Pendahuluan Anatomi dan fisiologi bola mata

I. Pendahuluan

Kelainan refraksi merupakan salah satu penyebab terbanyak gangguan penglihatan di seluruh dunia dan menjadi penyebab kebutaan ke-2 yang dapat diatasi. Kelainan refraksi banyak menimbulkan komplikasi, salah satunya adalah glaukoma. 1,2 Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua didunia setelah katarak. Diperkirakan pada tahun 2010 jumlah penderita gaukoma sebanyak 60.5 juta orang dan akan meningkat menjadi 79,6 juta orang pada tahun 2020. 3 Kelainan refraksi yaitu suatu keadaan mata dimana sinar-sinar sejajar dari jarak tak terhingga dibiaskan tidak tepat di retina 4 . Kelainan refraksi yang menyebabkan glaukoma yaitu myopia dan hipermetropia 1,2,4 . Glaukoma yang terjadi akibat dari kelainan refraksi berhubungan dengan anatomi dari bola mata dimana pada myopia dengan bertambahnya panjang sumbu bola mata menyebabkan peningkatan tekanan intraokuli 1,2 . Demikian juga dengan hipermetropia , faktor predisposisi anatomi menjadi penyebab terjadinya glaukoma cenderung berpengaruh dalam hal ini, yaitu : bilik mata depan yang dangkal, sumbu bola mata yang pendek dan sempitnya sudut bilik mata depan 1,2,3 . Tetapi penyebab pasti kelainan refraksi menyebabkan glaukoma saat ini masih kontroversi 1 .

II. Anatomi dan fisiologi bola mata

Bola mata bentuknya menyerupai kistik yang dipertahankan oleh adanya tekanan didalamnya. Walaupun secara umum bentuk bola mata dikatakan bulat atau globe namun bentuknya tidak bulat sempurna. 5 Orbita adalah tulang-tulang rongga mata yang didalamnya terdapat bola mata, otot-otot ekstraokular, nervus, lemak dan pembuluh darah. Tiap-tiap tulang orbita berbentuk menyerupai buah pear, yang bagian posteriornya meruncing pada daerah apeks dan optic kanal. 6,7 Nurchaliza Hazaria Siregar : Kelainan Refraksi Yang Menyebabkan Glaukoma, 2008 Ukuran rongga orbita pada orang dewasa. 6 Volume …………………………………………………………… 30 cc Tinggi …………………………………………………………….. 35 mm Lebar ……………………………………………………………… 40 mm Panjang dinding bagian tengah ………………………………….. 45 mm Jarak belakang bola mata ke foramen optikus …………………. 18 mm Panjang nervus optikus pada rongga orbita ……………………. 25 – 30 mm Ukuran bola mata pada orang dewasa. 5 Diameter anteroposterior ……………………………………….. 24 mm Dikutip dari Sihota R, Tandon R, Refractive Error Of The Eye, Parson’s Disease Of The Eye, Twentieth edition,2007, pp 6 Nurchaliza Hazaria Siregar : Kelainan Refraksi Yang Menyebabkan Glaukoma, 2008 Diameter horizontal transverse ……………………………….. 23.5 mm Diameter vertical ………………………………………………... 23 mm Cirkumferens keliling melingkar ……………………………… 75 mm Volume ………………………………………………………….. 6,5 ml Berat …………………………………………………………….. 7 gram Bola mata dilapisi oleh tiga lapisan. 6,7 1. Lapisan fibrous Dinding yang tebal dan kuat untuk melindungi isi intraokuler. Seperenam bagian anterior lapisan ini bersifat transparan seperti kaca yang disebut kornea. 2. Lapisan vascular jaringan uvea Lapisan yang member nutrisi pada beberapa struktur bola mata. Terdiri dari tiga bagian yaitu : • Iris Bagian yang paling anterior dari uvea, berbentuk datar dan melingkar. Di tengahnya membentuk lubang yang disebut pupil. Terletak diantara kornea dan lensa, dan berlanjut dengan badan siliar pada bagian posterior, iris dibentuk oleh dua lapisan otot polos yang bersifat elastic. Pada keadaan memandang dekat dan cahaya yang terang lapisan otot sirkular berkontraksi yang menyebabkan pupil mengecil myosis namun pada saat memandang jauh dan gelap otot radial berkontraksi sehingga menyebabkan pupil melebar mydriasis • Badan siliar Terdiri dari kumpulan otot-otot polos yang sangat berperan dalam mengontrol bentuk lensa Nurchaliza Hazaria Siregar : Kelainan Refraksi Yang Menyebabkan Glaukoma, 2008 • Khoroid Bagian yang banyak mengandung pembuluh darah, berbentuk membran kehitaman. Lima per enam bagian posterior dari uvea, pembuluh darah memberikan nutrisi kepada bagian- bagian tunika mata 3. Lapisan sensori retina Lapisan ini berhubungan dengan fungsi visual. Terdapat tiga tipe utama neuron- neuron di retina dari posterior ke anterior yaitu : photoreceptor, bipolar dan sel ganglion. Seperempat miliar dari sel photoreceptor terdapat dalam retina dan terdiri dari dua tipe : “rods” dan “cones”. Rods banyak berperan dalam keadaan cahaya yang gelap, namun sedikit berperan dalam membentuk bayangan yang tajam. Berperan juga dalam menentukan tajam penglihatan visual acuity dan membedakan warna

III. Kelainan Refraksi.