19 antioksidan yang memberikan penghambatan 50. Nilai IC
50
diperoleh berdasarkan perhitungan persamaan regresi linier yang diperoleh dengan cara
memplot konsentrasi larutan uji dan persen pemerangkapan DPPH Brand, dkk., 1995. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat
jika nilai IC
50
kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC
50
bernilai 50 - 100 ppm, sedang jika IC
50
bernilai 101 - 150 ppm dan lemah jika IC
50
bernilai lebih dari 150 ppm Fidrianny, dkk., 2014.
2.6.1 Pelarut
Metode ini akan bekerja dengan baik menggunakan pelarut metanol atau etanol dan kedua pelarut ini tidak mempengaruhi dalam reaksi antara sampel uji
sebagai antioksidan dengan DPPH sebagai radikal bebas Molyneux, 2004.
2.6.2 Pengukuran absorbansi panjang gelombang
Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal. Panjang gelombang
maksimum λ
maks
yang digunakan dalam pengukuran sampel uji pada metode pemerangkapan radikal bebas DPPH sangat bervariasi. Biasanya absorbansi
DPPH diukur pada panjang gelombang 515 - 520 Marxem, dkk., 2007.
2.6.3 Waktu pengukuran
Waktu pengukuran atau waktu kerja
operating time
bertujuan untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan pengukuran yakni pada saat
sampel dalam kondisi stabil. Waktu pengukuran dalam beberapa penelitian sangatlah bervariasi, yaitu 1 - 240 menit. Waktu pengukuran yang paling sering
digunakan dan paling banyak direkomendasikan menurut literatur adalah 60 menit Rosidah, dkk
.
, 2008; Molyneux, 2004; Marinova dan Batchvarov, 2011.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental. Metodologi penelitian meliputi pengambilan bahan tanaman, identifikasi bahan tanaman,
pengolahan bahan tanaman, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia, pembuatan ekstrak etanol dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH sebagai sumber
radikal bebas dan absorbansi DPPH diukur menggunakan alat spektrofotometer visibel pada panjang gelombang 516 nm.
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan terdiri dari alat-alat gelas laboratorium, aluminium foil, blender National, cawan berdasar rata, desikator, kaca objek,
kaca penutup, kertas saring, krus porselin, mikroskop Olympus, neraca analitis Vibra, neraca kasar O’haus, oven listrik Stork, penangas air Yenaco,
rotary evaporator
Stuart, spektofotometer
UVVis Shimadzu,
dan tanur
Gallenkamp.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah buah terong lalap ungu. Bahan-bahan kimia berkualitas pro analisis poduksi Sigma:
1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl
DPPH Aldrich, produksi E-Merck: amil alkohol, asam asetat anhidrida, asam klorida pekat, asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, benzen, besi III klorida,
bismuth III nitrat, iodium, isopropanol, kalium iodide, kloral hidrat, kloroform, metanol, n-heksan, natrium hidroksida, raksa II klorida, serbuk magnesium
Universitas Sumatera Utara