ELABORASI TEMA Istana Lego (Exploring Cubism)

ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 3

BAB III ELABORASI TEMA

3.1 Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keselurhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk pada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of buildings adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pameo mengatakan: Architecture is silent language arsitektur adalah bahasa yang tidak terucapkan, namun dapat dimengerti para pemakainya. Buku De Architecture merupakan karya tulis rujukan paling tua yang ditulis Vitruvius, dalam buku itu diungkapkan bahwa bangunan yang baik haruslah memiliki aspek: • Keindahan Estetika Venusitas • Kekuatan Firmitas • Keguanaan Fungsi Utilitas Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara ketiga unsur tersebut, dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam defenisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika dan psikologis. Namun dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun unsur psikologis. Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi, sosial, politik, sejarah, filsafat dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral. Vitruvius menyatakan, ”Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya dan dilengkapi dengan proses belajar, dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni”. Beliau menekankan perlunya seorang arsitek Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 40 memahami sosial, kedokteran, hukum, ekonomi, filsafat dan sebagainya Vitruvius, De Architectura. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan arsitektur. Rasionalisme, empirisisme, strukturalisme, post-strukturalisme dan fenomenologi adalah beberapa pengaruh filsafat terhadap arsitektur.

3.2 Latar Belakang Pemilihan Tema

Perencanaan Istana Lego diperuntukkan untuk membuat sebuah taman bermain yang berada di pusat kota yang dapat menampung kegiatan masyarakat baik dari segi rekreatif dan edukatif. Tema yang diharapkan untuk perancangan ini adalah tema yang bisa menggambarkan bagaimana fungsi bangunan seharusnya, bagaimana keterkaitan antara ruang luar dan ruang dalam, serta tema yang dapat membawa pengunjung merasakan tujuan yang dibuat rancangan ini. Perancangan ditujukan untuk semua umur terutama untuk anak – anak yang masih menginjak sekolah dasar. Perancangan diminta untuk mengerti keadaan taman bermain di pusat kota dan aktifitas didalamnya, bagaimana mengolah potensi kota untuk dijadikan sebuah taman bermain yang menjadi oase di kota yang bersifat rekreatif sekaligus mendidik. Beranjak pada pemahaman diatas dapat kiranya tema yang diambil untuk proyek ini adalah Arsitektur Kubisme yang dikembangkan menjadi Exploring Cubism dimana kondisi tapak dan bangunan memiliki bentuk kotak – kotak seperti dibuat dengan material Lego.

3.3 Pengertian Kubisme

Cubism adalah gerakan paling revolusioner dalam seni rupa, berkembang mula-mula di Perancis antara tahun 1907-1920-an. Cubism berasal dari seni lukis yang tidak hanya membuat bentuk dan warna dalam dimensi ruang tetapi juga dimensi waktu, menyajikan lukisan tidak hanya dari satu sudut pandang yang lazimnya dalam lukisan tradisional, tetapi dalam berbagai sisi, termasuk sisi yang seharusnya tidak terlihat dalam lukisan. Cubism tidak sepenuhnya abstrak. Prinsip Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 41 dari aliran Cubism menonjolkan aspek ruang atau tiga dimensi dan waktu, dimana hal itu tidak terdapat dalam aliran klasik-tradisional. Aliran Cubism tidak langsung diterima begitu saja oleh kalangan masyarakat pencinta seni. Timbul pro dan kontra terhadap kemunculan aliran cubism. Kelahiran cubism terjadi pada masa Revolusi Industri, dalam tahun 1910-an, ditandai dengan kejadian bersejarah yaitu penggunaan mesin pertama kali untuk pemotongan hewan di Chicago. Pengikut aliran cubism adalah orang-orang yang anti kehidupan borjuis atau kelas menengah yang juga pendukung industrialisasi dan sistem perdagangan baru.

3.3.1 Kubisme dalam Arsitektur

Arsitektur aliran kubisme terinspirasi dari seni lukis yang muncul dan mulai berkembang pada tahun 1910 - 1914 di Paris. Aliran kubisme muncul karena rasa bosan terhadap aliran-aliran klasik yang penuh dengan ornamen. Aliran cubism mempengaruhi bidang arsitektur dalam elemen utama pendukung arsitektur yaitu material, ruang dan pencahayaan. Dalam arsitektur klasik, material adalah hal utama yang memberikan kekuatan dalam konstruksi. Ruang terletak dibalik dinding tebal di mana cahaya masuk hanya sedikit. Namun sejak aliran cubism muncul, arsitektur bukan lagi selubung, tetapi ruang menjadi aspek paling dominan.

3.3.2 Karakteristik Arsitektur Kubisme

Dalam pandangan arsitektur modern 1910-1940-an, terjadi perubahan dalam pola dan konsep keindahan arsitektur, di mana keindahan timbul semata- mata oleh adanya fungsi dari elemen-elemen bangunan. Oleh karena itu aliran ini disebut sebagai Arsitektur Fungsionalisme atau Rasionalisme berdasarkan rasiopemikiran yang logis. Bangunan terbentuk oleh bagian-bagiannya apakah dinding, jendela, pintu, atap, dll tersusun dalam komposisi dari unsure-unsur yang semuanya mempunyai fungsi. Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 42 Teori, bentuk dan konsep lama keindahan seni termasuk arsitektur ditinggalkan. Hubungan dengan masa lampau berusaha diputus oleh para arsitek modern menjadi bentuk baru yang “murni” tanpa dekor selain bagian bangunan yang masing-masing berfungsi, disebut aliran arsitektur murni atau Purism. Dalam penerapan konsep Fungsionalisme, Pusrime atau rasionalisme mewujudkan bangunan “bersih”,”murni” tanpa hiasan, sederhana berupa komposisi bidang, kotak, balok, dan kubus. Memandang bahwa seluruhnya merupakan kesatuan bentuk, sehingga disebut arsitektur Cubism. Aliran ini menekankan pada dimensi waktu dalam bangunan, diwujudkan dengan menyatunya ruang luar-dalam oleh jendela- jendela lebar, jarak antar kolom yang relatif lebar, saling berhubungan secara berkesinambungan.

3.4 Keterkaitan Tema dengan Judul

Istana Lego adalah taman bermain yang diperuntukkan bagi warga kota Medan maupun di luar kota Medan agar dapat menikmati taman bermain di tengah kota yang menawarkan bentuk – bentuk lingkungan serta bangunan yang berbeda dimana pengunjung dapat merasakan suasana penjelajahan di dunia Lego yang berkesan kotak – kotak yang dapat menjadikannya taman bermain yang unik. Tujuan tema Exploring the Cubism adalah agar membuat sebuah taman bermain yang membuat pengunjung yang datang mengalami pengalaman yang berbeda dari bentukan – bentukan yang dibuat. Tujuannya agar pengunjung akan menjelajahi dan terkesan dengan elemen yang berasal dari lingkungan yang berasal dari bentuk – bentuk yang dibuat dari material Lego tersebut. Sehingga suasana yang tercipta dapan mengundang pengunjung untuk terus menelusuri dan menjelajahi sekitar taman bermain dan menimbulkan kesan yang unik dan menarik dari suasana yang tercipta tersebut. Melalui pengetahuan desain, konsep tersebut ‘dipindahkan’ ke dalam ruang tiga dimensi. Tekstur, bentuk dan warna dirancang untuk menghasilkan kualitas visual ruang terbuka dan tertutup yang serasi dengan Lego, meliputi lantai, dinding, atap, taman dan sebagainya. Ruang-ruang inilah yang kemudian membawa makna-makna khusus sebagai ekspresi Exploring Cubism. Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 43 3.5 Studi Banding Tema Sejenis 3.5.1 “Falling Water” Frank Loyd Wright Sebuah tower batu dengan perapian sebagai pusat dari bentuk yang berdasarkan sumbu vertikal-horizontal sebagai elemen utama terlihat sebagai sentral dari orientasi bangunan ini. Pewarnaan yang sederhana dan ringan pada dinding beton teras dan beranda menggambarkan kejinakan hutan belantara. Selain itu penggunaan batu alami menjadi bagian itu sendiri dari alam sekitarnya. Atapnya adalah atap plat datar terbuat dari beton bertulang. Gambar 3.1 gambar kerja falling water Gambar 3.2 falling water karya Frank Loyd Wright Gambar 3.3 interior falling water Gambar 3.4 falling water versi lego Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 44 Penggunaan unsur garis, bidang-bidang menerus dari luar sampai dalam, banyak jendela tranparansi bangunan, menunjukkan masih dipengaruhi oleh aliran Cubism namun dengan ciri dan style yang berbeda menurut Franl Llyod itu sendiri, Penggunaan material bangunan yang bervariatif, simplicity, perpaduan dengan alam, memberikan gaya arsitektur tersendiri bagi arsitek pada masa itu.

3.5.2 Le Corbusier Center Heidi Weber Museum

The Centre Le Corbusier atau Heidi Weber Museum adalah sebuah museum seni di Zürich Swiss yang didedikasikan untuk karya arsitek Swiss Le Corbusier . Pada tahun 1960, Heidi Weber memiliki visi untuk membangun sebuah museum yang dirancang oleh Le Corbusier. Bangunan ini harus memamerkan karya seninya di lingkungan yang ideal diciptakan oleh arsitek sendiri. Ini adalah bangunan terakhir yang dirancang oleh Le Corbusier menandai perubahan radikal atas prestasinya menggunakan beton dan batu, dibingkai dalam baja dan kaca, pada tahun 1960 diciptakan sebagai sebuah rambu untuk masa depan. Le Corbusier membuat penggunaan intensif dari elemen baja prefabrikasi dikombinasikan dengan piring enamel multi-warna dipasang pada inti pusat, dan di atas kompleks ia merancang atap ’mengambang bebas’ untuk menjaga rumah terlindung dari hujan dan matahari. Gambar 3.5 Le Corbusier Center Gambar 3.6 Le Corbusier Center Gambar 3.7 Le Corbusier Center Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 45 Elemen arsitektur paling menonjol, atap, terdiri dari dua bagian persegi, masing-masing pihak memiliki permukaan 12 x 12 meter 39 kaki. Total permukaan tanah ukuran 12 x 26,3 meter 86 kaki, yang terdiri dari lembaran logam dilas dan memiliki berat 40 ton. Atapnya prefabrikasi dan sesudahnya, di unit terbesar mungkin, diangkut ke lokasi pembangunan, di mana ia berkumpul di tanah. Dua bagian akhirnya dilas dari atap kemudian diangkat ke ketinggian terakhir mereka 9 meter 30 kaki dengan crane dan tetap pada pilar. Dengan frame sehingga selesai, proses konstruksi manfaat dari perlindungan atap independen yang pada waktu itu sudah di tempat yang tepat. Ini terdiri dari batu 2,26 x 2,26 meter 7,4 kaki yang berkumpul di situs. Dinding, jendela, langit-langit dan lantai kemudian mengacaukan ke rangka baja. Dinding terdiri dari panel enamel berukuran 1,13 meter 3,7 kaki x 2,26 meter 7,4 kaki. Penempatan panel enamel ini direncanakan menurut sistem berirama tertentu. Akhirnya, seluruh kompleks bangunan ditempatkan pada lantai dasar beton. Bangunan ini memiliki dua lantai - lima single- bertingkat dan satu kamar ganda bertingkat. Ketika membangun kompleks bangunan, lebih dari 20.000 baut yang digunakan. Universitas Sumatera Utara ISTANA LEGO ACHMAD HADYAN BICHMAN - 090406026 46

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN