PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. SAKURA BANDUNG

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PEMBELIAN PADA CV. SAKURA BANDUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika

ADANG AZIZI 1.05.04.321

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK & ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 4

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 4

1.5. Batasan Masalah ... 5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem... 7

2.1.1. Ciri – Ciri Sistem... 8

2.1.2. Klasifikasi Sistem……... 9

2.1.3. Karakteristik Sistem………... 9

2.2. Konsep Dasar Informasi …... 11

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi... 12 2.4.Implementasi Sistem ke Dalam Program... 13


(3)

ix

2.6.. Perancangan Program Aplikasi... 14

2.7. Sistem Client-Server... 15

2.8. Pengetahuan Dasar Borland Delphi... 16

2.9. Teori Penjualan... 16

2.10.Teori Pembelian... 17

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian... 19

3.1.1. Sejarah Singkat Perusaahan... 19

3.1.2. Visi dan Misi... 20

3.1.3. Struktur Organisasi... 20

3.1.4. Deskripsi Tugas……... 21

3.2. Metode Penelitian ... 24

3.2.1. Desain Penelitian... 24

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 24

3.2.2.1 Sumber Data Primer... 25

3.2.2.1. Sumber Data Sekunder... 25

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 25

3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem... 26

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem... 26

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 30

3.2.4. Pengujian Software... 38 BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang berjalan ... 40

4.1.1. Analisis Dokumen ... 40

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 43

4.1.2.1. Flow Map ... 45

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 46

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 46


(4)

x

4.2. Perancangan Sistem ... 48

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 48

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang diusulkan ... 49

4.2.3. Perancangan Prosedur yang diusulkan ... 49

4.2.3.1. Flow Map……….. 50

4.2.3.2. Diagram Kontek... 52

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 53

4.2.3.4. Kamus Data ... 56

4.2.4. Perancangan Basis data ... 61

4.2.4.1. Normaslisasi ... 62

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 65

4.2.4.3. Entity Realtionship Diagram ... 65

4.2.4.4. Struktur File ... 66

4.2.4.5. Kodifikasi ... 66

4.2.5. Perancangan Antarmuka ... 71

4.2.5.1. Struktur Menu ... 71

4.2.5.2. Perancangan Input ... 71

4.2.5.3. Perancangan Output ... 76

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 78

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 79

5.1.1. Batasan Implementasi... 79

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 79

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 80

5.1.4. Implementasi Basis data ... 81

5.1.5. Implementasi Antarmuka ... 84

5.1.6. Implentasi Instalasi Program ... 84

5.1.6.1. Implementasi Basis Data……….. 85

5.1.7. Penggunaan Program ... 89


(5)

xi

5.2.1. Rencana Pengujian ... 95 5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 96 5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 99

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 101 6.2 .Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA


(6)

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Adang Azizi NIM : 10504321

Judul Skripsi : Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Pada CV. Sakura Bandung

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan laporan Skripsi berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan programing yang tercantum sebagai bagian dari laporan skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas.

Demikian pernyatan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Bandung, Juli 2009 Yang membuat pernyataan,

( ADANG AZIZI ) NIM. 1.05.04.321


(7)

7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Keunggulan yang kompetitif dengan menggunakan teknologi sistem informasi sebagai acuan bagaimana suatu data dan informasi terdistribusi secara cepat dan tepat, dengan memanfaatkan fasilitas sistem informasi yang akurat dan handal.

Terdapat dua kelompok didalam mendefinisikan suatu sistem, yaitu dengan mendefinisikan sistem pada prosedurnya dan mendefinisikan sistem pada komponen atau elemennya.

Menurut Azhar (2004 : 18) :"Sistem adalah kumpulan / group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu"

Kesimpulan dari definisi sistem adalah kumpulan dari bagian atau komponen atau subsistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk mencapai suatu sasaran .


(8)

8

2.1.1 Ciri – Ciri Sistem

Ciri-ciri sistem menurut Azhar (2004 : 19) dapat di tuliskan pada gambar sebagai berikut :

Sistem X (1) Tujuan Sistem

(2) Batas Sistem (6) Lingkungan Eksternal

Hirarki Sistem (6) Lingkungan Internal (4) Hubungan Sistem (3) Sub system

Gambar 2.1 Ciri-ciri Sistem

Sumber : Sistem Informasi Manajemen. Azhar Susanto, 2004 Menurut Azhar (2004 : 19) ciri-ciri sistem memiliki :

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin di capai. 2. Batas Sistem

Batas sistemmerupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.

3. Sub Sistem

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak.

4. Hubungan Sistem

A

B C

D


(9)

9

Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.

5. Khirarki Sistem

Khirarki sistem pada dasarnya menggambarkan hubungan sistem dengan sistem yang lebih besar yang disebut sebagai supersistem dan hubungan dengan sistem yang lebih kecilyang disebut sebagai sub sistem.

6. Input – Proses – Output

Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output.

Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem

7. lingkungan Sistem

lingkungan Sistem adalah faktor-faktor di luar sistem yang mempengaruhi sistem.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Menurut Azhar (2004 : 27) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, anatara lain adalah sebagai berikut :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka bila aktifitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktifitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang sedang terjadi dilingkungannya.


(10)

10

2. Sistem buatan manusia dan sistem alamiah.

Pembuat sistem bisa Tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia. Sistem buatan manusia adalah Sistem yang dirancang oleh manusia sedangkan sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alami dan tidak dibuat oleh manusia.

3. Sistem Berjalan dan Konseptual

Sistem berjalan adalah sistem yang saat ini sedang digunakan. Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Sistem konseptual itusendiri adalah sistam yang menjadi harapan atau masih diatas kertas.

4. Sistem sederhana dan kompleks

Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan. Suatu sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit komponen atau sub sistem antara mereka sangat sederhana. sedangkan sistem yang kompleks adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan subsistem. Kinerjanya Bisa yang Dapat dan Tidak Dapat dipastikan Dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan yang Tidak Dapat dipastikann artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.


(11)

11

5. Sementara dan Selamanya

Sementara artinya sistem hanya digunakan untuk periode tertentu. Sedangkan Selamanya artinya sistemdigunakan selama-lamanya untuk waktu yang tidak ditentukan

6. Ada secara Phisik dan Abstrak/Non Phisik

Sistem phisik yaitu suatu sistem yang dapat diraba, sedangkan sistem abstrak artinya disini tidak dapat diraba.

7. Sistem Subsistem dan Supersistem

Subsistem adalah aiatem yang lebih kecil dalam sistem. Supersistem adalah sistem yang lebih besar

9. Bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Bisa beradaptasi artinya bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, tidak bisa menyesuaikan diri artinya tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Definisi sistem informasi menurut Zulkifli (2003 : 5) adalah "Data yang sudah diolah dengan cara tertentu sesuai dengan bentuk yang diperlikan".

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan data adalah bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang mrnunjukan jumlah, tindakan atau hal.

Menurut Susanto Azhar (2004 :69) informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


(12)

12

1. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Tepat Waktu, artinya informasi harus tersedia pada saat diperlukan. 3. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya 4. Lengkap, artinya informasi yang diberikan tidak sepotong-sepotong dan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi sistem informasi menurut Azhar (2004 : 55) "Sistem informasi adalah kumpulan dari sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna"

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari sistem-sistem atau bagian-bagian (subsistem). Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen baik fisik maupun non fisik. Subsistem-susistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

Dalam membangun suatu sistem informasi diperlukan penggabungan elemen-elemen pendukung tersebut antara lain :

1. Software, adalah suatu program komputer, struktur data dan dokumen yang saling berhubungan yang digunakan dalam metode logika dan prosedur yang dibutuhkan.


(13)

13

2. Hardware, adalah perangkat elektronik yang memilki kemampuan untuk melakukan proses komputerisasi.

3. User, adalah orang-orang yang akan memakai atau mengoperasikan sistem tersebut.

4. Data, adalah deskripsi informasi yang menggambarkan operasi sistem. 5. Procedure atau kebijakan.

2.4. Implementasi Sistem ke Dalam Program

Suatu sistem informasi yang ada bisa diimplementasikan ke dalam suatu program apliksai dengan cara menganalisis sistem, agar perancangan program aplikasi yang dibuat sesuai dengan sistem yang ada. Analisis sistem merupakan langkah awal dalam pengembangan sistem. Didalamnya terdapat suatu proses untuk memahami sistem yang telah ada, mencari permasalahan dan memberikan penyelesaian dari permasalahan tersebut agar dihasilkan suatu sistem informasi yang berguna bagi tahap berikutnya, yaitu perancangan program aplikasi.

2.5 . Pengertian Program Aplikasi Database

Aplikasi dapat diartikan sebagai pemakaian. Sedangkan database menurut Azhar (2004 : 205) adalah database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan dalam media penyimpanan di suatu perusaahan (arti luas) atau dalam komputer (arti sempit).

Dengan demikian program aplikasi database dapat diartikan sebagai program komputer yang mengolah data informasi yang dipakai untuk membantu manusia dalam melaksankan tugas tertentu.


(14)

14

2.6. Perancangan Program Aplikasi

Perancangan program aplikasi yang berkualitas dibutuhkan suatu prosedur dan perencanaan yang baik. Perencanaan ini memerlukan tahapan-tahapan sehingga menghasilkan program aplikasi yang sesuai dengan tujuan. Tahapan-tahapan dalam perencanaan program aplikasi tersebut adalah :

1. Mendefinisikan Masalah

Pendefinisian masalah harus didasarkan atas sistem yang akan digunakan pada saat itu.

2. Memilih tipe dari program aplikasi

Program aplikasi yang bagaimana yang akan dibuat harus ditentukan apakah sistem transaksi atau sistem pendukung keputusan.

3. Merancang Program

Dengan menggunakan sistem yang ada, prosedur-prosedur dapat dipecah dalam bentuk bagan yang berguna dalam pembuatan program, terutama penerapan sistem menjadi kode sumber program. Bagan ini juga dijadikan rujukan pada pengembangan perencangan suatu program.

4. Pemograman

Program aplikasi yang dibuat harus komunikatif, fleksibel dan mudah digunakan.

5. Pengetesan dan pelacaan kesalahan 6. Membuat dokumentasi program


(15)

15

2.7. Sistem Client-Server

Client server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya.

Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server.

Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai. Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser


(16)

16

pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

2.8. Pengetahuan Dasar Borland Delphi

Menurut M. Agus J. Alam (2005 : 1) Delphi adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam suatu sistem operasi. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi windows, delphi juga merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai pencangkupan kemampuan yang luas.

2.9. Teori Penjualan

Pengertian penjualan http://d.scribd.com/16rozqwy717rsm1ydlza./04 April 2009.penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.


(17)

17

Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli serta barang-barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun kredit. Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut “Penjualan”, jumlah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi lainnya. Dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi.

Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau merupakan bagian dari pemasaran. Penjualan sangat penting dan menentukan karena suatu perusahaan untuk dapat memasarkan produknya yaitu dengan cara menjual hasil dari produknya tersebut dan apabila tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan. Dalam proses penjualan harus menyediakan kepuasan bagi masing-masing pihak yang terlibat agar tidak ada pihak yang merasa dikecewakan. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas dapat diartikan penjualan sebagai berikut.” Proses dimana pihak penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan pembeli agar dapat dicapai manfaat, baik bagi penjual maupun pihak pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak”.

2.10. Teori Pembelian

Pengertian pembelian http: // indonesia.smetoolkit.org/ indonesia /id/content/id /435/Pengelolaan-Bahan-Anda/ 25 juli 2009. Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan


(18)

18

tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.


(19)

  101  BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dengan adanya aplikasi ini semua masalah transaksi penjualan, pembelian, dan pemesanan menjadi lebih teratur, dan lebih terkoordinir dengan baik dari sebelumnya karena sistem yang di rancang lebih cepat dan mempermudah dalam pengolahan transaksi.

6.2. Saran

1. Setiap pengguna yang mempunyai hak akses dalam pemakaian program,

sebaiknya program harus dirawat dengan baik, contohnya dengan selalu mengaktivkan antivirus dan uptodate anti virus, agar aplikasi program tidak terganggu oleh virus, dan kinerja program dapat beroperasi dengan baik.

2. Bagi peneliti yang akan melanjutkan sistem informasi ini agar dapat

meningkatkan aplikasi program yang telah ada, seperti meningkatkan aplikasi program kas perusaahan, baik kas besar (kas keseluruhan yang masuk dan keluar), dan kas kecil (biaya pengiriman/paket barang) agar biaya pemasukan dan biaya pengeluaran perusaahan dapat diketahui dengan jelas sehingga keuntungan dan kerugian perusaahan dapat terlihat.


(20)

102   

 

3. Sebaiknya sistem informasi yang telah di bangun ini lebih

dikembangkan lagi dengan aplikasi program berbasis website, sehingga proses penjulan dan pembelian dapat dilakukan secara online.


(1)

2.7. Sistem Client-Server

Client server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan aplikasi (software komputer) dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan keamanannya.

Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan (network card). Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA. Dalam teknologi informasi, client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah (tetapi masih dalam sebuah kesatuan) yakni komponen client dan komponen server.

Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation memasukkan data dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server, umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai. Sebuah contoh dari aplikasi client-server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP). Skrip ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak client akan dijalankan oleh web browser


(2)

16

pada komputer client (workstation). Client-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database. Dengan metode client-server database dapat diinstal pada komputer server dan aplikasinya diinstal pada client. Komponen client juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end.

2.8. Pengetahuan Dasar Borland Delphi

Menurut M. Agus J. Alam (2005 : 1) Delphi adalah paket bahasa pemrograman yang bekerja dalam suatu sistem operasi. Delphi merupakan bahasa pemrograman yang bekerja dalam sistem operasi windows, delphi juga merupakan bahasa pemrograman yang mempunyai pencangkupan kemampuan yang luas.

2.9. Teori Penjualan

Pengertian penjualan http://d.scribd.com/16rozqwy717rsm1ydlza./04 April 2009.penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi “Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui”.


(3)

Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeli serta barang-barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengan cara tunai ataupun kredit. Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut “Penjualan”, jumlah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenis transaksi lainnya. Dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkan tiga metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi.

Penjualan merupakan salah satu fungsi dari pemasaran atau merupakan bagian dari pemasaran. Penjualan sangat penting dan menentukan karena suatu perusahaan untuk dapat memasarkan produknya yaitu dengan cara menjual hasil dari produknya tersebut dan apabila tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan. Dalam proses penjualan harus menyediakan kepuasan bagi masing-masing pihak yang terlibat agar tidak ada pihak yang merasa dikecewakan. Berdasarkan pemikiran tersebut diatas dapat diartikan penjualan sebagai berikut.” Proses dimana pihak penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan pembeli agar dapat dicapai manfaat, baik bagi penjual maupun pihak pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak”.

2.10. Teori Pembelian

Pengertian pembelian http: // indonesia.smetoolkit.org/ indonesia /id/content/id /435/Pengelolaan-Bahan-Anda/ 25 juli 2009. Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan


(4)

18

tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.


(5)

  101  6.1. Kesimpulan

Dengan adanya aplikasi ini semua masalah transaksi penjualan, pembelian, dan pemesanan menjadi lebih teratur, dan lebih terkoordinir dengan baik dari sebelumnya karena sistem yang di rancang lebih cepat dan mempermudah dalam pengolahan transaksi.

6.2. Saran

1. Setiap pengguna yang mempunyai hak akses dalam pemakaian program,

sebaiknya program harus dirawat dengan baik, contohnya dengan selalu mengaktivkan antivirus dan uptodate anti virus, agar aplikasi program tidak terganggu oleh virus, dan kinerja program dapat beroperasi dengan baik.

2. Bagi peneliti yang akan melanjutkan sistem informasi ini agar dapat

meningkatkan aplikasi program yang telah ada, seperti meningkatkan aplikasi program kas perusaahan, baik kas besar (kas keseluruhan yang masuk dan keluar), dan kas kecil (biaya pengiriman/paket barang) agar biaya pemasukan dan biaya pengeluaran perusaahan dapat diketahui dengan jelas sehingga keuntungan dan kerugian perusaahan dapat terlihat.


(6)

102   

 

3. Sebaiknya sistem informasi yang telah di bangun ini lebih

dikembangkan lagi dengan aplikasi program berbasis website, sehingga proses penjulan dan pembelian dapat dilakukan secara online.