Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Accessories Mobil Pada ICS Rubber Product Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

ANDI RAMDAN 1.05.06.887

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

pengetahuan dan teknologi, demikian pula halnya di indonesia, seperti makin meluasnya penggunaan Aplikasi teknologi komputer, hal itu membawa dampak yang besar terhadap teknologi informasi. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya peralatan yang serba canggih dan peraktis baik untuk pemecahan masalah manajemen perusahaan maupun dalam pemecahan sehari-hari. Dengan adanya sistem informasi, akan sangat membantu dalam pemecahan masalah terutama dalam hal ketika kita membutuhkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. ICS Rubber Product adalah salah satu bengkel yang bergerak dalam bidang penjualan dan pembelian accessories mobil, dapat dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, yang cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen. untuk itu diperlukannya sistem informasi yang dapat menangani penjualan dan pembelian secara efektif dan efisien yang dapat menangani permasalahan yang terdapat pada ICS Rubber Product khususnya bagian Penjualan dan Pembelian.Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses penjualan dan pembelian, sehinggamemberikan dukungan untuk pengolahan data dan menginput data barang dengan baik.

Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan selama penelitian adalah metode pengumpulan data,metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan sistem Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasidan wawancara.Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Prototype.Adapun metode desain yang ada akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk Normalisasi,Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram (ERD).Pembuatan sistem informasi penjualandanpembelian ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.

Dengan adanya Sistem Informasi penjualan dan pembelian ini proses pencarian data lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mendukung perkembangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada ICS Rubber Product Bandung.

Kata Kunci : Penjualan, Pembelian, Microsoft Visual Basic 6.0, SQL Server 2000.


(3)

(4)

i

Abstra

ct

Business World to grow along with advances in science and technology, as well as in Indonesia, such as the increasingly widespread use of applications of computer technology, it brings an enormous impact on information technology. It is characterized by the increasing number of sophisticated and versatile tools for solving problems peraktis both company management and in solving day-to-day. With this information system, will greatly assist in solving problems, especially in the case when we need information fast, precise and accurate. Rubber Product ICS is one of the workshops engaged in the sale and purchase of car accessories, you can bet the system requires the existence of accurate and reliable information, sufficient to improve services to consumers. to the need for information systems that can handle the sales and purchasing effectively and efficiently to address the problems found on the ICS Rubber Product Sales and Pembelian.Kegunaan particular part in this study is to assist the process of selling and buying, sehinggamemberikan support for processing and inputting data data with good stuff.

Looking at existing problems, the research methods used during the research is a method of data collection, systems development methodology, systems approach to the method of data collection method is done by observasidan wawancara.Metode system development method used is Prototype.Adapun existing design methods will be described in document flow chart form (flowmap), context diagrams, data flow diagrams and data dictionary. And for the depiction of the data base design will be illustrated in the form of Normalization, Relation Table, Entity-Relationship Diagram (ERD). Making this penjualandanpembelian information system using Visual Basic 6.0 program and to the database using SQL Server 2000.

With the sale and purchase of Information Systems is the process of finding data more effectively and efficiently, so it can support the development of information systems sales and purchases at ICS Rubber Product Bandung.


(5)

iii

Alhamdullilah,puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena atas ijin, berkah, rahmat dan karuniaNya, maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul:

““

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PEMBELIAN ACCESSORIES MOBIL PADA ICS RUBBER

PRODUCT BANDUNG

”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki masih menjadi kendala sehingga laporan ini masih jauh dari sempurna. Dengan ini penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari berbagai pihak untuk menjadikan penulis memperbaiki segala kekurangan.

Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua Tercinta yang memberikan semangat, dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini.


(6)

iv

2. Dr. Arry Akhmand, selaku Dekan Fakultan Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika dan dosen wali

4. Iyan Gustiana, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing

5. Pemilik dan karyawan – karyawan ICSRubber Product Bandung terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.

6. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

7. Diah Retno Setyowati selaku orang yang paling penulis sayang yang selalu mendampingi, memberi semangat dan motivasi, “Ndiyah Bandung 2 Desember 2006”

8. Semua teman – teman satu desen pembimbing dan satu angkatan MI-14 dan MI-7 yang telah memberikan semangat baik secara langsung dan tidak langsung, mungkin tidak bisa disebutkan satu – persatu.

Bandung, Juni 2011 Penulis

ANDI RAMDAN


(7)

1

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia. Dunia pendidikan khususnya yang merupakan salah satu pilar utama yang membawa perubahan tersebut.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, maka bermunculan media-media yang dapat digunakan sebagai media pengolahan data, penyaji atau penyampai informasi, hal ini dikarenakan informasi sangat berharga dan mahal harganya.

Dalam menyajikan informasi, setiap instansi memiliki cara yang berbeda-beda pula, ada yang sudah secara komputerisasi tetapi ada juga yang masih menggunakan cara manual. Hal ini terjadi karena menggunakan komputerisasi membutuhkan dana yang mahal, selain faktor tersebut brainware juga merupakan kendala serta kurangnya pengaruh eksternal yang masuk ke dalam instansi tersebut.

Sehubungan dengan permasalahan yang terjadi saat ini maka ICS Rubber Product yang berkerja dalam bidang penjualan Accessories mobil , berusaha menyajikan informasi transaksi penjualan harga Accessories kepada pelanggan secara cepat dan tepat. Adapun ICS Rubber Product masih menggunakan cara manual dalam melakukan transaksi penjualan Accessories mobil, di mana dalam melakukan transaksi penjualan


(8)

memerlukan waktu yang cukup lama dikarnakan dalam pencarian barang masih secara manual yaitu mencari langsung ke gudang, tidak sesuai dengan jumlah transaksi penjualan per hari mencapai 15 sampai 20 transaksi, pendataan barang yang masuk dan keluar pun pemilik harus mendata barang secara manual, kemudian dicatat di buku stok barang. Sehingga terjadi penumpukan data dan mungkin saja terjadi kesalahan-kesalahan antara lain penghitungan yang kurang akurat dan waktu yang cukup lama dalam pengolahannya.

Oleh sebab itu penulis berkeinginan untuk merancang

“Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Accessories Mobil Pada ICS Rubber Product Bandung“.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan di ICS Rubber Product. sering kali di jumpai hambatan - hambatan yang mengganggu kelancaran kerja diantaranya :

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Kesulitan memperoleh informasi laporan penjualan dan pembelian barang apabila pemilik bengkel memerlukan laporan tersebut.

2. Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian masih menggunakan media tertulis sehingga sehingga belum terintegrasi


(9)

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah jelaskan diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan pada ICS Rubber Product

2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada ICS Rubber Product

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian pada ICS Rubber Product

4. Bagaimana implementasi pengembangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada ICS Rubber Productkedalam program aplikasi.

Accessories mobil.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul dan identifikasi masalah yang diutarakan sebelumnya maka maksud dari mengadakan kegiatan penelitian adalah untuk merancang suatu system informasi penjualandan pembelian, yang mana dengan adanya rancangan sistem yang dibangun nantinya akan membantu mempermudah pengolahan data dalam waktu yang relative lebih singkat dibandingkan dengan sistem yang lama.

Pelaksanaan penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:

1. Memberikan gambaran yang jelas terhadap aplikasi pemograman yang nyata, yang selalu berkembang menurut perkembangan ilmu


(10)

pengetahuan dan teknologi.

2. Meningkatkan, mengembangkan dan memantapkan kemampuan dan keterampilan serta menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman sebagai bekal memasuki lapangan pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

3. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan tentang pemograman, khususnya menggunakan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0.

1.4. Kegunaan penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan untuk meneliti sejauh mana sistem informasi pengolahan data penjualan dan pembelian berbasis komputer dapat dilakukan secara baik dan efektif sehingga dapat mempermudah dan menunjang pelaksanaan tugas karyawan.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a) Bagi Penelitian

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terapan dalam pengolahan data dan menganalisa permasalahan – permasalahan baik secara teori ataupun praktek dan mengaplikasikan ilmu – ilmu yang tealah didapat selama kuliah. b) Bagi Pihak Perusahaan


(11)

Untuk ICS Rubber Product sebagai instansi yang diteliti, dapat mengembangkan sistem informasi penjualan dan pembelian yang lebih baik dengan menggunakan proses komputerisasi.

c) Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu sistem informasi (teori) dengan kejadian yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Serta dapat dijadikan sumber informasi dan referensi dalam penelitian sejenis.

1.5. Batasan Masalah

Penulis melakukan pembatasan/ruang lingkup masalah, hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak menyimpang dari topik permasalahan penjualan dan pembelian accessories mobil pada ICS Rubber Product. Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini nantinya adalah mengenai data pemasukan dan pengeluaran harga accessories mobil, nama barang, merek barang, stok barang, dan data lainnya.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian bertempat di ICS Rubber Product yang terletak di Komp. Ujung Berung Indah Block 10-5 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan dari mulai tanggal 12 Maret 2011 sampai dengan tanggal 14 Mei 2011.


(12)

Jadwal Penelitian Tahun 2011

Tahap

Maret April Mei

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengamatan (observasi) Wawancara (Interview) Studi Literatur

Dokumen Perusahaan Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

Mengembangkan Prototype Mengadakan Sistem

Operasional Menguji Sistem

Operasional Implementasi Sistem


(13)

7 2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Jerry Fitz Gerald, yang dikutip dari Jogianto (2005 : 1) Sistem adalah : “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut Jogianto (2005 : 2) sistem adalah :

“Kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Selain pengertian sistem seperti di atas, ada beberapa pengertian sistem yang lain diantaranya adalah :

1. Sistem adalah suatu perangkat dari sumber manusia dan modal dalam organisasi yang bertugas mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkat manajemen, melaksanakan perencanaan dalam pengendalian organisasi.


(14)

2. Sistem dalam pengolahan data merupakan suatu kumpulan dari manusia, mesin dan metode yang terorganisir untuk memenuhi pengendalian organisasi. 3. Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu

kesatuan atau organisasi.

4. Sistem adalah suatu perangkat dari sumber manusia dan modal dalam organisasi yang bertugas mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkat manajemen, melaksanakan perencanaan dalam pengendalian organisasi.

2.1.2. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem


(15)

2.1.3. Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya, sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia.

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2.1.4. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya,


(16)

selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan (system boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar (evironments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui


(17)

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang


(18)

dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan


(19)

Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan

Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,

2.2.2. Siklus Informasi

Siklus informasi yaitu data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan


(20)

yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Gambar 2.2 Siklus Informasi

(Sumber: Jogiyanto, HM, 2005, Analisis dan Desain, Andi, Yogyakarta.)

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Proses (Model)

Input (Data) Output

(Informasi)

Data (Ditangkap)

Penerima

Hasil Tindakan

Keputusan

(Tindakan)


(21)

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.

5. Efisien (efficiency)

Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.

Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.


(22)

2.2.5. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


(23)

2.3. Pengertian Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian

Menurut Wikipedia.Org Pengertian Sistem Informasi Penjualan & Pembelian adalah :

Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

“ Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan barang yang tergolong kurang memenuhi kebutuhan yang di perlukan.”

2.4. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini

adalah sebagai berikut :

2.4.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual BasiC 6.0 sebagai berikut :

Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari. Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam visual basic adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Simbolic IntructionCode) yang merupakan salah


(24)

satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar.

Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana hingga ke aplikasi pengolahan database.

2.4.1.1. Elemen-Elemen Visual Basic 6.0

Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Properties

Tool Box Jendela Form Layout


(25)

a. Tile Bar

Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program Visual Basic yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang aktif.

b. Menu Bar

Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0

c. Main Toolbar

Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. d. Toolbox

Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

e. Project

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.

f. Form

Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Didalam form kita dapat merancang sebuah program aplikasi dengan menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox.


(26)

g. Jendela Properties

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah properti-properti yang dimiliki sebuah objek. Pada jendela properties terdapat dua pilihan tabulasi,yaitu Alphabetic (urut berdasarkan abjad) dan Categorized (urut berdasarkan kelompok).

h. Jendela Form Layout

Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).

2.4.2. SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.


(27)

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).


(28)

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.5. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah himpunan “interkoneksi” antar 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya, maka komputer-komputer tersebut bukan autonomous (tidak melakukan control terhadap komputer lain dengan akses penuh).

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask disk). Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware atau software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-bersama.

2.5.1. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.


(29)

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.


(30)

2.5.2. Topologi Jaringan Komputer

2.5.2.1 Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.4 Topologi Bus

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi Jaringan /14 Juni 2011)

2.5.2.2Topologi Ring

Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.

Gambar 2.5 Topologi Ring


(31)

2.5.2.3 Topologi Star atau Hub

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.6 Topologi Star

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi Jaringan /14 Juni 2011)

2.5.2.4Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga tree topology.

Gambar 2.7 Topologi Hybrid

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi Jaringan /14 Juni 2011)


(32)

2.5.3. Manfaat Jaringan Komputer

2.5.3.1Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2.5.3.2Reliabilitas Tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

2.5.3.3 Menghemat Uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang system untuk membangun system yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.


(33)

2.5.4. Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.

Gambar 2.8 Client Server


(34)

Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan.

Client - Web Browser

Middleware PHP,

JSP,ASP Server – Apache, IIS

Database: MySQL, Oracle

Service Request Services Response

D

a

ta

R

e

q

u

e

st

Gambar 2.9 Arsitektur Model Client Server

(Sumber : Antonius Rachmat C, S.Kom, Pemograman Jaringan Modul 21)

a) Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.

b) Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.

Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.


(35)

Karakteristik Client-Server:

1. Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.

2. Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.

3. Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.

4. Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

5. Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

6. Mix-and-match : tidak tergantung pada platform

7. Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.

8. Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.

9. Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.

Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.


(36)

30 3.1. Objek Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan ICS Rubber Product yang terletak di Komp. Ujung Berung Indah Blok 10-5 Bandung dan yang menjadi objek penelitian adalah bagian kasir ICS Rubber Product.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

ICS Rubber Product berdiri pada tanggal 1 April 2003. perusahaan ini baru berjalan 8 tahun hingga sekarang, perusahaan ini dapat di golongkan merupakan salah satu perusahaan yang baru berkembang, oleh sebab itu diperlukan sistem pendukung kemajuaan perusahaan dalam pengelolaan data bidang penjualan seperti pengolahan data secara mudah dan efisien dengan kemajuan teknologi sekarang ini seperti komputer. ICS Rubber Product merupakan perusahaan perorangan yang masih berkembang. ICS Rubber Product di bangun di atas luas tanah 4275m² persegi yang beralamatkan di Komp. Ujung Berung Indah Blok 10-5 Bandung, telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah setempat berikut juga izin membangun dalam rangka memajukan sumber daya manusia maupun peningkatan pembangunan daerah kemajuan perekonomian daerah setempat.


(37)

ICS Rubber Product merupakan sebuah perusahaan perorangan yang bergerak dalam bidang jasa dan pelayanan perbaikan maupun perawatan mobil, dan juga dalam bidang penjualan Accessories mobil.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi dari perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan pelayanan perbaikan maupun perawatan mobil ini memiliki beberapa visi dan misi yakni:

1. Menciptakan lapangan kerja baru

2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi Konsumennya 3. Konsumen adalah raja

4. Kepuasan konsumen adalah dambaan kami

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah suatu bagian yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan setiap bagian dapat melaksanakan tugasnya masing-masingsesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah diberikan, sehinggga tujuan organisasi/perusahaan dapat tercapai dengan baik.


(38)

Pemilik Perusahaan

Sekertaris Kasir

Tranfortasi Pergudangan

Penjualan/ pembelian

Pelanggan/Custemer Mekanik

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Pemilik Bengkel

Pemilik Bnegkel mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mengatur menyelenggarakan urusan pekerjaan. b. Mengatur menyelenggarakan urusan kepegawaian. c. Mengatur menyelenggarakan urusan keuangan bengkel.

d. Mengatur menyelenggarakan urusan sarana dan prasarana bengkel.


(39)

Kasir bertanggung jawab dan mengurusi masalah keuangan yang meliputi :

a. Masalah penggajian pegawai b. Pembelian accessories mobil. c. Kebutuhan rutin perusahaan d. Transaksi penjualan

3. Sekertaris

sekertaries mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun laporan penjualan dan pembelian accessories mobil. b. Mengelola data pegawai.

4. Bagian Gudang

Bagian Gudang mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mengatur keluar masuknya barang

b. Bertanggung jawab atas penyimpanan barang c. Menyesuikan stock barang

5. Penjualan/Pembelian

Penjualan Accesories mempunyai tugas sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas penjualan barang

b. Melayani penjualan barang ke konsumen

c. Melakukan transaksi pembelian dengan supplier 6. Mekanik

Mekanik mempunyai tugas sebagai berikut : a. Memasang accessories mobil konsumen


(40)

b. Bertanggung jawab terhadap konsumen. 7. Transfortasi

Tranfortasi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengirim barang ke konsumen dalam jumlah besar

3.2. Metode Penelitian

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data – data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.1 Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif (descriptive reasearch). Metode deskriptif (descriptive reasearch) yaitu metode dalam penelitian suatu kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada [Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44]. Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria.

Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan diteliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program sistem informasi akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan.


(41)

Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini diperoleh dari kegiatan observasi yaitu pengamatan langsung pada objek penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak yang terlibat.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian secara


(42)

langsung. Penulis melakukan tinjauan langsung ke lapangan, dengan objek penelitiannya data barang, data transaksi penjuan dan data pegawai.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara langsung dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada pihak yang ikut terlibat langsung yaitu diantaranya pemilik Rubber product.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan data yang tertulis yaitu kegiatan memperoleh data dengan menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang ada yang terdapat pada bagian kesiswaan/ tata usaha, melakukan penelitian dimana pengambilan datanya penulis mengambilan contoh data barang, data pegawai, dan data transaksi penjualan.

Selain itu penulis mengumpulkan data dengan melakukan studi literature. Tujuan dari studi literatur adalah untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan dan metode untuk menyelesaikan Skripsi. Pada tahap ini penulis


(43)

mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam berbagai buku.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan coding – coding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini metode pendekatan yang penulis gunakan yaitu menggunakan pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur memerlukan prosedur dan pendataan yang baku dan jelas atau paling tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem informasi. Struktur dapat menentukan perintah serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit.

Oleh karena itu struktur merupakan ciri utama pada desain sistem informasi. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data,


(44)

Normalisasi, Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototype dimana model prototype ini dalam mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat.

Menurut Roger S. Pressman (2002 : 40) prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).

Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan


(45)

pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukan.

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, maka pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu.

Langkah umum paradigma prototyping adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai. Baik yang meliputi model interface, teknik procedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Mengembangkan prototype. Pada tahap ini analis sistem bekerjasama dengan pemograman mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesan pemodelan sistem yang akan digunakan.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan menidentifikasikan sejauh mana pemodelan yang


(46)

dibuatnya dapat diterima oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.

4. Mengadakan sistem operasional melalui pemrograman sistem oleh pemrograman berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

5. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini, pemrograman akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar sesuai kebutuhan pemesan.

6. Menentukan sistem operasional apakah dapat diterima oleh pemesan, atau harus dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi.

7. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

Tujuan utama pembuatan prototype secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 3 bagian yaitu:

a. Membantu pengembangan persyaratan, jika tidak ditentukan dengan mudah.

b. Mengesahkan persyaratan, khususnya dengan customer, langganan dan user yang potensial.


(47)

c. Menyajikan sebagian tempat pengembangan jika menggunakan strategi pengembangan evolusi prototype.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

3.2.3.3.1 Flow Map

Flowmap merupakan diagram alir dokumen yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entity yang terlibat berupa aliran-aliran dokumen yanga ada. Untuk menjalankan prosedur sistem, digunakan flowmap yang terbentuk dari analisis prosedur.

3.2.3.3.2 Diagram Kontek

Diagram konteks (context diagram) merupakan gambaran kasar aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh sistem database yang akan dirancang, diagram ini hanya menjelaskan secara umum gambaran aliran kontek dari rancangan sistem yang akan dibuat.

3.2.3.3.3 Data Flow Diagram

Diagram alir data/ data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dijelaskan.


(48)

3.2.3.3.4 Kamus Data

Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan – kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian merupakan proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak tidak dapat terlalu ditekan karena melibatkan sederetan aktivitas produksi di mana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar dan karena ketidakmampuan manusia untuk melakukan dan berkomunikasi dengan sempurna maka pengembangan perangkat lunak diiringi dengan aktivitas jaminan kualitas.

Http://www.dosen.unikom.ac.id/ Testing Perangkat Lunak/ 20 September 2010


(49)

Dalam pengujian software ini menggunakan metode Black Box. Black Box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.

Faktor pengujian yang digunakan dalam pengujian software ini antara lain:

1. Authorization

Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen yang mana menyangkut proses transaksi secara umum yaitu otoritas bisnis. Pada sistem informasi yang dibuat ada beberapa bagian yang berhak mengakses sistem yaitu diantaranya:

a. Bagian Pembelian b. Bagian Gudang c. Bagian Kasir d. Pemilik bengkel 2. Realibility

Menekankan bahwa aplikasi yang dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

Validasi yang dilakukan yaitu: a. Tambah

b. Hapus c. Cari


(50)

d. Simpan e. Ubah f. Batal g. Cetak

3. Correctness

Menjamin pada data yang dimasukan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap.

4. File Integrity

Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

5. Easy of Use

Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara manusia dan sistem.

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:

a) Bagaimana validitas fungsional diuji.

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.


(51)

d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.


(52)

46 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasahalan-permasalahan, kesempatan-kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ke tahap selanjutnya. Selain itu analisis sistem bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan pada suatu perusahaan. Penulis mencoba untuk merubah analisis sistem yang ada saat ini menjadi lebih baik, sehingga kelebihan dan kekurangan dari sistem yang ada saat ini menjadi lebih baik, sehingga kelebihan dan kekurangan sari sistem tersebut dapat diketahui dan diidentifikasikan, serta membandingkannya antara sistem yang lama dengan sistem yang baru.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan untuk menganalisis atau mempelajari beberapa dokumen yang ada atau digunakan dalam sistem yang sedang berjalan saat ini.


(53)

Adapun dokumen - dokumen yang digunakan pada ICE Rubber Product seperti tabel berikut ini :

1. Nama Dokumen : Data Barang Sumber : Bagian gudang

Fungsi : Untuk mengetahui barang – barang yang akan di jual

Atribut : kode_barang, nama_barang, merk, harga.

2. Nama Dokumen : Data Stok Barang Sumber : Bagian gudang

Fungsi : Untuk mengetahui ketersediaan barang yang ada. Atribut : kode_barang, nama_barang, merk,

harga, jumlah_barang. 3. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di jual

Atribut : kode_barang, tgl_jual, nama_barang, merk, harga_jual, harga_grosir, jumlah_jual. 4. Nama Dokumen : Laporan Pembelian

Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di beli.


(54)

Atribut : kode_barang, tgl_beli, nama_barang, merk, harga_jual, harga_grosir,

jumlah_beli.

5. Nama Dokumen : Nota Penjualan/Nota Penjualan Lunas Sumber : Kasir

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di jual pada konsumen

Atribut : no_nota, tgl_jual, kode_barang, tgl_jual, nama_barang, merk, harga_jual,

jumlah, total. 6. Nama Dokumen : Faktur Pembelian

Sumber : Suplier / Pemasok

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah barang – barang yang telah di beli dari supplier/pemasok

Atribut : no_faktur, nama_suplier, tgl_beli, kode_barang, tgl_jual, nama_barang, merk,

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem. Analisis prosedur ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian tersebut dapat dibuat Diagram Alir Data (Flow Map). Adapun analisis prosedur penjualan yang saat ini sedang


(55)

berjalan pada ICE Rubber Product adalah sebagai berikut : Alur proses penjualan

1. konsumen menyerahkan daftar barang kepada bagian penjualan,

2. kemudian bagian penjualan mengecek barang dari daftar persediaan barang yang dari bagian gudang.

3. kemudian bagian penjualan membuat nota penjualan untuk konsumen, lalu nota tersebut diserahkan kepada konsumen,

4. konsumen menyerahkan lagi pada kasir untuk melakukan transaksi penjualan pada kasir dan kasir membuat laporan penjualan untuk data bengkel lalu diserahkan kepada pemilik.

Alur proses pembelian

1. Sebelum melakukan proses pembelian, bagian gudang mendata persediaan barang di gudang dan menghasilkan daftar barang yang telah mencapai batas terendah persediaan barang.

2. Daftar tersebut diserahkan kepada pemilik untuk disetujui pembelian persediaan barang baru.

3. Bagian gudang menyerahkan daftar yang telah disetujui kepada bagian pembelian

4. Bagian pembelian melakukan pemesanan barang kepada supplier.

5. Setelah supplier menyerahkan barang pemesanan kepada bagian pembelian

6. Supplier menyerahkan faktur pembelian kepada bagian pembelian. 7. Bagian pembelian melakukan update persediaan barang.


(56)

8. Bagian pembelian membuat laporan pembelian dan diserahkan kepada pemilik.


(57)

4.1.2.1. Flow Map

4.1.2.1.1. Flow Map Penjualan yang Berjalan Flowmap Sistem Penjualan Yang Sedang Berjalan

Bagian Penjualan

Konsumen Kasir Bagian Gudang Pemilik

Data Barang Data Barang Mengecek Barang Persediaan Barang Ada Data Barang Membuat Nota Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan Transaksi Penjulan Nota Penjualan Lunas Update Data Barang Data Barang Pejualan Nota Penjualan Lunas Pembuatan Laporan Penjualan Laporan penjualan Laporan penjualan Persediaan Barang Nota Penjualan Lunas Tidak Ya Update Data Barang Update persediaan barang


(58)

4.1.2.1.2. Flow Map Pembelian yang Berjalan

Flowmap Sistem Pembelian yang Sedang berjalan

Pemilik Bagian Pembelian

Bagian Gudang Supplier

Barang

Pembuatan Laporan Pembelian Daftar Barang Habis

verifikasi

Pesediaan Barang

Faktur Pembelian

Daftar Barang Habis Daftar Barang Habis

Faktur Pembelian

Daftar Barang

Laporan pembelian Daftar Barang Habis

verifikasi Pendataan Barang

Update Pesediaan

Barang

Daftar Barang Habis verifikasi

Laporan pembelian Pesediaan Barang

Faktur Pembelian Faktur Pembelian


(59)

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem.

Dengan pembuatan suatu diagram konteks dari sistem, pendekatan struktur ini mengambarkan sistem secara garis besar yang kemudian akan dipecah menjadi bagian-bagian lebih rinci. Berikut adalah tahapan pembuatan diagram arus data dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada ICE Rubber Product :

Sistem Informasi Penjualan dan pembelian KONSUMEN

PEMILIK

SUPPLIER Daftar_barang

Nota_penjualan

Nota_penjualan

Nota_penjualan_lunas

Laporan_penjualan Laporan_pembelian

Daftar_barang_habis

Daftar_barang_habis_verifikasi Daftar_barang_verifikasi Daftar_barang

Faktur_pembelian

Daftar_barang_habis_verifikasi


(60)

4.1.2.3 DFD Proses Yang Sedang Berjalan

4.1.2.3.1 DFD Level 1 yang Sedang berjalan

1 PENJUALAN KONSUMEN PEMILIK 2 PEMBELIAN SUPPLIER Daftar_barang Nota_penjualan Nota_penjualan Nota_penjualan_lunas Laporan_penjualan Daftar_barang Faktur_pembelian Daftar_barang_lunas_acc Daftar_barang_acc Daftar_barang_habis Laporan_pembelian Daftar_barang_habis_acc

Gambar 4.4.DFD level 1 yang sedang berjalan

4.1.2.3.2 DFD Level 2 Proses 1 Yang Sedang Berjalan

1.1 Mengecek barang 1.2 Membuat nota penjualan 1.3 Transaksi penjualan 1.4 Membuat laporan penjualan 1.5 Update persediaan barang Konsumen Pemilik Data_barang Data_barang Nota_penjualan Nota_penjualan_lunas Nota_penjualan Nota_penjualan Nota_penjualan Data_barang Data_barang Laporan_penjualan


(61)

4.1.2.3.3 DFD Level 2 Proses 1 Yang Sedang Berjalan

2.1 Pendataan

Barang

2.2. Update Persediaan

Barang 2.3.

Pembuatan Laporan Pembelian

Supplier Pemilik Persediaan_barang

Daftar_barang_habis_verifikasi

Daftar_barang_habis

Daftar_barang_habis_verifikasi

Laporan_pembelian Faktur_pembelia Faktur_pembelia

Gambar 4.6.DFD level 2 Proses 2 Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi penjualan dan pembelian barang yang sedang berjalan maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut :


(62)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No. Masalah Entitas Solusi

1. Pengolahan data yang ada masih bersifat manual sehingga menghambat kegiatan operasioanl dan menimbulkan banyak kesalahan

Kasir, bag. Gudang

Perlu di tingkatkan pada proses terkomputerisasi

2. Proses pencarian data masih melihat pada arsip sehingga apabila arsip hilang tidak bisa melakukan proses pencarian data sehingga dalam pembuatan laporan memakan waktu yang lama

Kasir, bag. Gudang

Perlu adanya suatu sistem

informasi agar

mempermudah pencarian dan pembuatan laporan tidak lama


(63)

4.2. Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan dalam pengolahan dan penyimpanan data barang. 2. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan

laporan – laporan yang dibutuhkan.

3. Membantu mengatasi permasalahan yang sering terjadi khususnya dalam perhitungan transaksi penjualan dan pembelian barang.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan.

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.


(64)

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum yang terlibat dalam sistem informasi penjualan dan pembelian barang adalah sebagai berikut :

Penjualan

1. konsumen menyerahkan daftar barang yang akan dibeli kepada Kasir, 2. Kasir mengecek Persediaan Barang di Database. Jika barang tersedia maka

Kasir akan membuat dan mencetak nota pembayaran yang akan diserahkan kepada konsumen beserta barang yang dibeli,

3. jika tidak tersedia daftar barang diserahkan kembali kepada konsumen 4. Kasir membuat Laporan Penjualan dari Database yang akan diserahkan

kepada Pimpinan.

5. Bagian gudang mencetak stock barang untuk melakukan pengecekan stock barang secara fisik dan menghasilkan stock barang baru yang nantinya diserahkan ke pemilik bengkel

6. Pemilik menyerahkan stok barang baru ke bagian gudang untuk di inputkan ke database

Pembelian

1. Bagian gudang mencetak barang limit dari database untuk menbuat daftar barang limit.

2. Daftar barang limit kemudian diserahkan ke pemilik bengkel untuk di verifikasi


(65)

3. Daftar barang limit verifikasi kemudian di serahkan kebagian pembelian untuk di buat pemesan untuk supplier

4. Supplier menyerahkan barang dan faktur pembelian ke Bagian pembelian. 5. Bagian pembelian kemudian menginput data pembelian ke database

6. Bagian pembelian mencetak Laporan Pembelian dari Database untuk diserahkan ke pemilik bengkel

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

4.2.3.1. Flow Map

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Flow Map berikut ini:


(66)

4.2.3.1 Flowmap Sistem Penjualan Yang Diusulkan

Flowmap Sistem Penjualan yang Diusulkan

Kasir Bagian Gudang Pemilik Konsumen

Daftar Barang Daftar Barang

Cek Barang Ada Daftar Barang D a ta B a s e Transaksi Penjualan Laporan Penjualan Cetak Laporan Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan T Y Laporan Penjualan Mengecek stock barang Stock barang baru Stock barang baru Stock barang baru Input Stock barang baru Mencetak Stock barang Stock Barang


(67)

4.2.3.2 Flowmap Sistem Pembelian Yang Diusulkan

Flowmap Sistem Pembelian Yang Diusulkan

Pemilik Bagian gudang Bagian Pembelian Supplier Daftar Barang Limit verifikasi Daftar Barang limit Laporan Pembelian Da ta Ba se Daftar Barang Limit verifikasi Laporan Pembelian Faktur Pembelian Daftar Barang limit Mengecek + Verifikasi Mencetak Laporan Pembelian Faktur Pembelian Input Data Pembelian Mencetak Barang Limit Pesanan Pesanan Membuat Pesanan


(68)

4.2.3.2. Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan struktur ini untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambarberikut :

Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Konsumen

Pemilik

Supplier Data_barang

Data_barang Nota_penjualan

Pesanan Faktur_pembelian

Stock_barang_baru, Laporan_penjualan Daftar_barang_limit, Laporan_pembelian

Stock_barang_baru Daftar_barang_limit_verifikasi

Gambar 4.9 konteks diagram sistem yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses- proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang


(69)

akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada Sistem Informasi penjualan dan pembelian barang adalah sebagai berikut :

4.2.3.3.1 DFD Level 1 Yang Diusulkan

1.0 Penjualan

2.0 Pembelian Konsumen

Pemilik

Supplier

Data_barang Nota_penjualan

Data_barang

Stock_barang_baru Laporan_penjualan

Stock_barang_baru

Pesanan

Faktur_pembelian

Daftar_barang_limit_verifikasi

Daftar_barang_limit

Laporan_pembelian


(70)

4.2.3.3.2 DFD Level 2 Proses 1 Yang Diusulkan

Konsumen Cek barang1.1

1.2 Transaksi penjualan 1.3 Mencetak laporan penjualan 1.5 Mengecek stock barang 1.6 Input stock barang baru Barang Penjualan Pemilik Pegawai Data_barang Nota_penjualan Data_barang Data_barang Data_penjualan Data_penjualan Laporan_penjualan Data_pegawai Data_pegawai 1.4 Mencetak stock barang Data_barang Data_stock Data_pegawai Data_stock Data_stock Data_stock


(71)

4.2.3.3.2 DFD Level 2 Proses 2 Yang Diusulkan Barang Pemilik 2.1 Mencetak barang limit Supplier 2.3 Input data pembelian 2.4 Mencetak Laporan pembelian Supplier Pembelian Pegawai Data_pegawai Laporan_pembelian Data_pembelian Data_faktur Data_pesanan Data_supplier Data_daftar_limit_verifika si Data_daftar_limit Data_pembelian Data_pegawai Data_pegawai 2.2 Membuat Pesanan Data_stock Data_stock Data_stock

Gambar 4.12 DFD level 2 Proses 2 yang Diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

1. Data Barang

Nama Arus Data : Data_barang

Alias : Data_stok, Data_daftar_limit,

Data_daftar_limit_verifikasi

Aliran Data : Konsumen - Proses 1.1, File_Barang - Proses 1.1, File_Barang - Proses 1.4, Proses 1.2 – File_Barang, Proses 1.4 – Proses 1.5, Pemilik - Proses 1.5, Proses


(72)

1.6 - File_Barang, Pemelik – Proses 1.6, Proses 2.1 – Pemilik, Pemilik – Proses 2.2, Proses 2.1 – Pemilik

Stuktur Data : kode_barang, nama_barang, jenis, tipe , stok_barang, harga_jual, harga_beli, kode_supplier, nama_supplier

2. Nota Penjualan

Nama Arus Data : Nota_barang

Alias : Data_penjualan, Laporan_penjualan

Aliran Data : Proses 1.2 - File_Penjualan, File_Barang – Proses 1.3, Proses 1.3 – Pemilik

Stuktur Data : nota_jual, kode_barang, nama_barang, harga_jual, jumlah_jual, subtotal_jual, total_bayar_jual, tanggal_jual, nip, nama_pegawai

3. Data Pegawai

Nama Arus Data : Data_pegawai

Alias : -

Aliran Data : File_Pegawai – Proses 1.2, File_Pegawai – Proses 1.4, File_Pegawai – Proses 1.3, File_Pegawai – Proses 2.1, File_Pegawai – Proses 2.4, File_Pegawai – Proses 2.3, File_Pegawai – Proses 2.2


(73)

Struktur Data : nip, nama_pegawai, posisi, alamat_pegawai, tlpn_pegawai, password

4. Pemesanan

Nama Arus Data : Pemesanan Alias : Data_pemesanan

Aliran Data : Proses 2.2 – File_Pembelian, File_Pembelian – Proses 2.3, Proses 2.3 – Pemilik, Supplier – Proses 2.2

Struktur Data : kode_pesan, kode_barang, tanggal_pesan, nama_barang, jumlah_pesan, kode_supplier, nama_supplier, alamat_supplier

5. Pembelian

Nama Arus Data : Data_pembelian Alias : Laporan_pembelian

Data_faktur

Aliran Data : Proses 2.3 – File_Pembelian, File_Pembelian – Proses 2.4, Proses 2.4 – Pemilik, Supplier – Proses 2.3

Struktur Data : faktur_beli, kode_pesan, kode_barang, tanggal_beli, nama_barang, harga_beli, jumlah_beli, subtotal_beli, total bayar_beli, kode_supplier, nama_supplier

6. Data Suppier


(74)

Alias : -

Aliran Data : File_Supplier – Proses 2.3

Struktur Data : kode_supplier, nama_supplier, Tlpn_supplier, alamat_supplier

4.2.4. Perancangan Basis Data

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.

a. Bentuk Unnormal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

Unnormal = { kode_barang, nama_barang, jenis, tipe, stock_barang, harga_jual, harga_beli, kode_supplier, nama_supplier, nota_jual, kode_barang, nama_barang, harga_jual, jumlah_jual, subtotal_jual, total_bayar_jual, tanggal_jual, nip, nama_pegawai, nip, nama_pegawai, posisi, alamat_pegawai, tlpn_pegawai, password, kode_pesan, kode_barang, tanggal_pesan, nama_barang, jumlah_pesan, kode_supplier, nama_supplier, alamat_supplier, faktur_beli, kode_pesan,


(75)

kode_barang, tanggal_beli, nama_barang, harga_beli, jumlah_beli, subtotal_beli, total bayar_beli, kode_supplier, nama_supplier, kode_supplier, nama_supplier, Tlpn_supplier, alamat_supplier }

b. Bentuk Normalisasi Pertama

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

{ kode_barang, nama_barang, jenis, tipe, stock_barang, harga_jual , nota_jual, Tlpn_supplier ,nama_pegawai, alamat_pegawai, Tlpn_pegawai, posisi, kode_pesan, tanggal_pesan, jumlah_pesan, password, faktur_beli, tanggal_beli,

harga_beli, jumlah_beli, subtotal_beli, total bayar_beli kode_supplier, nama_supplier, jumlah_jual, subtotal_jual, total_bayar_jual, tanggal_jual, nama_pegawai, nip}

c. Bentuk Normalisasi Kedua

Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :

Data_barang = { kode_barang, nama_barang, jenis, tipe, stock_barang, harga_beli, harga_jual }

Data_supplier = { kode_supplier, nama_supplier, Tlpn_supplier, alamat_supplier }


(76)

Pemesanan = { kode_pesan, tanggal_pesan, jumlah_pesan}

Pembelian = { faktur_beli, tanggal_beli, jumlah_beli, subtotal_beli, total bayar_beli}

Penjualan = { nota_jual, jumlah_jual, subtotal_jual, total_bayar_jual, tanggal_jual}

Data_pegawai = { nip, nama_pegawai, alamat_pegawai, posisi, Tlpn_pegawai, password }

d. Normalisasi Ketiga

Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung tabel satu ke tabel yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :

Data_barang = { kode_barang*, nama_barang, jenis, tipe, harga_beli, harga_jual stok_barang, kode_supplier**}

Data_supplier = { kode_supplier*, nama_supplier, alamat_supplier, Tlpn_supplier }


(77)

Pemesanan = { kode_pesan*, tanggal_pesan, }

Detai_pemesanan = { kode_pesan**, kode_barang**, jumlah_pesan}

Pembelian = { faktur_pembelian*, total_bayar_beli, tanggal_pembelian}

Detail_pembelian = { faktur_pembelian**, kode_pesan**, jumlah_beli, subtotal_beli}

Penjualan = { nota_penjualan*, total_bayar_jual, tanggal_jual, nip** }

Detail_penjualan = { nota_penjualan**, kode_barang**, jumlah_barang, subtotal_jual}

Data_pegawai ={ nip*, nama_pegawai, alamat_pegawai, Tlpn_pegawai, password}

Keterangan :

* = Primary


(78)

6.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan yang lainnya. Relasi antar tabel untuk sistem informasi penjualan dan pembelian barang adalah sebagai berikut:

*Nota_jual Tanggal_jual Total_bayar **Nip Penjualan **Nota_jual **Kode_barang Jumlah_jual Subtotal_jual Detail_Penjualan *kode_barang Nama_barang Jenis Tipe Harga_jual Harga_beli Stok_barang **Kode_supplier Data_Barang *Kode_supplier Nama_supplier Alamat_supplier Tlfn_supplier

Data_Supplier Nama_pegawai*Nip Alamat_pegawai Tlfn_pegawai Password Data_Pegawai *Faktur_beli **kode_pesan Tanggal_beli Total_bayar_beli Pembelian **Faktur_pembelian Jumlah_beli Subtotal_beli Detai_Pembelian **Kode_pesan **Kode_barang Jumlah_pesan Detail_Pemesanan *Kode_Pesan Tanggal_pesan Pemesanan

Gambar 4.13. Tabel Relasi yang diusulkan

6.2.4.3 Struktur File

Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan


(79)

yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuah record. File yang dipakai untuk Sistem Informasi penjualan dan pembelian barang adalah sebagai berikut :

1. Data Barang

Tabel 4.2 Struktur File Data barang

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

Kode_barang Char 20 Kode Barang

Nama_barang Char 30 Nama Barang

Jenis Char 20 Jenis Barang

Tipe Char 20 Tipe Barang

Harga_beli Money 8 Harga pembelian

Harga_jual Money 8 Harga penjualan

Stok_barang Int 4 Stok Barang


(1)

5.2.2.4 Pengujian Laporan

Pengujian Laporan terbagi menjadi 4 bagian yaitu laporan penjualan, laporan pembelian, laporan stock barang limit, dan laporan stock barang.

5.2.2.4.1 Laporan Penjualan

Tabel 5.14 Pengujian Laporan Penjualan Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik combobox1 Memilih awal priode transaksi penjualan

Dapat memilih priode awal yang ditentukan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik combobox2 Memilih akhir priode transaksi penjualan

Dapat memilih priode akhir yang ditentukan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Priview

Melihat laporan data penjualan

Dapat mecetak laporan sesuai yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Keluar

Tutup form laporan penjualan

Menampilkan form utama

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

133

5.2.2.4.2 Laporan Pembelian

Tabel 5.15 Pengujian Laporan Pembelian Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik combobox1 Memilih awal priode transaksi pembelian

Dapat memilih priode awal yang ditentukan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik combobox2 Memilih akhir priode transaksi pembelian

Dapat memilih priode akhir yang ditentukan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Priview

Melihat laporan data pembelian

Dapat mecetak laporan sesuai yang diharapkan

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Keluar

Tutup form laporan pembelian

Menampilkan form utama

[ ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dari kasus uji sample di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bekerja sesuai harapan dan berjalan sebagaimana mestinya.


(3)

133 6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan dalam Skripsi ini dengan adanya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian ini adalah :

1. Pengolahan data penjualan dan pembelian pada Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Accessories Mobil Pada ICS Rubber Product Bandung sudah menggunakan sistem aplikasi, sehingga memudahkan proses pencarian data barang dan proses transaksi penjualan dan pembelian.

2. Penyimpanan data sudah menggunakan database.

3. Penyajian laporan – laporan tepat waktu dan terhindar dari kesalahan penulisan ,penyimpanan dan perhitungan.

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam Skripsi ini adalah perlu dikembangakan lagi dan tidak hanya pada proses transaksi penjualan dan pembelian secara tunai tetapi secara dan menggunakan barcode dalam semua barang.

Selain itu, diharapkan pihak pemilik bengkel dapat mengembangkan sistem informasi yang lebih kompleks dan berbasis web sehingga semua kegiatan


(4)

134

penjualan dan pembelian dapat di akses secara online oleh semua masyarakat luas tanpa mengenal waktu dan tempat.


(5)

IwanAbadi Ir., MM. AnalisadanPerancanganSistemInformasi. Modul 3. SutarbiTata.2004.AnalisaSistemInformasi.Andi.Yogyakarta.

Abdul Kadir.2002.Pengenalan SistemInformasi.Andi.Yogyakarta

Jogiyanto HM.2005.Analisis danDesainSistemInformasi.Andi.Yogyakarta

Susanto azhar. 2004.Sistem Informasi Manajemen, konsep dan pengembangan. lingga jaya. Bandung.

Tim DivisiPenelitiandanPengembangan Madcoms.2008.Microsoft Visual Basic

6.0 untukpemula.Andi.Yogyakarta

HM. Jogiyanto.2005. AnalisisdanDesainSistemInformasi.Andi.Yogyakarta. SusantoAzhar.2004. SistemInformasiManajemen (edisi 3). Linggajaya. Bandung. Http://www.dosen.unikom.ac.id/ Testing PerangkatLunak/ 4Juni 2011

http://erihadiyana.wordpress.com/jenis-jenis pemodelansistem/4 Juni 2011 http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/Black Box Testing/5 Juni 2011 http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi/14 Juni 2011


(6)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Andi Ramdan

NIM : 10506887

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 31 Maret 1988 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Ujung Berung Kaum Kulon RT01/04 No. 33 Bandung

No.Telp/HP : 08562237667

E-mail : ndie_blapo@Yahoo.com

Pendidikan

1994-2000 : SDN Negeri Ujung Berung 13 2000-2003 : SMP Negeri I Cilengkrang 2003-2006 : SMA Negeri I Cileunyi

2006-2011 : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (S1)

Bandung, 2011