Karakteristik Kertas Berbahan Baku Kulit Durian Dan Sampah Kertas Perkantoran

  Lampiran 1.Flowchart Prosedur Penelitian Pembersihan kulit durian

  Pencacahan kulit durian Penimbangan kulit durian

  Pemasakan kulit durian Penambahan NaOH 5 %

  Perendaman 30 menit dan dihancurkan Pembuatan pulp kulit durian

  Pembuatan bubur sampah kertas Pencampuran dan pengadukan pulp

  Pencetakan Penjemuran

  Pengamatan parameter: 1.

  Gramatur 2. Kuat tarik 3.

  Mulai Selesai

  Analisis Data Sampah kertas

  0%, 25%, 50%, 75%,

  100% dari massa seluruh bahan baku

Ketahanan sobek

  Lampiran 2. Prosedur Pengujian Kertas a.

  Prosedur mengukur gramatur adalah: Memotong sampel menggunakan alat “alfa pneumatic precision sample

  • cutter”

  Menimbang massa sampel dengan menggunakan timbangan analitik

  • Mencatat hasil pada display alat
  • Ulangi pengujian beberapa sampel
  • Atau dapat dilakukan dengan:
  • cutter”

  Memotong sampel menggunakan alat “alfa pneumatic precision sample

  Mengukur diameter kertas

  • Menghitung luas potongan sampel
  • Menimbang massa potongan sampel
  • Menghitung gramatur kertas
  • Ulangi pengujian beberapa sampel
  • Perhitungan luas sampel menggunakan rumus:

  1

  π×D

  4

  dimana: L = luas (m²) π = 3,14 D = diameter (m)

  Perhitungan gramatur kertas campuran menggunakan rumus:

  A

  G =

  L dimana: G = gramatur lembaran (gr/m²) A = massa lembaran yang diuji (gr) L = luas lembaran yang diuji (m²) b. Kekuatan tarik (MPa)/ tensile strength (MPa), adapun prosedur pengukuran kekuatan tarik yaitu:

  Memotong sampel kertas dengan menggunakan alat pemotong

  • Menjepit ujung atas dan bawah kertas pada alat penguji
  • Melakukan pengujian
  • Mencatat data yang keluar dari display alat
  • Melakukan pengujian sesuai ulangan
  • c.

  Ketahanan sobek/ tearing strength (N/mm) Memotong kertas pada alat pemotong

  • Menjepit kedua ujung kertas pada alat penguji
  • Melakukan pengujian
  • Mencatat hasil pada display
  • >Mengulangi pengujian sesuai ulangan

  263.00 e E

  Jarak DMRT

  727.13 d D 5 249.18 353.87 K0

  1241.37 c C 4 245.26 347.91 K1

  1740.57 b B 3 239.23 339.34 K2

  2221.83 a A 2 228.92 325.61 K3

  0.01

  0.05

  0.01

  0.05

  Perlakuan Rataan Notasi

  Ket: tn = tidak nyata

  Lampiran 3. Data gramatur (grammage) kertas (gr/m

  5.99 Galat 10 263889.86 26388.98 Total 14 7560247.83

  3.48

  Perlakuan 4 7296357.97 1824089.49 69,12 **

  Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit F0,05 F0,01

  Rataan 1266.42 1288.54 1161.38 1238.78

  III K0 2146.70 2567.90 1950.90 6665.50 2221.83 K1 1857.00 168.70 1736.00 5221.70 1740.57 K2 1379.00 1240.10 1105.00 3724.10 1241.37 K3 714.40 730.00 737.00 2181.40 727.13 K4 235.00 276.00 287.00 789.00 263.00 Total 6332.10 6442.70 5806.90 18581.70

  I II

  Perlakuan Ulangan Total Rataan

  )

  2

  • = nyata
    • = sangat nyata Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test)
      • K4

  0.57 b B

  0.17 Total

  0.01

  0.05

  Perlakuan Rataan Notasi

  Jarak DMRT

  6.06 Ket: tn = tidak nyata

  14

  1.78

  0.01

  10

  5.99 Galat

  3.48

  1.07 6.00 **

  4.28

  4

  0.05

  1.97 a A

  1.20 Analisis Sidik Ragam SK Db JK KT Fhit F0,05 F0,01

  4

  0.90 K4

  0.63

  5

  0.71 b B

  0.88 K2

  0.62

  0.73 b B

  2

  0.86 K3

  0.61

  3

  1.42 a AB

  0.83 K1

  0.58

  Perlakuan

  1.18

  Lampiran 4. Data kekuatan tarik (tensile strength) kertas (MPa) Perlakuan

  0.57 K1

  0.79

  0.73 K2

  2.19

  0.54

  0.76

  0.89

  1.70

  0.85

  0.62

  0.67

  0.41

  III K0

  I II

  Ulangan Total Rataan

  0.50

  2.14

  1.51

  5.91

  0.91

  16.20 Rataan

  5.91

  5.75

  4.54

  1.97 Total

  2.46

  0.71 K3

  2.51

  0.94

  1.42 K4

  4.26

  1.44

  1.31

  1.51

  • = nyata
    • = sangat nyata Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test)
      • K0
      Lampiran 5. Data ketahanan sobek (tearing strength) kertas (N/mm)

  Ulangan Perlakuan Total Rataan

  I II

  III K0

  2.60

  2.10

  6.40

  1.70

  2.13 K1

  3.60

  2.20

  8.70

  2.90

  2.90 K2

  3.40

  4.20

  10.80

  3.60

  3.20 K3

  11.50

  14.50

  9.70

  35.70

  11.90 K4

  15.90

  10.40

  9.90

  36.20

  12.07 Total

  27.40

  37.00

  33.40

  97.80

  6.52 Rataan

  5.48

  7.40

  6.68 Analisis Sidik Ragam

  SK Db JK KT Fhit F0,05 F0,01

  4

  • Perlakuan 21.029

  3.48

  5.99 301.75

  75.44

  10 Galat

  35.87

  3.59

  14 337.62

  Total Ket: tn = tidak nyata

  • = nyata
    • = sangat nyata Uji DMRT (Duncan Multiple Range Test)

  DMRT Notasi Jarak Perlakuan Rataan

  0.05

  0.01

  0.05

  0.01

  12.07 K0 a A -

  11.90

  2

  2.67

  3.80 K1 a A

  3.60

  3

  2.80

  3.96 K2 b B

  2.90

  4

  2.86

  4.06 K3 b B

  2.13

  5

  2.92

  4.13 K4 b B Lampiran 6. Analisis Ekonomi Pengukuran biaya produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).

  BT

  Biaya pokok = + BTT � � C

  x

  dimana:

  Rp

  BT = total biaya tetap � �

  tahun

  BTT = total biaya tidak tetap

  

jam

  x = total jam kerja per tahun � �

  

tahun

jam

  C = kapasitas alat ( )

  satuan produksi

  Unsur Produksi

  1. Biaya pembelian alat (P) = Rp 543.433

  2. Umur Ekonomi (n) = 5 tahun

  3. Nilai akhir alat (S) = Rp 54.343,3

  4. Jam Kerja = 8 jam/hari

  5. Produksi/hari = 6 kertas

  6. Biaya operator = Rp 80.000/hari

  7. Jam kerja alat per tahun = 2376 jam/tahun (asumsi 297 hari efektif berdasarkan tahun 2014) Perhitungan biaya produksi

  a. Biaya Tetap (BT) Biaya penyusutan

  P −S D = n dimana: D = biaya penyusutan (Rp/tahun) P = nilai awal (harga beli/pembuatan alsin) (Rp) S = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp) n = umur ekonomi (tahun)

  ( Rp 543.433 −Rp 54.343,3) D =

  Total biaya tetap (BT) = Rp 97.817,94

  b. Biaya Tidak Tetap (BTT) Biaya Operator

  = Rp 10.000/jam Total biaya tidak tetap

  = Rp 10.000/jam

  c. Biaya Produksi Kertas Biaya pokok

  BT

  = + BTT � � x C

  x Rp 97.817,94/tahun

  = + 10.000/jam x 1,33 jam/kertas � � 2376 jam /tahun

  = (Rp 41.17/jam + Rp 10.000/jam ) x 1,33 jam/kertas Lampiran 7. Break even point Analisis titik impas umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing). Dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

  F

  N =

  (R −V)

  Biaya tetap (F) = Rp 97817,94/tahun Biaya tidak tetap (V) = Rp 10.000/jam (1 jam = 0,75 kertas)

  = Rp 13.300/kertas Penerimaan dari tiap produksi kertas:

  {15%x(BTT )}+ (BT +BTT )

  =

  KA {15%( Rp 10.000/jam )}+(Rp 41,17/jam + Rp 10.000/jam )

  =

  0,75 kertas (15% x Rp 10.000/jam )+(Rp 10041 ,17/jam )

  =

  0,75 kertas Rp 11541 ,17/jam

  =

  0,75 kertas /jam

  = Rp 15.388/kertas Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan kertas sebanyak:

  F N =

  (R −V) Rp 97.817,94/tahun

  N = (Rp 15.388/kertas −Rp13.300/kertas ) Rp 97.817,94/tahun

  N = 2088 /kertas

  N = 46,84 kertas/tahun

  Net Present Value

  NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

  Identifikasi masalah kelayakan finansial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Perhitungan net present value merupakan net benefit yang telah didiskon dengan discount factor.

  Secara singkat rumusnya: CIF-COF

  ≥ 0 dimana : CIF = cash in flow COF = cash out flow Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan

  (dalam %) bertindak sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-perhitungan: Penerimaan (CIF) = Pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = Investasi + Pembiayaan (P/A, i, n) Kriteria NPV yaitu :

  NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

  • NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak
  • menguntungkan
  • yang dikeluarkan

  NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya Berdasarkan penerimaan nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : CIF – COF

  ≥ 0 Investasi = Rp 543.433 Pendapatan = Rp 27.421.416/tahun Nilai akhir = Rp 54.343 Pembiayaan = Rp 23.789.164,5/tahun Suku bunga bank paling aktraktif = 6% Umur alat = 5 tahun Pendapatan = penerimaan × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh

  = Rp 15.388/kertas × 0,75 kertas/jam × 2376 jam/tahun = Rp 27.421.416/tahun

  Pembiayaan = biaya pokok × kapasitas alat × jam kerja alat 1 tahun = Rp 13.354,75/kertas × 0,75 kertas/jam × 2376 jam/tahun

  = Rp 23.789.164,5/tahun

  Cash in Flow 6%

  1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%, 5) = Rp 27.421.416/tahun x (4,2124) = Rp 115.509.972,8/tahun

  2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 6%, 5) = Rp 54.343 x 0,7473

  = Rp 40.601,52 Jumlah CIF 6% = Rp 115.509.972,8/tahun + Rp 40.601,52

  = Rp 115.550.574,32/tahun

  Cash out Flow 6%

  1. Investasi = Rp 543.433

  2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/A, 6%, 5) = Rp 23.789.164,5/tahun x 4,2124 = Rp 100.247.388,1/tahun

  Jumlah COF 6% = Rp 543.433 + Rp 100.247.388,1/tahun = Rp 100.790.821,1/tahun

  NPV 6% = CIF – COF = Rp 115.550.574,32/tahun – Rp 100.790.821,1/tahun = Rp 14.759.753,22/tahun

  Jadi besarnya NPV 6% adalah sebesar Rp 14.759.753,22/tahun. Sehingga nilai NPV alat ini ≥ 0, maka usaha ini dikatakan layak untuk dijalankan. Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian Penimbangan NaOH

  Kulit durian Sampahkertas Penghancuran sampah kertas Bubur kertas

  Penghancuran kulit durian

  Kertas hasil pencetakan Lampiran 9. Gambar Hasil Uji Kertas Hasil cetakan kertas yang akan diuji

  Uji gramatur kertas Uji kekuatan tarik kertas Uji ketahanan sobek kertas

Dokumen yang terkait

BAB II URGENSI PEMBATASAN TRANSAKSI TUNAI DI INDONESIA A. Latar Belakang Lahirnya Pembatasan Transaksi Tunai di Indonesia. - Pembatasan Transaksi Tunai Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dan Tindak Pidana Pencucian Uang Di Indonesia

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pembatasan Transaksi Tunai Sebagai Upaya Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Dan Tindak Pidana Pencucian Uang Di Indonesia

0 0 36

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kriptografi - Pengembangan Algoritma RC6 Dalam Proteksi Transmisi Data Dengan Mengkombinasikan RC5 Dan RC

0 0 14

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG SENI PANAHAN JEPANG 2.1 Sejarah Dan Perkembangan Seni Panahan Jepang - Seni Panahan Jepang

0 0 23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan 2.1.1 Habitat tumbuhan - Kombinasi Minyak Jagung (Oleum Maydis) Dan Minyak Jarak (Oleum Ricini) Sebagai Bahan Dasar Lipstik

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Oleh Penyedia Jasa Keuangan Bank Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

0 0 25

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Merek 2.1.1 Pengertian Merek - Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uni

0 0 15

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera

0 0 9

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10