20
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
b. Bidang Peningkatan Produksi
Judul : Pelayanan Kesehatan Ternak Besar seperti Sapi serta Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Kebersihan Kandang Ternak.
Sifat Program Kerja : interdislipliner Bidang Program Kerja : Peningkatan Produksi
No. Sektor : 02.3.2.05
Latar belakang Tema dari KKN-PPM Unud Periode XIII di Desa Buahan, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar adalah “Pembinaan Kesehatan, Pendidikan, Prasarana Fisik dan Peningkatan Produksi untuk Mewujudkan Desa Buahan yang Sadar
Lingkungan”. Kesehatan hewan adalah bagian dari kesehatan masyarakat dan menjadi bagian dari perlindungan plasma nuftah sekaligus sebagai bagian dari pembangunan
pertanian dalam arti luas. Untuk itu dipandang perlu adanya reorientasi wawasan pengamanan ternak dari pendekatan penyakit hewan menjadi pendekatan kesehatan
hewan. Hewan harus dipelihara dengan cara yang sehat agar potensi genetik maksimal
dapat dicapai, baik berupa daging dan susu .
Hewan yang tidak sehat dapat menimbulkan banyak kerugian seperti produktivitas ternak yang menurun dan
berdampak pula terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu kami membuat program berbasis pelayanan ternak berupa
pemberian vitamin, obat cacing, serta melakukan sanitasi kandang agar lingkungan tempat hewan ternak menjadi higyene.
Tujuan -
Memebantu masyarakat dalam manajemen pemeliharaan ternak. -
Meningkatkan kekebalan tubuh pada ternak agar tidak mudah terserang penyakit infeksius.
- Proses
Pada awalnya dilakukan survei langsung kelapangan yitu di SIMANTRI 252 yang terletak di Banjar Satung Desa Buahan, kami menemui kelian dinas banjar
satung yaitu Bapak I Made Tara dan ketua Poktan Bapak I Made Eka serta
21
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
menanyakan mengenai jumlah sapi yang ada di simantri tersebut, setelah itu kami juga melakukan survei keliling wilayah Br. Satung untuk menanyakan satu persatu
warga yang memiliki ternak untuk dilakukan pendataan. Tujuannya agar memudahkan kami untuk mempersiapkan obat-obatannya pada saat akan terjun untuk
memberikan pelayanan kesehatan ternak. Beberapa hari kemudian kami kembali melakukan koordinasi dengan ketua Poktan untuk kerjasama pengawasan selama
bertugas. Setelahnya, kami sudah siap menuju lapangan dengan membawa obat- obatan yang dibutuhkan oleh hewan ternak warga.
Biaya
No. Nama Barang
Jumlah Harga
satuan Rp Total Rp
1. Vitamin B Pleks
1 Box Rp.12.000,00. Rp. 120.000,00
2. Vitamin B Pleks plus
1 Botol Rp. 20.000,00 Rp. 20.000,00.
3. Obat cacing
1 Box Rp. 35.000,00 Rp. 35.000,00
4. Desinfektan
1 Regan Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
Sub Total Rp. 205.000,00
Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan Ternak
Hari Tanggal
Jenis Kegiatan Waktu
WITA Tempat
Peserta orang
JKEM JOK
1 2
3 4
5 6
7
26-07- 2016
Koordinasi dengan kelian banjar satung dan ketua
SIMANTRI 252 10.00
– 11.30
Rumah Kelian
Banjar Satung
3 1,5
4,5
26-07- 2016
Survei lokasi SIMANTRI 252 dan pendataan ternak
11.30 - 13.30
Lingkungan banjar satung
6 2
12
13-08- 2016
Survei final SIMANTRI 252 dan pendataan ternak
dilingkungan banjar satung
14.00 - 18.00
Lingkungan banjar satung
3 4
12
22
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
13-08- 2016
Persiapan Obat-obatan dan perlengkapan
19.00 –
20.00 Posko KKN
PPM 1
15-08- 2016
Pelaksanaan program pelayanan kesehatan
ternak di SIMANTRI 252 di Banjar Satung
09.30 –
13.00 SIMANTRI
252 Banjar Satung
6 4,5
27
16-08- 2016
Pelaksanaan program pelayanan kesehatan
ternak warga di lingkungan Banjar Satung
09.30 –
13.00 Lingkungan
banjar satung 20
4,5 90
Jumlah 23,5
152,5 Hasil
Kegiatan pelayanan ternak yang diadakan di SIMANTRI 252 Br. Satung berlangsung dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 13.00 Wita pada tanggal 15
Agustus 2016. Jumlah seluruh ternak ternak Sapi khususnya yang ada di Simantri tersebut adalah 22 ekor, diantarannya Sapi jantan 1 ekor, Betina 15 ekor, Betina
Bunting 4 ekor, pedet 2 ekor. Keesokan harinya pada tanggal 16 Agustus 2016 barulah diadakan pelayanan
Kesehatan ternak untuk masyarakat di lingkungan Br. Satung. Kegiatan dilaksanakan dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00 Wita. Jumlah seluruh ternak yang ada di
Br. Satung adalah 59 ekor, diantaranya 23 ekor sapi dan 36 ekor babi. Saat diadakannya pelayanan kesehatan ternak, warga Br.satung sangat antusias
menyambut kedatangan kami, mereka juga aktif menanyakan mengenai masalah- masalah kesehatan hewan ternaknya, selain itu mereka juga bertanya mengenai
manajemen pemeliharaan ternaknya. Kegiatan pelayanan ternak di Simantri dan lingkungan Br. Satung berjalan dengan lancar dan sukses dengan sambutan dari
kelian banjar, ketua Poktan dan warga yang sangat antusias menyambut kedatangan mahasiswa.
Hambatan Hambatan dalam pelaksanaan program terletak pada pencarian lokasi ternak
sapi, dimana letak kandang sapi dengan rumah sangat berjauhan. Mereka memelihara
23
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
ternaknya di ladang, akan tetapi ada beberapa warga yang memelihara ternaknya di pekarangan belakang rumah.
Evaluasi Adapun hal yang menjadi evaluasi kami dalam kegiatan pelayanan ternak ini
yaitu mahasiswa belum mampu menjangkau selurh banjar yang ada di Desa Buahan dengan alasan luasnya wilayah desa Buahan mengingat tenaga pelaksanan yang
sedikit, sehingga kami hanya melakukan pelayanan kesehatan ternak yang terfojkus di satu tempat saja yang menurt kami berpotensi berkembang. Pemilihan lokasi
pelayanan kesehatan ternak didasarkan atas pendataan kepemilikan ternak pribadi yang telah dilakukan sehingga hanya Banjar yang penduduknya memiliki jumlah
ternak terbanyak dan potensi peningkatan serta berkembang yang kami berikan pelayanan ternak.
Selain itu, perlunya disampaikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai manajemen pemeliharaan ternak yang baik seperti manajemen kesehatan. Dalam
manajemen kesehatan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin agar produktivitas ternak menjadi meningkat. Disamping itu perlu dilakukan pemahaman
dan pelatihan kepada peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang dan melakukan sanitasi kandang. Sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sehat
untuk ternak juga bagi peternak.
Judul : Pembinaan Teknis serta Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Leguminosa serta Limbah Organic dalam Pembuatan MOL kepada SiswaI SDN 3 dan SDN 5
Buahan Sifat Program Kerja : Interdislipiner
Bidang Program Kerja : Peningkatan Produksi No. Sektor
: 02.1.2.10
Latar Belakang Tema dari KKN-PPM Unud Periode XIII di Desa Buahan, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar adalah “Pembinaan Kesehatan, Pendidikan, Prasarana Fisik dan Peningkatan Produksi untuk Mewujudkan Desa Buahan yang Sadar
Lingkungan”.
24
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
Pada dasarnya lingkungan pedesaan identik dengan kehidupan masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai petani dan bahkan anak-anak yang masih duduk
di bangku Sekolah Dasar sudah dibiasakan dengan pekerjaan ladang dan kebun. Sektor pertanian merupakan suatu sektor penting yang harus diperhatikan, dimana
melalui sektor pertanian yang dapat diolah dengan efektif dan efisien secara tidak langsung akan menghasilkan suatu produktivitas yang optimal guna memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat. Untuk menghasilkan produktivitas yang optimal tentunya aktivitas dan para pelaku pertanian pada umumnya dan para kaum muda
anak-anak khususnya harus mendapat pembelajaran dan perhatian sejak dini berdasarkan usahatani yang mereka tekuni.
Salah satu cara peningkatan produksi pertanian dapat diwujudkan melalui pemanfaatan pupuk organik maupun anorganik. Dimana pemanfaatan pupuk organik
memiliki presentase kualitas hasil pertanian yang jauh lebih baik. Salah satu pupuk organik yang baik digunakan dalam kegiatan usahatani yaitu, MOL Mikroorganisme
Lokal. Pembuatan stater MOL Mikroorganisme Lokal merupakan program lanjutan dalam pengelolaan sampah khususnya sampah organik. Sampah-sampah skala rmah
tangga seperti sisa buah yang sudah membusuk, sisa nasi basi, maupun bahan-bahan dari alam yang memiliki kandungan hormon daun gamal, lamtoro, waru, dll yang
dapat di jadikan stater kompos berupa MOL. Bahan-bahan stater yang digunakan berupa bahan-bahan alami yang mudah diperoleh dilingkungan masyarakat dan tidak
memerlukan biaya yang tinggi. Dengan pembuatan stater kompos berupa MOL yang berbahan dasar dari bahan-
bahan alami, lebih mudah dibuat dan digunakan. Tidak mengandung bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan pembelian bahan-
bahannya pun juga jauh dan memerlukan waktu serta harganya yang cukup mahal. Di Desa Buahan itu sendiri petani ataupun masyarakat belum mengetahui apa
itu MOL. Melalui KKN-PPM Unud periode XIII, mahasiswa memberikan penyuluhan tentang manfaat dari penggunaan MOL yang terfokus kepada kaum muda
anak-anak. Dengan adanya penyuluhan tentang MOL, maka anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar diharapkan mampu membawa perubahan dan
perkembangan serta mengaplikasikan penggunaan dari MOL dalam kegiatan usahatani kedepannya.
25
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
Tujuan -
Membantu masyarakat petani mengoptimalkan produktivitas pertanian. -
Memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dan limbah organik untuk dijadikan sebagai pupuk cair.
- Agar anak-anak nantinya dapat mengaplikasikan penggunaan dari pupuk tersebut
ke lahan perkebunan mereka skala kecilnya di halaman rumah -
Menambah wawasan baru mengenai daur ulang limbah kepada kaum muda anak- anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Proses Pada awalnya dilakukan survei kesekolah yang ada di lingkungan Desa
Buahan yaitu SD N 3 Buahan dan SD N 5 Buahan serta berkoordinasi dengan kepala sekolah setempat untuk melakukan penyuluhan dan pemberian praktikum langsung.
Setelah mendapat ijin dan memenuhi segala prosedurnya kami lebih awal membuat sampel MOL di posko KKN-PPM akan tetapi sebelum itu kami harus mempersiapkan
perlengkapan dan bahan stater pembuatan pupuk cair MOL. Setelah pembuatan sampel awal di posko barulah kami melanjutkan mengaplikasikan pembuatan pupuk
cair MOL tersebut kepada anak-anak di SD N 3 Buahan dan SD N 5 Buahan pada tanggal 12 Agustus 2016 dari pukul 08.00 sampai pukul 11.00 Wita.
Biaya
No. Nama Barang
Jumlah Harga Satuan
Rp Total Rp
1. Gula Merah
1 kg Rp. 24.000,00
Rp. 24.000,00 2.
Lem G 1 Ls
Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
3. Gula pasir
1 Ls Rp. 6.000,00
Rp. 6.000,00 4.
Snack 1 Ls
Rp. 16.000,00 Rp. 16.000,00
5. Snack
1 Ls Rp. 55.000,00
Rp. 55.000,00 6.
Air mineral gelas 2 kardus
Rp. 18.000,00 Rp. 36.000,00
7. Selang Terpas
2 meter Rp. 2.500,00
Rp. 5.000,00
Sub Total Rp. 147.000,00
26
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan Program MOL
Hari Tanggal
Jenis Kegiatan Waktu
WITA Tempat
Peserta orang
JKEM JOK
1 2
3 4
5 6
7 31-07-
2016 Persiapan peralatan
pembuatan MOL 14.00
– 15.00
Posko KKN PPM
1 1
1
01-08- 2016
Koordinasi dan permohonan ijin
pelaksanaan program kepada kepala SD N 3 dan
SD N 5 buahan 09.00-
10.30 SD N 3
Buahan dan SD N 5
Buahan 2
1,5 3
02-08- 2016
Pembuatan sample MOL 15.00-
17.00 Posko
KKN PPM 1
2 2
12-08- 2016
Pelaksanaan program pembuatan MOL di SD N
3 Buahan 08.00-
09.00 SD N 3
Buahan 23
1 23
12-08- 2016
Pelaksanaan program pembuatan MOL di SD N
5 Buahan 10.00
– 11.00
SD N 5 Buahan
21 1
21
Jumlah 12,5
57 Hasil
Kegiatan penyuluhan dan praktek pemanfaatan limbah organik dan tanaman leguminosa dalam pembuatan MOL dilaksanakan kepada siswaI SD N 3 Buahan
pada tanggal 12 Agustus 2016 dan SD N 5 Buahan tanggal 13 Agustus 2016 pada pukul 08.00-11.00. jumlah keseluruhan anak-anak yang mengikutin kegiatan yakni
terdapat 45 orang dari kelas 5 dan kelas 6. Pada saat pemaparan informasi dan teknis dalam pembuatan MOL seluruh siswa terlihat serius dalam memperhatikan dan
menyimak setiap informasi yang di paparkan oleh mahasiswa. Dalam kesempatan itu kami juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya apabila terdapat hal-
hal yang belum dipahami. Dan tidak sedikit dari mereka yang bersemangat untuk
27
TAHUN 2016
KKN PPM DESA BUAHAN, PAYANGAN - GIANYAR
bertanya berbagai hal terkait dengan pembuatan MOL. Pembinaan teknis pembuatan MOL diberikan dengan cara yang sederhana sehingga mudah untuk diaplikasikan.
Hambatan Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini yakni yang pertama adalah dalam
mencari air kelapa muda, dan kami belum begitu mengetahui dimana letak pedagang air kelapa muda, meskipun di Desa Buahan tersedia banyak pohon kelapa namun
kami tidak bisa mengambilnya. Selanjutnya hambatan yang kedua adalah mengontrol anak-anak karena begitu antusias sehingga kadang perlu didampingi oleh para wali
kelas dan guru-guru. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan program ini adalah anak-anak masih belum bisa begitu paham tentang penggunaan pupuk cair MOL ini dalam skala yang besar perlu
pendamping untuk tetap membimbing dan membina mereka serta mereka belum paham tentang istilah-istilah yang terpakai seperti tanaman leguminosa atau yang
sering disebut dengan daun gamal.
c. Bidang Sosial Budaya