pembengkakan yang difus pada bagian lateral atau submental leher. Sekresi saliva yang berlangsung lama pada glandula sublingual akan menyebabkan akumulasi
mukus sehingga terjadi pembesaran massa servikal secara konstan.
1
Trauma dari tindakan bedah yang dilakukan untuk mengeksisi ranula menimbulkan jaringan parut atau disebut juga jaringan fibrosa pada permukaan
superior ranula, sehingga apabila kambuh kembali ranula akan tumbuh dan berpenetrasi ke otot milohioideus dan membentuk ranula servikal.
6
Sekurang- kurangnya 45 dari ranula servikal terjadi setelah eksisi ranula superfisial.
1
2.2.4 Klasifikasi
Berdasarkan letaknya ranula dibedakan menjadi dua, yaitu ranula simpel dan ranula plunging.
1,4,5
Ranula simpel yang juga disebut dengan oral ranula merupakan ranula yang terbentuk karena obstruksi duktus glandula saliva tanpa diikuti dengan
rupturnya duktus tersebut.
4
Letaknya tidak melewati ruang submandibula, dengan kata lain tidak berpenetrasi ke otot milohioideus.
4
Sedangkan ranula plunging atau sering disebut ranula diving merupakan massa yang terbentuk akibat rupturnya
glandula saliva tanpa diikuti rupturnya ruang submandibula yang kemudian menimbulkan plug pseudokista yang meluas hingga ke ruang submandibula atau
dengan kata lain berpenetrasi ke otot milohioideus.
4
Ranula juga dapat dibedakan atas fenomena ekstravasasi mukus dan kista retensi mukus.
29
Ekstravasasi mukus merupakan akibat dari trauma, sedangkan kista retensi mukus terjadi akibat obstruksi
duktus glandula saliva.
29
Selain tipe ranula di atas, dikenal pula ranula kongenital, yaitu ranula yang diakibatkan anomali kongenital, misalnya atresia duktus saliva atau
Universitas Sumatera Utara
kegagalan pada proses pembentukan kanalduktus ekskresi, tetapi kasus seperti ini sangat jarang ditemui.
1,6
2.2.5 Gambaran Klinis, Radiografi, dan Histopatologi
Sama halnya dengan mukokel, gambaran klinis ranula merupakan massa lunak yang berfluktusi dan berwarna translusen kebiruan, yang membedakannya
dengan mukokel adalah letaknya di dasar mulut atau bagian bawah lidah Gambar 2.8.
6
Apabila dipalpasi, massa ini tidak akan berubah warna menjadi pucat. Jika massa ini terletak agak jauh ke dasar mulut, maka massa ini tidak lagi berwarna
kebiruan melainkan berwarna normal seperti mukosa mulut yang sehat.
1
Diameternya mulai dari 1 sampai dengan beberapa sentimeter.
1,11,15
Ranula tidak diikuti rasa sakit. Keluhan yang paling sering diungkapkan pasien adalah mulutnya terasa penuh dan lidah terangkat ke atas.
1
Apabila tidak segera diatasi akan terus mengganggu fungsi bicara, mengunyah, menelan, dan
bernafas.
1
Ranula yang berukuran besar akan menekan duktus glandula saliva dan menyebabkan aliran saliva menjadi terganggu.
1,6
Akibatnya muncul gejala obstruksi glandula saliva seperti sakit saat makan atau sakit pada saat glandula saliva
terangsang untuk mengeluarkan saliva dan akhirnya kelenjar saliva membengkak.
1,6
Ranula plunging akan menimbulkan pembengkakan pada leher Gambar 2.9. Dan biasanya berdiameter 4-10 cm dan melibatkan ruang submandibula.
4
Terdapat juga laporan yang menunjukkan ruang submental, daerah kontralateral leher,
nasofaring, retrofaring, dan juga mediastinum.
6
Universitas Sumatera Utara
Secara histopatologi, kebanyakan ranula tidak mempunyai lapisan epitel dan dinding dari ranula terdiri dari jaringan ikat fibrous yang menyerupai jaringan
granulasi. Penemuan histopatologi menunjukkan ruang dalam kista dan dindingnya didominasi oleh histiosit, dan juga dijumpai mucin Gambar 2.10.
6,15
Gambar 2.8 Gambaran klinis ranula simpel
30
Gambar 2.9 Gambaran klinis ranula plunging yang memperlihatkan adanya
pembengkakan pada bagian leher
1
Gambar 2.10 Gambaran histopatologi ranula simpel yang menunjukkan
histiosit yang mendominasi pada ruang kista dan pada
serabut penghubung pseudokista
15
Gambar 2.11 Gambaran histopatologi ranula
15
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Diagnosa