Pemanfaatan Limnobium Sp. Sebagai Fitoremediator Pada Produksi Benih Ikan Nila (Oreochromis Niloticus L.) Ukuran 4-5 Cm
PEMANFAATAN Limnobium sp. SEBAGAI
FITOREMEDIATOR PADA PRODUKSI BENIH IKAN NILA
(Oreochromis niloticus L.) UKURAN 4-5 CM
NURUL WULANDARI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pemanfaatan
Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi Benih Ikan Nila
(Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm” adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Nurul Wulandari
NIM C14110048
ABSTRAK
NURUL WULANDARI. Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada
Produksi Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm. Dibimbing
oleh KUKUH NIRMALA dan D.DJOKOSETIYANTO.
Usaha pendederan intensif yang dilakukan untuk meningkatkan produksi
ikan nila dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Salah satu pencegahan
penurunan kualitas air yang dapat dilakukan adalah penerapan fitoremediasi.
Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas penggunaan tanaman hias air
Limnobium sp. sebagai fitoremediator pada pemeliharaan benih ikan nila ukuran 45 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan perlakuan penambahan Limnobium sp. sebanyak 0 g, 50 g, 75 g, 100
g masing-masing 3 ulangan. Volume air yang digunakan 30 L dengan kepadatan
ikan 3 ekor/L dan pemberian pakan 3% per hari. Pergantian air dilakukan secara
static renewal system dengan pergantian air 50% per minggu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan 100 g Limnobium sp. memberikan pengaruh
nyata pada kelangsungan hidup, efisiensi pakan, panjang mutlak, dan laju
pertumbuhan harian. Kualitas air menunjukkan bahwa Limnobium sp. dapat
dimanfaatkan sebagai fitoremediator sekaligus pakan tambahan pada produksi
benih ikan nila.
Kata kunci: pendederan intensif, Oreochromis niloticus, fitoremediasi, Limnobium
sp.
ABSTRACT
NURUL WULANDARI. Utilization of Limnobium sp. as Phytoremediation Agent
in fry production of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus L.) Size 4-5 cm.
Supervised by KUKUH NIRMALA and D.DJOKOSETIYANTO.
Intensive rearing business undertaken to increase production of nile tilapia
can cause reduce of water quality. One of prevention to reduce of water quality that
can be used is phytoremediation. The purpose of this research was to examine
effectivity ornamental plant Limnobium sp. that is used as phytoremediator in nile
tilapia nursery. The design used in this research was a completely randomized
design consisted of 4 treatments of Limnobium sp. addition (0, 50, 75, and 100 g)
with 3 replications. Tank filled with 30 L water was stocked with 3 fish/L and fed
at 3% biomass per day. Water exchanged was done by static renewal system 50%
per week. The result showed that the addition of 100 g of Limnobium sp. had
significant effect on fish survival, feed efficiency, absolute length, and growth rate.
In conclusion, water quality showed that Limnobium sp. can be used as a
phytoremediator and an additional feed in production of nile tilapia juvenile.
Keywords: intensive rearing, Oreochromis niloticus, phytoremediation, Limnobium
sp.
PEMANFAATAN Limnobium sp. SEBAGAI
FITOREMEDIATOR PADA PRODUKSI BENIH IKAN NILA
(Oreochromis niloticus L.) UKURAN 4-5 CM
NURUL WULANDARI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi: Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm
Nama : Nurul Wulandari
NIM
: C14110048
Disetujui oleh
W
Prof Dr Ir D Djokosetilzanto. DEA
Pembimbing II
Dr Ir Kukuh NirmAla. MSc
Pembimbing I
DiL:tahui oleh
ranggalLulus:
?5
Ail0
?nir,
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian
yang berjudul “Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm” dilakukan pada bulan
Maret hingga April 2015 di Laboratorium Lingkungan FPIK IPB. Adapun ucapan
terima kasih, penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr Ir Kukuh Nirmala, MSc dan Bapak Prof Dr Ir D Djokosetiyanto,
DEA selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan mendukung
pengerjaan skripsi ini.
2. Bapak Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc dan selaku dosen penguji tamu dan Dr
Julie Ekasari, MSc komisi pendidikan S1 Departemen Budidaya Perairan yang
telah memberikan kritik dan saran.
3. Keluarga yang disayangi, Bapak Sukidjan, Ibu Sunarsih, kakak (Hadi Sunarto
dan Arief Gunarso), dan keluarga besar di Trenggalek yang telah memberikan
doa dan motivasi kepada penulis.
4. Teman-teman seperjuangan BDP48, kakak tingkat, dan adik tingkat yang
sudah seperti keluarga di kampus.
5. Teman masa TPB (Lina, Ari, Indri), keluarga yeppo (Wening, Putri, Yunara,
Moy, Via), teman sejati (Amel, Athe, Yupi), kelompok penyemangat (Dessy,
Riska, May, Yuri, Hamzah), teman satu kosan (Vero, Wulan, Kiki, Haqqul,
Anggun, Dessy, Anna, Lilis, Asti) dan teman-teman dari kumpulan Mahasiswa
Lingkungan BDP IPB yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi
bagi penulis.
Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang
membutuhkan.
Bogor, Agustus 2015
Nurul Wulandari
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
BAHAN DAN METODE ....................................................................................... 2
Prosedur ............................................................................................................... 3
Parameter Uji dan Analisis Data ......................................................................... 4
Prosedur Analisis Data ........................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Hasil..................................................................................................................... 6
Pembahasan ....................................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 16
Kesimpulan ........................................................................................................ 16
Saran .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
1 Alat dan metode yang dilakukan selama penelitian ............................................ 4
2 Kinerja produksi ikan nila pemeliharaan ............................................................ 6
3 Perhitungan keuntungan ekonomi pendederan ikan nila dengan pemberian
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ............... 12
DAFTAR GAMBAR
1 Tingkat kelangsungan hidup (KH) benih ikan nila yang dipelihara dengan
pemberian Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) .................................................................................................................. 7
2 Panjang tubuh rata-rata benih ikan nila pada perlakuan penambahan Limnobium
sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ..................................... 7
3 Bobot tubuh rata-rata benih ikan nila pada perlakuan penambahan Limnobium
sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ..................................... 8
4 (a) Nilai pH air selama pemeliharaan ikan nila (b) Nilai suhu air selama
pemeliharaan ikan nila (c) Nilai DO air selama pemeliharaan ikan nila pada
perlakuan penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75
g, 100 g) .............................................................................................................. 8
5 Nilai rata-rata amoniak selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan
penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) .................................................................................................................. 9
6 Nilai rata-rata nitrit selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) .................. 9
7 Nilai rata-rata nitrat selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 10
8 Nilai rata-rata BOT selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 10
9 Nilai rata-rata kekeruhan selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan
penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) ................................................................................................................ 11
10 Nilai rata-rata fosfat selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Gambar Limnobium sp. di habitat asli, di kolam dan di wadah penelitian ......... 19
2 Analisis statistik ANOVA dan uji Duncan parameter produksi benih ikan nila
dengan penambahan fitoremediator Limnobium sp. ......................................... 19
3 Kisaran nilai parameter kualitas air yang diamati selama pemeliharaan............ 20
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus L.) dunia mencapai angka
3.197.330 ton pada tahun 2012 (FAO 2015). Berdasarkan data DJPB (2013),
produksi ikan nila di Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2013 meningkat dari
695.063 ton menjadi 909.016 ton. Meningkatnya produksi ikan nila Indonesia
sejalan dengan meningkatnya produksi benih ikan nila. Rata-rata kenaikan produksi
ikan nila Indonesia dari tahun 2011 hingga 2013 sebesar 20,98%. Sedangkan ratarata kenaikan produksi benih nila Indonesia sebesar 19,71%. Hal ini menunjukkan
bahwa kebutuhan benih ikan nila di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Solusi untuk mengatasi tingginya kebutuhan benih ikan nila adalah penerapan
budidaya intensif yang erat kaitannya dengan tingkat padat tebar yang tinggi. Padat
tebar tinggi dapat diterapkan pada stadia benih atau proses pendederan. Proses
pendederan ikan nila dimulai pada hari ke-30 hingga hari ke-100 (BSN 2009).
Pendederan dengan sistem intensif tentu menghasilkan jumlah buangan yang
tidak sedikit. Menurut Craig and Helfrich (2002), ikan dapat mengkonsumsi pakan
dengan protein tinggi, tetapi kurang lebih 65% dari protein pakan terbuang ke
lingkungan. Pakan yang terbuang ke lingkungan akan menjadi limbah bahan
organik bagi perairan. Limbah organik merupakan percampuran dari berbagai
komponen organik (karbohidrat, lemak, dan protein) yang dapat terhitung
konsentrasinya dengan analisis fisik, kimia maupun biologi (Giannotti 2000).
Limbah buangan organik ini bukan hanya disebabkan oleh sisa pakan yang tidak
termakan, tetapi juga sisa metabolisme dan feses ikan.
Limbah bahan organik dari proses budidaya lambat laun dapat terakumulasi
dan menyebabkan penurunan kualitas air. Menurut Erlania et al. (2010), jika beban
limbah organik yang masuk ke perairan tidak terlalu besar, maka air akan
melakukan self purification dengan sendirinya. Tetapi, jika bahan organik pada
sistem budidaya intensif terlalu besar jumlahnya, maka terjadi pencemaran bahan
organik di air yang dapat mematikan organisme akuatik. Salah satu pencegahan
yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bahan organik berbahaya dalam wadah
budidaya adalah sistem fitoremediasi.
Fitoremediasi adalah salah satu teknologi penggunaan tanaman beserta
bagian-bagiannya yang digunakan untuk mengurangi bahan pencemar
(Komarawidjaja 2005); membersihkan, menurunkan atau mengekstrak kontaminan
(Felani et al. 2007); mendekontaminasi limbah perairan (Amalia 2014; Priambodo
2002); bahkan menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi
(Juhaeti et al. 2005). Tanaman sebagai agen fitoremediasi dapat memanfaatkan
limbah budidaya seperti NH4+ dan NO3-. Menurut Ghaly (2005) tanaman dapat
menyerap NH4+ dan NO3- sebagai unsur hara untuk meningkatkan pertumbuhan.
Selain itu, penggunaan tanaman air di wadah budidaya dapat mencegah perubahan
drastis dari suhu dan pH perairan. Van Aken (2009) juga berpendapat bahwa
fitoremediasi memiliki keunggulan dibandingkan pilihan remediasi lainnya yaitu,
minimnya biaya instalasi, dan biaya keberlanjutan sistem fitoremediasi serta tidak
berbahaya bagi lingkungan.
2
Berbagai jenis tanaman yang potensial menjadi tanaman fitoremediasi
perairan telah diteliti, mulai dari tanaman limbah perairan, tanaman konsumsi
hingga tanaman hias air. Beberapa tanaman limbah perairan sebagai fitoremediator
diantaranya, penggunaan kayu apu (Pistia stratiotes) pada pendederan ikan gurame
di akuarium (Wardani 2014), dan eceng gondok (Eichornia crassipes) pada
pendederan ikan gurame ukuran 3 cm di akuarium (Ning 2014). Tanaman konsumsi
seperti kangkung dan genjer juga telah diteliti sebagai biofilter pengolahan limbah
budidaya ikan dengan media bak (Dwiyanti 2006). Selain itu, tanaman hias air yang
telah diuji diantaranya, teratai (Nymphaea firecrest), mendong (Iris sibirica),
kiambang (Spirodella polyrrhiza), dan hidrilla (Hydrilla verticillata) untuk
fitoremediasi limbah rumah tangga di kolam buatan (Yusuf 2008); dan penggunaan
tanaman Ceratophyllum demersum L. pada budidaya ikan gurame di akuarium
(Agustian 2013).
Bissegger et al. (2014) menuturkan bahwa tumbuhan terapung bebas seperti,
Limnobium laevigatum, Salvinia molesta, Eichornia crassipes, dan Pistia stratiotes
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air. Penelitian kali ini menggunakan
tanaman hias air Limnobium sp. sebagai fitoremediator pendederan ikan nila.
Limnobium sp. memiliki daun berbentuk jantung berwarna hijau cerah dan ditopang
oleh tangkai yang bervariasi panjangnya. Tangkai daun keluar dari buku buku
rimpang dan tersusun dalam pusaran (Sastrapradja dan Bimantoro 1981).
Limnobium sp. umumnya digunakan sebagai tanaman akuaskap terapung dan
sebagai dekorasi penghias kolam (Lampiran 1). Selain itu, Duthu (1975)
menyebutkan bahwa Limnobium spongia merupakan salah satu tanaman yang dapat
digunakan sebagai makanan benih ikan hibrid dari Ctenopharyngodon idella dan
Cyprinus carpio. Tanaman hias Limnobium sp. juga belum banyak diteliti di
Indonesia khususnya untuk fitoremediasi pendederan ikan nila.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji tanaman hias air Limnobium sp.
yang digunakan sebagai fitoremediator limbah pada pemeliharaan benih ikan nila
ukuran 4-5 cm.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 bertempat di
Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Rancangan terdiri atas empat perlakuan dengan tiga kali
ulangan untuk tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan bobot
3
Limnobium sp. pada media air bervolume 30 L. Berikut rincian perlakuan
perbedaan bobot tersebut.
Perlakuan A : Tanpa penambahan Limnobium sp.
Perlakuan B : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 50 g (1,67 g/L media)
Perlakuan C : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 75 g (2,50 g/L media)
Perlakuan D : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 100 g (3,33 g/L media)
Prosedur
Persiapan wadah
Persiapan wadah diawali dengan pencucian akuarium uji berukuran
(32×48×30) cm sebanyak 12 buah, akuarium stock berukuran (90×40×40) cm
sebanyak 1 buah dan tandon air dengan volume 1000 L. Akuarium dicuci bersih
dengan sabun kemudian dibilas. Setelah itu, akuarium diisi air sebanyak 30 liter dan
diberi PK (Kalium Permanganat). Akuarium didiamkan selama satu hari kemudian
dibilas hingga bersih. Akuarium yang telah bersih, diisi air sebanyak 30 L dan ditata
pada rak yang ada di Laboratorium Lingkungan 3. Lampu neon 18 watt dipasang
diatas akuarium uji.
Persiapan hewan uji
Hewan uji yang dipakai adalah benih ikan nila ukuran 4,76 ± 0,025 cm dengan
bobot rata-rata 1,89±0,023 g. Ikan nila berasal dari penjual benih ikan konsumsi
daerah Ciseeng, Bogor. Ikan ditebar sebanyak 3 ekor/L untuk masing-masing
akuarium uji. Selain ikan, bahan yang harus dipersiapkan adalah tanaman air
sebagai fitoremediator. Tanaman air yang digunakan adalah tanaman hias air yaitu
Limnobium sp. yang dibeli di daerah Gunung Bunder, Kabupaten Bogor.
Pemeliharaan ikan dan tanaman
Ikan nila dipelihara dalam akuarium selama 30 hari. Wadah pemeliharaan
disifon setiap hari dan dilakukan pergantian air sebanyak 50% setiap seminggu
sekali. Pemberian pakan ikan nila dilakukan setiap tiga kali sehari yaitu pagi, siang
dan sore hari. Pakan yang digunakan adalah pelet pakan komersil ukuran PF-800.
Pakan diberikan dengan tingkat pemberian pakan 3% dari biomassa ikan nila pada
setiap akuarium. Selain itu, dilakukan pergantian tanaman hias air satu minggu
sekali untuk masing-masing perlakuan. Lampu sebagai sumber cahaya dinyalakan
setiap 6 jam/hari dengan intensitas cahaya 160 lux.
Sampling
Sampling dilakukan setiap dua minggu sekali. Sampling yang dilakukan
adalah pengukuran panjang dan bobot ikan uji dalam wadah pemeliharaan. Jumlah
ikan nila yang disampling sebanyak 30 ekor per akuarium. Rata-rata bobot dan
panjang ikan uji dihitung sebagai pendataan.
Pengelolaan kualitas air
Air pemeliharaan ikan nila diperlakuan 0 g dengan memperhatikan
parameter-parameter kualitas air. Pengukuran kualitas air dilakukan seminggu
sekali baik secara in-situ maupun ex-situ. Parameter kualitas air yang diukur secara
in-situ adalah pH, suhu dan oksigen terlarut. Sedangkan, kualitas air seperti
4
kekeruhan, TAN (Total Amonia Nitrogen), nitrit, nitrat, fosfat, dan BOT (Bahan
Organik Total) diukur secara ex-situ.
Parameter Uji dan Analisis Data
Kualitas air
Pengukuran parameter pada penelitian ini dilakukan dari awal pemeliharaan
hingga akhir pemeliharaan. Parameter pH, suhu dan oksigen terlarut, kekeruhan,
TAN (Total Amonia Nitrogen), nitrit, nitrat, fosfat, dan BOT (Bahan Organik Total)
dilakukan tiap minggu pada hari Selasa. Berikut alat dan metode yang dilakukan
untuk mengukur kualitas air pemeliharaan.
Tabel 1 Alat dan metode yang dilakukan selama penelitian
Parameter
Satuan Alat
Metode*
pH
pH-meter
Glass electrode method
Suhu
˚C
Termometer/ DO-meter Membrane electrode method
Oksigen terlarut mg/L
DO-meter
Membrane electrode method
TAN
mg/L
Spektrofotometer
Metode Phenate
Nitrit
mg/L
Spektrofotometer
Metode Sulfanilamide
Nitrat
mg/L
Spektrofotometer
Metode Brucin
Fosfat
mg/L
Spektrofotometer
Metode Molybdate
Kekeruhan
NTU
Turbidimeter
Turbidimetri
BOT
mg/L
Titrasi
Permanganatometri
*APHA 1975
Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup adalah persentase perbandingan antara jumlah
ikan yang hidup pada awal pemeliharaan dengan jumlah ikan hidup pada akhir
pemeliharaan. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat
kelangsungan hidup.
�� =
��
×
��
Keterangan:
KH = Kelangsungan hidup (%)
No = Jumlah ikan hidup pada awal pemeliharaan (ekor)
Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor)
Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian adalah selisih antara bobot rata-rata akhir (Wt) dan
bobot rata-rata awal (Wo) dibandingkan dengan waktu pemeliharaan. Berikut
rumus Laju pertumbuhan bobot harian.
�� − ��
�=
�
Keterangan:
LPH = Laju pertumbuhan bobot harian (%)
Wt = Bobot rata-rata akhir pemeliharaan (g)
Wo = Bobot rata-rata awal pemeliharaan (g)
t
= Waktu pemeliharaan (hari)
5
Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak merupakan panjang total ikan (dari ujung mulut
hingga ujung ekor ikan nila) akhir pemeliharan dikurangi panjang total ikan awal
pemeliharan. Berikut rumus panjang total.
= �− �
Keterangan :
PM = Panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir pemeliharaan (cm)
Lo = Panjang rata-rata awal pemeliharaan (cm)
Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan (EP) merupakan perbandingan dari pertambahan bobot ikan
yang didapatkan hingga akhir pemeliharaan dengan banyaknya jumlah pakan yang
diberikan selama pemeliharaan. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan
untuk menghitung efisiensi pakan.
=
�+ �− �
Keterangan:
EP = Efisiensi pakan (%)
Bt = Biomassa ikan akhir pemeliharaan (g)
Bd = Biomassa ikan mati (g)
Bo = Biomassa ikan awal pemeliharaan (g)
F = Jumlah pakan yang diberikan (g)
×
Keuntungan Ekonomi
Keuntungan ekonomi yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada
selisih total penerimaan dengan total pengeluaran pemeliharaan ikan nila. Total
penerimaan yang digunakan adalah kuantitas produk akhir dikali dengan biaya yang
ditawarkan. Berikut ini merupakan rumus total penerimaan.
Keterangan :
TR = Total penerimaan (Rp)
Q = Jumlah ikan (ekor)
P = Harga ikan (Rp/ekor)
� =
×
Setelah diketahui total penerimaan, langkah selanjutnya adalah menghitung
keuntungan ekonomi. Keuntungan didapatkan dari hasil pengurangan total
penerimaan dengan biaya pengeluaran. Berikut ini merupakan rumus keuntungan.
�=� −�
Keterangan :
� = Keuntungan (Rp)
TR = Total penerimaan (Rp)
TC = Total pengeluaran (Rp)
6
Prosedur Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS
22.0. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data sintasan dan pertumbuhan
dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang
kepercayaan 95% (Lampiran 2). Analisis ini menunjukkan ada tidaknya pengaruh
nyata perlakuan terhadap parameter yang diamati. Jika terdapat perbedaan secara
nyata, dilakukan uji lanjut Duncan. Parameter yang dianalisis menggunakan
ANOVA diantaranya tingkat kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian
(LPH), panjang mutlak (PM), jumlah konsumsi pakan (JKP), dan efisiensi pakan
(EP). Apabila diketahui berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan
untuk menentukan perbedaan antar perlakuan. Selain analisis ragam, data hasil
penelitian kualitas air yaitu pH, suhu, oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat, BOT,
dan fosfor dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil produksi benih ikan nila selama 30 hari pemeliharaan pada perlakuan
penambahan 0 g, 50 g, 75 g, dan 100 g Limnobium sp. sebagai fitoremediator pada
pendederan ikan uji dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kinerja produksi ikan nila pemeliharaan
Parameter
0
Perlakuan Penambahan Limnobium sp. (g)
50
75
100
Laju pertumbuhan
0,058±0,011a
0,071± 0,006ab
0,064±0,008b
0,074 ± 0,003b
harian (g/hari)
Panjang Mutlak (cm)
1,28 ± 0,11a
1,55 ± 0,12b
1,49 ± 0,14ab
1,67 ± 0,13b
Jumlah konsumsi
445,71 ± 5,76a
492,02 ± 11,56a
483,79 ± 6,36a
493,48 ± 5,27a
pakan (g)
Efisiensi pakan (%)
65,02 ± 4,74a
82,88 ± 7,34b 78,74 ± 12,67ab
93,35 ± 7,68b
a
Angka-angka pada baris yang sama dengan huruf sama menunjukkan hasil tidak berpengaruh nyata
pada taraf uji 5% (uji selang Duncan).
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa jumlah konsumsi pakan menunjukkan
hasil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) antar perlakuan. Sedangkan tingkat
kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, panjang mutlak dan efisiensi pakan
menunjukkan hasil perbedaan nyata antar perlakuan (P
FITOREMEDIATOR PADA PRODUKSI BENIH IKAN NILA
(Oreochromis niloticus L.) UKURAN 4-5 CM
NURUL WULANDARI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pemanfaatan
Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi Benih Ikan Nila
(Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm” adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Nurul Wulandari
NIM C14110048
ABSTRAK
NURUL WULANDARI. Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada
Produksi Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm. Dibimbing
oleh KUKUH NIRMALA dan D.DJOKOSETIYANTO.
Usaha pendederan intensif yang dilakukan untuk meningkatkan produksi
ikan nila dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Salah satu pencegahan
penurunan kualitas air yang dapat dilakukan adalah penerapan fitoremediasi.
Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas penggunaan tanaman hias air
Limnobium sp. sebagai fitoremediator pada pemeliharaan benih ikan nila ukuran 45 cm. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan perlakuan penambahan Limnobium sp. sebanyak 0 g, 50 g, 75 g, 100
g masing-masing 3 ulangan. Volume air yang digunakan 30 L dengan kepadatan
ikan 3 ekor/L dan pemberian pakan 3% per hari. Pergantian air dilakukan secara
static renewal system dengan pergantian air 50% per minggu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penambahan 100 g Limnobium sp. memberikan pengaruh
nyata pada kelangsungan hidup, efisiensi pakan, panjang mutlak, dan laju
pertumbuhan harian. Kualitas air menunjukkan bahwa Limnobium sp. dapat
dimanfaatkan sebagai fitoremediator sekaligus pakan tambahan pada produksi
benih ikan nila.
Kata kunci: pendederan intensif, Oreochromis niloticus, fitoremediasi, Limnobium
sp.
ABSTRACT
NURUL WULANDARI. Utilization of Limnobium sp. as Phytoremediation Agent
in fry production of Nile Tilapia (Oreochromis niloticus L.) Size 4-5 cm.
Supervised by KUKUH NIRMALA and D.DJOKOSETIYANTO.
Intensive rearing business undertaken to increase production of nile tilapia
can cause reduce of water quality. One of prevention to reduce of water quality that
can be used is phytoremediation. The purpose of this research was to examine
effectivity ornamental plant Limnobium sp. that is used as phytoremediator in nile
tilapia nursery. The design used in this research was a completely randomized
design consisted of 4 treatments of Limnobium sp. addition (0, 50, 75, and 100 g)
with 3 replications. Tank filled with 30 L water was stocked with 3 fish/L and fed
at 3% biomass per day. Water exchanged was done by static renewal system 50%
per week. The result showed that the addition of 100 g of Limnobium sp. had
significant effect on fish survival, feed efficiency, absolute length, and growth rate.
In conclusion, water quality showed that Limnobium sp. can be used as a
phytoremediator and an additional feed in production of nile tilapia juvenile.
Keywords: intensive rearing, Oreochromis niloticus, phytoremediation, Limnobium
sp.
PEMANFAATAN Limnobium sp. SEBAGAI
FITOREMEDIATOR PADA PRODUKSI BENIH IKAN NILA
(Oreochromis niloticus L.) UKURAN 4-5 CM
NURUL WULANDARI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
Judul Skripsi: Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm
Nama : Nurul Wulandari
NIM
: C14110048
Disetujui oleh
W
Prof Dr Ir D Djokosetilzanto. DEA
Pembimbing II
Dr Ir Kukuh NirmAla. MSc
Pembimbing I
DiL:tahui oleh
ranggalLulus:
?5
Ail0
?nir,
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian
yang berjudul “Pemanfaatan Limnobium sp. sebagai Fitoremediator pada Produksi
Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L.) Ukuran 4-5 cm” dilakukan pada bulan
Maret hingga April 2015 di Laboratorium Lingkungan FPIK IPB. Adapun ucapan
terima kasih, penulis tujukan kepada :
1. Bapak Dr Ir Kukuh Nirmala, MSc dan Bapak Prof Dr Ir D Djokosetiyanto,
DEA selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan mendukung
pengerjaan skripsi ini.
2. Bapak Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc dan selaku dosen penguji tamu dan Dr
Julie Ekasari, MSc komisi pendidikan S1 Departemen Budidaya Perairan yang
telah memberikan kritik dan saran.
3. Keluarga yang disayangi, Bapak Sukidjan, Ibu Sunarsih, kakak (Hadi Sunarto
dan Arief Gunarso), dan keluarga besar di Trenggalek yang telah memberikan
doa dan motivasi kepada penulis.
4. Teman-teman seperjuangan BDP48, kakak tingkat, dan adik tingkat yang
sudah seperti keluarga di kampus.
5. Teman masa TPB (Lina, Ari, Indri), keluarga yeppo (Wening, Putri, Yunara,
Moy, Via), teman sejati (Amel, Athe, Yupi), kelompok penyemangat (Dessy,
Riska, May, Yuri, Hamzah), teman satu kosan (Vero, Wulan, Kiki, Haqqul,
Anggun, Dessy, Anna, Lilis, Asti) dan teman-teman dari kumpulan Mahasiswa
Lingkungan BDP IPB yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi
bagi penulis.
Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang
membutuhkan.
Bogor, Agustus 2015
Nurul Wulandari
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
BAHAN DAN METODE ....................................................................................... 2
Prosedur ............................................................................................................... 3
Parameter Uji dan Analisis Data ......................................................................... 4
Prosedur Analisis Data ........................................................................................ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Hasil..................................................................................................................... 6
Pembahasan ....................................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 16
Kesimpulan ........................................................................................................ 16
Saran .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 21
DAFTAR TABEL
1 Alat dan metode yang dilakukan selama penelitian ............................................ 4
2 Kinerja produksi ikan nila pemeliharaan ............................................................ 6
3 Perhitungan keuntungan ekonomi pendederan ikan nila dengan pemberian
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ............... 12
DAFTAR GAMBAR
1 Tingkat kelangsungan hidup (KH) benih ikan nila yang dipelihara dengan
pemberian Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) .................................................................................................................. 7
2 Panjang tubuh rata-rata benih ikan nila pada perlakuan penambahan Limnobium
sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ..................................... 7
3 Bobot tubuh rata-rata benih ikan nila pada perlakuan penambahan Limnobium
sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ..................................... 8
4 (a) Nilai pH air selama pemeliharaan ikan nila (b) Nilai suhu air selama
pemeliharaan ikan nila (c) Nilai DO air selama pemeliharaan ikan nila pada
perlakuan penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75
g, 100 g) .............................................................................................................. 8
5 Nilai rata-rata amoniak selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan
penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) .................................................................................................................. 9
6 Nilai rata-rata nitrit selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) .................. 9
7 Nilai rata-rata nitrat selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 10
8 Nilai rata-rata BOT selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 10
9 Nilai rata-rata kekeruhan selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan
penambahan Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g,
100 g) ................................................................................................................ 11
10 Nilai rata-rata fosfat selama pemeliharaan ikan nila pada perlakuan penambahan
Limnobium sp. pada kepadatan yang berbeda (0, 50 g, 75 g, 100 g) ................ 11
DAFTAR LAMPIRAN
1 Gambar Limnobium sp. di habitat asli, di kolam dan di wadah penelitian ......... 19
2 Analisis statistik ANOVA dan uji Duncan parameter produksi benih ikan nila
dengan penambahan fitoremediator Limnobium sp. ......................................... 19
3 Kisaran nilai parameter kualitas air yang diamati selama pemeliharaan............ 20
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus L.) dunia mencapai angka
3.197.330 ton pada tahun 2012 (FAO 2015). Berdasarkan data DJPB (2013),
produksi ikan nila di Indonesia tahun 2012 sampai tahun 2013 meningkat dari
695.063 ton menjadi 909.016 ton. Meningkatnya produksi ikan nila Indonesia
sejalan dengan meningkatnya produksi benih ikan nila. Rata-rata kenaikan produksi
ikan nila Indonesia dari tahun 2011 hingga 2013 sebesar 20,98%. Sedangkan ratarata kenaikan produksi benih nila Indonesia sebesar 19,71%. Hal ini menunjukkan
bahwa kebutuhan benih ikan nila di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Solusi untuk mengatasi tingginya kebutuhan benih ikan nila adalah penerapan
budidaya intensif yang erat kaitannya dengan tingkat padat tebar yang tinggi. Padat
tebar tinggi dapat diterapkan pada stadia benih atau proses pendederan. Proses
pendederan ikan nila dimulai pada hari ke-30 hingga hari ke-100 (BSN 2009).
Pendederan dengan sistem intensif tentu menghasilkan jumlah buangan yang
tidak sedikit. Menurut Craig and Helfrich (2002), ikan dapat mengkonsumsi pakan
dengan protein tinggi, tetapi kurang lebih 65% dari protein pakan terbuang ke
lingkungan. Pakan yang terbuang ke lingkungan akan menjadi limbah bahan
organik bagi perairan. Limbah organik merupakan percampuran dari berbagai
komponen organik (karbohidrat, lemak, dan protein) yang dapat terhitung
konsentrasinya dengan analisis fisik, kimia maupun biologi (Giannotti 2000).
Limbah buangan organik ini bukan hanya disebabkan oleh sisa pakan yang tidak
termakan, tetapi juga sisa metabolisme dan feses ikan.
Limbah bahan organik dari proses budidaya lambat laun dapat terakumulasi
dan menyebabkan penurunan kualitas air. Menurut Erlania et al. (2010), jika beban
limbah organik yang masuk ke perairan tidak terlalu besar, maka air akan
melakukan self purification dengan sendirinya. Tetapi, jika bahan organik pada
sistem budidaya intensif terlalu besar jumlahnya, maka terjadi pencemaran bahan
organik di air yang dapat mematikan organisme akuatik. Salah satu pencegahan
yang dapat dilakukan untuk meminimalisir bahan organik berbahaya dalam wadah
budidaya adalah sistem fitoremediasi.
Fitoremediasi adalah salah satu teknologi penggunaan tanaman beserta
bagian-bagiannya yang digunakan untuk mengurangi bahan pencemar
(Komarawidjaja 2005); membersihkan, menurunkan atau mengekstrak kontaminan
(Felani et al. 2007); mendekontaminasi limbah perairan (Amalia 2014; Priambodo
2002); bahkan menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi
(Juhaeti et al. 2005). Tanaman sebagai agen fitoremediasi dapat memanfaatkan
limbah budidaya seperti NH4+ dan NO3-. Menurut Ghaly (2005) tanaman dapat
menyerap NH4+ dan NO3- sebagai unsur hara untuk meningkatkan pertumbuhan.
Selain itu, penggunaan tanaman air di wadah budidaya dapat mencegah perubahan
drastis dari suhu dan pH perairan. Van Aken (2009) juga berpendapat bahwa
fitoremediasi memiliki keunggulan dibandingkan pilihan remediasi lainnya yaitu,
minimnya biaya instalasi, dan biaya keberlanjutan sistem fitoremediasi serta tidak
berbahaya bagi lingkungan.
2
Berbagai jenis tanaman yang potensial menjadi tanaman fitoremediasi
perairan telah diteliti, mulai dari tanaman limbah perairan, tanaman konsumsi
hingga tanaman hias air. Beberapa tanaman limbah perairan sebagai fitoremediator
diantaranya, penggunaan kayu apu (Pistia stratiotes) pada pendederan ikan gurame
di akuarium (Wardani 2014), dan eceng gondok (Eichornia crassipes) pada
pendederan ikan gurame ukuran 3 cm di akuarium (Ning 2014). Tanaman konsumsi
seperti kangkung dan genjer juga telah diteliti sebagai biofilter pengolahan limbah
budidaya ikan dengan media bak (Dwiyanti 2006). Selain itu, tanaman hias air yang
telah diuji diantaranya, teratai (Nymphaea firecrest), mendong (Iris sibirica),
kiambang (Spirodella polyrrhiza), dan hidrilla (Hydrilla verticillata) untuk
fitoremediasi limbah rumah tangga di kolam buatan (Yusuf 2008); dan penggunaan
tanaman Ceratophyllum demersum L. pada budidaya ikan gurame di akuarium
(Agustian 2013).
Bissegger et al. (2014) menuturkan bahwa tumbuhan terapung bebas seperti,
Limnobium laevigatum, Salvinia molesta, Eichornia crassipes, dan Pistia stratiotes
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air. Penelitian kali ini menggunakan
tanaman hias air Limnobium sp. sebagai fitoremediator pendederan ikan nila.
Limnobium sp. memiliki daun berbentuk jantung berwarna hijau cerah dan ditopang
oleh tangkai yang bervariasi panjangnya. Tangkai daun keluar dari buku buku
rimpang dan tersusun dalam pusaran (Sastrapradja dan Bimantoro 1981).
Limnobium sp. umumnya digunakan sebagai tanaman akuaskap terapung dan
sebagai dekorasi penghias kolam (Lampiran 1). Selain itu, Duthu (1975)
menyebutkan bahwa Limnobium spongia merupakan salah satu tanaman yang dapat
digunakan sebagai makanan benih ikan hibrid dari Ctenopharyngodon idella dan
Cyprinus carpio. Tanaman hias Limnobium sp. juga belum banyak diteliti di
Indonesia khususnya untuk fitoremediasi pendederan ikan nila.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji tanaman hias air Limnobium sp.
yang digunakan sebagai fitoremediator limbah pada pemeliharaan benih ikan nila
ukuran 4-5 cm.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 bertempat di
Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL). Rancangan terdiri atas empat perlakuan dengan tiga kali
ulangan untuk tiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan adalah perbedaan bobot
3
Limnobium sp. pada media air bervolume 30 L. Berikut rincian perlakuan
perbedaan bobot tersebut.
Perlakuan A : Tanpa penambahan Limnobium sp.
Perlakuan B : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 50 g (1,67 g/L media)
Perlakuan C : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 75 g (2,50 g/L media)
Perlakuan D : Penambahan Limnobium sp. dengan bobot 100 g (3,33 g/L media)
Prosedur
Persiapan wadah
Persiapan wadah diawali dengan pencucian akuarium uji berukuran
(32×48×30) cm sebanyak 12 buah, akuarium stock berukuran (90×40×40) cm
sebanyak 1 buah dan tandon air dengan volume 1000 L. Akuarium dicuci bersih
dengan sabun kemudian dibilas. Setelah itu, akuarium diisi air sebanyak 30 liter dan
diberi PK (Kalium Permanganat). Akuarium didiamkan selama satu hari kemudian
dibilas hingga bersih. Akuarium yang telah bersih, diisi air sebanyak 30 L dan ditata
pada rak yang ada di Laboratorium Lingkungan 3. Lampu neon 18 watt dipasang
diatas akuarium uji.
Persiapan hewan uji
Hewan uji yang dipakai adalah benih ikan nila ukuran 4,76 ± 0,025 cm dengan
bobot rata-rata 1,89±0,023 g. Ikan nila berasal dari penjual benih ikan konsumsi
daerah Ciseeng, Bogor. Ikan ditebar sebanyak 3 ekor/L untuk masing-masing
akuarium uji. Selain ikan, bahan yang harus dipersiapkan adalah tanaman air
sebagai fitoremediator. Tanaman air yang digunakan adalah tanaman hias air yaitu
Limnobium sp. yang dibeli di daerah Gunung Bunder, Kabupaten Bogor.
Pemeliharaan ikan dan tanaman
Ikan nila dipelihara dalam akuarium selama 30 hari. Wadah pemeliharaan
disifon setiap hari dan dilakukan pergantian air sebanyak 50% setiap seminggu
sekali. Pemberian pakan ikan nila dilakukan setiap tiga kali sehari yaitu pagi, siang
dan sore hari. Pakan yang digunakan adalah pelet pakan komersil ukuran PF-800.
Pakan diberikan dengan tingkat pemberian pakan 3% dari biomassa ikan nila pada
setiap akuarium. Selain itu, dilakukan pergantian tanaman hias air satu minggu
sekali untuk masing-masing perlakuan. Lampu sebagai sumber cahaya dinyalakan
setiap 6 jam/hari dengan intensitas cahaya 160 lux.
Sampling
Sampling dilakukan setiap dua minggu sekali. Sampling yang dilakukan
adalah pengukuran panjang dan bobot ikan uji dalam wadah pemeliharaan. Jumlah
ikan nila yang disampling sebanyak 30 ekor per akuarium. Rata-rata bobot dan
panjang ikan uji dihitung sebagai pendataan.
Pengelolaan kualitas air
Air pemeliharaan ikan nila diperlakuan 0 g dengan memperhatikan
parameter-parameter kualitas air. Pengukuran kualitas air dilakukan seminggu
sekali baik secara in-situ maupun ex-situ. Parameter kualitas air yang diukur secara
in-situ adalah pH, suhu dan oksigen terlarut. Sedangkan, kualitas air seperti
4
kekeruhan, TAN (Total Amonia Nitrogen), nitrit, nitrat, fosfat, dan BOT (Bahan
Organik Total) diukur secara ex-situ.
Parameter Uji dan Analisis Data
Kualitas air
Pengukuran parameter pada penelitian ini dilakukan dari awal pemeliharaan
hingga akhir pemeliharaan. Parameter pH, suhu dan oksigen terlarut, kekeruhan,
TAN (Total Amonia Nitrogen), nitrit, nitrat, fosfat, dan BOT (Bahan Organik Total)
dilakukan tiap minggu pada hari Selasa. Berikut alat dan metode yang dilakukan
untuk mengukur kualitas air pemeliharaan.
Tabel 1 Alat dan metode yang dilakukan selama penelitian
Parameter
Satuan Alat
Metode*
pH
pH-meter
Glass electrode method
Suhu
˚C
Termometer/ DO-meter Membrane electrode method
Oksigen terlarut mg/L
DO-meter
Membrane electrode method
TAN
mg/L
Spektrofotometer
Metode Phenate
Nitrit
mg/L
Spektrofotometer
Metode Sulfanilamide
Nitrat
mg/L
Spektrofotometer
Metode Brucin
Fosfat
mg/L
Spektrofotometer
Metode Molybdate
Kekeruhan
NTU
Turbidimeter
Turbidimetri
BOT
mg/L
Titrasi
Permanganatometri
*APHA 1975
Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup adalah persentase perbandingan antara jumlah
ikan yang hidup pada awal pemeliharaan dengan jumlah ikan hidup pada akhir
pemeliharaan. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat
kelangsungan hidup.
�� =
��
×
��
Keterangan:
KH = Kelangsungan hidup (%)
No = Jumlah ikan hidup pada awal pemeliharaan (ekor)
Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan (ekor)
Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian adalah selisih antara bobot rata-rata akhir (Wt) dan
bobot rata-rata awal (Wo) dibandingkan dengan waktu pemeliharaan. Berikut
rumus Laju pertumbuhan bobot harian.
�� − ��
�=
�
Keterangan:
LPH = Laju pertumbuhan bobot harian (%)
Wt = Bobot rata-rata akhir pemeliharaan (g)
Wo = Bobot rata-rata awal pemeliharaan (g)
t
= Waktu pemeliharaan (hari)
5
Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak merupakan panjang total ikan (dari ujung mulut
hingga ujung ekor ikan nila) akhir pemeliharan dikurangi panjang total ikan awal
pemeliharan. Berikut rumus panjang total.
= �− �
Keterangan :
PM = Panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir pemeliharaan (cm)
Lo = Panjang rata-rata awal pemeliharaan (cm)
Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan (EP) merupakan perbandingan dari pertambahan bobot ikan
yang didapatkan hingga akhir pemeliharaan dengan banyaknya jumlah pakan yang
diberikan selama pemeliharaan. Berikut ini merupakan rumus yang digunakan
untuk menghitung efisiensi pakan.
=
�+ �− �
Keterangan:
EP = Efisiensi pakan (%)
Bt = Biomassa ikan akhir pemeliharaan (g)
Bd = Biomassa ikan mati (g)
Bo = Biomassa ikan awal pemeliharaan (g)
F = Jumlah pakan yang diberikan (g)
×
Keuntungan Ekonomi
Keuntungan ekonomi yang digunakan pada penelitian ini didasarkan pada
selisih total penerimaan dengan total pengeluaran pemeliharaan ikan nila. Total
penerimaan yang digunakan adalah kuantitas produk akhir dikali dengan biaya yang
ditawarkan. Berikut ini merupakan rumus total penerimaan.
Keterangan :
TR = Total penerimaan (Rp)
Q = Jumlah ikan (ekor)
P = Harga ikan (Rp/ekor)
� =
×
Setelah diketahui total penerimaan, langkah selanjutnya adalah menghitung
keuntungan ekonomi. Keuntungan didapatkan dari hasil pengurangan total
penerimaan dengan biaya pengeluaran. Berikut ini merupakan rumus keuntungan.
�=� −�
Keterangan :
� = Keuntungan (Rp)
TR = Total penerimaan (Rp)
TC = Total pengeluaran (Rp)
6
Prosedur Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2013 dan SPSS
22.0. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Data sintasan dan pertumbuhan
dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan uji F pada selang
kepercayaan 95% (Lampiran 2). Analisis ini menunjukkan ada tidaknya pengaruh
nyata perlakuan terhadap parameter yang diamati. Jika terdapat perbedaan secara
nyata, dilakukan uji lanjut Duncan. Parameter yang dianalisis menggunakan
ANOVA diantaranya tingkat kelangsungan hidup (KH), laju pertumbuhan harian
(LPH), panjang mutlak (PM), jumlah konsumsi pakan (JKP), dan efisiensi pakan
(EP). Apabila diketahui berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan
untuk menentukan perbedaan antar perlakuan. Selain analisis ragam, data hasil
penelitian kualitas air yaitu pH, suhu, oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat, BOT,
dan fosfor dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil produksi benih ikan nila selama 30 hari pemeliharaan pada perlakuan
penambahan 0 g, 50 g, 75 g, dan 100 g Limnobium sp. sebagai fitoremediator pada
pendederan ikan uji dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kinerja produksi ikan nila pemeliharaan
Parameter
0
Perlakuan Penambahan Limnobium sp. (g)
50
75
100
Laju pertumbuhan
0,058±0,011a
0,071± 0,006ab
0,064±0,008b
0,074 ± 0,003b
harian (g/hari)
Panjang Mutlak (cm)
1,28 ± 0,11a
1,55 ± 0,12b
1,49 ± 0,14ab
1,67 ± 0,13b
Jumlah konsumsi
445,71 ± 5,76a
492,02 ± 11,56a
483,79 ± 6,36a
493,48 ± 5,27a
pakan (g)
Efisiensi pakan (%)
65,02 ± 4,74a
82,88 ± 7,34b 78,74 ± 12,67ab
93,35 ± 7,68b
a
Angka-angka pada baris yang sama dengan huruf sama menunjukkan hasil tidak berpengaruh nyata
pada taraf uji 5% (uji selang Duncan).
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa jumlah konsumsi pakan menunjukkan
hasil tidak berpengaruh nyata (P>0,05) antar perlakuan. Sedangkan tingkat
kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, panjang mutlak dan efisiensi pakan
menunjukkan hasil perbedaan nyata antar perlakuan (P