Guru dan Penguasaan ICT

91 BAB V PENGUASAAN ICT DAN KEPEMIMPINAN GURU

5.1 Guru dan Penguasaan ICT

ICT merupakan singkatan dari Information and Communication Technology yang dibahasa-Indonesiakan menjadi Teknologi Komunikasi dan Informasi. Dalam singkatan tersebut ada tiga komponen besar yang tergabung dalam satu kesatuan bulat dan utuh yang saling melengkapi. Selama ini sebagian besar orang memandang ICT seperti yang diungkapkan oleh Marenco 2001 sebagai: “... either the equipment would not do what I wanted it to do when I wanted it to do it rather important for a professor trying to teach or using the technology took valuable intellectual resource a way from the subject and wasted them on technology, or using the technology simply did not have the desired heuristic impact. Another reason that I have been skeptic is that Im not convinced that what we are doing with computers and the internet isnt doing something we just cant quite see at this stage because we are too close to the technology.” Pada intinya ICT memiliki tiga fenomena pemikiran yaitu: 1 increasing numbers of bright, techno-component, techno-expectant students, 2 an internet connection in every classroom, 3 developments in the direction of what is now called capacity in ICT. Informasi merupakan bentuk masukan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi pemakainya user. Arianti 2002 menyatakan para manajer eksekutif banyak sekali menggunakan dan mengandalkan berbagai informasi, karena menganggap informasi sebagai sumberdaya yang paling berharga. Masih menurut Arianti 2002 terdapat empat dimensi dasar dari informasi yang disediakan pada saat manajer menentukan output pengolahan informasi, yaitu: 1 relevansi, 2 akurasi, 3 ketepatan waktu, dan 4 kelengkapan. Tiap informasi memiliki relevansi dengan masalah. Manajer perlu mampu memilih informasi yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan. Semua 92 informasi yang digunakan atau dihasilkan harus akurat sesuai dengan kebenaran informasi sesungguhnya. Menurut Wahyono 2006 informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum situasi menjadi tidak terkendali. Manajer harus mampu memperoleh informasi yang menggambarkan kejadian pada informasi yang menyajikan gambaran lengkap dari masalah dan cara penyelesaiannya. Sedangkan komunikasi berasal dari kata Latin communication yang berarti pemberitahuan atau bertukar pikiran. Istilah communication ini bersumber pada kata communis yang artinya ”sama”, maksudnya adalah ”kesamaan makna”. Jadi komunikasi akan dapat terjadi bila adanya kesamaan makna, dan sebaliknya bila tidak ada kesamaan makna maka komunikasi itu tidak akan berlangsung. Forsdale dalam Arni 1995 mengartikan komunikasi sebagai suatu proses memberi signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini sistem dapat didirikan, dipelihara atau diubah. Merrihne dalam Hoy dan Miskel 1991 mengartikan komunikasi sebagai si pengirim pesan menyampaikan pesan yang diinginkan kepada si penerima dan menyebabkan terjadinya respons penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain melalui proses tertentu sehingga tercapai apa yang dimaksuddiinginkan. Komunikasi oleh sebagian orang dianggap sebagai proses pemberitahuan dari satu pihak ke pihak lain, dapat berupa rencana, instruksi, petunjuk, sarana, dan sebagainya. Oleh karena itu, apabila mengirimkan surat, menempelkan pengumuman pada papan pengumuman, menelepon maka orang tersebut telah menganggap bahwa dirinya telah melaksanakan komunikasi. Komunikasi dapat terjadi secara antarpersonal dan interpersonal. Komunikasi antarpersonal melibatkan banyak pihak, karena dalam prosesnya terjadi antara seseorang dengan beberapa orang. Sedangkan komunikasi interpersonal terjadi antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya, yang biasanya diantara dua orang itu dapat langsung diketahui balikannya Arni, 1995. Grootenboer 2001 mengartikan teknologi demikian: “people tools, resources, to solve problems or to excited their capabilities”. Teknologi dapat dipahami sebagai upaya untuk mendapatkan produk yang dilakukan manusia 93 dengan memanfaatkan peralatantools, proses, dan sumberdaya resources. Menurut Simarmata dalam Sofiah, 2004 ada beberapa esensi yang terkandung dalam teknologi, yaitu: Pertama, teknologi terkait dengan ide atau pikiran yang tidak akan pernah berakhir, keberadaan teknologi bersama dengan keberadaan budaya umat manusia. Kedua, teknologi merupakan kreasi manusia sehingga tidak akan alami dan bersifat buatanartificial. Ketiga, teknologi merupakan himpunan dan pikiranset of means sehingga teknologi dapat dibatasi atau bersifat universal, tergantung pada sudut pandang analisis. Keempat, teknologi bertujuan memfasilitasi ikhtiar manusiahuman endeavor sehingga mampu meningkatkan performa kemampuan manusia. Jadi ada tiga entitas yang terkandung dalam teknologi yaitu keterampilan skill, logika berpikir algorithma, dan perangkat keras hardware. Dalam pandangan management of technology dapat digambarkan beragam cara, yaitu: 1 Teknologi sebagai makna untuk memenuhi maksud yang di dalamnya terkandung apa saja yang dibutuhkan untuk mengubah sumberdaya ke produk jasa; 2 Teknologi tidak ubahnya sebagai pengetahuan, sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau jasa; dan 3 Teknologi adalah tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses penelitian mendapatkan pengetahuan baru. Berkat adanya kemajuan teknologi yang demikian cepat, maka teknologi peralatan komunikasi bertambah maju sehingga interlokal antara kota dengan desa bahkan antarnegara, dapat dilakukan dalam waktu singkat. Kemajuan peralatan komunikasi demikian hebatnya Anoraga dan Suyati, 1995. Simarmata dalam Sofiah, 2004 menyebutkan lima fungsi teknologi informasi, yaitu: 1 capture, 2 processing, 3 generation, 4 storage and retrieval, 5 transmission, yang diterangkannya bahwa capture adalah proses 94 penyusunan record aktivitas yang terperinci. Processing adalah proses merubah, menganalisis, menghitung dan mengumpulkan semua bentuk data atau informasi yang meliputi pengolahan datainformasi, pengolahan kata, pengolahan gambar dan pengolahan suara. Generation adalah proses yang mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang bermanfaat, apakah sebagai angka, bunyi, atau gambar visual. Storage and retrieval adalah proses komputer penguat informasi untuk masa depan dan proses yang mana penempatan komputer dan penyimpanan salinan datainformasi untuk pengolahan lebih lanjut atau untuk ditransmisikan ke pengguna lain. Transmission adalah proses komputer mendistribusikan informasi melalui jaringan komunikasi, meliputi electronic mail e-mail, voice messaging atau voice mail. Salah satu manfaat utama penggunaan teknologi informasi adalah ... kemampuan untuk berkomunikasi dengan cepat untuk semua organisasi, nasional, dan internasional Sail, 2006. Kemampuan penemuan baru ini, tiap organisasi mempunyai kesempatan membuat proses manajemen lebih efisien dan efektif. Namun, disayangkan banyak organisasi bisnis tidak mempunyai keahlian atau kecenderungan budaya membuat perubahan yang diperlukan, yang merupakan tantangan utama menyesuaikan manajemen dan proses pendukung untuk menerimanya seiring arus perubahan teknologi informasi. Keuntungan lain dari penguasaan ICT sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran menurut Oliver dalam Sail, 2006 adalah: 1 Access to a variety of information sources. 2 Access to a variety of information forms and types. 3 Student centered learning settings based on information access and inquiry. 4 Learning environments centered on problem centered and inquiry based activities. 5 Authentic setting and examples. 6 Teachers as coaches and mentors rather than content expert. 95 Keberhasilan sistem informasi tidak seharusnya diukur hanya melalui efisiensi dalam meminimalkan biaya, waktu, dan penggunaan sumberdaya informasi. Keberhasilan harus diukur dengan efektivitas teknologi informasi dalam mendukung strategi bisnis organisasi, memungkinkan proses bisnisnya, meningkatkan struktur organisasi dan budaya, serta meningkatkan nilai pelanggan dan bisnis perubahan. Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepat telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari dugaan semua pihak. Implementasi internet, e-commerce, telah menerobos batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi telah menghasilkan revolusi di bidang sistem informasi Simarmata, dalam Sofiah, 2004. Pada masa lalu, data atau informasi harus memakan waktu berhari- hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke belahan dunia lainnya, yang kini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Tidak berlebihan jika salah satu paket IBM menganalogikannya dengan perkembangan otomotif sebagai berikut: Seandainya dunia otomotif mengalami kemajuan sepesat teknologi informasi, saat ini telah dapat diproduksi sebuah mobil berbahan bakar solar yang dapat dipacu dengan kecepatan maksimum 10.000 kmjam, dengan harga beli satu dollar. Penggunaan teknologi informasi tidak hanya bisnis, tetapi juga sangat penting untuk keperluan pendidikan. Fakta menunjukkan dengan media ini memungkinkan diselenggarakannya proses pembelajaran yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena sifat dan karakteristik teknologi informasi yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain yang telah digunakan sebelumnya, seperti radio, televisi, CD-ROM interaktif, dan lain sebagainya. Hasil penelitian tentang penggunaan ICT telah dilakukan oleh Warwick dalam Brunswick et al, 2003, yang menyatakannya bahwa: ICT’s impact significantly on higher education delivery both from the perspective of new knowledge conception and production as well as new ways of delivering knowledge. As a result many countries have increased their electronic learning offerings. 96 Selanjutnya Brunswick at al 2003 menyatakan bahwa “Successful implementation of an Mandatory Computer Initiatives MCI requires a campus culture willing to accept change. It also relies on the use of traditional change management strategies, including having top administrative support identifying current student, faculty and staff champions of change and using a crossfungsional, campus-wide iniatiative development team.” Sebagai media yang diharapkan menjadi bagian dari proses pembelajaran di sekolah, teknologi informasi perlu mampu memberi dukungan bagi terselenggarakannya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa seperti yang dipersyaratkan dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi yang didukung oleh teknologi informasi berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, kalau dijabarkan secara sederhana diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajar siswa mengerjakan tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas tersebut Sail, 2006. Strategi pembelajaran meliputi pembelajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi, dan evaluasi secara umum keterlaksanaannya tergantung pada satu atau lebih dari tiga model dasar dialog atau kemunikasi, yaitu: 1 komunikasi antara guru dengan siswa; 2 komunikasi antara siswa dengan sumber belajar dan 3 komunikasi di antara siswa Brunswick at al, 2003. Apabila ketiga aspek tersebut dapat diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Para pakar di bidang pendidikan menyatakan bahwa Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga aspek tersebut. Kemudian dinyatakan pula bahwa perancangan proses pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran berbasis web Sail, 2006. 97 Sebagai dasar dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu mendapat penanganan serius agar penyelenggaraan pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran dapat berhasil, yaitu: a faktor lingkungan yang meliputi institusi penyelenggaraan pendidikan dan masyarakat; b siswa meliputi usia, latar belakang, budaya, penggunaan bahasa, dan berbagai gaya belajarnya; c guru meliputi latar belakang pendidikannya, usia, gaya mengajar, pengalaman dan kepribadiannya; d faktor teknologi informasi yang meliputi computer, perangkat lunak software, jaringan, koneksi ke teknologi informasi, dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan teknologi informasi di sekolah. Danim 2002 menyatakan keterampilan computer, keterampilan khusus, kemampuan berbahasa, seringkali diperoleh guru mulai kursus pada lembaga pendidikan lainnya di luar sekolah. Guru sangat mungkin termasuk orang yang sering membaca koran, majalah atau buku, juga mendengarkan radio, televisi, ujaran sejawat, dan sebagainya. Dari sinilah tuntutan akan perlunya profesionalisme dalam bekerja. Dari uraian di atas paling sedikit ada tiga indikator yang memberikan gambaran seorang guru profesional yaitu kemampuannya mengadopsi berbagai informasi, melakukan komunikasi, dan menguasai teknologi pendidikan.

5.2 Kepemimpinan Guru