Yunengsih, 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Data Output Penyajian Data
Data Output adalah hasil pengolahan data. Setelah data dibersihkan data cleaning, kemudian bentuk hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk
grafik. Penyajian data dengan grafik atau gambar akan lebih menarik. 5.
Data Analizyng Penganalisisan Data Penganalisisan data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan
data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data. Prasetyo
Jannah, 2010, hlm.184 Analisis dalam pengolahan data penelitian ini, dikarenakan satu variabel,
maka menggunakan analisis univariat. Selanjutnya pada hasil sebaran angket penelitian ini diberikan interpretasi, dengan kategori persentase menurut Arikunto
1998, hlm.246, yaitu : Tabel 3.1
Kategori Persentase Baik
76 - 100 Cukup
56 - 75 Kurang Baik
40 - 55 Tidak Baik
Kurang dari 40 Untuk membaca persentase dapat dipergunakan acuan umum yang
dijelaskan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional
2008, hlm.36 yaitu : Tabel 3.2
Interpretasi Persentase
No Persentase Interpretasi Penafsiran
1 Tidak ada sama sekali
2 1
– 9 Sedikit sekali
3 10
– 39 Sebagian kecil
4 40
– 49 Hampir setengahnya
5 50
Setengahnya 6
51 – 59
Lebih dari setengahnya 7
60 – 89
Sebagian besar 8
90 – 99
Hampir seluruhnya 9
100 Seluruhnya
Yunengsih, 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Selain itu dilakukan analisis secara statistik dengan menggunakan Statistical Passage for Social Science SPSS Versi 20 untuk menguji beda rata-rata. Adapun
yang pertama pengujian dua sampel tidak berhubungan Independent Sample T test. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidakya perbedaan rata-rata
dua kelmpok sampel yang tidak berhubungan, uji ini sekaligus melihat manakah rata-rata yang lebih tinggi, jika ada perbedaan tersebut. Wibowo, 2012, hlm. 138
sedangkan yang kedua adalah pengujian varian satu jalur One Way Anova. Menurut Wibowo 2012, hlm.145 pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan rata-rata yang terdapat pada lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan, uji ini sekaligus melihat manakah rata-rata yang lebih
tinggi, jika ada perbedaan tersebut. Dalam penelitian ini uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui
perebedaan rata-rata hasil angket penelitian pada karakteristik responden berupa, jenjang pendidikan D3, S1, dan S2, spesialisasi pendidikan PAI dan Non PAI,
perguruan tinggi negri dan swasta, keikutsertaan dalam organisasi keguruan, lama mengajar, status kepegawaian PNS dan Non PNS, sertifikasi guru, dan
tempat mengajar negri dan swasta pada guru PAI dalam melaksanakan standar penilaian pada SMP di Kota Bandung tahun 2014.
141
Yunengsih, 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa standar penilaian oleh pendidik menurut Badan Standar Nasional Pendidikan
BSNP meliputi lima macam, yaitu: standar umum penilaian, standar perencanaan penilaian, standar pelaksanaan penilaian, standar pengolahan dan
pelaporan penilaian, serta standar pemanfaatan penilaian. Dalam melaksanakan penilaian guru PAI SMP Kota Bandung pada
Tahun 2014 sebanyak 82 atau sebagian besar guru telah melaksanakan standar penilaian dengan kategori baik. Mulai dari melakukan perencanaan
penilaian, menentukan komponen penilaian, menggunakan pendekatan penilaian, membuat instrumen penilaian, melakukan analisis kualitas
instrumen, mengatur teknis pelaksanaan penilaian saat berlangsung, mengelola hasil penilaian, dan memberikan umpan balik terhadap siswa.
Dari hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan analisis indpendent sample t test dan one way anova untuk mengetahui perbedaaan pada karakteristik
guru yang menjadi responden penelitian dalam melaksanakan penilaian, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan diantara delapan
karakteristik responden tersebut. Adapun ketika pelaksanaan evaluasi pembelajaran berlangsung guru
memiliki beberapa kendala yang harus dihadapi, diantaranya: Pertama, kendala dalam menyusun instrumen, meliputi: guru membutuhkan banyak
waktu, guru tidak membuat kisi-kisi instrumen, guru sulit dalam memilih teknik penilaian, belum tersampaikannya semua materi kepada siswa, dan
kurangnya motivasi dan kemuauan guru dalam menyusun instrumen penilaian PAI. Dari beberapa kendala tersebut, sebanyak 65 guru PAI SMP Kota
Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa kendala dalam menyusun instrumen adalah membutuhkan banyak waktu. Kedua, kendala dalam menentukan nilai
praktik, meliputi: membutuhkan banyak waktu, banyaknya jumlah siswa,
142
Yunengsih, 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kurangny pemahaman materi dari siswa, sulit menentukan aspek yang diniai dalam praktik, kurangnya antusias siswa. Dari beberapa kendala tersebut,
sebanyak 63 guru PAI SMP Kota Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa kendala dalam menentukan nilai praktik adalah banyaknya jumlah siswa.
Ketiga, kendala dalam menentukan nilai akhir PAI, meliputi : tidak ada nilai tugas harian, adanya siswa yang belum mencapai standar ketuntasan materi,
nilai UTS dan UAS siswa dibawah KKM, ketidaksesuaian kemampuan kognitif siswa dengan akhlaknya perilaku, banyaknya komponen yang harus
dijumlahkan tugas, ulangan harian, UTS dan UAS. Dari beberapa kendala tersebut, sebanyak 61 guru PAI SMP Kota Bandung tahun 2014
menyatakan bahwa kendala dalam menentukan nilai akhir PAI adalah adanya siswa yang belum mencapai standar ketuntasan materi.
Sedangkan dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran ini, terdapat dua faktor pendukung, yaitu faktor intern dan ekstern. Adapun faktor intern,
meliputi : menguasai konsepteori evaluasi dan penilaian, sarana dan prasarana di sekolah yang memadai, partisipasi siswa, wali kelas dan Guru
BK, serta adanya motivasi. Faktor ekstern, meliputi: dukungan orangtua siswa, siswa yang mengaji di luar Sekolah, kegiatan ekstrakurikuler
keagamaan, buku pelajaran, dan ingkungan yang religius. Dari beberapa faktor pendukung intern tersebut sebanyak 76 guru PAI SMP Kota
Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa faktor sarana dan pransarana sekolah yang memadai menjadi pendukung intern dalam melaksanakan penilaian,
sedangkan 67 guru menyatakan bahwa faktor pendukung ekstern dalam melaksanakan penilaian adalah siswa yang mengaji di luar sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka disampaikan saran yang ditujukan kepada pembuat kebijakankeputusan, para
pengguna hasil penelitian, dan peneliti berikutnya yang berkaitan dalam penelitian tentang evaluasi pembelajaran PAI pada SMP Kota Bandung.
143
Yunengsih, 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
B. Saran
1. Saran bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP PAI SMP Kota
Bandung Untuk MGMP PAI SMP Kota Bandung agar membuat acara pelatihan
dan sosialisasi pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan standar penilaian, dan ditujukan untuk semua guru PAI SMP Kota
Bandung. Acara ini supaya guru lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan evaluasi yang lebih baik lagi, agar terciptanya evalausi yang
menarik dan efketif. 2.
Saran bagi guru PAI SMP Kota Bandung Untuk guru PAI SMP Kota Bandung supaya tidak bosan memahami
kembali konsep teori evaluasi, mempelajari kekuarangan dalam melaksanakan kegiatan evaluasi, serta dapat mempraktikkannnya dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah, dan selalu meningkatkan kualiatasnya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Saran bagi mahasiswa PAI
Bagi mahasiswa IPAI supaya mempelajari konsep teori evaluasi dengan baik, karena bagaimana pun juga ketika terjun di lapangan baik ketika
mengajar secara resmi atau Program Pelatihan Profesi PPL untuk semester tujuh di sekolah, konsep teori tersebut akan terpakai.
4. Saran bagi peneliti selanjutnya
Adapun yang terakhir ditujukan kepada peneliti lebih lanjut, yang hendak meneliti perihal pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP.
Penelitian ini merupakan tahap pertama, sehingga terdapat banyak sekali kekurangan. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat menambah
teknik penelitian dengan menggunakan studi dokumentasi dengan melihat instrumen penilaian yang dibuat oleh guru PAI serta hasil tes
siswanya.