Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hipotesis pertama dapat diterima karena tingkat signifikasi kompetensi X1 adalah sebesar 0,037 0,05. Hipotesis kedua dapat diterima karena tingkat signifikasi independensi X2 adalah sebesar 0,001 0,05. Dan hipotesis ketiga tidak dapat diterima karena tingkat signifikasi profesionalisme X3 adalah sebesar 0,074 0,05. b. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R 2 berkisar antara nol dan satu. Jika nilai adjusted R 2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel independennya Ghozali, 2011:97. Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi R 2 Model R Adjusted R Square 1 0,900 0,792 Sumber : Data Primer 2014, diolah, Lampiran 13 Berdasarkan tabel 4.14 di atas dilihat besar nilai Adjusted R Square sebesar 0,792 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel independen sebesar 79,2. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi kompetensi auditor X1, independensi auditor X2 dan profesionalisme auditor X3 mempengaruhi kualitas audit Y sebesar 79,2 sedangkan sisanya sebesar 20,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Uji Signifikan Simultan Uji F Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan melihat signifikasi F. Jika nilai signifikasi F lebih kecil dari 0,05 hipotesis alternatifnya tidak dapat ditolak atau dengan a = 0,05 variabel independennya secara statistik mempengaruhi variabel dependennnya secara bersama-sama Ghozali, 2011:98. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 45,446 dan nilai signifikannya sebesar 0,000 dengan tingkat signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen meliputi kompetensi auditor X1, independensi auditor X2 dan profesionalisme auditor X3 mempengaruhi kualitas audit Y secara simultan atau model regresi yang terbentuk signifikan untuk digunakan dalam analisis. d. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikasi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka Ho dapat d itolak atau dengan α = 0,05 variabel independen tersebut berhubungan secara statistik terhadap variabel dependennya Ghozali, 2011:98. Dari hasil uji t nilai probabilitas untuk variabel kompetensi X1 yaitu sebesar 0,037 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya bahwa variabel kompetensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit Y. Nilai probabilitas untuk variabel independensi X2 yaitu sebesar 0,001 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya bahwa variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit Y. Nilai probabilitas untuk variabel profesionalisme X3 yaitu sebesar 0,074 berarti lebih besar dari 0,05. Artinya bahwa variabel profesionalisme auditor tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit Y.  PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi auditor memiliki tingkat signifikan sebesar 0,037 α 0,05. Sehingga variabel kompetensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit itu berarti bahwa hipotesis pertama diterima H1 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Tjun,dkk. 2012 yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi tersebut terdiri dari dua subvariabel yaitu pengalaman dan pengetahuan. Auditor sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas audit memang harus berpengalaman dan senantiasa meningkatkan pengetahuan yang telah dimiliki agar penerapan pengetahuan dapat maksimal dalam praktik auditnya. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Agusti Nastia 2013 yang menyatakan bahwa kompetensi auditor mempengaruhi kualitas audit. Hal ini juga diproksikan melalui pengetahuan dan pengalaman auditor. Semakin tinggi kompetensi seorang auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkannya. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Septriani 2012, Nugraha 2012, dan Fauziyah 2011 yang menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini juga diproksikan dengan pengetahuan dan pengalaman memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Semakin tinggi kompetensi seorang auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan.

2. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi auditor memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001 α 0,05. Sehingga variabel independensi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit itu berarti bahwa hipotesis kedua diterima H2 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Septriani 2012 yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Agusti Nastia 2013, dan Fauziyah 2011 menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini diproksikan melalui lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah rekan audit dan jasa non audit. Penelitian yang tidak konsisten dengan penelitian ini adalah penelitian Tjun, dkk. 2012 yang menyatakan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan ketika mengukur independensi auditor tidak diturunkan dari sikap mental auditor. Penelitian lain yang tidak konsisten dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nugraha 2012 yang menunjukkan bahwa independensi auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Karena dalam menjalankan tugas audit seorang auditor kurang bersikap independen sehingga pada saat memberi penilaian yang senyatanya terhadap laporan keuangan yang diperiksa memiliki beban dengan pihak lain.

3. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profesionalisme auditor memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,074 α 0,05. Sehingga variabel profesionalisme auditor tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit itu berarti bahwa hipotesis ketiga ditolak H3 ditolak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugraha 2012 yang menunjukkan bahwa profesionalisme tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa indikator sikap skeptis dan keyakinan yang memadai kurang berpengaruh terhadap hasil audit yang dihasilkan oleh auditor. Penelitian yang tidak konsisten dengan penelitian ini adalah penelitian Agusti Nastia 2013 yang menyatakan bahwa profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini diproksikan melalui pengabdian sosial, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan hubungan dengan sesama profesi. Selanjutnya penelitian yang tidak konsisten dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nteseo 2011 yang menunjukkan bahwa profesionalisme auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Semakin baik tingkat profesionalisme yang dimilki oleh seorang auditor, maka auditor tersebut akan dengan mudah melakukan tugas-tugas auditnya.

E. KESIMPULAN

Penelitian ini menguji tentang pengaruh kompetensi, independensi dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 2,180 p= 0,037 0,05 sehingga H1 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Tjun,dkk. 2012, Agusti Nastia 2013, Septriani 2012, Nugraha 2012, dan Fauziyah 2011 yang menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Semakin tinggi kompetensi seorang auditor maka akan semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkannya. 2. Independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 3,493 p= 0,001 0,05 sehingga H2 diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Septriani 2012, Agusti Nastia 2013, dan Fauziyah 2011 yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya seorang auditor menunjukkan sikap yang tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan pekerjaannya. Semakin tinggi independensi yang dimiliki oleh auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan semakin baik. 3. Profesionalisme auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung sebesar 1,850 p= 0,074 0,05 sehingga H3 ditolak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nugraha 2012 yang menunjukkan bahwa profesionalisme auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa indikator sikap skeptis dan keyakinan yang memadai kurang berpengaruh terhadap hasil audit yang dihasilkan oleh auditor. Karena untuk meningkatkan kualitas audit sangat bergantung pada tingkat profesionaisme seorang auditor. Semakin baik tingkat profesionalisme yang dimilki oleh seorang auditor, maka auditor tersebut akan dengan mudah melakukan tugas-tugas auditnya.  Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang memungkinkan dapat melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah : 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Surakarta dan Semarang, sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 3 11

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyak

0 2 16

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta ).

0 3 14

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi Auditor Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit(Studi Terhadap Auditor KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

1 5 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta Dan Semarang).

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta Dan Semarang).

0 3 8

PENGARUH KOMPETENSI , INDEPENDENSI, WORKLOAD, DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi , Independensi, Workload, Dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta).

1 3 14

PENGARUH KOMPETENSI , INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi , Independensi, Workload, Dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta).

0 5 18

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang)

0 0 6