D I SKUSI Luka Bakar dan Trauma Akustik Dengan Tuli Sementara Karena Kecelakaan Kerja

fer m ent an dan t er buka, t er j adilah ledakan yang begit u ker as nam un t idak sam pai m enim bulkan kebakaran hebat . Kar ena t er kej ut nya Tn. A t ak sadar kan dir i, dan m ender it a luka bakar ringan pada kedua t angan dan kedua lengan baw ahnya. Oleh t em an seker j anya Tn. A dibaw a ke klinik per usahaan sudah dalam keadaan sadar , guna m em per oleh pengobat an. Di k linik perusahaan oleh dok t er j aga, dilakukan pem er iksaan dengan seksam a, selanj ut nya sem ua luka yang ada diobat i dan Tn. A diper bolehkan pulang, dengan dibekali sur at dokt er unt uk ist ir ahat di r um ah. Nam un Tn. A m engeluh, t idak dapat m endengar pada kedua t elinga dan per asaan m endenging pada t elinga kir i. Kem udian dokt er m elakukan pem er iksaan fisik pada t elinga dan didapat kan; ferforasi sent ral, uk uran k ecil, pada m em br ana t ym pani kanan, sedang m em br ana t y m pani k iri t er lihat int ak ut uh. Dilanj ut kan pem er iksaan dengan Pur e Tone Audiom et r i, didapat kan; t uli ber at pada kedua t elinga. Pem er iksaan Tym panom et r i didapat kan; flat dat ar t ipe B pada m em br ana t ym pani kanan, clan nor m al t ipe A pada m em br ana t ym pani kir i. Tingkat pendengar annya dim onit or secar a ber kala, clan t em yat a t er j adi pem ulihan set elah t iga hari k em udian, sem ent ara it u luk a bakary a t elah m ulai m enger ing. Tidak dilakukan t indakan at au pengobat an khusus pada t elinganya. Pada pem er iksaan dua set engah bulan kem udian, t er j adi penut upan per for asi m em br ana t ym pani kanan dan pendengar anny a kem bali pulih sem purna.

C. D I SKUSI

Bila dilakukan analisa t er hadap kasus kecelakaan di at as m aka: 1. Jenis luka: luka bakar , dan luka r obek gendang t elinga kanan 2. Bagian t ubuh yang t er kena : kedua t elapak t angan dan lengan baw ah, ser t a gendang t elinga kanan 3. Sum ber peny ebab luka : t abung fennent asi yang t er buka 4. Tipe kecelakaan accident : luka bakar clan luka r obek 5. Keadaan yang m em ungk ink an t elj adiny a kecelak aan : t abung ferm ent asi yang t er buka dan m enyalakan lilin 6. Agen peny ebab : t abung ferm ent asi y ang t erbuk a dan api 7. Unsafe act : kur ang hat i- hat i m enyalakan lilin, t anpa m em er iksa keadaan t abung ferm ent asi di sekit ar nya . Sedangkan t uli yang dider it a oleh Tn. A dapat dit er angkan sebagai ber ikut ; Bunyi didengar sebagai r angsangan- r angsangan pada t elinga oleh get ar an- get ar an m elalui m edia elast is, dan m anakala bunyi- bunyl t er sebut t idak dikehendaki, m aka dinyat akan sebagai kebisingan. 3,5,6,8,11 Bising dapat m enim bulkan efek m ekanik langsung pada t elinga t engah, seper t i; ossikular diskont inyu, per for asi m em br ana t ym pani, fist ula pada oval w indow , dan per ubahan st r ukt ur koklea. Sel r am but luar m er upakan bagian yang sangat peka t er hadap paj anan bising, disusul k em udian sel ram but dalam . Bila koklea r usak, m aka t ak dapat diper baik i, dan selanj ut nya akan m engakibat kan hilangny a sel- sel sensoris dan sel- sel neur on ser t a hasil akhir nya adalah hilangnya pendengar an t uli . Tuli yang disebabkan oleh bising, dapat ber upa Noise I nduced Sensorineural Hear ing Loss at au Noise I nduced Hear ing Loss seder hana. Hilangnya pendengar an akibat paj anan bising dapat dibedakan m enj adi; t r aum a akust ik, t em por ar y t hr eshold shift TTS t uli sem ent ar a dan per m anent t hr eshold shift PTS . 3,4,5,6,8,11 Traum a akust ik t elj adi sebagai akibat paj anan t er hadap bising dengan int ensit as t inggi puncak bising dapat m endekat i 160 dB dan ber langsung m endadak m isal ledakan m er iam . Biasanya ak an diik ut i gej ala t init us t elinga ber denging ,ver t igo dan per ubahan t ingkat pendengar an. Dan ser ing m engakibat kan © 2004 Digit ezed by USU digit al libr ar y 3 per for asi m em br ana t ym pani spont an, bahkan t er j adi ker usakan ar t ikulasi dar i t ulang- t ulang pendengar an, sehingga dapat m enyebabkan t uli sem ent ar a TTS . Bila bising ini ber langsung lam a dan ber ulang, dapat m enyebabkan kehilangan pendengar an yang ber sifat per m anen. 4,5,6,8,11 Tem por ar y Thr eshold Shift TTS lebih ser ing disebabkan oleh paj anan bising dengan int ensit as di baw ah 85 dB A . Paj anan ini ber langsung lam a, kar ena t er akum ulasi dan bar u m enim bulk an keluhan ber upa kurang pendengar an, kesulit an m elakukan kom unikasi pada sit uasi agak gaduh dan akhirnya t er j adi TTS. TTS dapat pulih beber apa j am at au beber apa har i, set elah kont ak dengan bising dihent ik an. Nam un j ika paj anan bising ini ber ulang dengan int ensit as bunyi lebih t inggi, dapat m eny ebabkan perm anen sensosineural hearing loss. 6,8,11 Mekanism e dasar t er j adinya t uli kar ena bising Noise I nduced Hear ing Loss , adalah : 1. Pr oses m ekanik a. Per ger akan cairan dalam koklea yang begit u ker as, m enyebabkan r obeknya m em br ana Reissner dan t er j adi per cam pur an cair an per ilim fe dan endolim fe, sehingga m enghasilk an ker usakan sel- sel r am but . b. Per ger akan m em br ana basiler yang begit u ker as, m enyebabkan rusaknya or gana kor t i sehingga t er j adi per cam pur an cairan per ilim fe dan endolim fe, akhir nya t er j adi ker usakan sel- sel r am but . c. Per ger akan cair an dalam koklea yang begit u ker as, dapat langsung m eny ebabkan rusak nya sel- sel r am but , dengan at aupun t anpa m elalui r usaknya organa kor t i dan m em br ana basiler . 2. Pr oses m et abolik Kar ena paj anan bising, m elalui pr oses m et abolik dapat m er usak sel- sel ram but , m elalui cara: a. Vasikulasi dan vakuolasi pada r et ikulum endoplasm a sel- sel ram but dan pem bengkakkan m it okondr ia yang akan m em per cepat r usaknya m em br ana sel dan hilangny a sel- sel ram but . b. Hilangnya sel.sel r am but m ungkin t edadi kar ena kelelahan m et abolism s, sebagai ak ibat dar i gangguan sist em enzim yang m em pr oduksi ener gi, biosint esis pr ot ein dan t r anspor t ion. c. Terj adi cedera pada vaskularisasi st ria, m enyebabkan gangguan t ingkat konsent r asi ion Na, K dan ATP. d. Sel r am but I uar lebih t er st im ulasi oleh bising, sehingga lebih banyak m em but uhkan ener gi dan m ungkin akan lebih peka unt uk t er j adinya ceder a at au iskem i e. Kem ungk inan lain adalah int erak si siner gist ik ant ar a bising dengan zat perusak y ang sudah ada dalam t elinga it u sendiri. 4 Pada cont oh kasus di at as, didiagnosis sebagai t r aum a akust ik dengan t em por ar y t hr eshold shift TTS , dengan alasan sebagai ber ikut : TTS dapat t er j adi seger a paling cepat 2 m enit set elah t er paj an oleh bising , j enis bising biasanya adalah im pulsif. Um um ny a TTS, m ak sim um ½ okt af lebih t inggi dar i pada fr ekuensi bising. Wakt u pulihnya pendengar an pada pender it a TTS sangat lah ber var iasi, kabanyak an dalam w akt u 16 j am . Jika hilangnya pendengar an di baw ah 30 dB, pem ulihan t er j adi dalam w akt u 16 j am . Nam un j ika kehilangan pendengaran di at as 50 dB,w ak t u pem ulihannya paling cepat 1 har i, pada beber apa kasus sam pai 30 har i. 4,6 Penat alaksanaan t r aum a akust ik dengan t em por ar y t hr eshold shift dengan perforasi m em brana t ym pani , adalah bersifat sim t om at is dan suport if. Fungsi pendengar an akan pulih dengan sendirinya dalam w akt u beber apa j am sam pai © 2004 Digit ezed by USU digit al libr ar y 4 beber apa har i set elah paj anan t er hadap bising dihent ik an. Per for asi m em br ana t ym pani t idak per lu t indakan oper at if, kar ena biasanya ber sifat st er il dan t epi luka m asih m er upakan j ar ingan sehat ser t a vaskular isasinya baik, sehingga diharapkan dapat m enut up dengan sendir inya. Unt uk t indakan pencegahan per lu diber ikan ant ibiot ik a yang r elevan. Tinit us dan ver t igo yang t erj adi dapat diber ikan analget ika, kor t ikost er oid dapat diber ikan bila t idak t er dapat kont r aindikasi. 3,4,6,8 Bila kit a m enduga adanya t em por ar y t hr eshold shift TTS , t indakan per t am a yang paling bij aksana adalah m em ut uskan kont ak ant ar a pender it a dengan sum ber paj anan, guna m encegah pr ogr esivit as kelainan m enj adi perm anent t hreshold shift PTS sehingga pr ognosisny a m enj adi lebih bur uk. 4 D . UPAYA PEN CEGARAN KECELAKAAN KERJA Ter dapat em pat m et ode dasar m encegah kecelakaan 1. Enginer r ing r evision. Pada kasus di at as m isal dengan m em buat t ut up t abling fer t t lent asi yang t idak m udah t er buka, m em isahkan r uang fennent asi dan r uang r eaksi. 2. Pendekat an per suasif dan him bauan Misal dengan m enem pelkan per ingat an bahaya kebakar an, ledakan dan sebagainya di r uang ker j a yang m engandung bahaya t er sebut . 3. Pendekat an individu Dengan penyuluhan dan pendidik an t am bahan. 4. Disiplin Terut am a disiplin pr ibadi dan disiplin ker j a. l,2 Sedang sum ber kebisingan yang t er j adi, t idak per lu dilakukan upay a pencegahan, sebab t im bulnya bahaya kebisingan kar ena suat u kecelakaan, bukan hal yang r ut in dalam peker j aan t er sebut .

E. KESI M PULAN