Strategi peningkatan Laba dengan Pendekatan Cost-Volume-Profit Analysis pada UMKM CV. Herlina Craft

STRATEGI PENINGKATAN LABA DENGAN PENDEKATAN
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS PADA UMKM
CV. HERLINA CRAFT

DIMAS PRIYO SATRIO AJI

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Peningkatan
Laba Dengan Pendekatan Cost-Volume-Profit Analysis pada UMKM CV. Herlina
Craft adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2014

Dimas Priyo Satrio Aji
NIM H24100060

iii

ABSTRAK
DIMAS PRIYO SATRIO AJI. Strategi Peningkatan Laba dengan Pendekatan
Cost-Volume-Profit-Analysis pada UMKM CV. Herlina Craft. Dibimbing oleh
ABDUL KHOHAR IRWANTO.
Semua UMKM, termasuk CV. Herlina Craft membantu program pemerintah
dalam penciptaan lapangan pekerjaan. Usaha ini berada pada sektor pengolahan.
Akan tetapi, menjamurnya usaha di sektor ini menyebabkan semua pelaku usaha
harus memiliki daya saing. Salah satu faktor yang menentukan tingkat daya saing
adalah tingkat keuntungan (laba). Analisis CVP memberikan gambaran mengenai

perencanaan dan evaluasi keuangan. Akan tetapi, CV Herlina Craft belum
menerapkan alat analisis keuangan CVP.
Produk yang memberikan keuntungan terbesar kepada CV. Herlina Craft
pada bulan Januari tahun 2014 adalah Box Laundry dengan laba sebesar
Rp10 217 404. CV. Herlina Craft menargetkan laba sebesar Rp15 000 000 pada
bulan Februari tahun 2014. Sehingga, CV. Herlina Craft harus menjual
produknya, dengan sales mix yang sesuai, sebanyak 2 183 unit. Strategi yang
dapat memberikan keuntungan paling maksimal bagi CV. Herlina Craft adalah
efisiensi biaya transportasi dan menganggarkan biaya promosi untuk melakukan
kegiatan promosi semisal mengadakan event marketing dan merubah bentuk
kemasan menjadi lebih menarik.
Kata kunci: CVP, evaluasi, laba, perencanaan, target laba, UMKM

ABSTRACT
DIMAS PRIYO SATRIO AJI. Cost Volume Profit Analysis on Herlina Craft to
Increase The Profit. Supervised by ABDUL KHOHAR IRWANTO
All SMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises), including Herlina Craft,
contribute the government programs to increase job creation. However, the
increasing number of business in the same sector led to all businesses must have a
competitive advantage. One of the factors which determine the level of

competitiveness is the level of net profit. Financial tools which can be used for
planning and evaluation is the Cost Volume Profit Analysis. With this tools, it
helps the enterpreneur to find the break even point both in rupiahs and units.
However, Herlina Craft have not yet use the Cost Volume Profit Analysis.
In January 2014, product which has given the greatest profit to the Herlina
Craft is Laundry Box. The product gives profit of Rp10 217 404. In February
2014, Herlina Craft is targeting a profit of Rp 15 million. Thus, Herlina Craft
must sell its products, with appropriate sales mix, as many as 2 183 units. Strategy
that will gives the maximum profit for Herlina Craft is by doing cost efficiency
and marketing event.
Keywords: CVP, evaluation, planning, profit, profit target, SMEs

iv

STRATEGI PENINGKATAN LABA DENGAN PENDEKATAN
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS PADA UMKM
CV. HERLINA CRAFT

DIMAS PRIYO SATRIO AJI


Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

v

Judul Skripsi : Strategi peningkatan Laba dengan Pendekatan Cost-Volume-Profit
Analysis pada UMKM CV. Herlina Craft
Nama
: Dimas Priyo Satrio Aji
NIM
: H24100060


Disetujui oleh

Dr Ir Abdul Khohar Irwanto, MSc
Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen

Tanggal lulus:

vi

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 ini adalah strategi
terbaik dalam meningkatkan laba, dengan judul Strategi Peningkatan Laba dengan

Pendekatan Cost-Volume-Profit Analysis pada UMKM CV. Herlina Craft.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Abdul Khohar Irwanto,
MSc selaku dosen pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan
kepada ibu Aulia Mardini dari CV. Herlina Craft yang telah membantu selama
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2014
Dimas Priyo Satrio Aji

vii

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR


ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN
Latar Belakang

1
1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Peneltian

3


Ruang Lingkup Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian

4
4

Lokasi dan Waktu Penelitian

5

Metode Pengumpulan Data


6

Teknis Analisis Data

6

Asumsi Analisis CVP

6

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah CV. Herlina Craft

7
7

Aspek Manajemen Keuangan

7


Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

7

Aspek Manajemen Produksi dan Operasi

8

Aspek Pemasaran

8

Deskripsi Produk

8

Biaya Operasional

8


Penjualan Periode Caturwulan Tahun 2012-2013

9

BEP per Caturwulan Tahun 2012

10

BEP per Caturwulan Tahun 2013

11

Margin Kontribusi Tahun 2012-2013

11

Laba per Caturwulan Tahun 2012-2013

11

BEP dan Laba Periode Januari 2014

12

Margin Kontribusi Bulan Januari Tahun 2014

12

Target Penjualan dan Target Laba CV. Herlina Craft

13

viii

Alternatif Strategi Terbaik

14

Implikasi Manajerial

16

Potensi, Prospek, dan Kendala Usaha di Bidang Anyaman (Handicraft)

17

SIMPULAN DAN SARAN

18

DAFTAR PUSTAKA

18

LAMPIRAN

20

ix

DAFTAR TABEL
1
2
3

Penyerapan tenaga kerja berdasarkan jenis industri
Target penjualan (unit dan Rp) bulan Februari Tahun 2014
CV. Herlina Handicraft
Prakiraan laba CV. Herlina Craft pada bulan Februari
tahun 2014 berdasarkan penggunaan
alternatif strategi

1
14

16

DAFTAR GAMBAR
1
2
3

Kerangka pemikiran penelitian
Penjualan periode caturwulan tahun 2012-2013
periode catur wulan tahun 2012-2013
Laba per caturwulan tahun 2012-2013

5
10
12

DAFTAR LAMPIRAN
1
2

3
4
5
6a
6b
7a
7b
8a
8b
9a
9b
10a
10b
11a
11b

PDRB Tasikmalaya atas dasar harga berlaku menurut
Lapangan usaha tahun 2008-2012 (juta rupiah)
Laju pertumbuhan ekonomi Tasikmalaya berdasarkan
PDRB atas dasar harga konstan 2000, menurut lapangan
Usaha tahun 2008-2012 (persen)
Tabel rekapitulasi hasil penelitian terdahulu
Deskripsi produk
Rumus yang digunakan
Biaya operasional CV. Herlina Craft tahun 2012
Biaya variabel CV. Herlina Craft tahun 2012
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
Pada caturwulan 1 tahun 2012
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft
pada caturwulan 1 tahun 2012
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
pada caturwulan 2 tahun 2012
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft
pada caturwulan 2 tahun 2013
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
pada caturwulan 3 tahun 2012
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft
pada caturwulan 3 tahun 2012
Biaya tetap CV. Herlina Craft tahun 2013
Biaya variabel CV. Herlina Craft tahun 2013
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
pada caturwulan 1 tahun 2013
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft

20

21
22
23
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30

x

12 a
12b
13a
13b
14a
14b
15a
15b
16
17

pada caturwulan 1 tahun 2013
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
pada caturwulan 2 tahun 2013
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft
pada caturwulan 2 tahun 2013
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft
pada caturwulan 3 tahun 2013
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft
pada caturwulan 3 tahun 2013
Biaya Tetap Januari 2014
Biaya Variabel Januari 2014
Pendapatan penjualan CV. Herlina Craft Januari 2014
Margin kontribusi dan BEP/unit CV. Herlina Craft Januari 2014
Sales Mix CV. Herlina Craft Januari tahun 2014
Riwayat hidup

30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
36

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah salah satu
unsur penopang perekonomian nasional. Menurut Sukidjo (2004), ketika
terjadinya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1998 dan industri
besar umumnya mengalami kebangkrutan, UMKM mampu bertahan,
menyediakan lapangan pekerjaan dan mampu untuk menumbuhkan perekonomian
nasional sebesar 2-3%.
Semua UMKM, termasuk yang berada di sentra kerajinan anyaman
Rajapolah, Tasikmalaya, membantu program pemerintah dalam penciptaan
lapangan pekerjaan. Hal ini akan mengurangi tingkat pengangguran dan juga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Berdasarkan data yang didapat dari
Pemerintah Daerah Tasikmalaya, jumlah penyerapan tenaga kerja UMKM
kerajinan anyaman tahun 2011-2012 dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1 Penyerapan tenaga kerja berdasarkan jenis industri

No.

1

2

3

Jenis Industri

Bordir
Kerajinan Anyaman:
Anyaman Mendong
Anyaman Pandan
Anyaman Bambu
Total
Konveksi

Tahun 2011
Jumlah Tenaga
Usaha
Kerja
(Unit) (Orang)
1 986 16 694

1 543
745
1 337
3 625
170

7 134
14 871
16 271
38 276
827

Tahun 2012
Jumlah
Tenaga
Usaha
Kerja
(Unit)
(Orang)
2 078
17 201

1 555
745
1 395
3 695
170

7 182
14 871
16 325
38 378
827

Sumber: Nawawi (2012)

Industri pengolahan merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Tasikmalaya, termasuk di dalamnya adalah UMKM
kerajinan anyaman berbagai jenis tanaman. Kerajinan anyaman di Rajapolah,
Tasikmalaya umumnya menggunakan tanaman mendong, pandan, bambu, dan
tanaman serta hasil hutan lainnya. Industri pengolahan semua jenis tanaman ini
dalam PDRB termasuk dalam kategori industri pengolahan barang kayu dan hasil
hutan lainnya, serta menyumbang Rp177 413.78 (dalam juta rupiah) pada PDRB
Tasikmalaya tahun 2012 (BPST 2012). Dari 9 industri pengolahan yang ada,
sumbangan ini merupakan peringkat ketiga tertinggi. Data PDRB Tasikmalaya
terdapat pada Lampiran 1.
Terdapat 9 sektor pembentuk PDRB pada tahun 2012 dan sektor industri
pengolahan menempati peringkat kelima laju pertumbuhan ekonomi tertinggi
dengan capaian sebesar 4.89%. Hal ini juga disebabkan oleh besarnya sektor ini

2

dalam kontribusi pembentukan PDRB. Data laju pertumbuhan ekonomi terdapat
pada Lampiran 2.
Kabupaten Tasikmalaya selama ini dikenal sebagai produsen produk
UMKM yang handal, terutama di bidang kerajinan anyaman berbahan dasar
tanaman. UMKM pengrajin anyaman tanaman mendong, pandan, bambu, dan
tanaman serta hasil hutan lainnya yang terdapat di Rajapolah, Kabupaten
Tasikmalaya diantaranya adalah CV. Herlina Craft.
Data PDRB dan data laju pertumbuhan ekonomi Tasikmalaya,
menunjukkan bahwa terlihatnya industri pengolahan barang kayu dan hasil hutan
lainnya sangat berpotensi untuk lebih maju dan berkembang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan menjamur dan bertambahnya jumlah usaha kerajinan anyaman
di daerah Tasikmalaya (Nawawi 2012), hal ini dapat dilihat pada Tabel 1. Oleh
karena itu, dibutuhkan program pengembangan industri kecil menengah yang
diarahkan pada peningkatan daya saing. Beberapa cara untuk meningkatkan daya
saing antar industri kecil menengah adalah dengan cara menjaga kualitas produk,
penetapan harga yang tepat dan efisiensi, sehingga berpengaruh positif terhadap
penjualan, yang tentunya juga akan berpengaruh positif juga terhadap laba
perusahaan. Hal ini dapat dicapai dengan analisis dan perencanaan yang baik,
mempertimbangkan hubungan antara biaya, volume penjualan dan besarnya laba
industri.
CV. Herlina Craft selama ini belum melakukan analisis dan perencanaan di
bidang keuangan. Sehingga, muncul beberapa permasalahan yang terjadi pada
CV. Herlina Craft, diantaranya adalah tidak mengetahui berapa penjualan produkproduknya untuk berada dalam titik impas (BEP). Padahal, BEP penjualan tiap
produk CV. Herlina Craft penting untuk diketahui agar perusahaan dapat
menetapkan minimum order bagi tiap produknya. CV. Herlina Craft juga tidak
mengetahui secara pasti produk manakah yang memberikan keuntungan terbesar
bagi perusahaan. Selain itu, CV. Herlina Craft tidak mengetahui strategi penjualan
terbaik yang nantinya akan digunakan untuk meningkatkan laba perusahaan, serta
CV. Herlina Craft tidak mengetahui bagaimana cara untuk memperkirakan
penjualan yang harus dicapai agar tercapai target laba yang diinginkan oleh pihak
CV. Herlina Craft.
Menurut Mulyadi (1999), laba dipengaruhi terutama oleh biaya dan volume
penjualan. Hubungan antara biaya dan volume penjualan yang nantinya akan
digunakan untuk meningkatkan laba serta pemecahan masalah-masalah yang telah
disebutkan di atas dapat diselesaikan dengan melakukan analisis volume laba atau
Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis. Analisis CVP merupakan suatu alat yang
bermanfaat untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
Mengingat pentingnya analisis CVP tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian di bidang analisis CVP pada CV. Herlina Craft untuk
membantu penyelesaian masalah-masalah yang terjadi, sebagaimana yang telah
disebutkan di atas. Selain itu, agar CV. Herlina Craft dapat lebih berkembang,
diperlukan informasi mengenai potensi, permasalahan, dan prospek dari industri
kerajinan berbahan dasar dari aneka tanaman.

3

Perumusan Masalah
Berdasarkan informasi pada latar belakang, penulis mengidentifikasi adanya
beberapa masalah pada lingkup CV. Herlina Craft terutama dalam penetapan
strategi di bidang keuangan. Masalah yang dihadapi oleh CV. Herlina Craft
adalah tidak mengetahui strategi apa yang paling tepat terkait cost dan volume
untuk meningkatkan laba perusahaan dan tidak mengetahui bagaimana
mengidentifikasi titik impas penjualan tiap produk.

Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi:
1. Titik impas penjualan (dalam Rp dan unit) periode caturwulan tahun 2012
2. Titik impas penjualan (dalam Rp dan unit) periode caturwulan tahun 2013
3. Titik impas penjualan (dalam Rp dan unit) periode Januari tahun 2014
4. Mengidentifikasi strategi yang dapat dilakukan CV. Herlina Craft untuk
mendapatkan laba yang diinginkan dan menetapkan strategi yang paling baik
bagi hal tersebut.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan pada data–data CV. Herlina Craft selama periode
caturwulan pada tahun 2012-2013, serta bulan Januari 2014. Produk yang akan
digunakan dalam analisa CVP akan ditentukan berdasarkan segmentasi produk.
Segmentasi produk yang digunakan adalah berdasarkan produk-produk paling
laris terjual yang terdapat pada CV. Herlina Craft.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat kepada
berbagai pihak. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Menjadi bahan pertimbangan yang baik kepada masing-masing usaha dalam
menetapkan target laba dari beberapa produk. Dapat mengetahui potensi,
permasalahan, dan prospek dari usaha yang dijalankannya.
2. Bagi Penulis
Menjadi pengalaman bagi penulis dalam penerapan pengolahan data keuangan
dalam suatu usaha.
3. Bagi Pihak Lain
Digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam materi yang
berhubungan dengan penggunaaan analisis CVP yang berkaitan dengan target
laba.

4

METODE

Kerangka Pemikiran Peneltian
UMKM CV. Herlina Craft memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang semaksimal mungkin. Sukses atau tidaknya suatu usaha dapat terlihat dari
tingkat keuntungannya. Dalam usaha untuk mencapai keuntungan tersebut,
menurut Mulyadi (1999), perolehan keuntungan yang dapat diperoleh oleh usaha
CV. Herlina Craft dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu biaya, harga jual produk dan
besarnya volume penjualan.
Keuntungan suatu usaha pada dasarnya dapat dilihat dari total biaya
produksi dan total pendapatan yang diperoleh. Kedua hal ini dapat dilihat dengan
menjabarkan ketiga faktor yang mempengaruhi keuntungan suatu usaha tersebut.
Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel (Hansen dan Mowen 2000),
apabila masing-masing biaya berhasil ditelaah dan diperoleh, maka hasil tersebut
adalah total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing usaha dalam proses
produksi. Selanjutnya, untuk mendapatkan besarnya total pendapatan, dapat dicari
dengan mengalikan harga jual produk dan total volume penjualan.
Salah satu cara untuk menghitung hubungan antara biaya, harga jual produk
serta volume penjualan dapat dengan menggunakan analisis break even point
(BEP) atau titik impas. Tidak lupa, margin kontribusi juga dihitung untuk
mengidentifikasi produk mana yang memberikan keuntungan terbesar dan terkecil
bagi perusahaan. Pada titik ini, berarti, usaha tidak mengalami keuntungan atau
kerugian (Horngren et al 2008). Setelah melakukan analisis BEP, maka analisis
CVP dapat dilakukan. Kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya,
dapat disederhanakan dalam bagan di Gambar 1.

5

UMKM

CV. Herlina Craft

Tingkat Laba

Volume
Penjualan

Biaya

Biaya
Variabel

Harga Jual

Biaya
Tetap

Total Biaya
Total Pendapatan

Analisis Titik Impas (BEP) dan Analisis Margin Kontribusi

Analisis CVP

Hasil Analisis

Rekomendasi Penjualan Terbaik
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada UMKM CV. Herlina Craft yang berada di
sentra kerajinan Rajapolah, Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih
selama tiga bulan, yaitu dimulai pada bulan Januari 2014 hingga bulan Mei 2014.

6

Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara pemilik UMKM dan data
sekunder diperoleh melalui laporan keuangan yang berisi data-data biaya
operasional CV. Herlina Craft. Selain itu, penelitian ini akan membahas tentang
potensi, permasalahan, dan juga prospek dari industri pengolahan aneka tanaman
yang berada di daerah Tasikmalaya.

Teknis Analisis Data
Analisis BEP merupakan bagian dari alat analisis CVP, yang akan
digunakan untuk memperkirakan peningkatan laba yang diinginkan CV. Herlina
Craft, atau, untuk memperkirakan titik impas. Analisis CVP yang dapat dilakukan
adalah:
1. Menurunkan biaya variabel per unit (VCu)
Jika biaya variabel diturunkan, margin kontribusi akan bertambah, sehingga
laba pun meningkat.
2. Menurunkan biaya tetap (FC)
Menurunkan biaya tetap, dapat meningkatkan laba.
3. Menaikkan harga jual (P)
Menaikkan harga jual merupakan salah satu untuk meningkatkan laba.
4. Meningkatkan volume penjualan (Q)
Untuk meningkatkan penjualan, maka volume penjualan harus ditingkatkan.
Setelah penjualan mencapai BEP, maka peningkatan penjualan akan
menambah laba yang dihasilkan.

Asumsi Analisis CVP
Asumsi yang perlu diketahui untuk melakukan analisis CVP menurut
Horngren et al (2008) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan tingkat pendapatan dan biaya hanya disebabkan oleh perubahan
jumlah unit produk atau jasa yang diproduksi dan dijual. Jumlah unit output
merupakan satu-satunya pemicu pendapatan sekaligus pemicu biaya.
2. Biaya total dapat dipisahkan ke dalam komponen biaya tetap dan biaya
variabel.
3. Harga jual, biaya variabel perunit, serta biaya tetap total (dalam rentang dan
periode waktu yang relevan) telah diketahui.
4. Analisis mencakup satu produk atau mengasumsikan bahwa proporsi produk
yang berbeda ketika perusahaan menjual beragam produk adalah tetap
konstan ketika tingkat unit yang terjual total berubah
5. Seluruh pendapatan dan biaya dapat ditambahkan, dikurangkan, dan
dibandingkan tanpa memperhitungkan nilai waktu dari uang.

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah CV. Herlina Craft
Hj. Tini Herlina memulai usaha anyam-anyaman sejak tahun 1980 di
wilayah Jakarta, tetapi pada tahun 2006 yang bersangkutan memindahkan
usahanya ke daerah Rajapolah, Tasikmalaya. Sejak saat itu, usahanya diberi
nama CV. Herlina Craft dan sejak dipindahkan ke daerah Rajapolah, usaha ini
dikelola oleh Ibu Aulia Mardini dan Bapak Wendy Setiabudi.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk-produk CV.
Herlina Craft merupakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Bahan-bahan
tersebut adalah daun mendong, daun pandan, daun kelapa, dan lidi. Seiring
berjalannya waktu, CV. Herlina Craft yang awalnya hanya melakukan penjualan
di dalam negeri, kini mulai mengirimkan produknya ke luar negeri. Pasarnya di
luar negeri adalah Asia Tenggara dan Timur Tengah
.
Aspek Manajemen Keuangan
CV. Herlina Craft selama ini hanya melakukan pencatatan sederhana
terkait biaya yang dikeluarkan dan total penjualan yang terjadi pada periode
waktu tertentu. CV. Herlina Craft belum menerapkan alat analisis di bidang
keuangan diantaranya adalah analisis BEP dan Margin Kontribusi. Sehingga
berakibat CV. Herlina Craft tidak mengetahui pada tingkat penjualan berapakah
penjualan tersebut telah berada pada titik impas dan juga CV. Herlina Craft tidak
mengetahui produk manakah yang memberikan keuntungan terbesar dan terkecil
pada CV. Herlina Craft. Selain itu CV. Herlina Craft juga tidak mengetahui
bagaimana cara menetapkan target penjualan terkait laba yang diinginkan oleh
pihak manajemen.

Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
CV. Herlina Craft dikelola oleh Ibu Aulia dan Bapak Wendy. CV. Herlina
Craft memiliki karyawan berjumlah lebih kurang lima puluh orang. Dua orang
diantaranya adalah merupakan karyawan Quality Control (QC), tiga orang
diantaranya adalah petugas kebersihan, dan selebihnya merupakan tenaga kerja
proses produksi.
CV. Herlina Craft juga memiliki SOP yang harus dilaksanakan dan harus
dipatuhi oleh seluruh pegawainya. Diantaranya seperti jam kerja yang dimulai
pada pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Akan tetapi, jika pesanan sedang
melonjak, maka akan ada shift lembur untuk para pegawainya. Pendapatan para
tenaga kerja proses produksi tergantung oleh besarnya pesanan produk yang
dipesan oleh pelanggan CV. Herlina Craft.

8

Aspek Manajemen Produksi dan Operasi
Sejak kepindahannya ke Tasikmalaya, CV. Herlina Craft tidak lagi
melakukan sistem produksi makloon. Saat ini, CV. Herlina Craft telah
mempunyai workshop dan proses produksi dilakukan pada workshop tersebut,
sehingga tentunya dengan menggunakan sistem ini, proses manajemen mutu
yang dilakukan oleh karyawan QC dapat dilakukan lebih leluasa dan mudah.
Proses manajemen mutu dilakukan agar produk CV. Herlina Craft terjaga
kualitasnya sehingga reputasi perusahaan dan image produk CV. Herlina craft
tetap terjaga dan meningkat, sehingga pelanggan akan merasa terpuaskan.

Aspek Pemasaran
CV. Herlina Craft hanya melakukan pemasaran produknya melalui sosial
media Facebook saja. CV. Herlina Craft belum efektif dalam melakukan kegiatan
promosi. Kegiatan promosi dalam suatu perusahaan sangat penting, karena
dengan promosi, maka produk perusahaan akan mudah dikenal oleh masyarakat,
sehingga perlu bagi CV. Herlina Craft untuk membuat perencanaan kegiatan
promosi. Pemasaran CV. Herlina Craft saat ini meliputi dalam dan luar negeri.

Deskripsi Produk
CV. Herlina Craft memiliki lima produk utama, yaitu kotak bingkisan
(produk 1), box tisu (produk 2), box laundry (produk 3), box sampah (produk 4),
dan box accessories (produk 5). Masing-masing harga tiap produk adalah sebesar
Rp65 000, Rp20 000, Rp100 000, Rp35 000, dan Rp30 000.

Biaya Operasional
CV. Herlina Craft, belum memisahkan biaya tetap dan biaya variabel.
Supaya analisis CVP dapat diterapkan, maka perlu ada pemisahan terhadap
biaya operasional ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel tidak semudah yang dibayangkan
karena pada biaya operasional terdapat biaya semivariabel, merupakan biaya
yang memiliki unsur biaya tetap dan biaya variabel. Pemisahan biaya
semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel ini mempunyai beberapa
metode pemisahan, salah satunya, menurut Nafarin (2007) adalah pemisahan
metode perkiraan langsung. Metode ini berpatokan kepada kebijakan dan asumsi
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan data, pada Caturwulan 1, 2, 3 tahun 2012 (Lampiran 6a dan
Lampiran 6b) dan tahun 2013 (Lampiran 10a dan Lampiran 10b), serta bulan
Januari 2014 (Lampiran 14a dan Lampiran 14b), komponen biaya terbesar pada
biayatetap adalah biaya gaji. Sedangkan komponen biaya terkecil pada biaya
tetap adalah biaya penyusutan peralatan. Pada biaya variabel, komponen biaya
yang paling besar merupakan biaya bahan baku langsung. Sedangkan, komponen

9

biaya yang paling kecil merupakan biaya sparepart. Besarnya biaya variabel
mengikuti besarnya penjualan. Semakin tinggi penjualan yang dicapai, maka
biaya variabel pun akan tinggi.
Biaya penyusutan merupakan salah satu unsur biaya tetap. Besarnya biaya
penyusutan bangunan, kendaraan, peralatan pabrik peralatan kantor workshop,
dan peralatan showroom diperoleh menggunakan perhitungan biaya penyusutan
metode garis lurus. Untuk mengetahui biaya penyusutan, terlebih dahulu harus
mengetahui nilai perolehan suatu barang dan waktu ekonomis barang tersebut.
Nilai perolehan untuk bangunan workshop dan showroom masing-masing
adalah sebesar Rp150 000 000 dan Rp350 000 000. Waktu perolehan gedung
showroom adalah tahun 2006, sedangkan waktu perolehan gedung workshop
adalah tahun 2011. Waktu ekonomis untuk gedung workshop dan showroom
adalah selama dua puluh tahun.
Nilai perolehan untuk peralatan pabrik yang terdiri dari genset, dan dua
unit mesin jahit masing-masing nilai perolehannya adalah sebesar Rp2 300 000,
mesin jahit bermerk butterfly diperoleh dengan biaya sebesar Rp500 000 dan unit
mesin jahit singer adalah sebesar Rp1 200 000. Genset diperoleh pada tahun
2006, mesin jahit butterfly pada tahun 2006, dan mesin jahit singer pada tahun
2010. Waktu ekonomis untuk peralatan pabrik adalah selama lima belas tahun.
Nilai perolehan untuk peralatan workshop kantor untuk satu unit meja tulis
dan satu unit office chair ditaksir sebesar Rp1 700 000 dengan waktu perolehan
pada tahun 2006. Satu unit PC, monitor PC, dan printer dengan biaya
perolehansebesar Rp2 200 000 yang diperoleh pada tahun 2006. Satu unit
pesawat telepon diperoleh dengan biaya sebesar Rp150 000 pada tahun 2006.
Waktu ekonomis untuk peralatan workshop kantor adalah selama lima belas
tahun.
Nilai perolehan untuk peralatan showroom, satu unit meja tulis dan satu
unit kursi chitose sebesar Rp1 300 000 dengan waktu perolehan tahun 2006. Satu
unit pesawat telepon yang diperoleh dengan biaya sebesar Rp250 000 pada tahun
2006. Empat unit lemari display yang diperoleh sebesar Rp3 950 000 pada tahun
2004. Waktu ekonomis untuk peralatan showroom adalah selama lima belas
tahun. Satu unit kendaraan, toyota kijang yang diperoleh sebesar
Rp120 000 000 pada tahun 2010. Waktu ekonomis kendaraan ini adalah lima
tahun.

Penjualan Periode Caturwulan Tahun 2012-2013
Grafik pada Gambar 2 akan menampilkan penjualan yang berhasil
dilakukan oleh CV. Herlina Craft pada periode caturwulan tahun 2012-2013.

10

450,000,000
400,000,000

Penjualan (Rp)

350,000,000
300,000,000
250,000,000
200,000,000

Tahun 2012

150,000,000

Tahun 2013

100,000,000
50,000,000
0
Caturwulan 1 Caturwulan 2 Caturwulan 3
Periode (caturwulan)

Gambar 2 Penjualan (sales) periode caturwulan tahun 2012-2013

Penjualan produk-produk utama perusahaan mengalami peningkatan, hal
ini dapat dibuktikan berdasarkan data grafik penjualan pada Gambar 2. Pada
caturwulan kedua tahun 2012 dan tahun 2013, penjualan selalu mengalami
peningkatan. Berdasarkan data yang diterima dari perusahaan, hal ini disebabkan
oleh pada dua tahun ini hari raya lebaran jatuh pada bulan Agustus. Sehingga
banyak wisatawan domestik yang datang ke showroom CV. Herlina Craft untuk
membeli dan memesan produk-produk CV. Herlina Craft dan tingkat pembelian
pun meningkat tajam. Pada caturwulan pertama tahun 2012 total penjualan
perusahaan adalah Rp240 895 000. Pada caturwulan kedua tahun 2012 total
penjualan perusahaan adalah Rp374 165 000. Pada caturwulan ketiga tahun 2012
total penjualan perusahaan adalah Rp332 065 000.
Total penjualan perusahaan pada caturwulan pertama adalah
Rp264 985 000. Pada caturwulan kedua tahun 2013 total penjualan perusahaan
adalah Rp428 480 000. Pada caturwulan ketiga tahun 2013 total penjualan
perusahaan adalah Rp394 295 000. Lebih lengkap, seluruh data penjualan
caturwulan 1, caturwulan 2, caturwulan 3 tahun 2012 terdapat pada Lampiran
7a,7b-9a,9b. Sedangkan data penjualan caturwulan 1, caturwulan 2, caturwulan 3
tahun 2013 terdapat pada Lampiran 11a,11b-13a,13b.

BEP Per Caturwulan Tahun 2012
BEP pada caturwulan pertama adalah Rp161 707 196 dengan 3 225 unit.
Pada caturwulan kedua besarnya BEP adalah Rp186 195 366 dan 3 647 unit.
Pada caturwulan ketiga besarnya BEP adalah Rp165 500 243 dan 3 225 unit.
Proses perhitungan BEP tahun 2012 terdapat pada Lampiran 7a,7b-9a,9b.
Penjualan pada titik BEP (Rp) dan (unit) berarti CV. Herlina Craft tidak
mengalami untung atau rugi. Pada titik ini pula, berarti jumlah pendapatan

11

besarnya sama dengan jumlah pengeluaran. Jika dibandingkan dengan tingkat
sales, terlihat bahwa masing-masing BEP (Rp) dan BEP (unit) per caturulan
tahun 2012 nilainya lebih rendah. Dapat dipastikan perusahaan menerima laba.

BEP Per Caturwulan Tahun 2013
BEP pada caturwulan pertama adalah Rp179 106 552 dengan 3 588 unit.
Pada caturwulan kedua besarnya BEP adalah Rp212 347 107 dengan 4 190 unit.
Pada caturwulan ketiga besarnya BEP adalah Rp209 942 705 dengan 4 148 unit.
Proses perhitungan dan data terdapat pada Lampiran 11a,11b-13a,13b. Pada
periode caturwulan tahun 2013, dapat dipastikan perusahaan menerima laba.

Margin Kontribusi Tahun 2012-2013
Mengidentifikasi besarnya sumbangan keuntungan tiap produk terhadap
keuntungan total yang diperoleh CV. Herlina Craft, dapat melihat besarnya nilai
margin kontribusi tiap produk. Semakin besar nilai margin kontribusi, maka akan
semakin besar pula sumbangan keuntungan yang diberikan kepada perusahaan.
Urutan produk yang memberikan keuntungan dari yang terkecil hingga
terbesar pada caturwulan pertama, kedua, dan ketiga tahun 2012-2013 adalah
produk 2, produk 4, produk 5, produk 1, dan produk 3. Proses perhitungan
margin kontribusi tahun 2012 terdapat pada Lampiran 7b-9b, sedangkan
perhitungan margin kontribusi tahun 2013 Lampiran 11b-13b.

Laba per caturwulan tahun 2012-2013
Grafik pada Gambar 3 akan memperlihatkan data sales yang terjadi pada
CV. Herlina Craft.
80,000,000
70,000,000

Laba (Rp)

60,000,000
50,000,000
40,000,000
Tahun 2012
30,000,000

Tahun 2013

20,000,000
10,000,000
0
Caturwulan 1 Caturwulan 2 Caturwulan 3
Periode (caturwulan)

Gambar 3 Laba per caturwulan 2012-2013

12

Laba yang diperoleh per caturwulan tahun 2013 lebih tinggi daripada laba
per caturwulan tahun 2012, hal ini terlihat pada grafik dalam Gambar 3. Pada
tahun 2012 perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp143 726 606. Pada
tahun 2013 perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp153 948 146. Pada
tahun 2013 perusahaan mengalami peningkatan laba sebesar Rp10 221 540.
Proses perhitungan laba tahun 2012 terdapat pada Lampiran 7a,7b-9a,9b,
sedangkan proses perhitungan laba tahun 2013 terdapat pada Lampiran 11a,11b13a,13b.

BEP dan Laba Periode Januari 2014
Setelah melalui proses perhitungan, didapatkan besarnya BEP, yakni
Rp53 876 673 dengan 1 046 unit. Jika dibandingkan dengan unit yang berhasil
dijual, yakni 2 028 unit dengan penjualan sebesar Rp104 410 000 maka dapat
dipastikan perusahaan mengalami keuntungan.
BEP dapat menjadi acuan pengelola CV. Herlina Craft dalam penetapan
minimum order untuk para pelanggannya. Apabila CV. Herlina Craft
mengiginkan laba yang tidak jauh berbeda dari laba periode bulan Januari tahun
2014, maka titik BEP pada periode ini dapat menjadi acuan minimum order bagi
para pelanggan CV.Herlina Craft. Pelanggan yang dimaksud adalah pembeli
dalam skala grosir yang akan menjual kembali produk CV. Herlina Craft.
Karena, berdasarkan informasi dari perusahaan, banyak pelanggan dari CV.
Herlina Craft yang membeli produknya dalam skala besar (grosir) untuk dijual
kembali.
Analisis BEP yang telah dilakukan pada periode tahun 2012, 2013, dan
bulan Januari 2014, menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat sales, maka akan
semakin tinggi pula titik BEP. Dengan melakukan analisis BEP, maka
perusahaan dapat memastikan bahwa pihaknya telah berada dalam titik di atas
titik BEP (keuntungan) ataupun di bawah BEP (kerugian). Hal ini akan
menentukan langkah-langkah kebijakan yang akan di ambil pihak perusahaan
setelah terjadinya sales.
Pada periode ini, titik sales CV. Herlina Craft telah di atas titik BEP (dalam
unit dan Rp) maka, besarnya laba pada periode Januari tahun 2014 adalah
Rp15 538 654. Seluruh proses perhitungan terdapat pada Lampiran 15a-15b.

Margin Kontribusi Bulan Januari Tahun 2014
Urutan produk yang memberikan keuntungan dari yang terkecil hingga
terbesar adalah produk 2, produk 4, produk 5, produk 3, dan produk 1. Pada tiap
caturwulan pada tahun 2012-2013 dan bulan Januari tahun 2014 juga terlihat
bahwa besarnya margin kontribusi juga dipengaruhi oleh besarnya kuantitas
produk yang terjual. Semakin tinggi kuantitas produk yang terjual, maka
sumbangan keuntungan yang diberikan tiap produk akan semakin besar. Seluruh
perhitungan margin kontribusi tahun 2012 terdapat pada Lampiran 7b-9b,
perhitungan margin kontribusi tahun 2013 Lampiran 11b-13b, sedangkan

13

perhitungan margin kontribusi bulan Januari tahun 2014 dapat dilihat pada
Lampiran 15b.

Target Penjualan dan Target Laba CV. Herlina Craft
Penjualan dalam rupiah dan dalam unit CV. Herlina Craft tiap tahunnya
selalu diatas titik BEP. Dapat disimpulkan bahwa tiap tahun pula perusahaan
selalu memperoleh laba. Besarnya sumbangan tiap produk dalam pembentukan
total laba dapat dilihat dalam Tabel margin kontribusi pada Lampiran.
CV. Herlina Craft menginginkan laba sebesar Rp15 000 000 pada bulan
Februari tahun 2014 dari produk-produk utamanya. Untuk mengetahui target
penjualan untuk mencapai laba tertentu, harus mengetahui bauran penjualan
produk CV. Herlina Craft terlebih dahulu. Tiap tahun, urutan penjualan produk
dari yang paling sedikit terjual hingga paling banyak terjual adalah sama.
Komposisi bauran penjualan produk-produk CV. Herlina Craft pada tiap
periode dapat diketahui, tetapi, terlebih dahulu harus mengidentikasi jumlah
penjualan per produk dan jumlah penjualan seluruh produknya. Selanjutnya,
dapat dilakukan perhitungan dengan cara melakukan perbandingan penjualan per
produk dengan penjualan produk total pada tiap periode tertentu. Setelah
mendapatkan nilai perbandingan tersebut, lalu nilai perbandingan
dipersentasekan. Dalam hal mencari besarnya bauran penjualan bulan Februari,
diasumsikan besarnya bauran penjualan adalah sama dengan nilai bauran
penjualan pada bulan Januari tahun 2014. Hal ini dikarenakan urutan penjualan
produk dari yang paling banyak terjual hingga paling sedikit terjual adalah sama
per periode caturwulan tahun 2012-2013 dan juga dengan periode bulan Januari
tahun 2014. Proses perhitungan bauran penjualan secara lengkap terdapat pada
Lampiran 16. Setelah mengidentifikasi bauran penjualan tiap produk, kemudian
dilakukan perhitungan untuk memprediksi jumlah produk yang harus dijual oleh
CV. Herlina Craft untuk mendapatkan laba sebesar Rp15 000 000 pada bulan
Februari. Proses perhitungan tersebut, adalah:

=
Biaya tetap dan target laba diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan
pengelola CV. Herlina Craft. Sementara, nilai WACM diasumsikan sama dengan
nilai WACM pada periode sebelum bulan Februari tahun 2014, dalam hal ini,
WACM bulan Januari tahun 2014 adalah yang digunakan dalam proses
perhitungan di atas. Berdasarkan perhitungan, untuk mendapatkan laba sebesar
Rp15 000 000 CV. Herlina Craft harus menjual ke lima produk tersebut dengan
total sekitar 2 183 unit. Pada Tabel 2 akan disajikan tentang kombinasi penjualan
yang harus dilakukan CV. Herlina Craft agar target penjualannya tercapai.

14

Tabel 2 Target Penjualan (unit dan Rp) bulan Februari Tahun 2014
Jenis
Bauran
Target unit
Harga
Target Pendapatan
produk
Penjualan
(unit)
(Rp)
(Rp)
(%)
1
25.05
546
65 000
42 770 000
2
22.78
497
20 000
11 960 000
3
20.22
441
100 000
53 100 000
4
16.86
368
35 000
15 505 000
5
15.09
329
30 000
11 880 000
Total
100
2 183
135 215 000
Alternatif Strategi Terbaik
Laba memungkinkan untuk ditingkatkan dengan mempertimbangkan
bebrapa hal yang dapat dilakukan oleh CV. Herlina Craft. Seperti yang telah
dijelaskan pada bagian kerangka penelitian, karena laba dipengaruhi oleh tiga
hal, yaitu biaya, jumlah penjualan produk, dan harga produk itu sendiri, maka,
terdapat berbagai alternatif yang dapat dilakukan perusahaan.
Pertama, perusahaan dapat menurunkan biaya. Berdasarkan informasi dan
analisis penulis, biaya yang dapat diefisiensikan adalah biaya transportasi.
Selama ini, adalah pihak CV. Herlina Craft yang mengambil bahan baku ke
daerah asalnya kemudian diantarkan sampai kepada workshop CV. Herlina Craft.
Hal ini dinilai tidak efisien, karena sebenarnya CV. Herlina Craft dapat
menggunakan jasa pengiriman kargo atau ekspedisi. Biaya yang dikeluarkan
untuk pengiriman juga dinilai lebih murah ketimbang penjemputan bahan baku
langsung di daerah asalnya. Apabila hal ini berhasil dilakukan, maka berdasarkan
informasi perusahaan, biaya transportasi dapat diefisiensikan menjadi sekitar dua
puluh persen lebih rendah daripada biaya transportasi pada periode seblum bulan
Februari 2014.
Kedua, perusahaan dapat menaikkan harga jual produk-produknya. Namun,
berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan, hal ini tidak mungkin
dilakukan karena dikhawatirkan akan berdampak kepada loyalitas pelanggannya.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pasar utama CV. HerlinaCraft adalah
Timur Tengah dan Asia Tenggara. Dalam hal ini, maka pesaing langsung CV.
Herlina Craft adalah pesaing dari negara lain seperti Republik Rakyat Cina yang
sudah dikenal dunia sebagai penghasil produk dengan harga yang sangat
kompetitif. Karena berdasarkan informasi yang didapat dari pihak perusahaan,
Republik Rakyat Cina juga memproduksi handicraft sejenis. Jadi apabila
kenaikan harga dilakukan, maka harga yang awalnya sudah kompetitif
dibandingkan dengan kompetitornya akan menjadi tidak lagi kompetitif.
Ketiga, perusahaan dapat mencari konsumensecara lebih luas lagi.Cara
membuka perluasan pasar sendiri dapat dilakukan dengancara melakukan
kegiatan pemasaran. Tetapi hal ini pada periode sebelum bulan Januari tahun
2014 kurang efektif dilaksanakan, mengingat kegiatan pemasaran CV. Herlina
Craft murni dilakukan menggunakan sosial media Facebook. Kegiatan
pemasaran akan lebih efektif dilakukan dengan cara seperti mengadakan event
marketing, mencetak brosur dan juga dengan cara merubah kemasan produk CV.

15

Herlina Craft menjadi lebih menarik. Tetapi tentunya, kegiatan pemasaran ini
akan dapat berjalan apabila perusahaan menganggarkan biaya promosi. Apabila
strategi ini berhasil, berdasarkan informasi pihak perusahaan, maka penjualan
akan meningkat sebanyak sepuluh persen dari penjualan pada periode sebelum
bulan Februari tahun 2014. Sedangkan, apabila perusahaan hanya menjalankan
strategi pemasaran hanya dengan merubah kemasan produk, maka penjualan
akan meningkat sebanyak lima persen dari penjualan pada periode sebelum bulan
Februari tahun 2014. Tentunya dengan hanya melakukan perubahan kemasan
produk, penganggaran biaya promosi menjadi lebih kecil jika dibandingkan
menggunakan strategi pembuatan brosur disertai dengan perubahan kemasan.
Hal-hal yang telah diutarakan di atas, menunjukkan bahwa terdapat
beberapa alternatif strategi yang dapat dilakukan CV. Herlina Craft dalam
pencapaian target laba. Alternatif pertama adalah dengan cara mengadakan event
marketing dan juga mengubah kemasan, yang akan menyebabkan pentingnya
untuk menganggarkan biaya promosi disertai dengan efisiensi biaya transportasi
sebanyak dua puluh persen dengan asumsi penjualannya meningkat sepuluh
persen lebih banyak. Alternatif kedua adalah dengan cara efiensi biaya
transportasi sebanyak sebanyak dua puluh persen, tetapi kegiatan pemasaran
yang akan dilakukan adalah hanya dengan cara merubah kemasan produk saja
dengan asumsi penjualannya akan meningkat lima persen lebih banyak.
Alternatif ketiga adalah dengan cara hanya melakukan efisiensi biaya transportasi
sebanyak dua puluh persen tetapi penjualan menurun sebanyak lima belas persen,
mengingat pada periode yang sama pada tahun 2013 dan tahun 2012, penjualan
menurun sekitar lima belas persen.

16

Tabel 3 Prakiraan laba CV. Herlina Craft pada bulan Februari tahun 2014
berdasarkan penggunaan alternatif strategi
Menganggarkan biaya
Efisiensi biaya
Efiesiensi biaya
pemasaran untuk
transportasi 20% dan
transportasi 20% dan
mengadakan event
menganggarkan biaya
penjualan menurun
marketing dan
pemasaran hanya untuk
15%
mengubah kemasan,
mengubah kemasan,
efisiensi biaya
penjualan meningkat
transportasi 20%
5%
penjualan meningkat
10%
Penjualan
Penjualan
Penjualan
Produk 1 :
Produk 1 :
Produk 1 :
559 unit @ Rp65 000
533 unit @ Rp65 000
432 unit @ Rp65 000
Produk 2 :
Produk 2 :
Produk 2 :
508 unit @ Rp20 000
485 unit @ Rp20 000
393 unit @ Rp20 000
Produk 3 :
Produk 3 :
Produk 3 :
451 unit @ Rp100 000
430 unit @ Rp100 000
349 unit @ Rp100 000
Produk 4 :
Produk 4 :
Produk 4 :
376 unit @ Rp35 000
359 unit @ Rp35 000
291 unit @ Rp35 000
Produk 5 :
Produk 5 :
Produk 5 :
336 unit @ Rp30 000
321 unit @ Rp30 000
261 unit @ Rp30 000
Total penjualan
Total penjualan
Total penjualan
Rp114 835 000
Rp109 540 000
Rp88 855 000
Biaya Variabel
Biaya Variabel
Biaya Variabel
Rp79 138 460
Rp75 484 136
Rp61 226 612
Margin kontribusi
Margin kontribusi
Margin kontribusi
Rp35 696 540
Rp34 055 864
Rp27 628 388
Biaya tetap
Biaya tetap
Biaya tetap
Rp19 566 710
Rp18 116 710
Rp16 566 710
Laba
Laba
Laba
Rp16 129 830
Rp15 939 154
Rp11 061 678
BEP
BEP
BEP
Rp63 118 419
Rp58 441 000
Rp53 441 000

Implikasi Manajerial
Implikasi dalam bidang keuangan, apabila CV. Herlina Craft ingin
memaksimalkan laba maka perusahaan akan menemui beberapa alternatif
strategi, berdasarkan perhitungan laba pada Tabel 3, terlihat bahwa alternatif
strategi dengan cara melakukan efisiensi biaya sebanyak dua puluh persen, dan
juga melakukan kegiatan pemasaran, serta jika target penjualan tercapai, akan
menghasilkan laba paling tinggi jika dibandingkan dengan alternatif strategi yang
lain.
Implikasi dalam bidang produksi dan operasi CV. Herlina Craft sudah
melakukan proses produksi pada workshop-nya. Hal ini lebih baik ketimbang

17

menggunakan sistem makloon, karena pemilik UMKM dan petugas QC dapat
mengawasi proses produksi produknya menjadi lebih mudah dan terpusat. Hal ini
memungkinkan untuk meminimalisir terjadinya cacat produk yang akan
mempengaruhi biaya produksi.
Implikasi dalam bidang pemasaran, pemilik UMKM sebaiknya melakukan
kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang mungkin dilakukan adalah
dengan cara menggunakan sosial media selain Facebook seperti misalnya Twitter
dan Instagram. Selain melakukan pemasaran menggunakan sosial media, ada
baiknya jika pemilik UMKM juga melakukan pemasaran atau memasang iklan di
situs jual beli online semisal kaskus.co.id, tokobagus.com, berniaga.com,
bukalapak.com, dan amazon.com. Hal ini bertujuan agar pangsa pasar CV.
Herlina Craft semakin meluas. Pengelola CV. Herlina Craft juga sebaiknya
memanfaatkan event-event pameran handicraft. Seperti misalnya event
INACRAFT pada bulan April tahun 2014 di Jakarta Convention Center
Selain hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, pemilik UMKM juga
dapat melakukan kegiatan pemasaran seperti mengadakan event marketing,
membuat kemasan yang lebih menarik dan juga dengan cara pembuatan brosur.
Implikasi dalam bidang sumber daya manusia, pemilik UMKM dengan
tepat telah menggunakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjaga
kedisiplinan agar produktivitas produksi dalam workshop-nya terjaga. Selain itu
sebaiknya pengelola CV. Herlina Craft sebaiknya lebih intens dalam melakukan
kegiatan pemasaran.

Potensi, Prospek, dan Kendala Usaha di Bidang Anyaman (Handicraft)
CV Herlina Craft merupakan penyerap tenaga kerja di daerah tempat
produksi mereka. Selain itu, handicraft juga menjadi simbol sebagai ciri khas
dari Tasikmalaya. Hal tersebut berarti, usaha di bidang anyaman merupakan
penyumbang PDRB dalam sektor industri pengolahan di bidang kayu dan hasil
hutan lainnya. Hal ini merupakan potensi yang harus dikembangkan dan dibina
terutama oleh Pemerintah Daerah Tasikmalaya.
Prospek usaha di bidang anyaman (handicraft) juga sangat baik. Hal ini
dikarenakan, perluasan pasar masih sangat berpotensi. Pasar yang dimaksud
adalah pasar luar negeri semisal Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Eropa.
Hal ini dikarena tren masyarakat dunia yang semakin menyadari pentingnya
penggunaan produk-produk yang ramah lingkungan sehingga menimbulkan
banyaknya ajakan untuk menggunakan barang ramah lingkungan di berbagai
media. Ditambah lagi, produk-produk handicraft di Tasikmalaya juga sangat
menarik dan memiliki nilai tambah karena produk handicraft tersebut umumnya
adalah handmade dan berkualitas tinggi. Hal ini tentunya sangat berpeluang
untuk dipasarkan kepada pasar yang lebih luas lagi.
CV. Herlina Craft mengalami kendala dalam hal mennjalankan bisnisnya.
Kendala tersebut termasuk birokrasi pemerintah daerah yang dinilai kurang mensupport pihak UMKM di Tasikmalaya. Menurut PDT (2012), kendala lain yang
dihadapi CV. Herlina Craft ini adalah ketersediaan bahan baku. Selama ini bahan
baku diperoleh dari daerah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah. Selain itu,
dalam rangka perluasan pasar yang lebih luas lagi (dalam skala internasional),

18

UMKM bidang handicraft ini akan berhadapan langsung dengan produk-produk
olahan serupa asal Republik Rakyat Cina yang sudah dikenal sebagai negara
penghasil produk dengan harga yang sangat kompetitif.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Beberapa informasi penting yang dapat diperoleh dari analisis CVP CV.
Herlina Craft adalah:
1. Caturwulan pertama, kedua, ketiga tahun 2012, BEP (Rp) dan BEP (unit)
masing-masing adalah Rp161 707 196 dengan 3 225 unit, Rp186 195 366
dengan 3 647 unit, Rp165 500 243 dengan 3 225 unit.
2. Caturwulan pertama, kedua, ketiga tahun 2013, BEP (Rp) dan BEP (unit)
masing-masing adalah Rp179 106 552 dengan 3 588 unit, Rp212 347 107
dengan 4 190 unit, Rp209 942 705 dengan 4 148 unit.
3.
BEP (Rp) dan BEP (unit) pada bulan Januari tahun 2014 masing-masing
adalah Rp53 876 673 dengan 1 046 unit.
4. Berdasarkan perhitungan, strategi yang paling menguntungkan bagi CV.
Herlina Craft adalah strategi melakukan berbagai kegiatan promosi,
membuat packaging yang menarik dan melakukan efisiensi biaya.

Saran
1.

2.

Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan analisis teknik pengambilan
keputusan agar keputusan yang akan diambil lebih detil dan
mempertimbangkan berbagai aspek.
Kepada CV. Herlina Craft sebaiknya menganggarkan biaya promosi agar
dapat menjalankan kegiatan promosi.

DAFTAR PUSTAKA

[BPST] Badan Pusat Statistik Tasikmalaya. 2012. PDRB Tasikmalaya Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2012. Tasikmalaya (ID): BPS.
Hansen DR, Mowen MM. 2000. Managerial Accounting: Akuntansi Manajerial.
Hermawan, penerjemah. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari:
Managerial Accounting. Ed ke-8.
Horngren CT, Foster, George, Dattar, Srikant M. 2008. Akutansi Biaya: Dengan
Penekanan Manajerial. Marianus Sinaga, penerjemah. Jakarta (ID):

19

Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Cost Accounting, a Managerial
Emphasis. Ed ke-12.
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta (ID): Aditya Media. Ed ke-3.
Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta (ID): Penerbit Salemba. Ed
ke-3.
Nawawi I. 2012. Sentra Kerajinan Kabupaten Tasikmalaya. Bandung (ID):
Universitas Pendidikan Indonesia.
[PDT] Pemerintah Daerah Tasikmalaya. 2012. Profil Investasi Tasikmalaya 2012.
Tasikmalaya (ID): Pemkab Tasikmalaya.
Sukidjo. (2004). Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah. JEP. 2(1), 910.

20

LAMPIRAN
Lampiran 1 PDRB Tasikmalaya atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)
LAPANGANUSAHA
(
1

(2)

2009

2010

2011

(3)

(4)

(5)

2012
(6)

1. PERTANIAN
a. Tanaman Bahan Makan

519.583,01
235.007,32

541.561,03
250.179,13

564.114,73
264.971,61

588.362,27
277.304,42

613.751,31
291.277,01

b. Tanaman Perkebunan

2.754,88
237.453,48

2.885,71
242.655,38

2.954,98
248.951,52

3.018,22
258.653,75

3.085,48
268.355,97

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya

884,19

904,20

920,45

942,51

960,70

43.483,14
391,00

44.936,62
413,01

46.316,16
436,83

48.443,37
459,69

50.072,14
483,19

a. Minyakdan Gas Bumi

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

b. Pertambangan tanpa Migas

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

391,00
1.024.660,99

413,01
1.116.396,52

436,83
1.218.452,56

459,69
1.352.023,91

483,19
1.488.995,25

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00
1.024.660,99

0,00
1.116.396,52

0,00
1.218.452,56

0,00
1.352.023,91

0,00
1.488.995,25

d. Kehutanan
e. Perikanan
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

c. Penggalian
3. INDUSTRI PENGOLAHAN
a. IndustriMigas
1. Penggalian Minyak Bumi
2. Gas AlamCair
b. Industritanpa Migas

68.201,44

74.307,35

81.100,20

89.990,71

99.107,52

2.Tektil, Barang Kulit&Alas Kaki

526.532,29

573.671,52

626.114,04

694.751,00

765.135,10

3. Barang Kayu dan HasilHutanLainnya

122.088,36

133.018,65

145.178,62

161.093,65

177.413,78

4. Kertas dan Barang Cetakan

106.052,41

115.547,04

126.109,84

139.934,47

154.111,01

5. Pupuk,Kimia &Barang dariKaret

177.266,35

193.136,60

210.792,29

233.900,14

257.596,18

6. Semen &Barang Galian bukan Logam

8.402,22

9.154,45

9.991,31

11.086,60

12.209,76

7. LogamDasarBesi&Baja

5.358,98

5.838,75

6.372,51

7.071,09

7.787,45

8. Alat Angkutan Mesin & Peralatannya

1.741,92

1.897,87

2.071,37

2.298,44

2.531,29

9.017,02
134.175,38

9.824,29
146.283,06

10.722,38
159.504,72

11.897,81
173.