pembakaran batubara bituminous lebih kecil dari 0,075mm Yoga P.dkk,2007. Kerapatan abu terbang berkisar antara 2100 sampai 3000 kgm
3
dan luas area spesifiknya diukur berdasarkan metode permeabilitas udara Blaine antara 170
sampai 1000 m
2
kg Yoga P.dkk,2007, Bayat.B,2002, Putu Astari, 2006 .
2. 3 Serat Sintetis Limbah Ban Bekas
Selain limbah dan industri metal, bahan serat fiber dapat pula meningkatkan kinerja beton, yang dikenal dengan beton berserat. Disini serat berfungsi sebagai tulangan
mikro yang melindungi beton dari keretakan, meningkatkan kuat tarik dan lentur secara tak langsung. Serat juga meningkatkan kekuatan tekan dan daktilitas beton,
meningkatkan kekedapan beton, serta meningkatkan daya tahan beton terhadap beban berulang dan beban kejut. Sistem tulangan mikro yang terbuat dari serat-serat
ini bekerja berdasarkan prinsip-prinsip mekanis, yaitu berdasar pada ikatan bond anatar serat dan beton, bukan secara kimiawi. Oleh karenanya, material komposit
beton berserat akan menjadi bahan yang tak mudah retak.
Proses kimiawi dalam beton tidak akan terpengaruh dengan adanya serat dan tidak akan merugikan proses pengerasan beton dalam jangka pendek maupun
panjang. Beberapa jenis bahan serat yang dapat dipergunakan dalam beton, antara lain serat alami rami, abaca, serat sintetis polyproplene. polyester, nylon, serat
baja, fiber glass dan terkhusus dalam hal ini limbah ban bekas.
Limbah ban bekas meningkatkan kuat tarik dan lentur, meningkatkan daktilitas dan kemampuan menyerap energi saat berdeformasi, mcngurangi retak akibat susut
beton, meningkatkan ketahanan fatigue beban berulang dan meningkatkan ketahanan impact beban tumbukan merupakan beberapa keunggulan beton
berserat.
Universitas Sumatera Utara
Ban bekas dapat digunakan sebagai pengganti agregat pasir yang digunakan sebagai bahan aditif dengan cara memarut ban bekas tersebut. Kandungan kimia
parutan ban bekas hasil pengujian laboratorium kimia ITB, yakni :
- Karbon : 32,19
- Silikat : 1,64
- Sulphur : 2,13
- Karet : 64,04
Petra Christian University Library, 2009
Dari penelitian lain komposisi kimia karet ban bekas dapat diketahui : - Kadar Natural Karet
: 25 - Kadar Butadin Karet
: 15 - Kadar Butil Karet
: 5 - Kadar Karbon Hitam
: 35 - Kadar Zn O
: 4 - Kadar Oil Nepthenic Arometic
: 4 - Kadar Kotoran Debu Kaolin Kalsium: 12
Vembianto, 2006.
Sedangkan sifat fisis limbah ban bekas adalah parutan ban bekas yang lolos saringan No.50 0,297 mm, bentuk butiran memanjang dan berwarna hitam SNI-T-
15-1990-03.
2.4 Batako
Pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir,
semen, air merupakan mortar Van Vlack, L. 1994 dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan bahan tambah lainnya additif. Kemudian dicetak melalui proses
Universitas Sumatera Utara
pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran yang digunakan sebagai bahan
untuk pasangan dinding.
Batako merupakan komponen non struktural yang disusun dari semen , pasir dan air. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982 pasal 6,
“Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”.
Mutu batako sangat dipengaruhi oleh komposisi dari penyusun-penyusunnya , disamping itu dipengaruhi oleh cara pembuatannya yaitu melalui proses manual
cetak tangan dan pres mesin. Perbedaan dari proses pembuatan ini dapat dilihat dari kepadatan permukaannya Wijanarko.W, 2008.
Batako yag diproduksi dipasaran umumnya memiliki ukuran panjang 36 - 40 cm, lebar 8 – 10 cm, dan tinggi 18 - 20 cm., sehingga untuk membuat dinding seluas
1 m
2
, dibutuhkan batako press kira-kira sebanyak 15 buah.
Batako terdiri dari 2 jenis , yaitu batako jenis berlubang hallow dan batako yang padat solid . Dari hasil pengetesan terlihat bahwa batako yang jenis solid
lebih padat dan mempunyai kekuatan yang lebih baik. Batako berlubang mempunyai luas penampang lubang dan isi lubang masing-masing tidak melebihi 5 dari seluruh
luas permukaannya.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Batako berlubang
Gambar 2.2 Batako solid Kekuatan dari batako dipengaruhi komposisi penyusunnya yaitu jenis semen dan
pasir yang dipakai , dan perbandingan jumlah semen terhadap agregat dan air. Batako yang baik adalah yang masing-masing permukaannya rata dan saling tegak
lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi.
Persyaratan batako menurut PUBI-1982 pasal 6 antara lain adalah “permukaan batako harus mulus, berumur minimal satu bulan, pada waktu pemasangan harus
sudah kering, berukuran panjang ± 400 mm, ± lebar 200 mm, dan tebal 100-200 mm,
penyerapan air maksimum
25-35 dari berat, dengan kuat tekan antara 2-7 Nmm
2
” PUBI , 1982
Universitas Sumatera Utara
2. 5 Pengujian Karakteristik Bahan 2.5.1 Kekuatan Tekan Compressive Strength