15
pemerintah  daerah  dalam  meningkatkan  perekonomian  masyarakat  melalui  pelayanan pemerintah.
Realisasi Belanja Operasi =
Jumlah Penduduk
III. METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data
Analisis dilakukan dengan berdasarkan data kuantitatif yang terutama berasal dari APBD dan  Realisasi  APBD  se  Eks-Karesidenan  Semarang  tahun  anggaran  2008-2012.  Penelitian  ini
dilakukan  di  6  kabupatenkota  di  Eks-Karesidenan  Semarang,  meliputi  Kabupaten  Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Demak.
Analisis  menggunakan  data  sekunder,  berupa  data  anggaran  APBD  se  Eks-Karesidenan Semarang  tahun  anggaran  2008-2012  hingga  data  pendukung  lain  yang  digunakan  untuk
melakukan analisis time series dan cross section data panel. Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  Laporan  Hasil  Pemeriksaan  LHP
Tahun  Anggaran  2008-2012  dari  Kantor  Badan  Pemeriksa  Keuangan  Republik  Indonesia Perwakilan  Jawa  Tengah,  data  PDRB  se-Jawa  Tengah  tahun  2008-2012  dari  Badan  Pusat
Statistik BPS
Provinsi Jawa
Tengah dan
Kota Salatiga,
serta situs
resmi www.djpk.depkeu.go.id
Pemerintah Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan.
16
Metode Analisis Metode  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode  analisis  diskriptif.
Teknis  analisis  data  pembelanjaan  daerah  se  Eks-Karesidenan  Semarang  adalah  dengan menggunakan berbagai analisis dan rasio yang digunakan.
Analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja Belanja Daerah adalah sebagai berikut : 1.
Analisis Varians Belanja 2.
Analisis Pertumbuhan Belanja 3.
Analisis Keserasian Belanja a.
Analisis Belanja Operasi terhadap Total belanja b.
Analisis Belanja Modal terhadap Total Belanja 4.
Rasio Efisiensi Belanja 5.
Rasio Belanja terhadap PDRB 6.
Rasio Belanja Pegawai terhadap Total Belanja Daerah 7.
Rasio Belanja Daerah terhadap Jumlah Penduduk a.
Rasio Belanja Modal terhadap Jumlah Penduduk b.
Rasio Belanja Operasi terhadap Jumlah Penduduk 8.
Rasio  Belanja  Bantuan  Sosial  terhadap  Total  Belanja  Daerah  dan  Rasio  Belanja  Hibah terhadap Total Belanja Daerah
a. Rasio Belanja Bantuan Sosial terhadap Total Belanja Daerah
b. Rasio Belanja Hibah terhadap Total Belanja Daerah
Berdasarkan analisis dan rasio yang ada, penelitian berlanjut dengan mengolah data yang kemudian  hasil  data  tersebut  akan  diolah  dengan  menganalisis  per  tahun  anggaran,  kemudian
dilakukan  analisis  dengan  times  series  mulai  dari  2008 –2012,  menganalisis  data  dengan  cross
17
sectional.  Data diolah menjadikan sebuah pola  yang menggambarkan  kemungkinan  keterjadian yang  terjadi  terhadap  pengelolaan  belanja  di  pemerintah  daerah.  Peneliti  berusaha
mengeksplorasi  penjelasan  yang  mungkin  atas  perubahan-perubahan  tersebut.  Seperti  faktor budaya,  politik,  sosial,  bencana  alam  atau  hal  lain  yang  mungkin  dapat  menjelaskan  terjadi
perubahan pola spending behavior di daerah tersebut. Kemudian membandingkan hasil analisis per-daerah dengan rata-rata se Eks-Karesidenan
Semarang menggunakan metode bench marking, rata-rata data  yang diambil sesuai dengan unit variatif yang lebih homogen. Penelitian ini kurang bisa maksimal karena rata-rata yang di ambil
antara kota dan kabupaten, tetapi data lebih homogen dari segi regional dapat mengukur variable yang  ada.  Selanjutnya  mengimplikasikan  hasil  bench  marking  kedalam  himbauan  atau  saran
kepada  pemerintah  daerah  masing-masing  agar  bisa  menjadi  bahan  pertimbangan  pemerintah daerah tersebut.
IV. ANALISIS DESKRIPSI PPENELITIAN 1.