UJIAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA

UJIAN TENGAH SEMESTER BAHASA INDONESIA

  

DIBUAT OLEH :

Richardo Aditama

L2E009088

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

  

2013-2014

UJIAN TENGAH SEMESTER

  CARILAH REFERENSI ATAU SUMBER BACAAN LAIN BAIK DARI BUKU ATAUPUN DATA DARI INTERNET UNTUK MENGERJAKAN SOAL-SOAL DI BAWAH INI. SERTAKAN SUMBER (DATA PUBLIKASI) TERSEBUT BAIK DALAM KUTIPAN MAUPUN DAFTAR PUSTAKA. BACA SOAL DENGAN TELITI, KERJAKAN DAN KUMPULKAN DALAM BENTUK HARD COPY DENGAN KETENTUKAN KETIK MENGGUNAKAN MODEL ARIAL, SPASI 1,5, FONT 11, KERTAS KUARTO (A4).

  1. MENGAPA BAHASA MELAYU DIANGKAT MENJADI BAHASA INDONESIA? JELASKAN! (GUNAKAN ACUAN SUMBER BACAAN)

  a. Secara historis, bahasa Melayu memiliki peranan penting bagi pedagang asing dan pedagang pribumi dalam hal berkomunikasi. Bahasa Melayu saat itu digunakan sebagai lingua franca (bahasa pengantar/bahasa pergaulan) oleh para pedagang. Sejak zaman dahulu, bahasa Indonesia telah dipengaruhi oleh bahasa Melayu yang diakibatkan oleh bahasa yang serumpun. (Soeganda, Sasra. Kitab yang Menyatakan Bahasa Melayu)

  b. Di Indonesia, pendirian Balai Poestaka (1901) sebagai percetakan buku-buku pelajaran dan sastra mengantarkan kepopuleran bahasa Melayu dan bahkan membentuk suatu varian bahasa tersendiri yang mulai berbeda dari induknya, bahasa Melayu Riau. Kalangan peneliti sejarah bahasa Indonesia masa kini [ menjulukinya "bahasa Melayu Balai Pustaka" atau "bahasa Melayu van

  Ophuijsen". Ia juga menjadi penyunting berbagai buku sastra terbitan Balai Pustaka. Dalam masa 20 tahun berikutnya, "bahasa Melayu van Ophuijsen" ini kemudian dikenal luas di kalangan orang-orang pribumi dan mulai dianggap menjadi identitas kebangsaan Indonesia. Puncaknya adalah ketika dalam Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928) dengan jelas dinyatakan, "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Sejak saat itulah bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa kebangsaan.

  2. SETELAH MENGERTI FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DALAM RANAH PERKULIAHAN, BAGAIMANA CARA MAHASISWA MENYIKAPI BAHASA

  IBU YANG DIGUNAKAN DALAM KESEHARIAN? JELASKAN! (KEMUKAKAN ALASAN DENGAN DISERTAI PEMBUKTIAN) Setelah saya mengerti fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dalam ranah perkuliahan, seorang mahasiswa harus mampu menggunakan bahasa dengan baik dan benar, yang dimaksud dengan baik adalah menggunakan bahasa

  Indonesia/bahasa Ibu sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat, dan yang dimaksud dengan benar adalah menggunakanan bahasa Indonesia/bahasa Ibu sesuai dengan kaidah bahasa yang ada (kaidah bahasa berhubungan dengan tata bahasa).

  Penggunaan bahasa dengan baik (sesuai dengan situasi dan kondisi) mahasiswa gunakan dalam situasi formal, contohnya : dalam kegiatan perkuliahan, berkomunikasi saat situasi diskusi formal, membuat tugas (makalah, skripsi, laporan, rekaman penelitian), orasi, pidato, rapat formal, berkomunikasi dengan dosen, pejabat kampus, karyawan kampus (karena pada saat perkuliahan dan berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan dosen/pejabat/karyawan kampus, mahasiswa harus mengingat bahwa mereka tidak seluruhnya berasal dari daerah yang menggunakan bahasa ibu yang sama, sehingga bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pemersatu yang pasti mereka juga kuasai), penggunaan bahasa Indonesia nonformal bisa digunakan untuk bercakap-cakap dengan keluarga serta teman. Sedangkan penggunaan bahasa Ibu dapat dilakukan ketika berkomunikasi dengan teman sebaya/teman sepergaulan, ketika rapat anggota mahasiswa daerah, juga dapat digunakan untuk mengakrabkan hubungan pertemanan dengan teman yang berasal dari luar bahasa daerah (saya ambil contoh, saya sendiri adalah mahasiswa yang berasal dari Jawa Tengah, bahasa Ibu saya adalah Bahasa Jawa. Saya mengobrol dengan teman saya yang berbahasa ibu bahasa Sunda dengan tujuan untuk mengajari dia bahasa Jawa agar komunikasi kami tidak terjadi kesalahpahaman/hambatan saat saya dan teman-teman Jawa Tengah berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa).

  Penggunaan bahasa dengan benar atau sesuai dengan kaidah bahasa yang ada. Pada bahasa Indonesia, contohnya: menggunakan bahasa Indonesia dengan bahasa yang baik (tidak mencampur bahasa formal dan nonformal), menulis karya tulis/tugas/skripsi dengan memperhatikan subjek-predikat-objek, hanya menggunakan bahasa gaul pada saat berkomunikasi pada situasi nonformal. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keaslian bahasa Indonesia. Pada bahasa Ibu, contohnya: mempelajari tingkatan bahasa Ibu, sehingga ketika orangtua/dosen mengajak ngobrol menggunakan bahasa Ibu, kita bisa menjawabnya dengan bahasa Ibu dengan tingkatan bahasa yang halus agar sopan. Seorang mahasiswa setidaknya mempelajari bahasa Ibu dengan mempelajari budayanya agar mengerti maksud dan tujuan tingkatan bahasa dan adat istiadatnya.

  Seorang mahasiswa berpengaruh dalam eksistensi penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Ibu, penggunaan bahasa Indonesia dengan Bahasa Ibu harus seimbang karena Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan sedangkan bahasa kelestariannya. Diharapkan dengan menggunakan kedua bahasa tersebut tepat dengan proporsinya masing-masing, maka keberadaan kedua bahasa tersebut tidak terjadi ketimpangan atau terjadi ketidaktepatan penggunaannya.

  3. BAGAIMANA SIKAP ANDA BERKAITAN DENGAN ADANYA PERBEDAAN DIALEK MASING-MASING DAERAH DALAM RAGAM BAHASA INDONESIA? JELASKAN! Sikap saya dalam kaitannya dengan adanya perbedaan dialek masing-masing daerah dalam ragam bahasa Indonesia adalah saya sangat menghargai keberagaman dialek dalam penggunaan bahasa Indonesia karena saya menghargai perbedaan. Keunikan dari negara Indonesia salah satunya ditunjukkan oleh keberagaman dialek dari masing-masing daerah. Dialek tersebut juga terasa pada saat penggunaan bahasa Indonesia. Penutur bahasa Indonesia dari Jawa Tengah dan Jawa Timur akan terasa “medhok” saat menggucapkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia, penutur bahasa Indonesia dari Sulawesi akan dominan menggunakan huruf “e” daripada “é”, penutur bahasa Indonesia dari Batak akan menggunakan banyak penekanan pada setiap kata bahasa Indonesia yang mereka ucapkan. Keberagaman dialek tidak memiliki efek negatif terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Yang perlu diperhatikan adalah, intonasi dan artikulasi dalam pengucapan bahasa Indonesia harus tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan ambiguitas terhadap masing-masing pengguna bahasa Indonesia yang memiliki dialek yang berbeda.

  4. BUATLAH ESAI SINGKAT (300-400 KATA) TENTANG MANFAAT RAGAM BAHASA

  ILMIAH UNTUK MAHASISWA! (LATAR BELAKANG, ISI DAN SIMPULAN)

  Latar Belakang

  Mahasiswa telah melewati proses pendidikan dasar, menengah serta pendidikan tinggi, seiring dengan proses peningkatan pendidikan yang dilalui, maka penggunaan bahasa seorang mahasiswa harus meningkat dari ragam bahasa sederhana, formal, hingga ke ragam bahasa ilmiah. Semakin tinggi tingkat jenjang ilmu seseorang maka ragam bahasanya akan berkembang dan semakin kaya akan bahasan ilmu-ilmu yang didalami. Jikalau seseorang dengan jenjang pendidikan yang tinggi, atau seorang mahasiswa tidak memiliki ragam bahasa ilmiah yang baik, maka banyak orang akan mempertanyakan kemampuan mahasiswa tersebut apakah betul dia seorang sarjana sebuah universitas atau bukan. Oleh karena itu seorang mahasiswa yang pandai bercakap dan memiliki banyak ragam bahasa ilmiah yang baik dapat menunjukkan bahwa dia intelek dan dapat terlihat bahwa dia benar-benar seorang lulusan universitas negeri ataupun

  

ISI

  Mahasiswa merupakan kaum terpelajar yang seharusnya menjadi pelopor dalam penggunaan ragam bahasa ilmiah yang dimulai dari kehidupan sehari-hari hingga pada kegiatan belajar mengajar di universitas. Dari lingkungan universitas, buku yang dibaca, dan pembelajaran materi dari dosen, mahasiswa akan mendapatkan bahas ilmiah yang sesuai bidang ilmunya. Sehingga ketika mahasiswa berada ditempat umum dan melihat suatu kegiatan di masyarakat yang dimana biasanya memiliki nama umum yang asal sebut, mahasiswa bisa tahu bahwa sebenarnya bukan itu, seperti contohnya ketika perbaikan mesin AC lalu mekaniknya berkata bahwa perlu diadakan penambahan atau penggantian “freon” padahal namanya bukan, tapi refrigerant R22. Penggunaan ragam bahasa ilmiah sangat dibutuhkan dalam berkomunikasi, dunia broadcasting, penulisan karya tulis (skripsi, artikel, karya tulis ilmiah). Mahasiswa saat kuliah akan terus berhubungan dengan artikel, jurnal, karya tulis ilmiah, dan untuk kelulusanpun mahasiswa diharuskan membuat skripsi yang pastinya tidak dapat ditulis tanpa dasar yang jelas ataupun menggunakan kata – kata umum yang tidak sesuai dengan bidang studinya. Tips untuk menambah pengetahuan, wawasan dan menambah kosakata ragam bahasa ilmiah dengan cara:

  Rajin membaca koran, majalah, tabloid, artikel di internet. Semakin update

  • media cetak tersebut, maka semakin bertambah pula kosakata ragam bahasa ilmiah yang kita dapat
  • Mencatat dan mengaplikasikan ragam bahasa ilmiah yang kita dapat untuk membuat karya tulis ilmiah/berbicara
  • Mengikuti perkembangan berita dan acara talkshow, biasanya mereka menyelipkan ragam bahasa ilmiah dalam penyampaian informasi.

  SIMPULAN

  Semakin tinggi jenjang ilmu seseorang maka semakin tinggi juga perubahan bahasanya, semakin banyak ragam bahasanya. Dari cara mahasiswa berucap dengan bahasa yang sesuai bidang ilmunya, maka akan semakin terlihat mutunya. Mahasiswa merupakan pelopor dalam berbahasa ilmiah dalam kehidupan sehari

  • – hari dan dikampus. Ragam bahasa ilmiah bisa didapat dari buku kuliah, jurnal, dan materi dosen. Penggunaan bahasa ilmiah sangat banyak sekali contohnya seperti membuat karya ilmiah, atau skripsi.

  5. PILIHLAH SALAH SATU ARTIKEL ILMIAH YANG ANDA KETAHUI DAN BUAT RESUME NYA!

  • TERIMA KASIH--