Analisis Data ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA.

Asih Rahayu, 2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi penggabungan penulis memperoleh berbagai data dan informasi dari beberapa narasumber tentang Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Dari hasil penelitian dan analisis akhirnya penulis menarik kesimpulan, yaitu: 1. Struktur bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon terdiri dari atap, badan masjid, pintu masjid berjumlah sembilan, tiang berjumlah 74 buah dengan 5 soko guru dan 1 soko tatal, mihrab, mimbar, dua maksurah, serambiselasar yang terdiri dari dua bagian yaitu serambi dalam dan serambi luar, pagar keliling atau benteng dengan gerbang utama berbentuk paduraksakori agung, dan bangunan-bangunan lain seperti tempat wudhu, istiwa, pelayonan, serta makam. Terdapat 29 macam motif hias bangunan utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Ornamen geometris berjumlah 16 motif, yang paling banyak diterapkan yaitu tumpal untu walang dan antefiks. Ornamen non-geometris berjumlah 13, yang paling banyak diterapkan yaitu motif floratif sulur, daun, dan bunga dengan jenis bunganya adalah teratai. 2. Bentuk visual ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa terpengaruh seni budaya Hindu, Budha, dan Jawa. Analisis unsur visual ornamen yaitu ornamen geometris memiliki garis vertikal, horizontal, zig zag, diagonal, dan lengkung sedangkan ornamen non-geometris mayoritas memiliki garis lengkung. Wujud ornamen geometris berupa lingkaran, elips, segi tiga, segi empat, segi delapan, dan segi enam. Ornamen non-geometris memiliki corak nuansa alam berwujud daun, bunga, matahari, dan lainnya. Memiliki tekstur kasar nyata, kasar semu, dan halus. Warnanya mayoritas adalah warna natural namun ada pula warna sintetis. Sedangkan analisis prinsip visualnya yaitu ornamen dikomposisikan sedemikian rupa sehingga keselarasan, irama, keseimbangan dicapai dari penempatan motif dengan pola simetris dan berulang serta memiliki kontras ekstrem. Asih Rahayu, 2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa secara keseluruhan memiliki makna filsafat Cirebon yang menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam yang terkait Islam. Mayoritas tentang ketauhidan dan berhubungan dengan ibadah Selain itu, ada pula ornamen-ornamen yang memiliki makna simbolik sebagai Wali Sanga dan ornamen-ornamen yang berfungsi sebagai tolak bala.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan terkait Masjid Agung Sang Cipta Rasa, khususnya mengenai ornamen yang terdapat pada tiap bagiannya. Saran- saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Pemeritah Kota Cirebon, khususnya Balai Pengelola Keraton Kasepuhan dan DKM Agung Sang Cipta Rasa agar lebih memperhatikan kegiatan pemeliharaan dengan lebih mengangkat dan menginformasikan secara detail tentang ornamen yang terdapat pada tiap bagian masjid. Hal ini agar pengunjung lebih mengetahui bahwa ornamen-ornamen tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, namun juga memiliki fungsi simbolik dan filsafat Cirebon yang tinggi sehingga pengunjung ikut menjaga, merawat, dan melestarikannya serta dapat mengambil nilai-nilai baik yang dapat dijadikan pedoman hidup. 2. Bagi Departemen Pendidikan Seni dan Desain diharapkan menambah wawasan dan masukan bagi mata kuliah yang berhubungan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan studi awal secara mendalam sebelum memutuskan mengambil judul skripsi. Lebih menggunakan pendekatan ilmu-ilmu lain yang beragam dan relevan dengan judul skripsi. Asih Rahayu, 2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Sumber buku: Ambary, H. M. 1997a. Aspek-Aspek Arkeologi Indonesia: Kaligrafi Islam di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Ambary, H. M . 2001b. Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis Islam Indonesia. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu Andrews, M. F. 1960. Sculpture and Ideas. New Jersey: Practice-hall Inc. Anwar, Saepul., Kantina, D. Y., Ferial, I. W. 2012. Tutor Handbook. Bandung: Islamic Tutorial Center. Argadikusuma, E.N. 1998. Baluarti Keraton Kesepuhan Cirebon. Cirebon: Media. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azhary, A. 2014. Budaya dan Filsafat Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon. Cirebon: Tidak diterbitkan. Basit, Abdul. 2004. Madinah Munawwarah: Kelebihan Sejarah. Madinah: Dar Al-Maathir. Bramwell Martin. 1976. WOOD. New York: Crescent Books. Burckhardt, T. 2009. Art of Islam: Language and Meaning. Indiana: World Wisdom, Inc. Darini, R. 2013. Sejarah Kebudayaan Indonesia Masa Hindu Buddha. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Departemen Agama RI. 2008. Al Hikmah: Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Diponegoro. Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 2002. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon. t.t. Data SitusBenda Cagar Budaya Kota Cirebon. Cirebon: Disparbud Kota Cirebon.