Sosial Pengeluaran Keluarga .1 Kebutuhan Sehari-hari

5 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana dan sekaligus mengelompokkan permasalahan tersebut sehingga akan didapatkan permasalahan utama agar dapat ditentukan masalah prioritas dan menentukan solusi permasalahan yang ditemukan. Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana. Sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan, yaitu pendapatan yang tidak cukup dan tidak menentu sehingga pendapatan Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana per sekali panennya dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Sebagai lulusan SD dan telah berusia lanjut membuat beliau kesulitan untuk memperoleh pekerjaan lain selain menjadi petani.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampigan dilakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan yaitu pendapatan yang tidak cukup karena tidak bisa menanam padi akibat tidak mengalirnya air untuk irigasi. Selain itu sebagai lulusan SD dan telah berusia lanjut membuat beliau kesulitan untuk mengambil pekerjaan lain selain bertani. Selain itu, beberapa masalah lain yang dihadapi oleh keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana adalah sebagai berikut:

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana saat ini masih tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh penghasilan yang tidak mencukupi karena pekerjaan beliau sebagai petani padi masih belum mencukupi. Selain itu dalam 6 bulan terakhir Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana tidak bisa menanam padi karena tidak mengalirnya air untuk irigasi musim kering berkepanjangan sehingga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana hanya bisa menanam jagung dan hasilnya jauh dari yang dibutuhkan. Selain itu keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana juga terpaksa meminjam uang di LPD untuk memenuhi biaya tanam tanah garapnya seperti biaya bibit, biaya jasa traktor dan biaya pupuk karena 6 Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana pernah mengalami gagal panen. Kenyataannya pinjaman di LPD sering tidak dapat dilunasi pada masa jatuh tempo alhasil beliau harus mencari dana talangan ke kerabatnya untuk membayar utang di LPD terlebih dahulu. Perilaku ini membuat terjadinya utang berantai yang dimiliki oleh Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana. 2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana tidak memiliki keahlian lain selain bertani, beliau dan keluarga hanya hidup dari profesinya sebagai petani padi atau jagung. Bahkan beliau tidak ingin berdagang buah dari hasil di pekarangannya. Keterampilan yang seharusnya bisa dimanfaatkan dari istri beliau, Ibu Dayu Gria yaitu mejejahitan dan membuat banten untuk menunjang perekonomian. Tetapi kemampuan tersebut hanya digunakan oleh Ibu Dayu Gria untuk membantu kerabat dan menyama braya warga sekitar yang sedang menyelenggaran acara.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan hasil wawancara dan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana adalah masalah ekonomi. Keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana Termasuk dalam salah satu keluarga kurang mampu di Banjar Kawan Desa Bakas. Keluarga ini termasuk kurang mampu jika dilihat dari perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari pendapatan yang semakin menurun akibat tidak bisa menanam padi dalam beberapa bulan terakhir. Keadaan ekonomi keluarga Bapak Ida Bagus Putu Sudarsana dalam 6 bulan terakhir mengalami penurunan pendapatan sedangkan pengeluaran yang semakin meningkat akibat meningkatnya harga kebutuhan pokok dan ditambah pengeluaran tidak terduga untuk upacara dan kegiatan menyama braya bersama warga sekitar. Meski sudah lama bergelut dalam bidang tani, tetapi kurangnya keterampilan tambahan dan pemahaman tambahan mengenai metode pertanian selain penanaman padi juga menjadi salah satu masalah yang menghambat peningkatan produksi untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.