22 DPD juga mempunyai Sekretariat Jenderal yang merupakan unsur
penunjang DPD, berkedudukan sebagai kesekretariatan Lembaga Negara yang dipimpin oleh seorang Sekretariat Jenderal yang melaksanakan
tugasnya dan bekerja sama dengan alat kelengkapan DPD serta bertanggung jawab terhadap pimpinan DPD.
Akan tetapi menurut Pasal 22 D UUD Negara RI 1945 memungkinkan juga adanya pemberhentian antar waktu terhadap anggota
DPD. Pemberhentian
itu disebabkan
karena meninggal
dunia, mengundurkan diri, diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan tugas
atau berhalangan tetap, tidak lagi memenuhi syarat-syarat sebagai anggota DPD, dinyatakan melanggar sumpah atau janji, Kode Etik DPD atau tidak
melaksankan kewajiban sebagai anggota DPD, melanggar ketentuan rangkap jabatan dan dinyatakan bersalah menurut putusan pengadilan yang
sudah memiliki kekuatan hukum dan mengikat dengan ancaman pidana minimal lima tahun.
3. Hak dan Kewajiban Anggota DPD
Anggota DPD memiliki hak antara lain hak bertanya, hak menyampaikan usul dan pendapat, hak dipilih dan memilih, hak membela
diri, imunitas, protokoler, keuangan dan administratif.
23
Sedangkan kewajibannya antara lain mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD
Negara RI 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan, melaksanakan kehidupan demokrasi, mempertahankan dan memelihara
kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
23
Ibid, Pasal 232.
23 NKRI, memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat,
menyerap, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah,
mendahulukan kepentingan
negara, memberikan
pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihannya, menaati Kode Etik dan Tata Tertib DPD dan menjaga etika
dan norma daerah yang diwakilinya.
24
Selain itu ada juga larangan untuk anggota DPD yaitu larangan rangkap jabatan tertentu, larangan menjadi
pejabat struktural di lembaga tertentu, larangan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
25
4. Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Daerah
Secara umum tugas dan wewenang dari Dewan Perwakilan Daerah adalah:
a. Dapat mengajukan Rancangan Undang-Undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan
dan daerah. b.
Ikut membahas Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah, baik
yang diajukan oleh DPR maupun pihak eksekutif.
24
Ibid, Pasal 233.
25
Ibid, Pasal 277.
24 c.
Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota Badan Pengawas Keuangan BPK.
d. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN dan Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, dan agama. e.
Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang- Undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran
dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi
lainnya. Pelaksana APBN, pajak, pendidikan dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR sebagai
bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. f.
Menerima hasil pemeriksaan keuangan negara dari BPK untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi DPR tentang Rancangan
Undang-Undang yang berkaitan dengan APBN.
25
B. Tinjauan Umum Tentang Otonomi Daerah