3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kajian budaya cultural studies, dalam konsentrasi studi estetika, dengan metode penelitian kualitatif, dan dalam
sifat pendekatan diakronis. Topik penelitian adalah teater postmodern Indonesia pada pertunjukan teater JL karya sutradara Wisran Hadi, produksi Bumi Teater
Padang, yang dipentaskan di Gedung Teater Arena PKJ-TIM Jakarta, pada tanggal 17-19 Desember 1993. Lingkup penelitian adalah: a wilayah tekstual
karya, yaitu pertunjukan teater JL; b wilayah intertekstual karya, yaitu sutradara, publik, dan latar sosial-budaya karya, dan; c wilayah kontekstual karya, yaitu
realitas sosial-budaya Indonesia. Lokasi penelitian adalah Padang karena sumber data penelitian sudah tidak
lagi berada pada lokasi berlangsungnya pertunjukan tetapi pada Bumi Teater, Padang, Sumatera Barat. Sedangkan jenis data penelitian adalah data-data
kualitatif. Sumber data penelitian banyak berupa dokumen. Selain itu, sumber data penelitian juga berupa objek yang diamati, dan informan.
Instrumen penelitian adalah sebagaimana konsep instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif. Instrumen utama, dalam pengertian subjek ukur utama
penelitian, adalah peneliti sendiri. Instrumen pelengkap, dalam pengertian sarana teknis penelitian yang berfungsi mendukung kerja penelitian, adalah pedoman
wawancara. Di samping itu, guna melakukan pencatatan, kategorisasi, dan klasifikasi data, juga dimanfaatkan sejumlah kartu-kartu pencatat data.
Sesuai dengan jenis dan sumber data, kerja pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melaui teknik pengumpulan data: a analisis dokumen;
b observasi partisipasi, dan; c wawancara bebas dan mendalam. Analisis data dilakukan secara kualitatif, dalam bentuk deskriptif-
kualitatif. Analisis tersebut diarahkan pada tiga tataran bentuk, fungsi, dan makna teater postmodern Indonesia pada JL, yang dikembangkan sebagai berikut.
Pertama, pada tataran bentuk, dianalisis sekaligus dirumuskan bentuk teater postmodern Indonesia pada JL. Bentuk yang dimaksud adalah konstruksi
estetis teater postmodern Indonesia pada JL yaitu sebagai bentuk dekonstruksi, tepatnya dekonstruksi Indonesia. Konstruksi dekonstruksi itu meliputi
10
subkonstruksi estetika teknik, dan subkonstruksi estetika sosial. Konstruksi itu diposisikan sebagai konstruksi pertunjukan teater postmodern Indonesia pada JL
dalam sistem global intertekstual—bukan konstruksi pertunjukan teater JL secara individual belaka. Unsur-unsur yang termasuk dalam subkonstruksi estetika
teknik meliputi unsur-unsur teknik seni pertunjukan teater postmodern Indonesia pada JL, disebut juga unsur-unsur dekonstruksi teknik, tepatnya dekonstruksi
teknik Indonesisa. Sedang unsur-unsur yang termasuk dalam subkonstruksi estetika sosial meliputi sejumlah fakta dekonstruksi sosial, budaya dan politik
yang dipertunjukkan, disebut juga unsur-unsur dekonstruksi sosial, tepatnya dekonstruksi sosial Indonesia.
Kedua, pada tataran fungsi, dianalisis dan dirumuskan fungsi teater postmodern Indonesia pada JL sebagai fungsi perlawanan dan perjuangan,
tepatnya perlawanan dan perjuangan Indonesia. Ketiga, pada tataran makna, dilakukan analisis makna teater postmodern
Indonesia pada JL, yaitu sebagai makna postmodern Indonesia, diistilahkan post Indonesia.
Hasil analisis tersebut kemudian diklarifikasi dalam suatu simpulan bentuk, fungsi, dan makna teater postmodern Indonesia pada JL, yang diikuti
dengan saran, sebagai hasil nyata dari keseluruhan kerja penelitian.
4. Analisis Bentuk, Fungsi, Makna 4.1 Bentuk Teater Postmodern Indonesia pada JL