirman, MTsN 06 Cijantung, MA Sunanul Husna dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah, penulis aktif di organisasi ekstra yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cab.Ciputat dan Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab. Ciputat

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.


Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

PENGARUH EFIKASI DIRI BERWIRAUSAHA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 4 194

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

0 0 10