STUDI EPIDEMILOGI Jaringan Kawat Transmisi Dan Hubungannya Dengan Kesehatan Manusia

manusia, nilai ambang untuk menghasilkan magnetophosphone kerlap-kerlip pada mata adalah sebesar 14 mAm-2 pada frekuensi 25 Hertz. Berdasarkan hal tersebut di atas, Lembaga Proteksi Radiasi Nasional, Inggris merekomendasikan bahwa seseorang yang terkena paparan medan elektromagnetik harus tidak lebih dari 1,6 milli Tesla atau 12 kVm pada frekuensi 50 Hertz. Angka ini telah disepakati oleh banyak negara di dunia sebagai nilai acuan.

3. STUDI EPIDEMILOGI

Kecemasan-kecemasan tentang penyakit kanker adalah bukan paparan jangka pendek relatif terhadap medan yang besar tetapi paparan jangka panjang serendah 0,2 mikro Tesla. Studi epidemilogi yang sering membawa keresahan tersebut dapat dibagi dalam dua golongan: Beberapa di antaranya prihatin terhadap paparan radiasi di daerah tempat tinggal, terutama anak-anak. Ini bercirikan studi case control dimana anak-anak dan kasus kanker dibandingkan dengan anak-anak pada populasi yang sama tetapi tidak terkena kanker. Perimbangan kedua grup yaitu yang kena paparan medan dan yang tidak terkena paparan medan dan hubungan jarak manusia terhadap jaringan transmisi dibandingkan satu sama lainnya. Studi lain adalah menyangkut tempat tinggal yang kena paparan, dan sering juaga disebut studi kelompok, dimana sebuah grup terdiri dari beberapa orang yang diyakini terkena paparan medan elektromagnetik misalnya pekerja pada gardu listrik diidentifikasi. Perimbangan grup ini yang terkena kanker kemudian dibandingkan dengan populasi lainnya. Dari hasil tersebut bahwa tidak semua studi menemui keterkaitan antara paparan radiasi medan elektromagnetik dan kasus kanker. Selain itu studi tunggal sering memberikan hasil yang bervariasi ketika metode yang digunakan untuk menganalisa paparan medan atau ketika mengkaji sub grup berbeda. Namun ada kecenderungan pada kedua tipe dimana untuk mendapatkan keterkaitan antara kedua parameter sering menggunakan data statistik yang lemah. Seperti kebanyakan eksperimen, kesalahan pada studi epidemilogi terbagi dua jenis yaitu kesalahan random dan kesalahan sistematik. Kesalahan random adalah menaksir secara langsung. Ini timbul untuk menutup gangguan dari sample. Epidemilogi menggunakan metode seperti test significant untuk memperhitungkan ketidakpastian. Kebanyakan studi yang dilaporkan sejauh ini berdasarkan pada sample yang relatif kecil dan secara statistik kurang akurat. Bahwa selalu ada kemungkinan terbatas yang mana dampak yang jelas dari medan elektromagnetik mungkin telah timbul secara tidak sengaja dalam kemangkiran dampak yang sebenarnya. Ini yang membuat ketidakarifan dari menarik kesimpulan dari studi tunggal. Kemungkinan bahwa semua studi tentang medan magnet yang dilakukan secara murni adalah sangat kecil. Apa yang diterangkan oleh seorang ahli fisika mengenai ralat sistematis adalah berasal dari berbagai keanekaragaman sumber. Ahli epidemilogi selalu menyadari keberadaan mereka, tetapi mereka merasa kesulitan dalam menghitungnya. “Control selection bias” secara pasti telah terjadi pada beberapa studi tentang medan elektromagnetik. Sebagai contoh, ketika “grup kontrol” sekelompok anak-anak bebas kanker, dipilih dan dikontak lewat telepon, seperti kebiasaan umum pada kebanyakan kasus epidemilogi di Amerika, mereka mungkin berbeda dalam hal status social ekonomi antara kasus dan kontrol grup misalnya keluarga yang lebih miskin mungkin sedikit mempunyai telepon. Hal ini menimbulkan bias pada studi 2003 Digitized by USU digital library 6 tersebut karena paparan medan magnet bervariasi menurut status social ekonomi. Sebagai contoh, keluarga kaya cenderung tinggal di rumah yang berhalaman luas dan jauh dari jaringa transmisi bahkan banyak pula di bawah tanah seperti kebanyakan di Amerika. Pembauran adalah merupakan momok lain dari epidemilogi. Katakan bahwa keterkaitan antara medan magnet dan kasus kanker telah dapat ditentukan. Ini berarti bahwa medan elektromagnetik dapat menyebabkan kanker. Sebagai kemungkinan lain, penyakit kanker mungkin diakibatkan oleh sebab lain yang dikaitkan dengan medan magnet. Tak seorangpun yang dapat memastikan apakah pembauran terjadi atau tidak. Namun tidak ada kekurangan dari faktor-faktor lain yang berkaitan dengan medan elektromagnetik. Medan “residensial’ adalah kasus yang terkait dengan status sosial dan ekonomi dan jiga sangat erat hubungannya dengan sejumlah faktor gaya hidup. Hal ini telah banyak terbukti di Amerika Serikat dan Inggris bahwa “medan residensial” juga terkait denga kepadatan lalu lintas. Pada kasus “medan occupational” penduduk yang terpapar medan magnet cenderung terjadi pada orang-orang yang bekerja di pabrik-pabrik atau yang sering berhadapan dengan bensin, radiasi ionisasi dan lain sebagainya. Salah satu alasan bagi kebanyakan ahli epidemilogi adalah keengganan menerima keterkaitan antara penyakit kanker dan efek medan magnet disebabkan oleh potensi pembauran. Ada juga ketidakkonsekuenan yang nyata pada epidemilogi. Studi “case control” menyarankan suatu hubungan antara paparan tempat tinggal dengan medan magnet. Dan jumlah kasus kanker leukaemia pada masa anak- anak akan berlipat resikonya pada kawasan yang paparannya tinggi dibandingkan dengan tempat tinggal yang paparannya kecil. Pada beberapa negara barat, paparan radiasi medan elektromagnetik secara keseluruhan telah meningkat beberapa kali selama abad terakhir ini dengan meningkatnya konsumsi listrik. Dengan menganggap bahwa keterkaitan antara paparan dan resiko selalu berbanding linier, maka studi case control mengimplikasikan bahwa kasus leukaemia telah bertambah sejalan dengan pertambahan konsumsi listrik. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Paparan populasi di Inggris disebabkan oleh medan elektromagnetik telah meningkat empat kali bahkan lebih sejak Perang Dunia II, dimana angka kejadian untuk kasus kanker pada masa-anak-anak telah bertambah sedikitnya beberapa puluh persen.

4. PENAKSIRAN KEYAKINAN