PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA GAWAI BLACKBERRY DI BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRAK

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA GAWAI BLACKBERRY

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

JOSHUA FANNY PERMADI PUTRA

Merek harus memiliki sebuah identitas yang jelas dan citra yang kuat di benak konsumen. Citra merek yang kuat dibentuk dari 3 unsur yaitu keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association), kekuatan asosiasi merek (strength of brand association) dan keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association). Semakin kuat citra merek di benak pelanggan semakin kuat rasa percaya diri pelanggan untuk tetap loyal atau setia terhadap produk yang dibelinya.

Permasalahan dalam penelitian ini : “Apakah citra merekberpengaruhterhadap loyalitas penggunasmartphoneBlackberry di Bandar Lampung”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap loyalitas pengguna smartphoneBlackberry di Bandar Lampung.

Objek penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Bandar Lampung yang


(2)

Joshua Fanny Permadi Putra

adalah deskriptif verifikatif dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif maka dalam penelitian ini digunakan analisis linear berganda. Untuk melihat kontribusi variabel bebas secara parsial digunakan uji t dan untuk menguji hipotesis digunakan uji F.

Hasil uji R2sebesar 0,662 menunjukkan bahwa variabel faktor-faktor Citra Merek (X) yang terdiri dari keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek mempengaruhi variabel Loyalitas (Y) sebesar 66,2%, dan sisanya sebesar 34,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pada hasil uji t diketahui bahwa t hitung dari variabel citra merek lebih besar dari t tabel yaitu 1,985.

Hasil pengujian hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% atau dengan nilaiα= 0,05 (5%) diperoleh F hitung > F tabel yaitu 62,771 > 2,70, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah variabel citra merek yang terdiri dari keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung.

Kata kunci : Citra merek, keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek, loyalitas


(3)

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA GAWAI BLACKBERRY

DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

JOSHUA FANNY PERMADI PUTRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

PENGARU P

JO

F

UH CITRA MEREK TERHADAP LOYAL PENGGUNA GAWAI BLACKBERRY

DI BANDAR LAMPUNG (Skripsi)

Oleh

JOSHUA FANNY PERMADI PUTRA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

iii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1.1 Grafik Penjualan Blackberry Per unit danMarket Share...3


(6)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Kerangka Pemikiran... 7

1.6 Hipotesis... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 10

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 10


(7)

iv

2.3 Produk ... 11

2.3.1 Merek (Brand)... 11

2.4 Citra Merek (Brand Image)...12

2.5 Faktor Pembentuk Citra Merek ... 13

2.6 Konsep Kesetiaan Pelanggan ... 15

2.7 Hubungan Antar Variabel ... 16

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 19

3.2 Objek Penelitian ... 19

3.3 Jenis Sumber Data... 19

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.4.1 Penelitian Lapangan (Field Research)... 20

3.4.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)... 21

3.5 Populasi dan Sampel ... 22

3.5.1 Populasi ... 22

3.5.2 Sampel... 22

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 23

3.6.1 Variabel Penelitian ... 23

3.7 Pengukuran Instrumen Penelitian ... 26

3.8 Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.8.1 Validitas ... 27


(8)

v

3.9 Metode Analisis Data ... 28

3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda... 28

3.9.2 Pengujian Hipotesis... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32

4.1.1 Uji Validitas ... 32

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 33

4.2 Analisis Kualitatif ... 35

4.2.1 Hasil Analisis Profil Responden ... 35

4.2.2 Hasil Tanggapan Responden... 39

4.3 Analisis Kuantitatif ... 43

4.3.1 Uji Determinasi (R2) ... 43

4.3.2 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 44

4.3.3 Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji f)... 45

4.3.4 Regresi Linear Berganda... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran... 52 Daftar pustaka


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I KELUHAN PENGGUNA

LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN III RESPONDEN

LAMPIRAN IV FREKUENSI PERTANYAAN DEMOGRAFI

LAMPIRAN V TABEL FREKUENSI

LAMPIRAN VI UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN VII REGRESI LINEAR BERGANDA


(10)

DAFTAR TABEL

No.

Tabel Halaman

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 17

3.1 Tabel Definisi Operasional ... 25

4.1 Hasil Uji Validitas... 32

4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 34

4.3 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ... 35

4.4 Persentase Berdasarkan Usia Responden... 36

4.5 Presentase Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 37

4.6 Persentase Berdasarkan Pengeluaran Perbulan ... 38

4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keunggulan Asosiasi Merek (X1) ... 39

4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kekuatan Asosiasi Merek (X2) ... 40

4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Keunikan Asosiasi Merek (X3) ... 41

4.10 Hasil Distribusi Jawaban Responden Tentang Loyalitas ... 42

4.11 Analisis Determinasi (R2) ... 43

4.12 Hasil Uji t ... 44

4.13 Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y ... 45


(11)

(12)

(13)

MOTO

If you fall seven times, you get up eight times

(Old Proverbs)

Jangan berdoa agar hidupmu dimudahkan, berdoalah agar kamu selalu bertambah kuat untuk melewati hidup yang sulit.

(Bruce Lee)

Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan


(14)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi

Bapak dan Ibu tercinta, M. Permata Putra dan Dwi Trisna Dartini sebagai motivator terbaik dalam hidupku yang tak pernah lelah mendoakan serta menyayangiku, atas semua cinta, pengorbanan, ketulusan dan dukungan hingga

dapat menghantarkanku sampai pada titik ini.

Adikku Vanya Andita yang selalu menyayangiku dan memberikan semangat yang tiada henti-hentinya.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti dilahirkan di Jakarta pada tanggal 4 Mei 1993, merupakan anak pertama dari dua bersaudara, buah cinta dari pasangan bapak M. Permata Putra dan ibu Dwi Trisna Dartini.

Peneliti mengenyam pendidikan taman kanak-kanak di TK St. Bellarminus Jatikramat Bekasi yang selesai pada tahun 1999, mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD St. Bellarminus Jatikramat Bekasi yang selesai pada tahun 2005. Melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 49 Jakarta Timur yang selesai pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 67 Jakarta Timur yang selesai pada tahun 2011. Pada tahun 2011 juga peneliti diterima sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas


(16)

SANWACANA

Segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terselesaikan skripsi ini merupakan ikhtiar peneliti yang tidak luput dari bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4. Bapak Rinaldi Bursan, S.E., M.Si. selaku pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan serta motivasi kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Faila Shofa, S.E., M.S.M. selaku pembimbing II yang telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta motivasi kepada peneliti baik dalam masa perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M. selaku penguji utama yang telah memberikan kritik, saran, dan nasehat berharga.


(17)

7. Ibu Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.E. selaku dosen Pembimbing Akademik peneliti.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.

9. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

10. Keluargaku tercinta, Bapak dan Ibu, terima kasih atas pengorbanan, doa, cinta, dukungan serta kesabaran yang selalu mengiringi hingga saat ini. Adikku Vanya Andita terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan, serta semangat. Semoga Tuhan Yesus Kristus selalu memberikan kasih dan karunia-Nya.

11. Sahabat SMA terbaik, Denny Pratama, Kenny Anindio, Andika Ageng, Rizka Akbar, Emil Fadjrin, Irfan Fauzi, Surya Pratama terima kasih atas gelak tawa yang selalu kalian berikan saat kita bersama. Semoga kita selalu sukses dan bisa terus berkumpul.

12. Sahabat serta keluarga terbaik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Kabul Prasetyo, I Putu Ajie Windu K, Sabar Sahat N, Baron Nickolas, Yulius Marlican, Faris Haqqani, M. Nuzirwan, Arief Ramadhan, Jhonny Sanjaya dan Lintang Damarjati. Terima kasih atas warna-warni dunia yang kita bagi bersama, semoga kita selalu sukses.

13. Sahabat wanita terbaik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ranis Dewinta Sari, Mega Fitri Nemara, Liesian Winda, Fatimah Fitri, Gita Lestari dan Ossy Dwi Setya. Terima kasih atas kepedulian dan semangat, kalian luar biasa.


(18)

14. Sahabat terbaik Retno Lutfia Saputri, terima kasih untuk semangat, kesetiaan, kepedulian dan perhatian yang telah diberikan hingga saat ini.

15. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Grihda, Rina, Annisa, Mega, Ria, Miranda, Johanes, Topan, Daus, Ryan Choky, dan Surya. Terima kasih untuk bantuannya dalam berjuang untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.

16. Teman Teman di kosan yang selalu menyemangati, Ahmad Effendi dan Rinaldo Sinaga semoga kita bisa selalu sukses.

17. Seluruh Mahasiswa Manajemen Angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih untuk kebersamaannya selama proses perkuliahan.

18. Terima Kasih untuk Almamater tercinta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 12 Agustus 2015


(19)

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknologi merupakan suatu unsur penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Teknologi membuat seseorang dapat menyerap informasi dari berbagai sumber dengan mudah, terlebih lagi dengan cakupan informasi yang sangat luas dan hampir tak terbatas. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, berinteraksi menjadi sebuah kebutuhan yang mutlak, dengan adanya teknologi, interaksi menjadi lebih mudah. Salah satu wujud dari kemajuan teknologi di zaman ini adalah telepon pintar (Gawai). Smartphonetermasuk sebuah gawai atau perangkat sederhana yang memudahkan pekerjaan manusia, bentuk pengembangan dari telepon selular,bentuknya yang lebih sederhana tetapi dengan spesifikasi yang lebih canggih.

Gawai memudahkan individu dalam melakukan interaksi jarak jauh dan

melakukan berbagai macam kegiatan sosial, termasuk kegiatan ekonomi. Kegiatan pemasaran banyak dilakukan melalui gawai,salah satunya adalah berjualan secara online. Adanya konektivitas internet yang diberikan kepada gawai,bukan hal tidak mungkin melakukan transaksi jual-beli hanya dalam genggaman tangan. Banyak sekali merek gawai bermunculan dengan menawarkan keunggulannya


(21)

2

masing-masing, yang paling mendominasi pasar saat ini diantaranya adalah Samsung dan Iphone, berdasarkan (www.telkomsolution.com). Setiapsmartphone didukung oleh sebuah sistem operasi (Operating System)yang memungkinkan telepon pintar tersebut mudah digunakan oleh konsumen, yaitu Samsung dengan Android, Iphone dengan Ios, danResearch In Motiondengan Blackberry. Blackberry merupakan perangkat buatanResearch In Motionpada pertengahan Desember 2004, perusahaan asal Kanada yang berganti nama menjadi Blackberry Ltd. Blackberry menjadi sebuah perangkat (Gadget)yang sangat laris di pasaran pada tahun 2008 hingga tahun 2011 sebelum kemunculan pesaing nya seperti Android dan Iphone, yang memang sudah ada dari dulu tapi belum sehebat sekarang. Blackberry memiliki sebuah produk unggulan yaitu Blackberry

Messengeryang memungkinkan individu atau kelompok berinteraksi satu dengan yang lain menggunakan jaringan internet, hal ini lebih mudah dan murah

dibandingkan menggunakan fitur kirim pesan atau telepon.

Selama beberapa tahun terakhir berbagai merek gawai terus bermunculan dan mereka terus bersaing untuk menjadi pemimpin pasar dengan keunggulan dan keunikan masing-masing. Gambar berikut menunjukkan penjualan Blackberry di Indonesia dan jumlahmarket share yang dimiliki dari tahun 2008 hingga 2014, Gambar 1.1 menunjukkan dimulai tahun 2008 penjualan Blackberry terus meningkat hingga tahun 2011, kemudian penjualan Blackberry mulai menurun hingga 2014, sama halnya denganmarket shareyang terus meningkat hingga 2011 dan turun hingga 2014. Setiapsmartphonemengeluarkan keunggulannya masing-masing untuk bersaing.


(22)

3

Gambar 1.1 Grafik penjualan Blackberry per unit danmarket sharedari tahun 2008 hingga 2014

Sumber : Trenologi.com

Blackberry memiliki banyak pengguna bahkan hingga sekarang, di Indonesia maupun di Bandar Lampung tempat peneliti mengadakan penelitian ini. Pengguna Blackberry sendiri pun beragam mulai dari remaja hingga orang dewasa. Bila dilihat pada gambar diagram berikut maka akan terlihat bahwa penjualan Gawai Blackberry tergolong kecil bila dibandingkan para pesaingnya.


(23)

4

Gambar 1.2 PeringkatSmartphoneBerdasarkan Rata-RataMarket ShareTahun 2014 di Indonesia

Sumber : IndonesiaData Center

Gambar di atas menunjukkan bahwa penjualan Blackberry masih tertinggal jauh dibandingkan para pesaingnya, penjualan Blackberry di kisaran 6% terbilang kecil, hanya sedikit lebih tinggi dibanding dua pesaingnya yaitu Mito dan Cross.

Salah satu artikel yang peneliti kutip melalui situs Tribunlampung.co.id, “Penurunan penjualan Blackberry sepanjang 2014 diakui beberapa penjual

smartphonedi Bandar Lampung. Pemilik Android City, Hazmi menuturkan, penjualan Blackberry pada 2013 masih bisa menyentuh angka 500 unit per bulan. Sementara pada 2014, penjualan Blackberry menurun rata-rata per bulan hanya 250 unit.Branch ManagerAsia Ponsel, Agus Sanjaya menerangkan, penurunan penjualan Blackberry mencapai 35-40 persen sepanjang 2014 dibanding tahun sebelumnya.

Samsung, 26%,

Andromax, 20% Lenovo, 11%

Oppo, 9% Sony, 7% Blackberry, 6%

Mito, 4%Cross, 4%


(24)

5

Penjualan Blackberry masih berada di kisaran 900 unit per bulan pada 2013. Kondisi penjualan berubah pada 2014 menjadi sekitar 500 unit sampai 550 unit per bulan”. (sumber: Lampung.tribunnews.com)

Alasan orang membeli Blackberry salah satunya karena yakin dengan citra mereknya yang cukup kuat, konsumen mengharapkan kelebihan dan keunggulan dari suatu merek agar dapat memenuhi kepuasannya, tetapi masih banyak peneliti temukan keluhan-keluhan dari konsumen mengenai citra merek Blackberry yang menyebabkan kekecewaan pelanggan seperti yang peneliti sajikan pada lampiran 1 (Daftar berbagai keluhan pengguna Blackberry).

Merek harus memiliki sebuah identitas yang jelas dan citra yang kuat di benak konsumen. Melalui sebuah merek penjual telah menjanjikan atribut, perangkat, manfaat yang secara konsisten diberikan kepada konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009: 332) citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra merek yang kuat dibentuk dari 3 unsur yaitu keunggulan asosiasi merek (Favorability of Brand Association), kekuatan asosiasi merek (Strength of Brand Association) dan keunikan asosiasi merek (Uniqueness of Brand Association), semakin kuat citra merek di benak pelanggan semakin kuat rasa percaya diri pelanggan untuk tetap loyal atau setia terhadap produk yang dibelinya. Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pangestika (2009) yang berjudul; “Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Pakaian 3Second Di Showroom Java Mall Semarang”, menunjukkan bahwa variabel dari citra merek yaitu kekuatan asosiasi merek, keunggulan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merek, memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap


(25)

6

loyalitas seorang konsumen. Blackberry telah lama memimpin pasar smartphone

selama beberapa tahun, menurut penelitian IDC (Indonesia Data Center) selama tahun 2011, 43% orang Indonesia memiliki Blackberry, meskipun penjualannya menurun, hampir semua orang mengenal merek tersebut, citra merek yang kuat membuat Blackberry sulit dilupakan hingga sekarang, bahkan penggunanya masih banyak. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengangkat judul penelitian

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA

GAWAIBLACKBERRY DI BANDAR LAMPUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

Masih banyaknya pengguna Blackberry saat merek tersebut sudah tidak lagi menjaditrendmenunjukkan sekalipun terdapat masalah strategi pemasaran pada Blackberry yang berakibat menurunnya citra merek di masyarakat, Blackberry masih terus berusaha memperbaiki citra mereknya, sehingga masih ada konsumen yang loyal dan menjadikan Blackberry sebagai gawai pilihan. Hal itu yang

membuat Blackberry belum mati dan masih ada hingga sekarang. Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Apakah citra merek yang terdiri darikeunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek dan keunikan asosiasi merek berpengaruhterhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung.


(26)

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh citra merek yang terdiri darikeunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, dan keunikan asosiasi merekterhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian a. Perusahaan

AgarResearch In Motionsebagai produsen Blackberry lebih memahami kebutuhan konsumen dan dapat menciptakan produk yang bisa memenuhi kepuasan konsumen.

b. Peneliti

Mengetahui secara langsung aplikasi teori produk dan merek melalui penjualan dan penggunaan sebuah produk di masyarakat dan untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi.

c. Akademis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca serta memberikan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut Kotler dan Keller (2009:134) ”Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis”,keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal antara lain mengurangi biaya pemasaran, mengurangi biaya transaksi, mengurangi biayaturn overpelanggan,


(27)

8

meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, word of mouthyang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.

Citra merek yang positif dapat diukur melalui tanggapan konsumen tentang asosiasi merek tersebut, yang meliputi keunggulan asosiasi merek (favorability of brand association), kekuatan asosiasi merek (strenght of brand association)dan keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association).

Merek hendaknya mampu menciptakan motivasi pelanggan untuk mulai mengkonsumsi produk bermerek tersebut. Merek juga hendaknya mampu menciptakan kesan yang baik bagi pelanggan yang mengkonsumsi produk dengan merek tersebut.

Salah satu penelitian terdahulu yang berjudul “PengaruhBrand ImageTerhadap Kesetiaan Pengguna Smartphone Iphone” olehSaputri, Pranata (2014) ,

membuktikan bahwa variabelBrand Imageyaitu keunggulan, kekuatan, dan keunikan asosiasi merek memiliki pengaruh tetapi tidak semua signifikan terhadap loyalitas. Variabel keunikan dan kekuatan berpengaruh signifikan dan keunggulan berpengaruh tidak signifikan, hal ini menunjukan bahwa setiap perangkat merek memiliki spesifikasi yang berbeda tapi belum tentu unggul satu sama lain dalam hal mencapai tingkat loyalitas konsumennya. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Antonio Nalau (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “PengaruhBrand ImageTerhadap Pelanggan J.Co Donuts & Coffee di Plaza Mulia Samarinda”, justru keunggulan asosiasi merek merupakan variabel paling dominan dan berpengaruh positif pada loyalitas, dan variabel kekuatan


(28)

9

negatif, hal ini menunjukkan merek tersebut mampu menjadi unggul diantara para pesaing meskipun penyebaran informasi kepada konsumen tidak sekuat produk lain, hal ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan pelanggan yang loyal, bukan hanya soal memperkuat informasi kepada konsumen, tetapi juga menjadi unik dan unggul dalam hal merek tersebut.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Saputri, Pranata (2014)

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian

1.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran yang ada, maka hipotesisnya adalah Citra merek berpengaruh terhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung.

Citra Merek (X):

Keunggulan asosiasi merek (X1) Kekuatan dari asosiasi merek (X2) Keunikan dari asosiasi merek (X3)


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

American Marketing Associationdalam Kotler dan Keller (2009:5),“Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

organisasi”.

Kotler dan Keller (2009:5) manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain. Karenanya kita memandang manajemen pemasaran

(Marketing Management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Kotler dan Keller (2009:36) mengemukakan inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan nilai


(30)

pelanggan untuk menghasilkan laba. Untuk penciptaan dan menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase menyediakan nilai, fase mengkomunikasikan nilai.

2.2 Bauran Pemasaran

Kotler (2009:101) menyatakan bahwa “Marketing Mix”merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

pemasaranya di pasar sasaran.”

Dalam bauran pemasaran dikenal dengan seperangkat alat pemasaran yang dikenal dengan 4p, yaitu produk (Product),Harga (Price),tempat (Place),dan Promosi (Promotion),sementara dalam pemasaran jasa memiliki alat tambahan berupa orang (People),bukti fisik (Physical Evidence),dan proses (Process).

2.3 Pengertian Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

Produk adalah elemen pertama dan terpenting dalam bauran pemasaran (7P). Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan yang terkoordinasi dalam bauran produk, lini produk, merek, serta pengemasan dan pelabelan.

2.3.1 Pengertian Merek

American Marketing Association(Kotler & Keller, 2009:258) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang


(31)

✁ ✂

dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.

Menurut Kotler & Keller (2009:259), merek memiliki fungsi bagi perusahaan sebagai berikut:

• Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.

• Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.

• Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng.

2.4 PengertianBrand Image

Kotler dan Keller (2009 : 260) mempersepsikanbrand imagesebagai “proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti”. Berdasarkan deksripsi tersebut dapat disimpulkan bahwabrand imagemerupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan dimana tidak semata pemberian nama yang baik kepada sebuah produk, tetapi dibutuhkan cara untuk memperkenalkan dan menanamkan informasi ke dalam memori konsumen untuk membentuk suatu persepsi akan produk tersebut.

Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan akan atribut merek, konsekuensi dari penggunaan merek tersebut, dan situasi penggunaan yang sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang diasosiasikan dengan merek tersebut.


(32)

✄ ☎

Citra merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Meskipun asosiasi merek dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk tapi dapat dibedakan menjadi asosiasi performansi dan asosiasi imajeri yang berhubungan dengan atribut dan kelebihan merek.

2.5 Faktor PembentukBrand Image

Kotler dan Keller (2009:260) mengemukakan faktor-faktor yang membentuk citra merek adalah:

a. Keunggulan asosiasi merek (Favourability of brand association) dapat membuat konsumen percaya bahwa atribut dan manfaat yang diberikan oleh suatu merek dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga menciptakan sikap yang positif terhadap merek tersebut. Tujuan akhir dari setiap konsumsi yang dilakukan oleh konsumen adalah mendapatkan kepuasan akan kebutuhan dan keinginan mereka. Adanya kebutuhan dan keinginan dalam diri konsumen menimbulkan harapan, di mana harapan tersebut yang diusahakan oleh

konsumen untuk dipenuhi melalui kinerja produk dan merek yang

dikonsumsinya. Apabila kinerja produk atau merek melebihi harapan, maka konsumen akan puas, dan demikian juga sebaliknya. Keunggulan asosiasi merek terdapat pada manfaat produk, tersedianya banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, harga yang ditawarkan bersaing, dan kemudahan mendapatkan produk yang dibutuhkan serta citra prusahaan yang baik juga mampu menjadi pendukung merek tersebut


(33)

✆ ✝

b. Kekuatan asosiasi merek (strength of brand association) adalah bagaimana informasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris di otak sebagai bagian dari citra merek. Ketika konsumen secara aktif memikirkan dan menguraikan arti informasi pada suatu produk atau jasa maka akan tercipta asosiasi yang semakin kuat pada ingatan konsumen. Konsumen memandang suatu objek stimuli melalui sensasi-sensasi yang mengalir lewat kelima indera: mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah. Namun demikian, setiap konsumen mengikuti, mengatur, dan

menginterpretasikan data sensoris ini menurut cara masing-masing. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimulasi fisik tetapi juga pada stimulasi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

Perbedaan pandangan pelanggan atas sesuatu objek (merek) akan menciptakan proses persepsi dalam perilaku pembelian yang berbeda.

c. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness Of brand association) suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek dapat berdasarkan atribut produk, fungsi produk atau citra yang dinikmati konsumen. Sebuah merek haruslah unik dan menarik sehingga produk tersebut memiliki ciri khas dan sulit untuk ditiru oleh para produsen pesaing. Melalui keunikan suatu produk maka akan memberi kesan yang cukup membekas terhadap ingatan pelanggan akan keunikanbrandatau merek produk tersebut yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya.


(34)

✞ ✟

Menurut Kotler (2009) citra harus dibangun melalui seluruh media yang ada serta berkelanjutan dan pesan tersebut dapat disampaikan melalui lambang, media atau visual, suasana, serta acara.

2.6 Konsep Kesetiaan Pelanggan

Loyalitas pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,

mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama sebuah perusahaan, untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Oliver dalam Hurriyati (2005:129)

mendefinisikan loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perilaku. Terdapat empat ciri-ciri pelanggan yang loyal terhadap suatu produk atau jasa yaitu :

a. Melakukan pembelian ulang secara teratur.

b. Melakukan pembelian lini produk yang lainnya dari perusahaan anda .

c. Memberikan referensi kepada orang lain.

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing atau tidak mudah terpengaruh oleh bujukan pesaing lain.

Loyalitas sering dihubungkan antara nilai dimana pelanggan yang memiliki loyalitas merasakan adanya ikatan emosional dengan perusahaan. Ikatan emosional inilah yang membuat pelanggan menjadi loyal dan mendorong mereka untuk terus melakukan


(35)

✠6

pembelian terhadap produk perusahaan serta memberikan rekomendasi. Untuk

meningkatkan loyalitas, perusahaan harus meningkatkan kepuasan setiap pelanggan dan mempertahankan tingkat kepuasan tersebut dalam jangka panjang. Untuk meningkatkan kepuasan, perusahaan harus menambah nilai yang dapat membuat mereka mendapatkan apa yang mereka bayar atau lebih dari mereka harapkan, sehingga mereka dapat

bertahan dan mengarah pada pembelian ulang, perekomendasian, dan proporsi pembelanjaan yang meningkat.

2.7 Hubungan Antar Variabel

Suatu perusahaan dilihat melalui citranya baik positif maupun negatif. Citra yang baik dapat memberikan arti yang positif bagi produk dan seterusnya akan meningkatkan penjualan. Sebaliknya penjualan produk akan menurun bila citranya dipandang negatif oleh para konsumen, hal ini dapat menyebabkan kerugian.

Citra merek berkaitan dengan asosiasi merek. Kesan merek yang muncul dan terus meningkat seiring dengan banyaknya penggunaan produk tersebut oleh konsumen, selanjutnya bila asosiasi-asosiasi merek tersebut saling berhubungan dan semakin kuat, citra merek pun akan ikut menjadi kuat. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap citra merek tersebut. Dapat dikatakan citra yang baik dari suatu merek dapat mengarahkan konsumen menjadi loyal, dengan begitu perusahaan akan semakin kuat di dalam persaingan pasar.


(36)

✡ ☛

2.8 Kajian Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 PenelitianTerdahulu

No JudulPenelitian Data Peneliti ObjekPenelitian AlatAnalisis Hasilpenelitian

Nama Tahun

1. The Effect of Brand Image on Overall Satisfaction and Loyalty Intention in The Context of Color Cosmetic • Stephen L. Sondoh • Maznah Wan Omar • Nabsiah Abdul Wahid

2007 100 wanita yang mengguna kosmetik digolongkan menurut pekerjaan, usia, tingkat pendidikan, dan etnis Regresi Linear Berganda

Brand imagememiliki pengaruh positif pada kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen akan mengarah kepada loyalitas konsumen.

2. Brand Image

Terhadap Loyalitas Pelanggan J.Co Donuts & Coffee Di Plaza

Mulia Samarinda .

Antonio Nalau 2012 100 responden sebagai pelanggan J.Co Donuts di Plaza Mulia Samarinda.

Regresi Linear Berganda

Keunggulan asosiasi merek menjadi faktor dominan yang berpengaruh terhadap loyalitas, sedangkan kekuatan asosiasi merek berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadan loyalitas.


(37)

☞8

No Judul Penelitian Data Peneliti Tahun Objek Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian

3. PengaruhBrand ImageTerhadap Kesetiaan Pengguna SmartphoneIphone • Marheni Eka Saputri • Tutut Ratna Pranata

2014 Dari 2052

mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis diambil 100 responden yang memakai Iphone lebih dari 1 tahun

Path Analysis Variabel keunggulan berpengaruh kurang signifikan terhadap loyalitas, dibanding kekuatan dan keunikan asosiasi merek.

4. The Influence Of Brand Image On Sales

Malikul Adil 2012 Pemilik toko di gresik Surabaya yang

berpenghasilan lebih dari 100 juta rupiah perbulan

Regresi linear berganda

Brand Imagememiliki hubungan yang positif terhadap penjualan. Semakin positif citra sebuah merek semakin tinggi tingkat penjualan yang dihasilkan,

5. Pengaruh Citra Merek (Brand Image)

Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Pakaian 3Second Di

Showroom Java Mall, Semarang

Paula Tiera Pangestika

2009 100 responden merupakan orang yang menggunakan produk 3Second di java Mall Semarang

Regresi Linear Berganda

Seluruh variabel pembentukfaktorBrand Imageberpengaruh signifikan terhadap loyalitas


(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan asosiasi merek terhadap variabel Y loyalitas dengan menguji kebenaran data di lapangan. Data yang akan dianalisis diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang pernah menggunakan

smartphoneBlackberry lebih dari dua tahun.

3.2 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah para penggunasmartphone Blackberry di Bandar Lampung.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perhitungan jawaban-jawaban responden atas kuesioner, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(39)

20

2. Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, data redaksional yang dapat berupa gambaran, keadaan, atau informasi mengenai suatu objek yang diteliti.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengsisian kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Sebagai pelengkap dalam pembahasan ini maka diperlukan adanya data atau informasi baik dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Penulis memperoleh data yang berhubungan dengan metode sebagai berikut :

3.4.1 Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan pada perusahaan bersangkutan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penulisan dengan cara :


(40)

21

a. Observasi

Observasi yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan peneliti dengan

melakukan pengamatan, baik secara berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan kuesioner.

b. Wawancara

Wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga tidak secara langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. Instrumen yang digunakan dapat berupa pedoman wawancara maupunchecklist.

c. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan data atau menyebarkan daftar kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas pertanyaan tersebut.

3.4.2 Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca beberapa buku literatur-literatur, mengumpulkan dokumen, arsip, maupun catatan penting organisasi yang ada hubungannya dengan permasalahan penulisan skripsi ini dan selanjutnya diolah kembali.


(41)

22

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2007:61) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna smartphoneBlackberry di Bandar Lampung.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2007:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Ukuran populasi dalam penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti, oleh karena itu besar sampel yang digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

n= Z2

4(Moe)2

Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = score pada tingkat signifikansi tertentu (derajat keyakinan ditentukan 95%) maka Z= 1,96

Moe = margin of error, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%


(42)

23

n= (1,96)2

4(10%)2

n= 96,04≈ 97 atau dibulatkan menjadi 100

dari hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 100 responden.

Jumlah pengguna yang tidak dapat diperkirakan maka ukuran sampel yang

diperoleh sebesar 100 orang pengguna (pembulatan dari 97). Teknik pengambilan sample melalui metodenon-probability samplingdengan teknikpurposive

sampling, yaitu pemilihan sampel dilakukan berdasarkan penilaian atau

pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian atau peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu. Sampel tersebut akan dipilih responden dengan kriteria pria dan wanita warga Bandar Lampung yang telah menggunakansmartphoneBlackberry selama 2 tahun atau lebih.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.6.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari atas dua macam, yaitu variabel terikat (dependen variabel) atau variabel yang tergantung dari variabel lainnya dan variabel bebas (independen variabel) atau variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:


(43)

24

1. Variabel Terikat (dependen variabel), yaitu loyalitas (Y) yang diadopsi dari Kotler (2009)

2. Variabel Tidak Terikat (independen variabel), yaituBrand Image yang diadopsi dari Kotler (2009) :

a. Keunggulan asosiasi merek

b. Kekuatan asosiasi merek


(44)

25

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Penelitian

Sub-Variabel Penelitian Indikator Item Pernyataan Skala

Citra Merek (X)

Keunggulan asosiasi merek (X1)

Bagaimana informasi masuk ke dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut bertahan sebagai bagian dari citra merek.

• Produk dan spesifikasi variatif

• Produsen memiliki berbagai macam jenis produk Blackberry selain smartphone.

• Blackberry memiliki produk dengan kelas spesifikasi tertentu sesuai dengan keinginan konsumen.

Likert

• Harga bersaing dan terjangkau

• Produk Blackberry

menawarkan harga bersaing dengan produksmartphone

lain.

• Produk Blackberry Menawarkan harga terjangkau. • Produk mudah didapat dan Update

• Konsumen dapat dengan mudah mendapatkan produk Blackberry di Bandar Lampung.

• Produsen sering mengeluarkan produk Blackberry terbaru. Kekuatan asosiasi merek (X2)

Kesuksesan sebuah proses pemasaran sering tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, dimana konsumen dapat percaya pada atribut yang diberikan mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

• Inovasi desain

• Inovasi desain terbaru yang ditawarkan Blackberry menarik perhatian konsumen.

• Desain produk Blackberry yang serba hitam cocok untuk menggambarkan merek Blackberry. Likert • Kualitas produk beserta komponen

• Kualitas dari produk Blackberry menggunakan komponen terbaik.

• Kualitas produk Blackberry memberikan kenyamanan bagi konsumen. • Kuatnya nama produk di masyarakat

• Produsen sering melakukan promosi untuk

meningkatkan penjualan Blackberry melaluievent.

• Produsen melakukan publikasi untuk

memperkenalkan produk Blackberry ke


(45)

26

Variabel Penelitian

Indikator Item Pernyataan Skala

Citra Asosiasi Merek (X)

Keunikan asosiasi merek (X3)

Suatu merek harus memiliki keunggulan bersaing yang menjadi alasan bagi konsumen untuk memilih merek tertentu. Keunikan asosiasi merek dapat berdasarkan atribut produk atau citra yang dinikmati konsumen.

• Desain yang unik dan sesuai kebutuhan

• Blackberry memiliki desain yang unik.

• Konsumen dapat memilih desain produk yang diinginkan sesuai kebutuhan.

Likert

• Logo yang unik

• Blackberry memiliki logo yang mudah saya kenali

• Blackberry memiliki logo yang unik.

Loyalitas (Y)

Komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk kembali melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa mendatang

Sumber : Kotler dan Keller (2009)

• Merekomend asikan ke orang lain

• Saya merekomendasikan produk Blackberry kepada orang lain.

Likert

• Tidak ingin pindahbrand

lain

• Konsumen tidak ingin pindah ke merek

smartphonelain.

• Merasa puas • Konsumen merasa puas menggunakan produk Blackberry dalam

mendukung kegiatan sehari-hari.

• Menjadikan merek pilihan utama

• Konsumen selalu menjadikan merek Blackberry sebagai pilihan utama dalam memilih

smartphone.

Sumber: Adaptasi dari Pangestika (2009) dan Pranata. Saputri (2014)

3.7 Pengukuran Instrumen Penelitian

Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan skala likert yang terdiri atas sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut :

• Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5

• Jawaban Setuju diberi bobot 4

• Jawaban Netral diberi bobot 3


(46)

27

• Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1 3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Validitas

Validitas adalah tingkat ketepatan suatu alat ukur. Suatu skala atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, ketepatan alat ukur yang digunakan adalah skala likert yang digunakan pada kuesioner, karena skala likert adalah skala yang paling banyak digunakan dan juga memiliki ketajaman lebih dibandingkan dengan alat ukur lainnya.

Selain menggunakan kuesioner, penelitian ini juga menggunakan survey literatur dimana peneliti mencari informasi dari penelitian terdahulu agar variabel-variabel yang digunakan menjadi lebih tepat. Pada penelitian ini uji validitas dilakukan menggunakan analisis faktor dengan menggunakan bantuan program SPSS 17. Analisis ini digunakan dengan menggunakan cara mengkorelasikan masing-masing skoritemdengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari

keseluruhanitem. Butir-butir pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan butir-butir tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap nilai yang ingin diungkap.

Pernyataan dikatakan valid apabila faktor loadingnya di atas 0,6. Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisoner dalam sebuah penelitian. Suatu kuisoner dapat dikatakan valid apabila kuesioner tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang tengah diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas


(47)

28

dilakukan kepada 30 responden, kemudian diolah dengan menggunakan analisis faktor pada SPSS 17. Data dinyatakan valid jika skor faktor loadingnya di atas 0,6. (Sekaran, 2006:181)

3.8.2 Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakanReliableatau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono: 2008,121)

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat nilai Cronbach Alpha(α).Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilaiCronbach Alpha> 0,6. Secara umum, keandalan kurang dari 0,60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,70 bisa diterima, dan lebih dari 0,80 adalah baik (Sekaran,

2006:182). Berdasarkan hasil perhitungan yang di dapat indeks reliabilitas dari masing–masing variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bawah instrumen tersebut reliabel. Instrumen yang di pakai dalam penelitian ini adalahreliableatau dapat di andalkan dan responden cukup konsisten dalam menjawab pertanyaan– pertanyaan pada instrumen.

3.9 Metode Analaisis Data

3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 17. Analisis regresi, untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif variabel X terhadap kejadian


(48)

29

lainnya variabel Y. Untuk melihat hubungan antara variabel yang dipergunakan rumus regresi berganda Sugiyono (2007: 235)

Y = a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

Keterangan :

Y : Loyalitas Pengguna SmartphoneBlackberry di Bandar Lampung

a : Nilai Konstanta

X : Brand Image

X1: Keunggulan Asosiasi Merek

X2: Kekuatan Asosiasi Merek

X3: Keunikan Asosiasi Merek

b : Koefisien Regresi

e : Standard Error

3..9.2 Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik dapat dikatakan signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketetapan yang harus dilakukan, yaitu:


(49)

30

a. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Ho: b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabelbrand image(X) terhadap variabel loyalitas (Y).

Ha: b1, b2, b3≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabelbrand image(X) terhadap variabel loyalitas (Y).

Kreteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung < t table, padaα= 5%

Ha ditolak jika t hitung > t table, padaα= 5%

b. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji- F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

H0: b1 = b2 = b3 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabelbrand image(X) terhadap variabel loyalitas (Y).


(50)

31

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabelbrand image(X) terhadap variabel loyalitas (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika F hitung < F tabel padaὰ= 5%

Ha ditolak jika F hitung > F tabel padaὰ= 5%

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi dapat dilihat pada R Square dan dinyatakan dalam persentase.


(51)

✌ ✍

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hipotesis yang peneliti buat berdasarkan permasalahan di latar belakang yaitu Citra merek berpengaruh terhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung. Melalui uji hipotesis pada bab sebelumnya yang peneliti lakukan didapat hasil bahwa variabel Citra Asosiasi Merek (X) memiliki pengaruh yang positif terhadap Loyalitas Pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau hipotesis yang peneliti buat diterima.

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah peneliti uraikan di bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan untuk penelitian ini ialah:

1. Berdasarkan hasil uji t dan f diketahui bahwa, variabel bebas yaitu Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek (X1), Kekuatan Asosiasi Merek (X2), dan Keunikan Asosiasi Merek (X3), secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas (Y) penggunaSmartphoneBlackberry di Bandar Lampung sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.


(52)

✎ ✏

Pengaruh Citra merek pada Loyalitas PenggunaSmartphoneBlackberry di Bandar Lampung sebesar R2= 0.662 atau berdasarkan variabel faktor-faktor Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek, Kekuatan Asosiasi Merek, dan Keunikan Asosiasi Merek mempengaruhi variabel Loyalitas (Y) sebesar 66,2%, dan sisanya sebesar 34,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa yaitu Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek (X1), Kekuatan Asosiasi Merek (X2), dan Keunikan Asosiasi Merek (X3), yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Loyalitas ialah Kekuatan Asosiasi merek (X2) yaitu sebesar 7,126 dan yang paling kecil pengaruhnya ialah Keunggulan Asosiasi Merek (X1).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh oleh peneliti maka yang dapat peneliti sarankan kepada produsen Blackberry ialah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji data yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti menyarankan pada pihak manajemen Blackberry mengenai variabel paling kecil pengaruhnya dari citra asosiasi merek yaitu keunggulan asosiasi merek (X1) mengenai Blackberry memiliki kelas spesifikasi tertentu sesuai

keinginan konsumen dengan presentase setuju dan sangat setuju paling sedikit, hal ini menunjukkan Blackberry masih kurang variatif dalam


(53)

✑ ✒

mengeluarkan produk dan terkesan sama bagi konsumen, Beberapa spesifikasi yang dapat ditambahkan seperti menggunakan layar anti-gores yang lebih kuat dariGorilla glassatauDragon Trail, menggunakan RAM dan CPU yang lebih kuat, fiturfast-chargingdanwireless charging, atau menciptakan fitur baru yang bisa bersaing di pasaran sepertismart battery user for internet connectionkarena seperti yang kita ketahui kendala utama dalam sebuah baterai yang boros adalah penggunaan internet atau peredam panas seperti kipas yang ada pada sebuah CPU.

2. Dimensi Citra Asosiasi Merek berikutnya yang berpengaruh adalah Keunikan Asosiasi Merek (X3). Presentase setuju dan sangat setuju paling sedikit bahwa konsumen bisa memilih desainqwertyatautouch-screensesuai kebutuhan, hal ini membuktikan bahwa konsumen merasa bosan terhadap perubahan produk Blackberry yang tidak jauh berbeda dari produk pendahulu, sedangkan produk pesaing memiliki desain yang semakin unik. Blackberry harus

melakukan inovasi pada produknya seperti spesifikasi layar yang lebih variatif mulai dari ukuran 4” hingga ukuranphone tablet5,5”atau melakukan inovasi seperti penggabungan layar sentuh danqwertymenjadikanflip-smartphone seperti yang pernah dilakukan Nokia tapi belum pernah dilakukan oleh merek smartphonemanapun saat ini

3. Dimensi Kekuatan Asosiasi Merek (X2) responden tidak setuju jika warna hitam menggambarkan merek Blackberry melainkan keberadaan tombol qwertynya, sedangkantrend smartphonedi dunia mulai menggunakan layar


(54)

✓ ✔

sentuh, layar sentuh yang diciptakan Blackberry tidak didukung layanan dan tampilan antarmuka yang memudahkan pelanggan, harga paket internet khusus yang mahal membuatnya sulit diminati pengguna. Blackberry harus beralih ke penggunaan tampilan antarmuka dan resolusi layar yang

mendukung penggunaan layar sentuh, serta paket internet yang lebih murah seperti Android atau Iphone.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Adil, Malikul. 2012.The Influence Of Brand Image On Sales. Journal of Basic and Applied Scientific Research.Vol. 2

Hurriyati Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi Kesembilan Jilid 1 dan jilid 2 alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E. Jakarta : Prehalindo

Kotler, Philip, dan Amstrong. 2003. Dasar Dasar Pemasaran, Edisi IX. PT Indeks : Jakarta

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen PemasaranJilid 1 Edisi 13.Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen PemasaranJilid 2 Edisi 13.Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management 14th Edition, New Jersey : Pearson Education, Inc.

Nalau, Antonio. 2012. Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan J.Co Donuts Dan Coffee Di Plaza Mulia Samarinda

Pangestika, Paula Tiera. 2009. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Pakaian 3Second Di Showroom Java Mall, Semarang.

Saputri, Marheni Eka dan Pranata, Tutut Ratna. 2014. Pengaruh Brand Image Terhadap Kesetiaan Pengguna Smartphone Iphone. Jurnal Sosioteknologi Vol. 13

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.


(56)

Sondoh, Stephen L. Omar, Maznah Wan. Wahid, Nabsiah Abdul. Ismail, Ishak. Harun, Amran. 2007. The Effect of Brand Image on Overall Satisfaction and Loyalty Intention in The Context of Color Cosmetic Vol. 12

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D..Bandung : Alfabeta.

http://marketing-teori.blogspot.com/2007/04/loyalitas-pelanggan.html (27 Maret 2015)

http://lampung.tribunnews.com/2015/01/03/penjualan-blackberry-di-lampung-turun-50-persen (7 April 2015)

http://telkomsolution.com/news/smartphone-android-mendominasi-pasar-amerika-(15 April 2015)

http://trenologi.com/2014110848166/penjualan-blackberry-kini-hanya-tiga-persen-dari-total-penjualan-smartphone-di-indonesia/ (29 April 2015)

http://slideshare.net/yogismobiletech/penjualan-smartphone-pad-kuartal-4-tahun-2014 (29 April 2015)


(1)

✌ ✍

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hipotesis yang peneliti buat berdasarkan permasalahan di latar belakang yaitu Citra merek berpengaruh terhadap loyalitas pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung. Melalui uji hipotesis pada bab sebelumnya yang peneliti lakukan didapat hasil bahwa variabel Citra Asosiasi Merek (X) memiliki pengaruh yang positif terhadap Loyalitas Pengguna Gawai Blackberry di Bandar Lampung sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak atau hipotesis yang peneliti buat diterima.

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah peneliti uraikan di bab sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan untuk penelitian ini ialah:

1. Berdasarkan hasil uji t dan f diketahui bahwa, variabel bebas yaitu Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek (X1), Kekuatan Asosiasi Merek (X2), dan Keunikan Asosiasi Merek (X3), secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas (Y) penggunaSmartphoneBlackberry di Bandar Lampung sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.


(2)

✎ ✏

Pengaruh Citra merek pada Loyalitas PenggunaSmartphoneBlackberry di Bandar Lampung sebesar R2= 0.662 atau berdasarkan variabel faktor-faktor Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek, Kekuatan Asosiasi Merek, dan Keunikan Asosiasi Merek mempengaruhi variabel Loyalitas (Y) sebesar 66,2%, dan sisanya sebesar 34,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa yaitu Citra Merek (X) yang terdiri dari Keunggulan Asosiasi Merek (X1), Kekuatan Asosiasi Merek (X2), dan Keunikan Asosiasi Merek (X3), yang memiliki pengaruh paling besar terhadap Loyalitas ialah Kekuatan Asosiasi merek (X2) yaitu sebesar 7,126 dan yang paling kecil pengaruhnya ialah Keunggulan Asosiasi Merek (X1).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh oleh peneliti maka yang dapat peneliti sarankan kepada produsen Blackberry ialah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji data yang dilakukan oleh peneliti maka peneliti menyarankan pada pihak manajemen Blackberry mengenai variabel paling kecil pengaruhnya dari citra asosiasi merek yaitu keunggulan asosiasi merek (X1) mengenai Blackberry memiliki kelas spesifikasi tertentu sesuai

keinginan konsumen dengan presentase setuju dan sangat setuju paling sedikit, hal ini menunjukkan Blackberry masih kurang variatif dalam


(3)

✑ ✒

mengeluarkan produk dan terkesan sama bagi konsumen, Beberapa spesifikasi yang dapat ditambahkan seperti menggunakan layar anti-gores yang lebih kuat dariGorilla glassatauDragon Trail, menggunakan RAM dan CPU yang lebih kuat, fiturfast-chargingdanwireless charging, atau menciptakan fitur baru yang bisa bersaing di pasaran sepertismart battery user for internet connectionkarena seperti yang kita ketahui kendala utama dalam sebuah baterai yang boros adalah penggunaan internet atau peredam panas seperti kipas yang ada pada sebuah CPU.

2. Dimensi Citra Asosiasi Merek berikutnya yang berpengaruh adalah Keunikan Asosiasi Merek (X3). Presentase setuju dan sangat setuju paling sedikit bahwa konsumen bisa memilih desainqwertyatautouch-screensesuai kebutuhan, hal ini membuktikan bahwa konsumen merasa bosan terhadap perubahan produk Blackberry yang tidak jauh berbeda dari produk pendahulu, sedangkan produk pesaing memiliki desain yang semakin unik. Blackberry harus

melakukan inovasi pada produknya seperti spesifikasi layar yang lebih variatif

mulai dari ukuran 4” hingga ukuranphone tablet5,5”atau melakukan inovasi seperti penggabungan layar sentuh danqwertymenjadikanflip-smartphone seperti yang pernah dilakukan Nokia tapi belum pernah dilakukan oleh merek smartphonemanapun saat ini

3. Dimensi Kekuatan Asosiasi Merek (X2) responden tidak setuju jika warna hitam menggambarkan merek Blackberry melainkan keberadaan tombol qwertynya, sedangkantrend smartphonedi dunia mulai menggunakan layar


(4)

✓ ✔

sentuh, layar sentuh yang diciptakan Blackberry tidak didukung layanan dan tampilan antarmuka yang memudahkan pelanggan, harga paket internet khusus yang mahal membuatnya sulit diminati pengguna. Blackberry harus beralih ke penggunaan tampilan antarmuka dan resolusi layar yang

mendukung penggunaan layar sentuh, serta paket internet yang lebih murah seperti Android atau Iphone.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adil, Malikul. 2012.The Influence Of Brand Image On Sales. Journal of Basic and Applied Scientific Research.Vol. 2

Hurriyati Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Analisa perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi Kesembilan Jilid 1 dan jilid 2 alih bahasa oleh Hendra Teguh S.E.,A.K., dan Ronny A. Rusli, S.E. Jakarta : Prehalindo

Kotler, Philip, dan Amstrong. 2003. Dasar Dasar Pemasaran, Edisi IX. PT Indeks : Jakarta

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen PemasaranJilid 1 Edisi 13.Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen PemasaranJilid 2 Edisi 13.Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management 14th Edition, New Jersey : Pearson Education, Inc.

Nalau, Antonio. 2012. Brand Image Terhadap Loyalitas Pelanggan J.Co Donuts Dan Coffee Di Plaza Mulia Samarinda

Pangestika, Paula Tiera. 2009. Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Produk Pakaian 3Second Di Showroom Java Mall, Semarang.

Saputri, Marheni Eka dan Pranata, Tutut Ratna. 2014. Pengaruh Brand Image Terhadap Kesetiaan Pengguna Smartphone Iphone. Jurnal Sosioteknologi Vol. 13

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business Buku2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.


(6)

Sondoh, Stephen L. Omar, Maznah Wan. Wahid, Nabsiah Abdul. Ismail, Ishak. Harun, Amran. 2007. The Effect of Brand Image on Overall Satisfaction and Loyalty Intention in The Context of Color Cosmetic Vol. 12

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D..Bandung : Alfabeta.

http://marketing-teori.blogspot.com/2007/04/loyalitas-pelanggan.html (27 Maret 2015)

http://lampung.tribunnews.com/2015/01/03/penjualan-blackberry-di-lampung-turun-50-persen (7 April 2015)

http://telkomsolution.com/news/smartphone-android-mendominasi-pasar-amerika-(15 April 2015)

http://trenologi.com/2014110848166/penjualan-blackberry-kini-hanya-tiga-persen-dari-total-penjualan-smartphone-di-indonesia/ (29 April 2015)

http://slideshare.net/yogismobiletech/penjualan-smartphone-pad-kuartal-4-tahun-2014 (29 April 2015)