program pelaksanan ingin menetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu sebagai hasil pelaksanaan program, setelah data yang terkumpul
dibandingkan dengan criteria atau standar tertentu.
b. Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntut oleh rumusan masalah karena ingin mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi
program pelaksanan ingin mengetahui tingkat ketercapaian tujuan program, dan apabila tujuan belum tercapai sebagaimana ditentukan,
pelaksanan ingin mengetahui letak kekurangan itu dan apa sebabnya.
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa evaluasi program bertujuan untuk memutuskan suatu program, apakah program tersebut dilanjutkan atau
dihentikan dan untuk mengembangkan program yang telah ada, agar lebih baik lagi.
2.7 Pertanian Organik
Pertanian Organik adalah mengembangkan prinsip-prinsip memberi makanan pada tanah yang selanjutnya tanah menyediakan makanan untuk
tanaman dan bukan memberi makanan langsung pada tanaman Eliyas S, 2008:3.
Praktek pertanian berkelanjutan secara filosofis pada dasarnya bersumber dari sistem atau model pertanian tradisional yang telah lama dipraktekkan dan
dipertahankan oleh petani. Pertanian tradisional yang bersumber dan berkembang dari kearifan local dan kearifan pengetahuan yang telah dipraktekkan oleh petani
sejak ratusan tahun yang lalu adalah sebuah tradisi yang menghargai, menjaga dan melindungi keberlanjutan alam sebagai kehidupan Ali Fahmi yang dikutip oleh
Eliyas S 2008:124.
Konsep pertanian organik berawal dari pemikiran bahwa hutan alam yang terdiri dari ribuan jenis tanaman bias hidup subur tanpa campur tangan manusia.
Kondisi hutan dapat memberi makanan dan perlindungan dengan temperatur yang cocok untuk binatang besar ataupun kecil, serangga, cendawan, bakteri dan
makhluk hidup lainnya. Kotoran burung atau binatang serta mulsa dauan-daunan secara perlahan, tetapi pasti akan terurai sehingga menjadi makanan pupuk bagi
tanaman Eliyas, 2008. Terdapat beberapa pengertian tentang pertanian organik, yaitu :
a. Sutanto 2002, pertanian organik ditafsirkan sebagai suatu sistem produksi pertanian yang berdasarkan daur ulang hara secara hayati.
b. Pertanian organik diartikan pertanian ramah lingkungan yang merupakan sistem pertanian yang tidak hanya meniadakan pupuk kimia buatan,
pestisida kimia, tetapi juga mengarah kepada sistem pertanian yang mempunyai visi kemerdekaan dan kemandirian bagi petani, keselarasan
alam dan kesehatan manusia Ali Fahmi, dkk, 2004.
Pertanian organik dalam implementasinya harus memperhatikan lingkungan sekitar. Pertanian organik menggunakan prnsip-prinsip yang
digunakan sebagai panduan dalam penerapan atau pengembangannya. Prinsip- prinsip ini yang menjadi panduan bagi pengembangan posisi, progam dan
standart-standart adalah empat prinsip pertanian organik menurut International Federation of Organic Agriculture Movement IFOAM 2005 yang terdiri atas:
a. Prinsip Kesehatan, Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi
sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. b. Prinsip Ekologi, Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan
siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.
c. Prinsip Keadilan, Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan
hidup bersama. d. Prinsip Perlindungan, Pertanian organik harus dikelolah secara hati-hati
dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup S. Sebastian
Eliyas, 33:2008.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pertanian organik adalah sistem pertanian yang tidak hanya meniadakan pupuk kimia
buatan, pestisida kimia, tetapi juga mengarah kepada sistem pertanian yang mempunyai visi kemerdekaan dan kemandirian bagi petani, keselarasan alam dan
kesehatan manusia. Prinsip-prinsip dalam pertanian organik juga diperhatikan untuk menjaga kelangsungan hidup tanah dan lingkungan sekitar.
2.8 Kajian Penelitian Terdahulu