Prosedur Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP oleh Subyek Pajak

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Prosedur Pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP oleh Subyek Pajak

Dari hasil pengamatan penulis tentang prosedur pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak bahwa Wajib pajak yang telah mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak, namun Nomor Pokok Wajib Pajak juga dapat diberikan secara jabatan, yang dimaksud pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan adalah pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak yang dilakukan terhadap Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak yang telah memenuhi syarat untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak dan atau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi tidak memenuhi kewajibannya untuk mendaftar dan atau melaporkan usaha berdasarkan data yang diperoleh dan dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pajak. Dengan kata lain pihak fiskus dapat memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak secara sepihak tanpa sepengetahuan Wajib Pajak Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam Administrasi Perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Bila subyek pajak telah memiliki nomor pokok wajib pajak NPWP maka secara sah Subyek Pajak tersebut telah terdaftar namanya di Direktorat Jenderal Pajak DIRJEN PAJAK. Setelah menjadi wajib pajak maka dengan kata Universitas Sumatera Utara lain wajib pajak tersebut sudah mempunyai kewajiban untuk melaporkan dan menyetorkan pajaknya. Sewaktu Subyek Pajak melakukan pendaftaran nomor pokok wajib pajak NPWP sebaiknya langsung kepada petugas pajak yang ada dalam kantor dan menanyakan secara langsung apa-apa saja yang perlu anda tanyakan dalam mendaftarkan diri. Kalau anda berurusan dengan para calo maka akan dimintai biaya oleh orang tersebut. Sedangkan mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP wajib pajak tidak dikenakan biaya apapun. Malah sebaliknya Subyek pajak langsung mendaftarkan diri sebagai wajib pajak ke kantor pelayanan pajak pratama dimana wajib pajak itu berdomisili. Didalam pengisisan formulir wajib pajak langsung diberitahukan atau dituntun untuk mengisi formulir dan akan diberikan penjelasan- penjelasan bagaimana sebaiknya untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP sebaiknya wajib pajak jangan merasa takut atau sungkan untuk bertanya langsung kalau ada yang kurang jelas kepada petugas pajak. Karena tugas dari petugas pajak tersebut adalah memberikan petunjuk, saran-saran keterangan-keterangan yang sejelas-jelasnya kepada wajib pajak. Dalam pembahasan penulis di bab sebelumnya, terdapat dua cara pendaftaran untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak, yang pertama dengan cara datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak berdomisili dan kedua mendaftarkan diri melalui situs Dierektorat Jenderal Pajak. Dari kedua cara Universitas Sumatera Utara pendaftaran di atas, penulis dapat melihat keuntungan dan kelemahannya yaitu sebagai berikut : 1. Mendaftar langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama A. Keuntungannya adalah : a. Dapat bertanya langsung apa-apa saja yang tidak dimengerti Wajib Pajak b. Petugas pajak dapat memberikan petunjuk langsung dalam pengisian formulir pendaftaran dan atau perubahan data. B. Kelemahannya adalah : a. Kurangnya tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk melayani Wajib Pajak yang ingin mendaftar sehingga menimbulkan antrian yang panjang. b. Minimnya kerja sama antara Wajib Pajak dengan fiskus dalam hal komunikasi dan informasi. 2. Mendaftar melalui situs Direktorat Jenderal Pajak A. Keuntungannya adalah : a. Mempermudah bagi Wajib Pajak yang ingin membuat Nomor Pokok Wajib Pajak secara cepat dan dapat diakses di mana saja. b. Mempermudah pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak yang lokasi Wajib Pajak jauh dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat tinggal Wajib Pajak. B. Kelemahannya adalah : a. Tingkat pengetahuan Wajib Pajak dalam menggunakan internet masih kurang. Universitas Sumatera Utara b. Seringnya ada gangguan pada jaringan saat menggunakan internet. c. Situs yang menyediakan informasi tentang pajak terkadang sulit diakses. Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 361 KMK. 04 2005 besarnya PTKP Pengusaha Tidak Kena Pajak setahun yaitu : 1. Untuk setiap anggota keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3 orang dikenakan sebesar Rp. 1.200.000 2. Tambahan untuk istri yang mempnyai penghasilan dari usaha atau pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lainnya dikenakan sebesar Rp. 13.200.000 3. Tambahan untuk wajib pajak kawin sebesar Rp. 1.200.000 4. Untuk Pajak Orang Pribadi sebesar Rp 13.200.000 Syarat-syarat diatas merupakan penghasilan tidak kena pajak atau disebut juga sebagai PTKP pengusaha tidak kena pajak. Ketika Subyek Pajak mendaftarkan diri sebagai wajib pajak kepada petugas pajak. Maka petugas pajak akan memberikan formulir yang gunanya untuk mengetahui data-data wajib pajak. Didalam mengisi formulir petugas pajak akan menuntun satupersatu dalam mengisi formulir tersebut. Gunanya untuk tidak terjadi kesalahan dalam mengisi formulir, setelah itu petugas pajak akan memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP yang terdiri dari 15 digit angka dengan susunan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara SUSUNAN KOTAK NPWP Keterangan : 1. Kotak 1 sampai dengan 7 merupakan Nomor Pokok Wajib Pajak 2. Kotak ke 8 merupakan angka pengecekan untuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama 3. Kotak 9 sampai dengan 15 adalah kode Kantor Pelayanan Pajak Pratama Adapun digit awal dari Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah petunjuk jenis wajib pajak, yaitu : 1. Digit 0, berarti Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP digunakan oleh bendaharawan. 2. Digit 1,2 dan 3 sebagai petunjuk bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP ini dipergunakan oleh wajib pajak. Badan Hukum untuk saat ini dipergunakan dengan digit awal 1 dan 2. 3. Digit awal 4 seterusnya sebagai petunjuk bahwa Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dipergunakan oleh wajib pajak perseorangan yang untuk saat ini baru dipergunakan angfka 4 dan seterusnya. Cara-cara yang ditempuh oleh Subyek Pajak dalam mengisi formulir sangatlah mudah hanya dengan 1 cara yaitu memenuhi syarat-syarat yang ada diatas dam memenuhi syarat-syarat yang diberitahukan oleh petugas pajak yaitu : 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 Universitas Sumatera Utara 1. Dengan cara Subyek Pajak mengisi formulir yang telah diberikan oleh petugas pajak. 2. Mengisi data-data yang ada dalam formulir dengan benar dan jelas. 3. Menandatangani formulir tersebut baik Subyek Pajak itu sendiri dan bisa juga ditandatangani oleh kuasa hukumnya yang sah. 4. Memberikan lampiran-lampiran yang diminta oleh petugas pajak. Setelah selesai mengisi formulir dan memberikan data-data yang baik dan benar maka Subyek Pajak sudah bisa kembali ke rumah. Setelah formulir diisi maka petugas pajak akan mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Subyek Pajak tersebut.

B. Hak dan Kewajiban Setelah Memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP