1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam
penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur lain seperti bahasa, gerak, ataupun warna.
1
Unsur-unsur inilah yang dipakai sebagai media untuk menyampaikan pesan atau kisah.
Sejak era Barok hingga Romantik, musik dan sastra telah mengambil tempat lewat pertunjukan opera. Opera merupakan
salah satu bentuk karya seni yang menggabungkan konsep musik dan sastra dalam satu panggung. Seni opera terilhami oleh seni
Yunani yang mempertunjukan kisah kesedihan dan tragedi yang diselingi dengan permainan musik.
2
Pada era Romantik, salah satu tokoh pembawa kejayaan seni opera adalah Wilhelm Richard Wagner. Ia berhasil menciptakan
musik opera yang sangat artistik. Revolusinya dalam opera mengandung perpaduan antara musik, skenario dan dramatik.
3
Selain itu, Wagner juga membuat karya komposisi yang menghubungkan musik dan sastra melalui musik program.
Musik program adalah musik instrumental yang bertujuan untuk membangun dan membangkitkan imajinasi ekstra musikal di
1
M. Soeharto, Kamus Musik Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992, 86.
2
Amir Pasaribu, Riwayat Musik dan Musisi Jakarta: Gunung Agung, 1953, 11.
3
Amir Pasaribu, Riwayat Musik..., 21.
2
benak pendengar. Ide-ide ekstra musikal tersebut dapat meliputi filosofi, cerita, adegan, gambaran, ataupun suasana hati.
4
Komposer musik programatik membuat musik ini agar para pendengar dapat
merasakan dan memahami isi dari sebuah kisah, cerita atau pengalaman yang ingin disampaikan.
Presiden Soekarno pernah berkata bahwa, “Hanya bangsa yang
bisa menghormati pahlawan mereka yang merupakan bangsa yang besar
.”
5
Ungkapan ini membangkitkan kesadaran tentang pentingnya mengenang pahlawan-pahlawan yang telah berjuang
untuk mendapatkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura dari Maluku.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan menyampaikan kisah Pattimura melalui komposisi dalam bentuk musik program. Musik
program yang digunakan dalam cerita ini berbentuk deskriptif- naratif.
Penulis mengambil cerita tentang penyerbuan benteng Duurstede dengan alasan bahwa kisah tersebut adalah awal mula
perlawanan Pattimura dalam memerangi kolonialisme bangsa Belanda. Peristiwa tersebut berpengaruh kepada perjuangan di
kepulauan rempah-rempah antara lain Ambon, Seram, Haruku, Saparua dan Nusalaut.
6
Perlawanan Pattimura juga secara tidak
4
Stanley Sadie, The New Groove Dictionary of Music and Musician. Vol 20. New York: Macmillan Publisher Limited, 2002, 396.
5
M. Sapija, Kisah Perjuangan Pattimura Jakarta : Lembaga Penunjang Pembangunan Nasional, 1984 , 3.
6
J.A Pattikayhatu, Sejarah Daerah Maluku Ambon, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993, 76.
3
langsung mempengaruhi semangat nasionalisme Indonesia yang meluas di nusantara dan mendapat simpati dari kerajaan- kerajaan
di Jawa dan Sulawesi. Penggarapan komposisi musik program dalam cerita ini dilakukan dengan menggunakan media ansambel.
Penulis juga menggunakan instrumen tiup dari Maluku yaitu tahuri untuk melambangkan ciri khas dan konteks tradisional Maluku.
7
B. Rumusan Masalah