Administrasi TINJAUAN KHUSUS APOTEK INA

barang dan menginformasikan harga. 2. Bila harga sesuai maka barang diserahkan dengan memberikan informasi tentang cara pemakaian obat dan pasien membayar obat di kasir. 3. Petugas penjualan bebas maupun asisten apoteker mencatat barang yang dijual pada buku penjualan bebas.

3.6.3 Pelayanan Swamedikasi

Prosedur pelayanan swamedikasi di apotek Ina meliputi : 1. Pasien datang dan langsung berjumpa dengan apoteker. Jika apoteker kebetulan tidak berada di apotek, maka pasien dilayani oleh asisten apoteker. 2. Pasien akan menyampaikan keluhan-keluhan yang dirasakannya yang berhubungan dengan kesehatannya. 3. Apoteker atau asisten apoteker memilih cara pengobatan yang sesuai dengan keluhan pasien tersebut, dan bila pasien sudah setuju dengan pengobatan yang diberikan, apoteker akan segera menyediakan obatnya dan kemudian menyerahkannya kepada pasien disertai dengan pemberian informasi yang diperlukan.

3.7 Administrasi

Administrasi yang dilakukan di apotek Ina, meliputi: 1. Buku pemesanan barang, yaitu buku yang mencatat semua barang yang akan dipesan dari distributor. 2. Buku pembelian, yaitu buku yang mencatat seluruh pembelian barang dari distributor, lengkap dengan tanggal, jumlah, jenis dan harga barang. 3. Buku penjualan, yaitu buku yang mencatat seluruh penjualan barang, baik Dewi Lumban Batu: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di PT. Mutiara Mukti Farma MUTIFA Medan, 2008. USU e-Repository © 2008 melalui resep maupun penjualan bebas. 4. Buku hutang dagang, yaitu buku yang mencatat pembelian secara kredit. 5. Buku pencatatan OKT, yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran golongan OKT psikotropika. 6. Buku pencatatan narkotika, yaitu buku yang mencatat pemasukan dan pengeluaran obat-obat golongan narkotika. 7. Laporan narkotika dan psikotropika Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan sekali dalam satu bulan. Sedangkan untuk obat-obat psikotropika, pelaporannya dilakukan satu kali dalam 6 bulan. Laporan-laporan ini ditandatangani APA dan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propsu, dengan tembusan kepada Kepala Balai Besar POM Medan. Dewi Lumban Batu: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di PT. Mutiara Mukti Farma MUTIFA Medan, 2008. USU e-Repository © 2008

BAB IV PEMBAHASAN

Apotek Ina merupakan salah satu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Selain mempunyai fungsi ekonomi, apotek juga memiliki fungsi sosial yaitu selalu mengutamakan pelayanan yang baik. Hal ini dilakukan baik untuk pelayanan resep maupun tanpa resep penjualan bebas, diutamakan keamanan dan kemanjuran obat-obat tersebut terhadap pasien patient oriented. Pemilihan lokasi apotek Ina cukup strategis, berada di areal pemukiman penduduk dan daerah pertokoan, di pinggir jalan raya, berdekatan dengan sarana- sarana kesehatan lain seperti prakter dokter, klinik, rumah sakit, dan transportasi yang lancar. Pengelolaan perbekalan kesehatan di apotek Ina dilakukan menurut posedur yang telah ditetapkan yaitu perencanaan dan pelaksanaan pembelian, penerimaan, penyimpanan dan penjualan. Perencanaan pembelian dilakukan berdasarkan kebutuhan pada ruang racikan dan penjualan bebas, yang disesuaikan dengan memperhatikan sifat sediaan farmasi tersebut, apakah fast moving atau slow moving sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan obat-obat yang menyebabkan kadaluarsa. Secara umum, pelayanan diapotek Ina telah dilakukan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan dan keramahan para karyawan akan tetapi jumlah resep yang dilayani tidak sesuai dengan yang diharapkanan, hal ini disebabkan Dewi Lumban Batu: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di PT. Mutiara Mukti Farma MUTIFA Medan, 2008. USU e-Repository © 2008