29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dapat dikategorikan dalam penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh berupa angka yang berasal dari kuesioner, sedangkan
pendekatan penelitian termasuk pada survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif distribusi dan hubungan-
hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologis Sugiyono, 2010:7.
B. Definisi Opersional Variabel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu, 1.
Variabel bebas, terdiri dari
utilitarian value
X
1
, dan
hedonic value
X
2
. 2.
Variabel terikat berupa kepuasan konsumen Y. Berikut definisi operasionalnya:
1.
Utilitarian Value
X
1
Definisi
utilitarian value
pada penelitian ini mengacu pada pendapat Holbrook dan Hirschman dalam Anderson dkk., 2012:14, yaitu
pemilihan produk secara efisien berdasar pada alasan yang rasional. Untuk mengukur
utilitarian value
mengacu pada pendapat Kim dalam Kim 2006:57, yaitu
efficiency
dan
achievement
.
30
a.
Efficiency
dapat diartikan sebagai kebutuhan konsumen dalam penghematan waktu dan sumber dana
b.
Achievement
dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan berbelanja yang berupa ditemukannya produk yang telah direncanakan
sebelumnya.
Utilitarian value
diukur dengan 6 butir pernyataan. 2.
Hedonic Value
X
2
Definisi
hedonic value
pada penelitian ini mengacu pada pendapat Batra dan Ahtola 1991:161 yang menyebutkan bahwa
hedonic value
merupakan keseluruhan evaluasi seorang konsumen yang dilandasi pada pemenuhan kesenangan. Untuk mengukur
hedonic value
mengacu pada pendapat Arnold dan Reynolds dalam Kim 2006:58, yang menyebutkan
bahwa untuk mengukur tingkat hedonis seorang konsumen dapat diketahu dari:
adventure, social, gratification, idea, role,
dan
value.
a.
Adventure shopping
Konsumen berbelanja karena adanya sesuatu yang dapat pengalaman dan dengan berbelanja konsumen serasa memiliki
dunianya sendiri. b.
Social shopping
Konsumen beranggapan bahwa kenikmatan dalam berbelanja akan tercipta ketika konsumen menghabiskan waktu bersama dengan
keluarga atau teman.