7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pembelajaran di SD
Belajar  adalah  suatu  aktivitas  yang  sengaja  dilakukan  oleh  individu  agar terjadi  perubahan  kemampuan  diri.  Dengan  belajar  siswa  yang  tadinya  tidak
mampu  melakukan  sesuatu,  menjadi  mampu  melakukan  sesuatu  itu,  atau  siswa yang  tadinya  tidak  terampil  menjadi  terampil  Siddiq,  dkk,  2008:  1.3.  Belajar
merupakan  tindakan  perilaku  siswa  yang  kompleks.  Sebagai  tindakan,  maka belajar  hanya  dialami  oleh  siswa  sendiri.  Siswa  adalah  penentu  terjadinya  atau
tidak terjadinya proses belajar Dimyati dan Mudjiono, 2002: 7.
Pembelajaran  adalah  suatu  upaya  yang  dilakukan  oleh  pendidikan  formal sekolah,  pembelajaran  merupakan  tugas  yang  dibebankan  kepada  guru,  karena
guru merupakan tenaga professional yang dipersiapkan untuk itu. Pembelajaran di sekolah  semakin  berkembang,  dari  pengajaran  yang  bersifat  tradisional  sampai
pembelajaran  dengan  sistem  modern  Siddiq,  dkk,  2008:  1.9.  Dalam  proses pembelajaran,  siswa  memahami  dan  menyerap  informasi  baru  menggunakan
skema  scheme.  Skema  merupakan  kerangka  atau  konsep  yang  telah  ada  dalam pikiran  anak  yang  digunakan  untuk  mengorganisasikan  dan  menginterpretasikan
informasi  itu.  Skema  bisa  merentang  mulai  dari  yang  sederhana  sampai  skema yang  kompleks.  Skema  berupa  struktur  kognitif  yang  digunakan  siswa  untuk
menyesuaikan dengan  lingkungan dan  mengorganisasikannya. Dengan demikian, penguasaan  terhadap  suatu  skema  baru  mengindikasikan  adanya  perubahan  di
dalam struktur mental anak Kusaeri, 2012. Piaget  juga  mengemukakan  suatu  pandangan  perlunya  adaptasi.   Adaptasi
berkaitan  dengan  penyesuaian  skema  yang  sudah  dimiliki  siswa  ketika berinteraksi dengan lingkungan. Adaptasi terdiri atas dua proses yang berlawanan
namun  tidak  dapat  dipisahkan,  yakni  asimilasi  dan  akomodasi.  Kedua  peristiwa itu  terjadi  secara  bersamaan.  Asimilasi  terjadi  ketika  siswa  memasukkan
pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Sebaliknya, akomodasi terjadi  ketika  siswa  menyesuaikan  diri  pada  informasi  baru.  Artinya,  siswa
menyesuaikan skema mereka dengan informasi yang baru diterimanya. Pada saat asimilasi  dan  akomodasi  bekerja  sama  untuk  menghasilkan  perubahan  kognitif,
terjadi  gerakan  kuat  antara  keadaan  ekuilibrium  dan  disekuilibrium  kognitif. Ekuilibrium  adalah  suatu  mekanisme  yang  dikemukakan  Piaget  untuk
menjelaskan  bagaimana  anak  bergerak  dari  satu  tahap  pemikiran  yang  satu  ke tahap  pemikiran  berikutnya.  Pergeseran  ini  terjadi  saat  anak  mengalami  konflik
kognitif atau disekuilibrium dalam memahami konsep baru. Dalam kondisi seperti ini,  peristiwa  salah  konsepsi  dapat  terjadi,  karena  terjadi  proses  penyesuaian
struktur  konsep  dalam  struktur  kognitif  anak  yang  belum  tentu  benar  Kusaeri, 2012.
Menurut Piaget dalam Sunarto, 2002:24-25 siswa sekolah dasar usia 7-12 tahun  mempunyai  perkembangan  berpikir  pada  taraf  operasional  konkret,
sehingga memerlukan pengalaman fisik dalam memahami sebuah konsep, seperti memanipulasi  benda  konkrit  untuk  membentuk  pengalaman  logika  berpikirnya.
Pada  taraf  ini  siswa  sudah  dapat  berfikir  logis  tetapi  masih  memerlukan  benda- benda  konkrit  yang  dapat  dikembangkan  sesuai  dengan  keinginannya,  sehingga
membantu  perkembangan  intelektualnya.  Oleh  karena  itu  kegiatan  manipulatif hand  on  activities  dan  kesempatan  untuk  mengekplorasi  sangat  penting  bagi
siswa saat ini dalam membantu proses berpikirnya. Dengan  demikian,  dalam  kegiatan  pembelajaran  keterlibatan  siswa  secara
aktif  amat  dipentingkan.  Untuk  menarik  minat  dan  meningkatkan  retensi  belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru struktur kognitif yang dimiliki siswa. Materi
pelajaran  disusun  dengan  menggunakan  pola  dan  logika  tertentu,  dari  sederhana ke  kompleks.  Perbedaan  individual  pada  diri  siswa  perlu  diperhatikan,  karena
faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
2. 2 Pembelajaran IPA di SD